Part 07

Kevin menghampiri kedua orang tuanya saat berada di ruang tengah, Setelah beberapa hari dia memikirkan tentang omongan mereka kini dia pun sudah mendapatkan keputusannya.

" Pa, Ma,, Aku mau bicara " Ucapnya membuat kedua orang tuanya saling tatap

" Apa masalah pernikahan itu " Lanjut Abdi dan Kevin mengangguk.

" Kita bicara di kamar " Ucap Nawang dan mereka menuju kamar begitu pun Kevin yang juga mengikutinya.

" Jadi apa keputusan kamu, Papa berharap kamu tidak akan mengecewakan kami dan Sekali lagi Papa ingatkan jika Kita berhutang Budi dengan keluarga Rekso "

Kevin mengangguk,,

dia pun menghela napasnya dalam sebelum mengatakan nya,,

Semua terdiam,,

" Aku terima Pernikahan itu tapi dengan satu syarat "

" Apa itu Syaratnya "

" Tidak ada Pesta di pernikahan nanti, dan harus di rahasia kan "

" Loh kenapa Vin, Kamu Anak Kami satu satunya dan gak mungkin,-

" Ma,, Aku dan Nadia masih sekolah apa kata orang jika tau kita menikah yang ada semua pasti mengira Nadia hamil di luar nikah "

Nawang terdiam,

memang apa yang Kevin katakan benar,,

" Baiklah,, Kami setuju "

" Nadia belum tau masalah ini "

" Mama belum bicara dengan Nadia, Mama sengaja menunggu jawaban kamu lebih dulu "

" Baiklah karena kamu setuju tinggal kita bicara dengan Nadia dan setelah itu kita langsung cari tanggal dan harinya "

" Terserah kalian,, " Ucap Kevin beranjak

" Kamu mau kemana Vin "

" Cafe "

Nawang juga Abdi bisa bernafas lega akhirnya mereka bisa membalas Budi terhadap Rekso juga memenuhi permintaan Terakhir Hanung sebelum meninggal.

__

Nadia memang selalu berada di Kamarnya, selain mengerjakan tugasnya dia pun sering membaca komik favorit nya.

Tok,,

tok,,

tok,,

" Nadia,, Tante boleh masuk Sayang "

" Ya Tante "

Nadia langsung beranjak duduk dan menutup Komik yang sedang di bacanya.

Nawang tersenyum dan berjalan menghampiri,,

" Kamu ngapain ,, "

" Baca Komik Tante "

Nawang mengangguk,,

" Oya Apa Tante boleh bicara sama kamu Sayang"

" Boleh Tante,, Tante mau bicara apa "

Nawang menggenggam kedua tangan Nadia, satu tangannya pun mengusap wajah cantik Nadia.

Wajah yang begitu mirip dengan Hanung sahabatnya.

" Sebenarnya ada Permintaan terakhir sebelum Mama Kamu meninggal "

Deg..!!

Nadia kaget bahkan Kedua orang tuanya tidak ada bicara terakhir kepadanya.

" Mama bicara apa Tante "

" Mereka menitipkan kamu sama Tante dan juga,-

" Dan juga ?" Ulang Nadia.

" Mama juga Papa kamu meminta Untuk menjodohkan kamu dengan Kevin "

Jleb..!!!

Kenyataan yang sama sekali tidak pernah dia pikirkan, bahkan pernikahan baginya pernikahan hanya sekali seumur hidup dan dia pun memiliki cita cita, bisa hidup bersama laki laki yang dia cintai dan mencintainya.

" Tante tau pasti kamu sangat kaget, Tapi inilah yang mereka inginkan mereka hanya mau melihat kamu hidup dengan keluarga yang sudah mengenal kamu " Lanjut Nawang yang hanya melihat Nadia diam.

" Apa Kak Kevin sudah tau tentang ini "

" Ya, dan Kevin menyetujui nya "

Nadia tidak percaya dengan jawaban Kevin, bahkan dia sendiri malah menyetujui nya.

Apa ini yang Kak Kevin bilang saat itu,,

terus apa yang harus gue jawab, Tante Nawang juga Om Abdi begitu baik dengan gue, apalagi Kak Kevin sudah menyetujui nya.

" Kamu bisa memikirkan nya dulu, tapi Tante harap kamu bisa menerimanya karena hanya ini yang Tante bisa lakukan untuk memenuhi permintaan Mama kamu Sayang,,"

Nawang mengusap wajah Nadia dan berjalan keluar membiarkan Nadia untuk berpikir dulu.

Nadia terus terdiam,,

Usianya masih begitu muda dan sebuah pernikahan, Dia takut jika dia tidak bisa menjadi istri yang baik nantinya.

Pernikahan di Usia muda sangatlah rentan dengan pertengkaran karena ego masing masing.

Apa yang harus gue lakukan sekarang. Gumam Nadia mengusap wajahnya.

*****

Sean Coffee

Seperti biasanya Kevin berada di sana dengan Laptop yang selalu di tatapnya,,

Keputusan yang dia ambil sebenarnya belum sepenuhnya dari dalam hatinya namun memikirkan hutang Budi itu membuatnya hanya bisa mengiyakan perjodohan itu.

" Bener kan pasti di sini dia " Ucap Bian yang datang bersama Riko.

Kevin menoleh,,

" Ngapain kalian " Ucapnya kembali memainkan keyboard Laptop nya.

" Ngopi lah " Jawab Enteng Riki .

Sudah biasanya mereka datang ke Cafe, Dan selalu ngerecoki Kevin.

" Berarti Nadia tinggal di rumah Lo Vin " Ucap Abdi membuat Kevin langsung menoleh.

" Ya kali dia jauh Bro rumahnya masa iya tinggal sendiri " Jawab Riki.

" Vin,, Boleh dong gue minta nope nya "

Kevin menghela napasnya dan menutup Laptopnya,,

" Eh Vin mau kemana lagi "

" Toilet mau ikut ?"

" Dih gue masih normal kali walau Lo memang ganteng"

Riki tertawa mendengar nya,,

" Fan,, Biasa ya " Ucap Abdi dan Irfan hanya mengacungkan jempolnya.

Kevin menatap wajahnya di pantulan cermin, rasanya sangat tidak bisa percaya dengan semua ini.

namun semua harus dia jalani tanpa bisa untuk dia tinggalkan atau hindari.

Tangannya membasuh wajahnya dan kembali menatapnya di cermin.

Suara dering ponselnya membuat nya tersadar ,dia pun merogoh saku celananya.

" Halo Ma "

(....)

" Ya,, Sebentar lagi aku pulang "

Kevin menutup telponnya dan kembali keluar, terlihat Bian juga Riko sudah menikmati kopi di hadapan nya.

" Gue balik, Kalian masih mau di sini kan "

" Loh,, Loh,, Kok kita baru Dateng Loh "

Kevin mengambil Laptop nya dan berjalan keluar.

" Fan,, gue balik "

" Siap Bos "

Bian juga Riko menggeleng,,

" Benar benar tuh bocah,, Heran cueknya minta ampun untung cakep Lo Vin "

" Rik,, Lo ngerasa gak sih kalau Kevin sembunyi in sesuatu dari kita "

Riki mengangkat bahunya,,

" Tentang Nadia " Lanjutnya membuat Riki terdiam.

" Lo bener, setau gua Kevin sama sekali tidak memiliki Sepupu dan Kedatangan Nadia ini sangat mendadak dan jika mereka hanya sepupu seharusnya mereka dekat bukan "

Bian mengangguk,,

" Kita perlu cari tau "

" Dimana Kevin,, " Ucap Emeli yang baru saja datang bersama teman nya.

" Ya Elah,, Mana gue tau emang gue emaknya" Ucap Bian.

" Kalian kan selalu buntuti Kevin "

" Lah Lo sendiri ?" Ucap Riki membuat Emeli kesal dan berjalan pergi.

Bian juga Riki terkekeh melihat tingkah kesal Emeli,,

" Dasar aneh,, udah di tolak gak nyerah tuh cewek "

Emeli menghampiri Irfan yang berada di meja kasir,,

" Kevin dimana, dia ruangannya ?"

Irfan menoleh,,

" Bos Kevin baru saja pergi "

" Lo pasti bohong kan,Lo pasti sekongkol dengan mereka "

Irfan menggeleng,,

" Benar Mba,, Kalau gak percaya silahkan cek di ruangannya "

Emeli langsung pergi begitu saja dan terlihat wajahnya yang sangat kesal.

" Ada ada saja " Gumam Irfan menggeleng.

____

Kevin melajukan mobilnya pulang karena Mamanya memintanya untuk segera pulang ke rumah.

Jalanan yang sedikit padat membuatnya mengalami kemacetan.

Setelah perjalan sekitar 45 menit akhirnya mobil sampai di halaman rumah mewah, Kevin memarkir kan mobilnya dan berjalan masuk,,

Duk..!!

" Aw "

Terpopuler

Comments

Nayla Sasa

Nayla Sasa

thorrr bukannya abdi nama bpknya kevin gmn sichh thorr bgg lama* gue

2022-12-19

0

Fitria novia

Fitria novia

pasti Kevin nabrak Nadia 🤭

2022-06-09

0

Har Tini

Har Tini

kevin cuek banget

2022-06-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!