TPU Perum Alam Indah
Disinilah mereka kini berada, Nadia berjongkok di depan dua Nisan bersebelahan menatap dalam dimana beberapa bulan yang lalu dua orang yang sangat disayanginya harus dikubur di sana, Isak tangis nya dulu membanjiri wajahnya.
Namun kini tidak adanya tangisan walau rasa rindunya begitu dalam dan rasanya sangat ingin bertemu namun Ikhlas inilah yang sudah Nadia rasakan apalagi selepas kepergian mereka Nadia mendapatkan keluarga yang juga begitu baik dan menyayangi nya.
Taburan bunga wangi yang dibelinya sudah bertaburan di sana, Doa pun sudah dia panjatkan namun rasanya dia masih ingin berada di sana mencurahkan segala cerita seperti yang dulu sering dia lakukan apapun selalu Nadia ceritakan kepada Orang tuanya.
Jangan di tanya dimana Kevin berada, Karena Kevin pun seakan setia menemani Nadia di sana berjongkok di samping Nadia dengan menatap Nama yang tertulis jelas di atas Nisan.
Sesekali matanya melirik gadis di sampingnya, senyum manis terukir di wajah Nadia walau sangat jelas rasa sedih dan air mata yang menetes namun Nadia terlihat sangat tegar menceritakan semua hidupnya saat ini kepada orang tuanya.
Hari semakin sore,,
Kevin menatap Nadia,,
" Lo mau sampai di sini " Ucapnya membuat Nadia menoleh.
Nadia kembali menatap gundukan tanah di depannya dan mengusap lembut serta mengecup batu Nisannya.
" Pa,, Ma,, Nadia pamit tapi Nadia janji akan selalu kesini , walau Nadia jauh tapi Doa Nadia tetap untuk kalian..
Nadia tau kalian pasti sudah bahagia di sana apalagi melihat Nadia yang kini hidup bersama orang orang yang begitu baik dan menyayangi Nadia.
Oya Nadia Lupa, Tante Nawang Cerita kalau Kalian menitipkan Nadia sama mereka dan,-
Ucapan Nadia terhenti mengingat jika di sana ada Kevin,,
" Tante,, Om,, Saya Janji Untuk menjaga Nadia kalian jangan khawatir di sana " Ucap Kevin tiba tiba membuat Nadia menatapnya.
Ucapan yang sama sekali tidak pernah Nadia duga, Kevin mengucapkan semua itu di depan makam kedua orang tuanya apa berarti Kevin akan belajar menyayangi nya.
" Ayo ,, " Ucap Kevin membuyarkan lamunan Nadia.
Nadia hanya mengangguk dan beranjak bangun ,namun dia kembali menatapnya sebelum dia berjalan mengejar Kevin yang sudah lebih dulu menuju mobil.
" Nadia pamit Pa, Ma,, ".
Nadia berjalan menghampiri Kevin yang sudah berdiri di depan mobilnya,,
" Nadia " Ucap seseorang membuat Nadia kembali menoleh.
Seorang laki laki yang terlihat membawa keranjang bunga berjalan menghampiri nya,,
" Kak Lukman " Ucap Nadia saat tau jika laki laki itu adalah Lukman kakak kelasnya.
Lukman tersenyum,,
" Lo Apa kabar Nad," Ucap Lukman seraya melirik Kevin.
" Gue tunggu di mobil " Ucap Kevin dan Nadia mengangguk.
" Gue baik, Kakak sendiri gimana ?"
" Gue baik, Lo habis nyekar "
Nadia mengangguk,
" Dia,-
" Sepupu gue " Potong Nadia dan Lukman mengangguk.
Lukman terdiam sebenarnya sudah sangat lama mereka tidak bertemu,,
" Nad, sebenarnya gue,-
" Buruan perjalanan ke Jakarta jauh " Ucap Kevin dari dalam mobil .
" Sorry Kak gue duluan ya,, "
Lukman mengangguk dan menatap Nadia yang masuk ke dalam mobil.
Kevin melajukan nya membuat Lukman menghela napasnya dan berjalan masuk.
Dia pun berniat untuk nyekar ke makam orang tua Nadia karena sebenarnya Lukman sendiri sering main atau sekedar mengantar Nadia pulang sekolah dan bisa di bilang akrab dengan keluarga Nadia.
_____
Dalam Perjalanan Nadia merasakan Lapar, tangannya memegang perutnya rasanya tidak enak jika meminta Kevin mampir makan karena hari pun semakin senja dan mengingat ucapan Kevin saat di makam tadi.
Kruyukk,,,
Kevin menoleh saat mendengar sesuatu, Nadia hanya bisa nyengir kuda dengan tangan yang masih memegang perutnya.
" Lo laper ?" Ucap Kevin.
" Hehe,, Iya Kak "
Kevin tidak kembali bicara membuat Nadia mencebikan bibirnya,,
Gue kira bakal ngajak makan,,
serius apa gue bisa hidup sama cowok kulkas empat pintu ke dia. Batin Nadia menggelengkan kepalanya.
Namun pikirannya salah saat melihat Mobil mereka menuju sebuah Cafe di sana.
" Yuk turun " Ucap Kevin membuka pintu mobilnya namun Nadia masih terdiam.
" Lo lapar kan, " Lanjutnya membuat Nadia mengangguk dan membuka pintu Mobilnya.
Waroeng Gumati Coffeehouse
Nadia berjalan masuk bersama Kevin dan memilih salah satu kursi yang masih kosong,,
" Lo pesan dulu, gue ke toilet " Ucap Kevin
" Terus Kakak mau makan apa,?"
" Terserah "
Nadia membulatkan matanya, bahkan dia sendiri sama sekali tidak tau makanan kesukaan Kevin dia hanya tau jika Kevin selalu sarapan roti dengan selai kacang.
" Silahkan Kak, " Ucap Pelayan.
Nadia tersenyum dan melihat menu,,
" Pesan ini dua porsi dan minumnya ini juga dua ya "
" Baik Kak di tunggu "
Nadia tersenyum dan menatap sekitar, walau dirinya tinggal di Bogor namun baru kali ini dia datang ke sini.
Tangannya pun membuka tasnya, seharian dia sama sekali tidak membuka ponselnya.
Banyak banget pesan di grup sekolah Gumamnya.
" *Jadi Nadia itu Sepupu Kevin,,
" Astaga sejak kapan Kevin memiliki Sepupu,,
" Pantas saja mereka selalu berangkat pulang bareng,,
" Nadia cantik dan Kevin tampan , benar benar Gen yang luar biasa*,,
Semua membicarakan kedekatan antara dirinya bersama Kevin,,
Sepupu??? Memangnya siapa yang menyebarkan berita itu,,.
" Gue " Ucap Kevin tiba tiba membuat Nadia kaget.
" Astaga Kak, Kenapa sih bikin kaget terus "
Kevin duduk tanpa bersalah,,
" Jadi Lo,-
" Gue yang bilang kalau Lo Sepupu gue "
" Kok,-
" Lo mau gue bilang Lo Calon Istri gue "
Deg..!!
Nadia terdiam dan menelan salivanya mendengar Ucapan Kevin,,
" Silahkan Kak,, " Ucap Pelayan datang dengan membawa pesanan mereka.
" Makasih " Ucap Nadia
Kevin menatap makanan di hadapan nya,,
Nadia yang akan menyantapnya pun mengurungkan nya dan menatap Kevin.
" Gue bingung pesan apa buat Kakak "
" Gue bukan pemilih makan " Ucap Kevin menyendok dan menyantapnya.
Nadia menghela napasnya dan menikmati makanannya.
Tidak ada Obrolan di sana, Suasana Cafe yang mulai ramai dengan banyaknya remaja yang datang.
Beberapa remaja perempuan melirik Kevin yang tengah menikmati makanannya, namun Kevin sendiri sama sekali tidak menghiraukan nya
Bahkan Nadia sekilas mendengar jika mereka membicarakan Kevin, mereka ternyata mengenali Kevin sebagai Kapten Basket di Sekolahannya.
" Habisin makannya terus kita kembali jalan"
Nadia mengangguk dan menghabiskan makanannya sedang kan Kevin merogoh jaketnya untuk mengambil ponselnya yang berdering.
" Halo Fan "
(...)
" Ya Gue lagi Ke Bogor "
(.....)
" Ga,, Cuma ada perlu "
(....)
" Oke Nanti gue Cek setelah sampai rumah "
" Kakak ada janji , Sorry gara gara anterin gue jadi,-
" Masalah Cafe " Potong Kevin.
" Gue bayar dulu " Lanjut Kevin beranjak .
Nadia menatap Kevin yang berjalan menuju Kasir,,
Sebenarnya gimana sih sebenarnya sifat asli Lo Kak, Lo sangat cuek, dingin tapi di sisi lain Lo baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Fitria novia
irit banget ngomong ny tp ak suka biasa ny org yg irit ngomong setia
2022-06-10
0
Har Tini
orang dingin irit bicara itu sebenerny hati ny baik
2022-06-01
0
sella surya amanda
lanjut kak
2022-01-11
1