15. Deval

Usai melihat kondisi Deval, Ibu dan ayah si kembar terduduk dengan perasaan lelah di bangku yang terjejer di luar kamar Deval.

"Kamu tidak apa Van? Maaf tadi Mama belum sempat menanyakan keadaan kamu, tadi Mama panik sekali setelah mendapat kabar bahwa Deval masuk rumah sakit. Padahal Mama sudah melarang dia ikut bertugas hari ini, karena kondisi dia yang belum stabil. Tapi dia sangat keras kepala seperti Papa, nggak bisa dilarang kalau dia sudah punya kemauan…" melirik sang suami dengan wajah tak menentu.

"Lhoooh? Kok malah nyinggung-nyinggung Papa sih?" gerutu sang ayah mengangkat bahu tiba-tiba disalahkan oleh sang isteri.

"Iya, abisnya Deval itu nurunin watak Papa kan? Arogan iya, cuek iya, gak ada romantis sama sekali.." sungut sang ibu yang lupa bahwa di sekitarnya ada orang lain.

"Udah…udah… Papa Mama jangan bertengkar di sini. Malu kan dilihat sama Via dan Sabrina?" Devan menengahi pertengkaran kedua orang tuanya.

"Lagian kita semua sudah tahu betapa keras kepalanya Deval itu…"

"Yaaa, gitu deh jadinya."

"Apa kamu terluka? Ada yang kena pukul?" kembali sang ibu bertanya dengan raut wajah khawatir, khas ibu-ibu.

Mendengar perhatian sang Ibu pada Devan yang terlalu berlebihan, Sabrina spontan terkekeh geli. Kalau memang suka khawatir, mending si kembar di kurung aja di rumah Tante. Jangan dibiarkan ikutan jadi detektif, batin Irin dengan senyum miring tersungging.Via yang seakan membaca isi kepala Irin, memberi kode untuk tidak aneh-aneh.

Krucuuukk… Seruling dari Sumatera bagian tengah sedang bernyanyi (otor orang sumatera barat, jadi istilahnya begini 😅) Via merasa sangat lapar, mendekat ke Irin lalu berbisik… "Kita makan yuk, gue laper banget…"

"Oiya ya, sejak pulang sekolah kita belum sempat makan. Apalagi tenaga Lo terkuras karena kejadian tadi…" Via mengangguk, "Baik lah, ayo kita cari makan. Kalau gak salah dekat sini ada pusat perbelanjaan. Pasti banyak tempat makan," Irin yang juga kelaparan sangat bersemangat bila sudah ada ajakan makan seperti ini.

"Tapi gue belum ganti pakaian…" masih mengenakan pakaian tadi yang telah kotor, akibat guling-guling dan stempel sepatu diberi para algojo mafia.

Irin memperhatikan kondisi Via, "Iya, gak apa sekali-kali tampil jadi diri sendiri kan, meski kotor dikit, tidak ada yang lihat."

"Apa begini tidak terlalu mencolok?"

"Aaahh, enggak aahh.. biasa aja menurut gue… Atau Lo mau pulang dulu ganti baju?"

"Gue lapernya sekarang…" ringis gadis cantik di hadapannya.

"Atau ke kantin rumah sakit aja?"

Via langsung menggelengkan kepala, "Jangan aaahh.. ke mall dekat sini aja lah.. biar bisa pilih menu yang enak.."

"Naaahh.. gitu donk.. gak apa sekali-kali kayak gini!"

Wajah Via menggambarkan sebuah keraguan, "Gue hanya takut orang langsung mengenal gue…"

"Kayak yang terkenal aja Lo…" Irin melengus dan menghela nafas.

"Hahaha, gue lebih suka jika gak ada yang ngenalin gue… Gue gak mau jadi pusat perhatian… Takutnya malah ada yang dendam kan.. gue takut kejadian kemarin terulang kembali…"

Irin kembali teringat pada masa lalunya yang kelam, "Iya, apalagi gue yang sebagai korban paling takut. Sakit banget ditabrak, dengan penuh darah dibawa oleh mereka tanpa dikasih perawatan. Gak punya hati orang itu.." lengusnya kembali merasa dendam dan panas.

"Makanya jangan nempel-nempel ke gue terus!"

Meski demikian, Irin merasa tidak rela harus jauh dari Via. Selama sebulan terakhir mereka berpisah, Irin merasakan kehilangan yang sangat besar. Berasa kehilangan saudara yang tidak dimilikinya, "Iiiihhhhhhh… Apa-apaan sih.. kita kan sahabat.. yaaaa nempel-nempel kayak gini donk…" Merangkul pundak Via dengan gemas.

"Aduuuhh.. enaknya yang dirangkul… Aku juga mau dirangkul…" Devan mencoba merangkul Irin juga.

Langsung disentil Via, kalau tidak ada orang tuanya pasti dipelintir seperti saat bertemu pertama kali, "Eiiit… Jangan macam-macam Lo ya…."

"Van, kamu mau ikut kami gak?" tanya Irin kepada Devan.

"Kemana?"

"Nyari makan…"

"Oooh.. ayok.. mumpung udah ada Mama dan Papa, sementara kita bisa tinggalkan Deval dulu…" Devan langsung setuju.

"Via sudah kelaparan… Kami belum makan sejak tadi pulang sekolah…"

"Walah.. jangan telat terus makannya.. Nanti malah sakit gimana? Sedangkan aktifitas kita membutuhkan energi yang banyak…" Devan mengucapkannya dengan diplomatis.

"Iya..iya.. jangan sok dewasa gitu.. kita cari makan dulu…" sela Via yang sudah tidak sabar menahan lapar.

"Tante, Om.. kami permisi dulu sebentar ya? Kami mau mencari makan dulu. Nanti kami ke sini lagi usai makan…"

"Iya… Hati-hati.. Apa perlu Om antar?" tawar ayah si kembar.

"Nggak usah Om.. kami cari makan yang dekat-dekat sini aja kok.." jelas Via.

Lalu Via mengetuk dan membuka pintu ruang perawatan Deval, sedikit mengintip. Apabila dia tidur, Via langsung pergi saja, tapi kalau tidak tidur ya pamit dulu sebentar.  

Ternyata mata Deval tengah menerawang memikirkan apa, duduk dengan wajah sendu.

"Lagi mikirin apa?"

Lalu Deval menoleh dengan senyuman kecut, "Gue hanya merasa tak pantas jadi detektif."

Via mengernyitkan keningnya memperhatikan laki-laki muda yang tak bisa ditebak ini, "Nah… Kenapa udah pesimis gitu?"

"Gue terlalu gegabah dan sangat ceroboh?" ringisnya menatap Via. Lalu melihat ada yang aneh dari gerak-gerik gadis di depan matanya ini.

"Via, Lo terlihat pucat, apa ada yang sakit?"

Sebenarnya sekujur tubuhnya merasakan sakit usai pertarungan tadi, namun dia meneguhkan hatinya untuk tidak cengeng, "Perut gue laper, gue ke sini mau pamit."

Deval memasang raut kecewa, "Yah, Lo udah mau pergi aja?"

"Iya, gue mau nyari makan dulu."

"Habis itu?" Deval masih berharap.

"Yaaah, kalau Lo udah mendingan mungkin gue pulang saja. Lagian tugas gue banyak banget." Dia teringat, stok tugas seminggu lalu yang dibuatkan Stevan sudah habis.

"Tugas apa lagi? Masih ada kasus?"

"Bukan. Sementara gue off dulu untuk menyelidik."

"Lu baik-baik aja kan? Gak terluka kan?"

"Kenapa juga Lo ngawatirin gue. Lo pikirin dulu keadaan Lo saat ini.. kalau udah oke, baru boleh kawatirin orang lain."

"Soalnya gue mendengar tadi Lo juga kena serangan, gue ingin bangkit. Tetapi tak bisa berbuat apa-apa. Maaf ya, gue salah perhitungan, sehingga semua ikutan kena.. termasuk Lo…" sesalnya akibat tingkahnya tadi.

"Sssstt.. kan gue udah bilang. Jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Sekarang fokus aja untuk sembuh. Nanti, kedepannya kita akan atur lagi. Gue mau minta tolong sama kakak-kakak yang sudah senior di BOS untuk membantu Lo dan Devan agar menjadi lebih kuat, nggak lembek kayak lepet…"

Dia kembali tersenyum kecut, "BOS itu apa? Dari tadi bilang BOS terus…"

"Ya, Sejenis organisasi agen rahasia gitu. Tempat gue bernaung dalam pekerjaan ini.." jelas gadis berambut sebahu itu.

"Tapi sebelumnya gue gak pernah dengar ada yang begituan di negara ini…" herannya. Karena BOS memang tidak pernah dimunculkan dalam berita, selalu main di belakang layar.

~kruuucuuuuukk~

Wajah Via memerah, memegang perut menahan bunyi yang dengan tidak tahu malunya menggema terdengar seisi ruangan. Deval ikut mendengar suara indah yang muncul dari perut gadis itu.

"Maaf…. Gue mengajak ngobrol terus…" menahan senyumnya.

"Gue makan dulu ya. Gue pikir Lo tipikial yang irit bicara, ternyata malah banyak omong juga?"

"Aaahh.. masa" mengernyitkan dahinya. "Via…hmmm…"

"Apa?"

"Kalau Lo mau, bisa balik lagi ke sini?" pinta cowok yang terduduk di atas brangkar. Via hanya mengangguk dan tersenyum. Deval akhirnya menyembangkan senyuman simpul.

Via keluar dari ruangan tersebut disambut dengan omelan Irin. "Katanya laper, ngapain lama-lama di dalam?"

"Iya, tadi hanya bilang ke dia kita pergi makan dulu…" terang gadis itu dengan raut wajah sedikit berbunga.

"Lama amat…" Irin sewot memperhatikan raut wajah yang tidak biasa itu.

"Iya… Ayo lah.. kita cuss nyari makan… Kami pergi ya Tante…Omm…." ujar Via pamit.

"Iya… Hati-hati…"

***

Via, Irin dan Devan berjalan kaki memuju pusat perbelanjaan yang dimaksud. Lokasi tempat itu tidak terlalu jauh dari rumah sakit tempat Deval dirawat.

"Waaaahh… Dah lama banget rasanya gue gak main ke sini…" mata Via berbinar seperti mendapat sesuatu yang telah lama tidak didapatkannya.

"Iya ya… Abisnya Lo kerja terus.. jadi ngga ada waktu buat bermain…" timpal Irin.

"Iya….." tiba-tiba Via merass ada yang menggelitik dari kantong celananya. Ternyata ada pesan masuk dari Stevan..

[Hey, neng… Udah lebih seminggu kok gue nggak dipanggil-panggil? Apa nggak ada tugas yang bisa mengisi pundi-pundi gue?]

Oh iya ya.. tugas ya.. tapi kan sekarang lagi bebas tugas, berarti ngga perlu pakai jasa dia.. lalu Via sibuk mengetik pesan, sehingga tidak memperhatikan bahwa telah terpisah jauh dari Irin dan Devan.

~bruk~ menabrak seseorang yang tubuhnya lumayan tinggi dan dia terjengkang…

Bokong nya terasa cukup sakit, dan tampak uluran tangan.. "Maaf…" ucap orang tersebut.

Dilihat wajah orang yang telah menabraknya, dan alangkah terkejutnya dia, ternyata orang tersebut Jimmy. Lagi-lagi Jimmy… Kenapa gue harus ketemu dia lagi? Waaahh… Dia mengenal gue apa ngga yaa? batinnya seketika diserang rasa panik.

Disambutnya uluran tangan Jimmy, "Maaf… Terima kasih…" waduuuhh.. kok tampangnya kayak menyelidikin gue ya? kembali bicara dalam hatinya.

"Vi…." Irin tiba-tiba menepuk pundak Via.

Waaahh.. anak ini malah muncul segala… Tanpa ba-bi-bu lagi Via menarik Irin dan Devan. Waaahh .. gassswaaad… 

"Kenapa Dia ada di sini?" bisik Irin juga tergopoh-gopoh untuk kabur dari Jimmy.

"Yaaa nggak tahu… Ini kan tempat umum…" timpal Via gusar…

"Kenapa? Ada apa?" Devan bingung melihat kedua gadis ini terlihat sangat panik.

"Yuk lah..kita cabut aja dulu…" Sampai-sampai Via lupa membalas chat dari Stevan.

"Lalu makan kita gimana?" rengek Irin yang juga kelaparan.

"Cari tempat lain aja!" 

"Tunggu… Tunggu…" ada seseorang yang memanggil mereka, Via, Irin, dan Devan menoleh ke sumber suara. Ternyata Jimmy menyusul mereka.

"Waaaahh… Dia ke sini .. ayok kabur… Kabur .." histeris Irin dan mereka segera melangkah seribu meninggalkan tempat itu.

"Waaah.. kok malah kabur?" Celetuk Jimmy yang disusul oleh dua kawannya. Jimmy memegang kaca mata yang mungkin milik gadis tadi. 

"Siapa sih?" Celetuk Kevin yang terengah mengejar Jimmy..

...*Bersambung*...

...Jangan lupa meninggalkan tanda jejak yaa.. LIKE, LOVE, GIFT & VOTE 🥰🥰🤩🤩😍😍...

...Terima kasiiiih.....

Terpopuler

Comments

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Deval,....jangan bengong dong ..
Jimmy,....kamù selalu ada dimanapun Via berada
Jimmy...the great stalker ever🤭🤭🤭

2022-06-29

1

ponakan Bang Tigor

ponakan Bang Tigor

wahh bang Stevan jujur banget. emang bener kalau anak kuliahan butuh banyak duid😂

2022-04-23

0

FieAme

FieAme

deval

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. MOS (Masa bikin Orang Susah)
2 2. Booommm
3 3. BOS bg.1
4 4. BOS bg.2
5 5. Divisi Private bg.1
6 6. Divisi Private bg.2
7 7. Mangsa bg.1
8 8. Mangsa bg.2
9 9. Putra Mahkota sang Mafia
10 10. si Kembar
11 11. Sabrina
12 12. Jelek aja ada yang suka
13 13. Bebas tugas
14 14. Story by Jimmy
15 15. Deval
16 16. Pujaan hati
17 17. Raja untuk sang Ratu
18 18. Bukan kaleng-kaleng
19 19. Tak terduga
20 20. Lembur
21 21. Bule tertidur
22 22. Basket
23 23. Stevan Story
24 24. Flashback bg.1
25 25. Flashback bg.2
26 26. Flashback bg.3
27 27. Flashback bg.4
28 28. Flashback bg.5
29 29. Flashback bg.6
30 30. Flashback bg.7 full aksi
31 31. Flashback bg.8
32 32. Flashback bg.9
33 33. Tantangan
34 34. Marni vs Dino
35 35. Kasus dadakan
36 36. Protagonis vs Antagonis
37 37. Menebak hati Via
38 38. Menyusup
39 39. Kabur
40 40. Serangan cinta
41 41. Pantas untukmu
42 42. Lebih kuat
43 43. Apa dia cemburu?
44 44. Pacar atau adik
45 45. Serangan pujian
46 46. Rekaman
47 47. Baby blues syndrome
48 48. Air panas
49 49. Kepribadian ganda
50 50. Rini
51 51. Maybe yes, maybe no
52 52. Galau
53 53. Sempurna
54 54. Bule itu ya
55 55. Jalan tol
56 56. Pasangan culun
57 57. Motor apa sepeda
58 58. Latihan
59 59. Balap bg.1
60 60. Balap bg.2
61 61. Patient bg.1
62 62. Patient bg.2
63 63. Via Family
64 64. Perasaan Mami bg.1
65 65. Perasaan Mami bg.2
66 66. Kakak Marni
67 67. Datang Mendadak
68 68. Kasus Deval
69 69. Lukisan termahal
70 70. Kembali bertugas
71 71. Calon Kakak Ipar
72 72. Mafia Numero Uno
73 73. Cemburu
74 74. Tugas pertama
75 75. Menguping
76 76. Si Pencuri Sepeda
77 77. Tak percaya
78 78. Sandiwara
79 79. Membingungkan
80 80. Saingan
81 81. Serangan cyber bg.1
82 82. Serangan cyber bg.2
83 83. Hacking to Hacker
84 84. Masalah
85 85. Melihat dari jauh
86 86. Ped*fil
87 87. Mimpi
88 88. Gadis Dominan
89 89. Makin dekat
90 90. Isi tas Marni
91 91. Penjahat
92 92. Postest mendadak
93 93. Bekal
94 94. Menang seperti kalah
95 95. Mengejar Mak Iroh
96 96. Aquaphobia
97 97. Tanggung jawab
98 98. Tas
99 99. Deval vs Stevan
100 100. Jadi Bodyguard
101 101. Tiba-tiba...
102 102. Jimmy vs Oliver
103 103. Jimmy baik
104 104. Romi
105 105. Tawanan
106 106. Lomba lari (bab gaje)
107 107. Dilecehkan
108 108. Berjibaku
109 109. Sendu
110 110. Makhluk tanpa hati
111 111. Tanpa sukma
112 112. Menjauh
113 113. Bolos
114 114. Kamar Marni
115 115. Autofocus
116 116. Akhir sesi 1
117 S2-1 Menemukanmu
118 Visual karakter untuk sesi 2
119 S2-2 White House
120 S2-3 Serangan Pelukan
121 S2-4 Mengikhlaskanmu
122 S2-5 Hidup Kembali
123 S2-6 Pelayanan prima
124 S2-7 Kasus baru
125 S2-8 Bridal Style
126 S2-9 Bapak rumah tangga
127 S2-10 Jimmy ft Romi
128 Karakter Tambahan: Anggota White House
129 S2-11 Kaki
130 S2-12 Pacar Via
131 S2-13 Tiba-tiba Pacaran
132 S2-14 Jimmy lebih dominan
133 S2-15 Kurang garam
134 S2-16 Dimanja
135 S2-17 Rooftop
136 S2-18 Kesempatan dalam kesempitan
137 S2-19 Suamiku anak dari musuhku (judul ikan terbang)
138 S2-20 Tua
139 S-21 Kebiasaan baru
140 S2-22 Pesan terakhir
141 S2-23 Mentok di Marni
142 S2-24 Penjahat-2
143 S2-25 Jimmy vs Romi
144 S2-26 Tak fokus
145 S2-27 Marni, You'r My Destiny
146 S2-28 Pertemuan keluarga
147 S2-29 Akan sulit
148 S2-30 Aku mencintaimu Kak!
149 S2-31 Otousan
150 S2-32 Via vs Oliver
151 S2-33 Anak-anak Papa
152 S2-34 Jimmy vs Oliver - 2
153 S2-35 Jimmy vs Bruno
154 S2-36 Sah!
155 S2-37 Ending
156 Visual semua-semuanya
157 Promo: Cuplikan paling bawah
158 Otor Menyapa
159 Ex.P1- 8 tahun lalu Jimmy
160 Ex.P2- Lahirnya White House
161 Ex.P3-Memancing Marni bg. 1
162 Ex.P4-Memancing Marni bg.2
163 Ex.P5
164 Ex.P6
165 Ex.P7
166 Ex.P8
167 Ex.P-9
168 Ex.P-10
169 Ex.P-11
170 Ex.P-12
171 Ex.P-13
172 promo ... promo ... CEO PLAYBOY TERJERAT NONA HACKER
173 Promo karya lomba Fantasi Urban
174 grub chat hago author killer
175 Alam bawah sadar Via 1
176 Alam bawah sadar Via 2
177 Alam bawah sadar Via 3
178 Alam bawah sadar Via 4
179 Alam bawah sadar Via 5
180 Selamat datang kembali
181 Anak istimewa
182 Iri kepada Jason
183 Mendekati Hyuna
184 Tak boleh sedih
185 Anak Papa
186 Kakek ajaib
187 Lawan bisnis
188 Telepon dari Stevan
189 Marni-ku
190 Terpantau
191 Latihan bersama bocah
192 Bertemu Devan
193 Nona Hacker numpang lewat
194 Jalan tol 2
195 Aksi memberantas tuan sistem
196 Memberantas tuan sistem 2
197 Memberantas tuan sistem -- selesai
198 Promo event lomba Rumah Tangga
199 Buat pecinta SUPER SYSTEM
200 Bab 2 Super God System: Healer
201 Ditinggal Menjelang Nikah
202 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
203 SISTEM KEKAYAAN PRIA SOLEH
204 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 204 Episodes

1
1. MOS (Masa bikin Orang Susah)
2
2. Booommm
3
3. BOS bg.1
4
4. BOS bg.2
5
5. Divisi Private bg.1
6
6. Divisi Private bg.2
7
7. Mangsa bg.1
8
8. Mangsa bg.2
9
9. Putra Mahkota sang Mafia
10
10. si Kembar
11
11. Sabrina
12
12. Jelek aja ada yang suka
13
13. Bebas tugas
14
14. Story by Jimmy
15
15. Deval
16
16. Pujaan hati
17
17. Raja untuk sang Ratu
18
18. Bukan kaleng-kaleng
19
19. Tak terduga
20
20. Lembur
21
21. Bule tertidur
22
22. Basket
23
23. Stevan Story
24
24. Flashback bg.1
25
25. Flashback bg.2
26
26. Flashback bg.3
27
27. Flashback bg.4
28
28. Flashback bg.5
29
29. Flashback bg.6
30
30. Flashback bg.7 full aksi
31
31. Flashback bg.8
32
32. Flashback bg.9
33
33. Tantangan
34
34. Marni vs Dino
35
35. Kasus dadakan
36
36. Protagonis vs Antagonis
37
37. Menebak hati Via
38
38. Menyusup
39
39. Kabur
40
40. Serangan cinta
41
41. Pantas untukmu
42
42. Lebih kuat
43
43. Apa dia cemburu?
44
44. Pacar atau adik
45
45. Serangan pujian
46
46. Rekaman
47
47. Baby blues syndrome
48
48. Air panas
49
49. Kepribadian ganda
50
50. Rini
51
51. Maybe yes, maybe no
52
52. Galau
53
53. Sempurna
54
54. Bule itu ya
55
55. Jalan tol
56
56. Pasangan culun
57
57. Motor apa sepeda
58
58. Latihan
59
59. Balap bg.1
60
60. Balap bg.2
61
61. Patient bg.1
62
62. Patient bg.2
63
63. Via Family
64
64. Perasaan Mami bg.1
65
65. Perasaan Mami bg.2
66
66. Kakak Marni
67
67. Datang Mendadak
68
68. Kasus Deval
69
69. Lukisan termahal
70
70. Kembali bertugas
71
71. Calon Kakak Ipar
72
72. Mafia Numero Uno
73
73. Cemburu
74
74. Tugas pertama
75
75. Menguping
76
76. Si Pencuri Sepeda
77
77. Tak percaya
78
78. Sandiwara
79
79. Membingungkan
80
80. Saingan
81
81. Serangan cyber bg.1
82
82. Serangan cyber bg.2
83
83. Hacking to Hacker
84
84. Masalah
85
85. Melihat dari jauh
86
86. Ped*fil
87
87. Mimpi
88
88. Gadis Dominan
89
89. Makin dekat
90
90. Isi tas Marni
91
91. Penjahat
92
92. Postest mendadak
93
93. Bekal
94
94. Menang seperti kalah
95
95. Mengejar Mak Iroh
96
96. Aquaphobia
97
97. Tanggung jawab
98
98. Tas
99
99. Deval vs Stevan
100
100. Jadi Bodyguard
101
101. Tiba-tiba...
102
102. Jimmy vs Oliver
103
103. Jimmy baik
104
104. Romi
105
105. Tawanan
106
106. Lomba lari (bab gaje)
107
107. Dilecehkan
108
108. Berjibaku
109
109. Sendu
110
110. Makhluk tanpa hati
111
111. Tanpa sukma
112
112. Menjauh
113
113. Bolos
114
114. Kamar Marni
115
115. Autofocus
116
116. Akhir sesi 1
117
S2-1 Menemukanmu
118
Visual karakter untuk sesi 2
119
S2-2 White House
120
S2-3 Serangan Pelukan
121
S2-4 Mengikhlaskanmu
122
S2-5 Hidup Kembali
123
S2-6 Pelayanan prima
124
S2-7 Kasus baru
125
S2-8 Bridal Style
126
S2-9 Bapak rumah tangga
127
S2-10 Jimmy ft Romi
128
Karakter Tambahan: Anggota White House
129
S2-11 Kaki
130
S2-12 Pacar Via
131
S2-13 Tiba-tiba Pacaran
132
S2-14 Jimmy lebih dominan
133
S2-15 Kurang garam
134
S2-16 Dimanja
135
S2-17 Rooftop
136
S2-18 Kesempatan dalam kesempitan
137
S2-19 Suamiku anak dari musuhku (judul ikan terbang)
138
S2-20 Tua
139
S-21 Kebiasaan baru
140
S2-22 Pesan terakhir
141
S2-23 Mentok di Marni
142
S2-24 Penjahat-2
143
S2-25 Jimmy vs Romi
144
S2-26 Tak fokus
145
S2-27 Marni, You'r My Destiny
146
S2-28 Pertemuan keluarga
147
S2-29 Akan sulit
148
S2-30 Aku mencintaimu Kak!
149
S2-31 Otousan
150
S2-32 Via vs Oliver
151
S2-33 Anak-anak Papa
152
S2-34 Jimmy vs Oliver - 2
153
S2-35 Jimmy vs Bruno
154
S2-36 Sah!
155
S2-37 Ending
156
Visual semua-semuanya
157
Promo: Cuplikan paling bawah
158
Otor Menyapa
159
Ex.P1- 8 tahun lalu Jimmy
160
Ex.P2- Lahirnya White House
161
Ex.P3-Memancing Marni bg. 1
162
Ex.P4-Memancing Marni bg.2
163
Ex.P5
164
Ex.P6
165
Ex.P7
166
Ex.P8
167
Ex.P-9
168
Ex.P-10
169
Ex.P-11
170
Ex.P-12
171
Ex.P-13
172
promo ... promo ... CEO PLAYBOY TERJERAT NONA HACKER
173
Promo karya lomba Fantasi Urban
174
grub chat hago author killer
175
Alam bawah sadar Via 1
176
Alam bawah sadar Via 2
177
Alam bawah sadar Via 3
178
Alam bawah sadar Via 4
179
Alam bawah sadar Via 5
180
Selamat datang kembali
181
Anak istimewa
182
Iri kepada Jason
183
Mendekati Hyuna
184
Tak boleh sedih
185
Anak Papa
186
Kakek ajaib
187
Lawan bisnis
188
Telepon dari Stevan
189
Marni-ku
190
Terpantau
191
Latihan bersama bocah
192
Bertemu Devan
193
Nona Hacker numpang lewat
194
Jalan tol 2
195
Aksi memberantas tuan sistem
196
Memberantas tuan sistem 2
197
Memberantas tuan sistem -- selesai
198
Promo event lomba Rumah Tangga
199
Buat pecinta SUPER SYSTEM
200
Bab 2 Super God System: Healer
201
Ditinggal Menjelang Nikah
202
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
203
SISTEM KEKAYAAN PRIA SOLEH
204
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!