Part 08

Kevin melajukan mobilnya pulang karena Mamanya memintanya untuk segera pulang ke rumah.

Jalanan yang sedikit padat membuatnya mengalami kemacetan.

Setelah perjalan sekitar 45 menit akhirnya mobil sampai di halaman rumah mewah, Kevin memarkir kan mobilnya dan berjalan masuk,,

Duk..!!

" Aw " Pekik Nadia memegang Keningnya yang terbentur Pintu.

" Sorry sorry gue gak sengaja "

Kevin sontak memegang Kening Nadia dan meniupnya,,

Nadia terdiam, Namun ada rasa aneh dalam dirinya untuk kedua kalinya mereka sangat dekat seperti ini.

" Apa ini sangat sakit " Lanjut Kevin namun Nadia hanya menggeleng.

" Gapapa " Ucap Nadia melepaskan tangan Kevin.

Kevin tersadar dan langsung melangkah mundur memberi ruang diantara mereka.

" Sorry " Ucapnya langsung kembali melangkah maju.

Nadia sendiri berjalan keluar menuju taman depan rumah, dia masih terus memikirkan ucapan Nawang kepadanya.

Apa gue harus menerima nya, tapi bagaimana jika kedepannya hidup kami akan hanya saling ribut..

Tante Nawang sudah begitu baik, Sepeninggalan Mama Dan Papa hanya Tante Nawang dan Om Abdi lah yang membantu gue dan gue sendiri gak tau jika gak ada mereka.

Nadia menghela nafas nya beras, dia pun memejamkan matanya merasakan udara sore dengan hembusan angin yang membuatnya sedikit rileks.

_____

Kevin berada di Kamarnya,,

Memang selalu di kamar sajalah Kevin jika berada di rumah,,

Kevin sendiri tidak suka pergi keluar dan hanya sekolah, Cafe ataupun sekedar kumpul dengan teman temannya.

" Vin,, Ini Mama " Ucap Nawang dari balik pintu.

" Masuk Ma "

Nawang berjalan masuk dan melihat putranya berbaring di ranjang dengan seprai hitam.

" Apa ada masalah ?"

Kevin menautkan alisnya dan beranjak duduk,,

" Ga Ma,, Oya Mama kenapa minta aku pulang apa ada sesuatu "

Nawang tersenyum,,

" Mama sudah bicara dengan Nadia, Tapi Nadia masih belum memberi jawaban "

Kevin mengangguk,,

" Mama harap Kamu sudah benar benar memikirkan nya karena kedepannya Mama gak mau jika pernikahan kalian hanya karena rasa tidak enak, Mama juga berharap kamu menjadikan Nadia ratu dalam keluarga kecil kalian nanti "

Kevin terus saja diam,,

Entah lah,, Apa bisa gue menjadi seperti yang Mama ucapkan.

" Vin,, "

" Ya Ma,, "

" Lusa Nadia akan ke Bogor, dia ingin ke Makam orang tuanya , Kamu temani dia ke sana ya "

" Tapi Ma,-

" Tidak ada penolakan "

" Ya "

Nawang tersenyum dan mengusap bahu Putranya, dia pun berjala keluar meninggalkan Kevin yang masih terdiam.

Kevin berjalan menuju balkon kamarnya, berdiri menatap langit senja yang begitu cantik namun tidak dengan apa yang sedang dia pikirkan, Kedua tangan nya mengusap wajahnya namun matanya menatap Nadia yang duduk di kursi taman dengan mata yang terpejam.

Itu bukannya Nadia,,

Dia tidur di sana ?" Gumam Kevin menatapnya,, namun di saat bersamaan Nadia membuka matanya dan tanpa sengaja dia pun melihat dimana Kevin yang sedang menatap nya.

****.. Umpat Kevin langsung berjalan masuk kamarnya.

Nadia mengernyit kan keningnya,,

" Sayang,, kamu di sini ternyata " Ucap Nawang membuat Nadia menoleh dan tersenyum

" Ya Tante,, "

Nawang tersenyum dan duduk di samping Nadia,,

" Memangnya kamu lagi ngapain di sini, Tante cari kamu ke kamar "

" Gapapa Tante, Nadia cuma melihat bunga bunga Tante cantik "

" Tante memang sangat menyukai Bunga, Dan biasanya Om Abdi juga sering beliin Tante Bunga kalau ke luar Kota "

" Waw,, romantis banget dong Tan "

" Itulah Om Abdi Sayang, memang dari dulu Om Abdi selalu romantis dan selalu kasih kejutan buat Tante "

Nadia tersenyum,,

Menatap wanita paruh baya di hadapan yang masih saja terlihat sangat cantik bahkan kulit wajahnya sama sekali tidak terlihat kerutan, tubuh yang sangat ideal membuatnya semakin cocok dengan memakai pakaian apa pun.

" Papa kamu juga gak kalah romantis dulu, Sama dengan Om Abdi juga selalu memberikan kejutan kepada Mama kamu "

Senyuman Nadia hilang saat kembali teringat dengan kedua orangtuanya.

rasanya begitu merindukan mereka, mereka selalu bersama bahkan Nadia akan selalu kompak dengan Mamanya.

" Loh Sayang,, Kamu kenapa " Ucap Nawang saat melihat Nadia menetes kan air matanya.

Nadia langsung memeluk Nawang,,

Untuk saat ini hanya Nawang lah seperti Mamanya,,

" Nadia kangen Mama Papa " Ucap Nadia dalam Isak tangisnya.

Nawang memeluk erat Gadisnya,

Dia sangat tau bagaimana perasaan Nadia, Gadis seumuran nya hidup sendiri tanpa adanya keluarga lain.

" Menangis lah Sayang,, karena itu akan membuat hati kamu tenang ,, Tapi asal kamu Tau Tante sangat menyayangi Kamu, dan Tante sudah menganggap kamu sebagai anak Tante, Kamu juga boleh menganggap Tante sebagai pengganti Mama kamu "

Nadia terdiam Namun Isak tangisnya masih terdengar,,

Nadia membiarkan nya menangis dalam pelukan nya.

Kevin yang berdiri di pintu rumahnya pun terus menatap mereka,,

Antara rasa tidak tega melihat Nadia yang seperti ini, entah jika dirinya berada di posisi Nadia apa dia bisa setegar Nadia.

Nadia melepaskan Pelukannya membuat Nawang mengusap wajahnya yang basah, hidung mancung Nadia memerah karena kulit wajah yang begitu putih mulus,, Mata sedikit sembab namun tetap saja Nadia terlihat Cantik.

" Maafin Nadia Tante " Ucap Nadia menyeka air matanya.

" Anak Perempuan memang selalu cengeng, tapi semua itu juga ada alasannya Sayang dan Tante akan selalu siap jika Kamu ingin bercerita anggap Tante sebagai Mama juga sekaligus teman kamu "

" Makasih Tante,, Nadia sangat beruntung bertemu dengan Tante juga Om, Nadia gak akan pernah tau jika tidak bertemu kalian mungkin Nadia tidak akan bisa sekuat ini "

" Sstt,, Jangan pernah bicara seperti itu,, Jika kamu selalu menangis kasihan Papa Mama kamu di surga Sayang , mereka pun akan ikut sedih di sana "

Nadia mengangguk dan menatap wajah Nawang yang begitu tulus kepada,,

Apa gue bisa menolah permintaan Tante Nawang untuk pernikahan ini,

Tante Nawang begitu tulus sayang sama gue, apa gue gak mau balas kebaikan nya.

Apa gue harus menerima nya atau menolaknya,,

Ya Tuhan,, Apa yang harus aku Lakukan sekarang..

Engkau memberikan orang orang baik untuk ku bahkan sudah membuatku sangat bahagia dan bisa melupakan kesedihan ini.

Tapi jika aku menerima nya,, Apa aku bisa menjadi istri yang baik, Aku sadar aku masih sangat egois bahkan manja, aku takut hanya akan membuat mereka kecewa apalagi membuat Tante Nawang Kecewa, aku tidak mau,,

Bantulah Aku Ya Tuhan...

Nawang mengusap wajah Nadia yang masih terhanyut dengan lamunannya,,

" Sudah akan Magrib dan juga langitnya mendung, Kita masuk ya " Ajak Nawang,,

Nadia mengangguk dan mengambil ponsel yang tergeletak di samping nya,,

Mereka beranjak dan akan berjalan masuk, namun tiba tiba Nadia menghentikan langkahnya ,,

" Tante ,, " Ucap Nadia membuat Nawang menoleh.

" Ya Sayang,, Ada Apa "

Nadia melangkah mendekati Nawang yang sudah lebih dulu berjalan,

" Nadia sudah memikirkan ucapan Tante kemarin dan Nadia,-

Nadia menggantungkan ucapannya,,

Terpopuler

Comments

Andri Kurniawan

Andri Kurniawan

aku baca novel ini jadi baper jadi pengen cepat punya pacar

2024-10-10

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Menurut ku membalas kebaikan orang tidak juga harus dgn pernikahan doang,Banyak cara lain,Jadi anak angkat contohnya,jadi gak ada yg merasa tertekan dgn hubungan sebatas adek beradek angkat kan..

2024-05-09

0

Fitria novia

Fitria novia

Nadia menerima perjodohan ny pasti Kevin menjaga Nadia dgn sepenuh jiwa walaupun blm ada cinta

2022-06-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!