Sepulang sekolah Guruh tersenyum saat melihat Nadia yang berjalan bersama Mita,dia pun segera menghampiri.
" Nadia,, Mita " Panggilnya membuat si empunya nama menoleh.
" Lusa kalian ada acara gak,, "
Nadia dan Mita saling tatap,,
" Memangnya kenapa Kak "
Guruh tersenyum ,,
" Gue mau ajak kalian makan lebih tepatnya traktir kalian "
" Kak Guruh Ulang tahun " Ucap Mita dan Guruh mengangguk.
" Waw,, Boleh nih memangnya di mana Kak "
" Cepat banget kalau soal makan " Ucap Nadia
" Tempatnya nanti gue kabari lagi, tapi gue minta kalian datang ya sebenarnya sih gak ada pesta gitu cuma gue mau traktir anak OSIS terus kalian berdua "
" Liat nanti ya Kak " Ucap Nadia
" Gue harap Lo bisa Dateng Nad "
Nadia mengangguk,,
" Ya Udah Kak,,kita duluan ya "
Nadia menarik tangan Mita menuju Parkiran karena Kevin sudah terus menelponnya.
" Tuh Sepupu Lo udah nunggu " Ucap Mita menatap Kevin yang bersender pada Mobilnya.
Nadia menghela napasnya,,
Rasanya masih kesal dengan tingkah Kevin apalagi Emeli yang bersikap manja dengannya dan malah Kevin hanya diam.
" Buruan gih,, kasihan luntur nanti gantengnya" Lanjut Mita mendorong Nadia.
Nadia berjalan menghampiri Kevin,,
" Sudah ngobrolnya,, " Ucap Kevin membuat Nadia mengernyit.
" Ingat Status Lo yang sudah menikah " Lanjut Kevin berjalan memutar dan masuk ke dalam mobil.
Nadia semakin di buat bingung dengan tingkah Kevin , dia pun masuk ke dalam mobil dan mobil langsung melaju keluar.
Nadia melirik Kevin , wajahnya tampak emosi dan dirinya tidak berani untuk menatap atau bertanya.
Kevin semakin emosi dan melajukan mobilnya semakin kencang membuat Nadia semakin takut.
" Kak, Lo kenapa sih " Ucap Nadia
" Diam " Bentak Kevin membuat Nadia kaget dan diam seketika bahkan ini kali pertama dirinya merasa sakit hati padahal sudah biasa jika Kevin bersikap dingin kepadanya.
Nadia langsung memalingkan wajahnya ke luar jendela air matanya menetes begitu saja.
Kevin menyadari jika Nadia menangis dia pun menghela napasnya kasar.
****.. Umpatnya menepikan mobilnya.
" Nadia " Panggilnya namun Nadia tidak bergeming.
" Sorry bukan maksud gue bentak Lo " Lanjutnya tapi Nadia masih tidak menoleh membuat Kevin kesal.
" Kalau Suami panggil Noleh "
Kevin mengernyit saat melihat Nadia menangis, air matanya menetes di pipinya membuat hatinya terasa perih.
" Sorry gue gak bermaksud bikin Lo nangis "
Nadia menatap Kevin,,
" Tapi Kakak sering melakukan semua itu tanpa alasan yang jelas " Ucap Nadia mengungkapkan semua isi hatinya.
" Kalau memang gue salah Kakak bisa ngomong baik baik bukan dengan Marah gak jelas dan kebut kebutan, Kakak mau kita mati hah "
Kevin langsung menarik Nadia ke dalam dekapannya,,
Nadia memberontak namun tenaganya kalah membuat nya hanya diam tanpa membalas pelukannya.
Tangisannya pecah dalam pelukan Kevin, laki laki yang sudah menjadi suaminya dan berharap untuk bisa hidup bersama selama ya.
Kevin melepaskan pelukannya dan mengusap wajah Nadia.
" Gue minta maaf " Ucapnya menatap Nadia yang masih terus meneteskan air matanya.
" Jangan menangis lagi Nadia "
Nadia menatap Kevin,,
Ini pertama kalinya Kevin meminta maaf kepadanya.
" Tolong jangan menangis " Ulang Kevin dan Nadia mengangguk.
Kevin mengusap wajah Nadia,,
" Sekarang kita pulang "
Kevin kembali memasang Sealbeth nya dan melajukan mobilnya.
kali ini Kevin melanjutkannya dengan kecepatan sedang.
Namun Nadia menatap jika jalan mereka bukan menuju rumah,
" Kak, kita mau kemana " Ucapnya
" Mampir Cafe bentar, Irfan tadi nelpon "
Nadia mengangguk dan mereka sampai di parkiran Cafe yang selalu saja Ramai akan pengunjung.
" Yuk " Ajak Kevin
Nadia mengikuti Kevin masuk ke dalam, matanya menatap setiap sudut Cafe sama sekali tidak adanya kursi kosong semua sudah terisi oleh para pengunjung yang mayoritas anak remaja dengan masih berpakaian seragam.
" Bos " Sapa Irfan menghampiri.
Kevin menatap Nadia ,
" Tunggu gue di ruangan "
" Oke "
Irfan tersenyum membuat Kevin bingung,,
" Bos,, Bos,, "
" Kenapa "
" Kagak,, Oya beberapa stok minuman sudah habis tapi supplier yang biasa kita ambil baru saja nelpon jika pengiriman telat "
" Kok bisa gitu,, Lo udah transfer sebelum ya bukan dan Lo pesen gak mendadak kan "
" Engga lah Bos,, Seminggu setelah kita Cek stok kita langsung order dan transfer "
" Astaga,, apa alasan mereka kenapa telat pengiriman "
" Gudang mereka mengalami kebakaran membuat semua pengiriman tersumbat "
" Ya Udah Lo urus pengunjung biar gue cari supplier lain "
" Siap Bos "
Kevin berjalan menuju ruangan nya dan terlihat Nadia yang sudah duduk di sana.
" Ada Apa " Ucap Nadia saat melihat wajah Kevin yang berubah.
" Gapapa hanya sedikit masalah Kecil,,
Oya, Kayaknya gue bakal sampai malam gue antar Lo pulang dulu "
Nadia menggeleng,,
" Gue di sini ya temenin Kakak "
" Tapi,-
" Bukannya istri harus mengikuti kemana suami pergi " Lanjut Nadia membuat Kevin tersenyum.
" Ya Udah Kakak sibuk saja gue tunggu di sana"
Kevin mengangguk,,
Nadia duduk di sofa dengan memainkan ponselnya, sesekali dia melirik dimana Kevin terlihat serius dengan Laptopnya dan sesekali dia terlihat menghubungi seseorang.
Sebenarnya ada apa sih,, .Apa bener masalah kecil tapi gue lihat Kakak Kevin terus menghubungi seseorang.
Hari semakin sore namun Kevin masih saja sibuk dengan dua benda pipih nya tanpa menyentuh minuman juga makanan di meja.
Nadia yang melihatnya pun berjalan mendekat.
" Bekerja memang harus tapi perut juga butuh makan , tubuh butuh energi " Ucap Nadia membuat Kevin menoleh
" Nanti gue makan "
" Di setiap pekerjaan pasti ada masalah, tapi bukan berarti melupakan kesehatan "
Kevin mengaitkan alisnya,,
" Sejak kapan jadi baik dan perhatian " Goda Kevin.
" Gak mau istrinya perhatian Ya Udah " Kesal Nadia berbalik namun Kevin malah menahan tangannya membuat tubuhnya hilang kendali dan malah terjatuh di atas pangkuan Kevin.
Mereka saling tatap, hanya lima centimeter jarak antara wajah keduanya.
" Sor- sorry " Ucap Nadia langsung beranjak.
Nadia memalingkan wajahnya yang tampak memerah, Jantung nya berdetak tidak beraturan.
" Supplier tempat biasa gue pesen aneka stok kebakaran " Ucap Kevin membuat Nadia langsung menoleh
" Astagfirullah,, Terus "
" Stok kita sudah menipis padahal semua totalan orderan sudah di transfer "
Nadia menatap Kevin yang tampak kebingungan, tidak tega rasanya ..
" Wait,, Biasanya Kakak order apa aja "
" Aneka Minuman "
Nadia mengangguk,,
" Gue boleh pinjem Laptop nya "
Kevin beranjak dan berganti Nadia yang malah duduk dengan memainkan Laptopnya.
" Ini ,, Kita Coba "
Nadia mengambil ponselnya dan terlihat menghubungi nomor yang tertera di sana.
" Ya Halo benar dengan CV Mahadewi "
(...)
" Maaf Pak,, Saya ingin memesan beberapa aneka Kopi bisa "
(....)
" Baik Sebentar "
" Kak, Lo mau pesan apa aja " Lirih Nadia dan Kevin langsung memberikan catatan stok yang kosong.
Kevin menatap Nadia yang terlihat begitu fasih nya bicara dengan Supplier lain, Rasanya begitu kagum membuat senyuman terukir jelas di wajah tampannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Menurut ku Nadia ini gak peka,Udah tau Kevin gak suka dia deketin sama cowok lain,malah kek sengaja gitu dengan Guruh..Saat Kevin sama Emeli gimana rasanya,Kesel kan..
2024-05-09
0
Fitria novia
begitu lah istri slalu bantu suami d kala kesusahan 🤭
2022-06-10
0
Har Tini
salut jg sm nadia bisa garcep bantuin kevin istri sholeh👍🏻😁
2022-06-01
0