Kau harus putuskan

"Amora!"

Pintu terbuka keras oleh Alden, dengan wajah panik dirinya segera menghampiri istrinya yang tengah kesakitan.

Tak lama kemudian dokter dan suster pun masuk karena memang ini jadwal pengecekan Amora.

Alden menyuruh dokter tersebut untuk memeriksa istrinya.

"Mom ikut dengan ku!" ajak Alden. Tangannya memegang pergelangan sang mommy dan mengajaknya keluar, dia membiarkan putranya di samping brankar istrinya.

Alden menutup pintu kamar rawat Amora dengan pelan, netranya menatap sang mommy yang sepertinya cemas.

"Bagaimana mommy bisa tahu?" tanya Alden.

"Alden, maafkan mommy. Mommy tidak tahu bahwa ucapan mommy membuatnya marah." ucap menyesal sang mommy sambil mengatupkan tangannya.

Alden menurunkan tangan sang mommy, dirinya menatap ibunya dengan lembut.

"Mom, aku tidak meminta maafmu. Alden hanya ingin tahu bagaimana mommy mengetahui tentang Amora?"

Jeslyn menangis, ia sungguh takut akan ada hal yang terjadi pada Amora.

"Mommy, mommy mengetahuinya dari om kamu. Dia bilang bahwa kamu membawa seorang perempuan ke rumah sakit ini atas nama Elbert Leon Wesley. kamu putra tunggal mommy dan juga ayahmu hanya anak tunggal, mommy tidak bodoh untuk mengetahui itu." jelas Jeslyn sambil menatap manik sang anak.

Alden merutuki kebodohannya, bagaimana dia bisa lupa bahwa rumah sakit ini milik kakak mommynya.

"Mom, huft ... Aku akan jelaskan semua. Tapi, nanti saat keadaan sudah membaik." ujar Alden sambil mengatur nafasnya.

Jeslyn menatap putranya tajam, dia akan menampar Alden akan tetapi sebelum itu ada seorang anak kecil mendengarkan ucapan mereka.

Elbert, dia mendengarkan percakapan kedua orang ini. Alden tidak menyadari bahwa sang anak mengikutinya.

"Daddy! Hiks ....," teriak El saat melihat tanda-tanda bahaya dari jeslyn.

Alden dan Jeslyn tentu saja terkejut, mereka menunduk untuk melihat Elbert yang memegang kecil celana Alden.

Dengan sigap Alden menggendong sang anak dan menghapus air matanya yang membasahi pipi gembulnya.

"anak daddy kenapa ada disini hm?" tanya Alden.

Elbert tak menjawab, dia memeluk leher Alden dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher sang ayah.

"Alden, di-dia cucu mommy kan? anak kandung kamu? Bukan anak bawaan lagi kan?" pertanyaan bertubi-tubi jeslyn.

Alden menggeleng pelan, dia mengusap surai coklat Elbert.

"Apa mommy tidak memperhatikan wajahnya? bukankah dia sangat mirip dengan ku waktu kecil? Lihat rambutnya dan rambutku, apa mommy masih meragukan putraku?" tanya Alden yang tersenyum tipis menatap sang mommy yang menatapnya berbinar.

"Hiks ... Mommy kira kamu mungut lagi perempuan kayak si Luna itu." ujar jeslyn sambil menghapus air matanya.

"Mom! Dia juga menantumu, aku mencintainya." ucap Alden yang merasa tidak terima dengan ucapan sang mommy.

"Apa kau begitu bodoh! Mencintai perempuan yang hamil anak orang lain?" marah Jelsyn.

"Kita akan bahas nanti, disini ada Elbert yang tidak mengetahui apapun," ujar Alden.

Cklek

Atensi mereka terarah kan ke arah pintu kamar rawat Amora. Dokter yang bertugas keluar untuk mengajak Alden bicara.

"Maaf tuan Alden, saya mohon tolong jangan membuat beban pikiran untuk ibu hamil ... Karena itu akan berdampak buruk bagi kandungannya. Tolong jaga emosinya, sebelumnya saya sudah memberitahu anda kan bahwa kandungan istri anda sangat lemah. Untuk itu saya mohon bantuannya," ujar dokter tersebut.

Alden mengangguk pelan dan tak lupa dia mengucapkan terima kasih sedangkan jeslyn menunjukkan raut wajah bersalah.

Alden menoleh menatap sang mommy.

"Mom, istriku sedang hamil lagi. Tolong jangan kau ungkit-ungkit masalah pelakor atau apalah itu. Ini kesalahanku, aku yang merusak dia." ujar Alden dengan penuh harap.

"Mommy iseng mengujinya saja, mommy ingin tahu perempuan seperti apa yang kau sembunyikan," ujarnya.

Alden mengangguk dan melangkah masuk bersama jeslyn, sang dokter pun sudah kembali ke ruangannya.

Para perawat masih mencatat keadaan Amora dan memeriksa infusnya.

Sesuai dugaan Alden, Amora tertidur karena pengaruh obat bius. Dia mendekat ke arah sofa untuk menidurkan Elbert yang memang sudah terlelap di gendongannya saat dia mengobrol dengan jeslyn.

Jeslyn ikut duduk di salah satu sofa di ruangan itu. Kamar rawat ini sudah seperti hotel yang menyediakan semuanya.

"Alden mommy butuh penjelasan, bagaimana bisa dia menjadi istrimu." tanya Jeslyn sambil menatap putranya yang masih sibuk dengan Elbert.

"Amora mom, bukan dia," ujar Alden.

"Ya, mommy lupa namanya. Jelaskan sekarang Alden! Ucap Jeslyn penuh penekanan.

Alden meneguk ludahnya kasar, jika mommynya sudah mode serius maka jangan harap dia bisa menghindar dari sang mommy.

"Mommy ingat saat pertengkaran Alden dengan Luna karena mommy yang mengancamnya untuk bercerai denganku? saat itu aku benar-benar stres hingga akhirnya aku pergi ke club untuk memesan Alcohol tapi entah mengapa aku merasakan panas yang luar biasa. Aku memesan kamar di hotel yang tak jauh dari club, akan tetapi aku salah memasuki kamar. Hingga berakhirlah kejadian aku melakukan hubungan dengannya." cerita Alden panjang lebar kepada mommynya.

"Jadi maksudmu kau memperkosanya hah! dasar kau anak nakal! Jika aku tahu aku akan meratakan kebanggaan mu itu dengan pisau dapur kesayanganku!" sentak Jeslyn yang mana membuat Elbert bergerak gelisah.

Alden menepuk pelan bokong Elbert agar sang anak kembali tenang. Dia menghindari tatapan tajam dan ancaman sang mommy.

Jeslyn bangkit menuju Alden dan menyuruhnya bergeser, sepertinya ia tertarik dengan wajah lucu Elbert.

Tanpa aba-aba jeslyn mengangkat Elbert kepangkuan nya dan memberikan ciuman bertubi-tubi.

Elbert merasa terusik tapi dia tak membuka matanya, hanya menggeliat kecil.

"cucu oma, aku kira aku tidak bakal dapat cucu dari putra tunggal ku. Kalau begini aku bisa memamerkannya ke temen-temen arisan hehe," ujarnya.

"Mom," panggil Alden.

Jeslyn mengalihkan atensinya kepada Alden yang menatapnya serius.

"Bisakah mommy rahasiakan ini dari semua orang termasuk daddy? Kalau luna sampai tahu dia akan kecewa padaku." ujar Alden sambil menundukkan kepalanya.

Tak disangka bukan jawaban yang jeslyn berikan melainkan jitakan yang mendarat ke arah kepala Alden.

"Apa kau tak mau memberikan anakmu status yang jelas hah! Kau lebih rela anak orang lain dapat status yang jelas darimu ketimbang putramu sendiri? Alden dengar mommy! apa kau rela jika suatu saat Elbert bersekolah dan temannya mengatakannya anak tak punya ayah hanya karena kau tak memberikan status yang jelas kepada anakmu dan juga Amora?!" sentak sang mommy.

Alden semakin menundukkan kepalanya dengan tangan yang tak henti-hentinya mengusap kepala tang tadi di jitak sang mommy.

"Alden bingung mom," ujarnya dengan nada rendah.

"Hanya ada dua pilihan Alden, pertahankan atau tinggalkan. Pilih salah satu dari mereka yang harus kau tinggalkan dan juga kau pertahankan. Ingat Alden! Kebohongan tak akan bertahan lama, mereka akan saling tersakiti jika kau tak ambil tindakan," Jeslyn menjeda sebentar kemudian melanjutkan ucapannya.

"Mommy harap, kamu memilih Amora karena dia satu-satunya perempuan yang telah memberikan penerus untuk keluarga Wesley." nasehat Jeslyn untuk putranya, dia paham pasti Alden berada di dalam kebimbangan," ujar Jeslyn.

Alden memikirkan ucapan sang mommy, benar ala yang di katakan Jeslyn. Alden harus memilih salah satu di antara mereka

"Mommy tidak mau jika Elbert menjadi anak broken home, dia masih kecil Al. Anakmu butuh bimbingan dari kedua orang tuanya." ujar Jeslyn sambil mengelus sayang kepala Elbert yang berada di pangkuannya.

"Tapi mom, aku ...," ucapan Alden terputus saat mendengar lenguhan Amora.

Dengan tergesa-gesa Alden menghampiri brankar istrinya.

Amora mulai mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

"Sayang, bagaimana keadaanmu perutmu? apa masih sakit?" tanya Alden panik.

Deghh

Tatapan mereka bertemu, Alden menatap istrinya dengan cemas. Sementara Amora menatapnya dengan pandangan berbeda.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Siapa yang kau maksud dengan sayang hah! Aku geli mendengarnya." ujar sinis Amora sambil membuang pandangannya.

Alden menghela nafas pelan hingga,

"Elbert? anakku?" tanya Amora yang kembali menatap Alden.

Matanya bergerak lincah mencari keberadaan sang putra hingga netranya menatap putranya yang berada di pangkuan wanita yang menuduhnya pelakor.

"Kau!"

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

iya mommy potong sj barang kebanggaan nya Alden

2025-02-12

0

Ririn

Ririn

tonjok sekalian aja momm bikin kesel si alden

2024-12-01

0

Idkkk

Idkkk

Arisan terus

2025-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 kedatangan Alden
3 kau masih istriku
4 Pertemuan tak terduga
5 Aku juga istrimu
6 Aku harus mendapatkan hatinya
7 Pelakor?
8 Kau harus putuskan
9 Bolehkah aku egois
10 Harus memilih
11 Teka Teki
12 kemarahan Jonathan
13 Hukuman Alden
14 Siapa orang tuaku
15 Keluarga Miller
16 Rahasia Alden
17 Jangan tinggalkan El
18 Masalah Alden dan Luna
19 Gilang
20 Pertemuan kedua Luna dan Amora
21 Sadarnya Gio
22 Mereka berbeda
23 Pertengkaran Alden dan Luna
24 Memutuskan
25 Pertemuan kakak adik
26 Pertemuan kembali El dan Qila
27 Luna
28 Tentang Amora
29 Kamu selingkuh?
30 Jebakan
31 Hemofilia
32 Teman istriku
33 kakak?
34 Siapa Zidan?
35 Masa lalu Jeslyn
36 Drama keluarga
37 Rencana yang berjalan mulus
38 pertemuan Gio dengan Aqila
39 Daddy yang peka
40 Arjuna
41 Duda karatan
42 Musibah
43 Keadaan Alden
44 pertemuan kembali
45 Kau harus bertemu dengan ibumu!
46 Kekesalan Deon
47 Pertemuan Jeslyn dan Zidan
48 Sadarnya Alden
49 Dia Zidan?
50 Permen kapas
51 Perdebatan Alden dan Zidan
52 Alden mual
53 Pembinol
54 Ular
55 Sekarang keadaannya berbeda
56 Perbuatan Luna lagi?
57 Aku lagi yang salah
58 Kelakuan El
59 Penangkapan Luna
60 Kamu selingkuh?
61 Gala-gala om pembinol
62 Keputusan hakim
63 Right?
64 Kembalilah!
65 Delusi?
66 Aqila telah mengetahuinya?
67 Terulang lagi?
68 Terungkap
69 Terungkap 2
70 Vani?
71 Vani 2
72 Akhir masalah Vani
73 Tentang Aira
74 Kenapa aku salah lagi?
75 Goa
76 Jacob
77 Elbert demam
78 Keluarga Lawrance
79 Kesadaran Aurel
80 Menghalalkannya
81 Prematur
82 Perdebatan marga
83 Warna mata
84 Keturunan
85 Kepulangan si kembar
86 om manol
87 Pion?
88 Penyelesaian
89 Konferensi pers 1
90 Selesainya konferensi pers
91 Elbert kabur
92 Elbert kabur 2
93 Bali
94 Sindiran Elbert
95 End
96 Pengumuman
97 Bonus part
98 Lanjutan Transmigrasi Mommy
99 Lewat bentar
100 Love binder's baby( bayi pengikat cinta)
101 Cerita Fantasi lagi nih
102 KARYA BARU: I'M COMING DADDY
103 CINTA YANG BELUM USAI
104 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
105 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK (KARYA BARU)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Transmigrasi
2
kedatangan Alden
3
kau masih istriku
4
Pertemuan tak terduga
5
Aku juga istrimu
6
Aku harus mendapatkan hatinya
7
Pelakor?
8
Kau harus putuskan
9
Bolehkah aku egois
10
Harus memilih
11
Teka Teki
12
kemarahan Jonathan
13
Hukuman Alden
14
Siapa orang tuaku
15
Keluarga Miller
16
Rahasia Alden
17
Jangan tinggalkan El
18
Masalah Alden dan Luna
19
Gilang
20
Pertemuan kedua Luna dan Amora
21
Sadarnya Gio
22
Mereka berbeda
23
Pertengkaran Alden dan Luna
24
Memutuskan
25
Pertemuan kakak adik
26
Pertemuan kembali El dan Qila
27
Luna
28
Tentang Amora
29
Kamu selingkuh?
30
Jebakan
31
Hemofilia
32
Teman istriku
33
kakak?
34
Siapa Zidan?
35
Masa lalu Jeslyn
36
Drama keluarga
37
Rencana yang berjalan mulus
38
pertemuan Gio dengan Aqila
39
Daddy yang peka
40
Arjuna
41
Duda karatan
42
Musibah
43
Keadaan Alden
44
pertemuan kembali
45
Kau harus bertemu dengan ibumu!
46
Kekesalan Deon
47
Pertemuan Jeslyn dan Zidan
48
Sadarnya Alden
49
Dia Zidan?
50
Permen kapas
51
Perdebatan Alden dan Zidan
52
Alden mual
53
Pembinol
54
Ular
55
Sekarang keadaannya berbeda
56
Perbuatan Luna lagi?
57
Aku lagi yang salah
58
Kelakuan El
59
Penangkapan Luna
60
Kamu selingkuh?
61
Gala-gala om pembinol
62
Keputusan hakim
63
Right?
64
Kembalilah!
65
Delusi?
66
Aqila telah mengetahuinya?
67
Terulang lagi?
68
Terungkap
69
Terungkap 2
70
Vani?
71
Vani 2
72
Akhir masalah Vani
73
Tentang Aira
74
Kenapa aku salah lagi?
75
Goa
76
Jacob
77
Elbert demam
78
Keluarga Lawrance
79
Kesadaran Aurel
80
Menghalalkannya
81
Prematur
82
Perdebatan marga
83
Warna mata
84
Keturunan
85
Kepulangan si kembar
86
om manol
87
Pion?
88
Penyelesaian
89
Konferensi pers 1
90
Selesainya konferensi pers
91
Elbert kabur
92
Elbert kabur 2
93
Bali
94
Sindiran Elbert
95
End
96
Pengumuman
97
Bonus part
98
Lanjutan Transmigrasi Mommy
99
Lewat bentar
100
Love binder's baby( bayi pengikat cinta)
101
Cerita Fantasi lagi nih
102
KARYA BARU: I'M COMING DADDY
103
CINTA YANG BELUM USAI
104
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
105
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK (KARYA BARU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!