Selang tak beberapa lama dengan kejadian ledakan bom tersebut, telah beredar di kanal Utub video aksi Via yang membuat heboh masyarakat sekitar, dan masyarakat yang sempat mengunjungi pusat perbanjaan tersebut.
Banyak masyarakat yang memperbincangkan masalah ini, sampai masuk menjadi sebuah trending topik hingga jadi berita besar di televisi.
Ini bukan hal yang Via harapkan. Dia sudah berusaha bekerja sendirian agar tidak menyulut perhatian khalayak ramai karena semua tindakan yang dilakukannya adalah sebuah misi yang sangat rahasia.
Via bekerja dalam naungan BOS, singkatan Big Organization Secret, yang dipimping oleh Tosan nya.. sebenarnya Tosan ditulis dengan Otou-san. Tetapi Via sudah lancar memanggil dengan Tosan.
Chizuru Sato, adalah ayah kandung dari Lutvia Megita, seorang pria berkebangsaan Jepang, yang mendirikan Organisasi Detektif dan Agen besar tingkat Multi Nasional. Merupakan pendiri BOS sebagai *supplier agen*t dan detektif swasta yang sangat besar, berpusat di Singapura.
Jatuh cinta kepada wanita asli Indonesia bernama Megita Purnama, seorang pengacara yang sangat terkenal di negeri Merlion, Singapura.
Via memiliki seorang Kakak dengan rentang usia yang sangat jauh darinya, bernama Yudhit Akira Sato, yang memilih mengikuti jejak ibunya dalam bidang hukum, namun memilih profesi sebagai Jaksa.
Sejak dulu antara Ibu dan Yudhit selalu saja bertentangan, mulai dari hal kecil hingga hal besar. Dalam pendidikan pun, Yudhit sengaja memilih Jurusan yang sama dengan Ibunya, namun sengaja pula mengambil profesi yang berlawanan dengan ibunya.
Sang ibu bertugas membela tersangka, sang sulung bertugas menuntut tersangka. Tak jarang pula dua beranak itu cek cok di tengah persidangan karena satu kasus yang sama.
Mengapa Via tidak diberi nama keluarga seperti kakaknya, tetapi memberi nama ibunya? Karena Tosannya ingin si bungsu ini mengikuti langkahnya sebagai seorang detektif.
Jadi memutuskan membuat Via tidak tampak menonjol di kalangan lain. Sejak usia dua tahun sudah dididik dengan keras oleh Tosannya. Memasukkan pada macam-macam perguruan bela diri. Mulai dari karate, taekwondo, capuera, boxing, seni beladiri dengan pedang, senjata api, memanah, dan lainnya.
Tentu saja pada awalnya sang ibu keberatan dengan latihan-latihan berat yang diberi semenjak gadis itu kecil. Namun sang ayah terus meyakinkan sang ibu bahwa ini semua untuk masa depan Via nantinya.
Via tercipta dari percampuran dua bibit yang terlalu unggul, sehingga dia tumbuh besar menjadi gadis lincah, cekatan, jenius, dan kuat. Tidak hanya itu, dia memiliki paras yang cantik perpaduan Jepang dan Indonesia yang tidak perlu diragukan lagi.
Menjuarai semua turnamen yang dia ikuti semenjak balita dan selalu menjadi yang terbaik di sekolahnya.
Namun, hal itu membuat Via memiliki watak buruk dan angkuh yang telah tampak semenjak usia sekolah dasar. Dia merasa segala di sekitarnya itu kecil, selalu merasa jadi yang paling hebat, paling kuat, dan paling pintar. Selain itu, juga karena sang ayah yang terlalu memanjakannya, menyanjung berlebihan, dan memberikan segala yang diminta, membuat Via jadi anak besar kepala dan arogan.
Oleh sebab itu, saat dia akan masuk tingkat SMP, orang tuanya memilih Via dititip di Indonesia. Di sekolahkan di Indonesia. Agar bisa belajar budaya Indonesia.
"Mamiii...Tosan...why your leave me here?" *Mengapa aku ditinggal sendirian di sini?* tangisnya.
Bagaimana pun dia hanya seorang gadis kecil yang juga butuh orang tua bersamanya.
Sang ibu memeluk gadisnya itu, "Di sini kamu akan belajar banyak hal. Ingat, kamu adalah gadis hebat kesayangan kami. Ini kami lakukan karena kami menyayangimu, jadi lah anak baik dan rendah hati. Selayaknya orang Indonesia pada umumnya."
Via mengangguk dan memeluk keluarganya. Mami, Tosan, dan Yudhit.
"Adik kecilku, kamu jangan nangis lagi ya?!"
Yudhit memberikan sebuah boneka Teddy Bear pada adiknya. Namun ternyata reaksi Via hanya diam tidak menggubris. Bagi dia boneka bukanlah hal yang menarik.
Setelah itu, dari dalam kantong Jas yang digunakannya, Yudhit mengeluarkan sebuah kotak. Kotak kacamata yang berisi sebuah benda aneh bin ajaib. Kita sebut saja itu kacamata ajaib.
"Kalau ini kamu mau?" mata Via langsung terbelalak senang dan segera meraihnya.
Ketika Via hendak menggunakan, ditahan oleh semua keluarganya."Ima wa yamero !!!" kata sang ayah. *jangan! nihongo*
"Jangan!!" kata ibu dan kakaknya.
"Kamu hanya menggunakan ini di saat yang penting saja, untuk menyelesaikan kasus dalam penyelidikan!" Jelas sang ayah, lalu Via kecil mengangguk.
Via melambaikan tangan dengan sedih, melepas keluarganya untuk kembali ke Singapura. Ya, Via dilahirkan dan dibesarkan di negeri itu.
Dititipkan pada keluarga sahabat ibunya. Seorang perwira tinggi polisi di kota Bandung, biasa dipanggil Rizal oleh orang sekitarnya.
Dia juga memiliki putri seusia dengan Via, dan memasukkan sekolah yang sama dengan Via. Nama anaknya Sabrina, dan mereka cepat akrab meski memiliki watak dan karakter yang berbeda.
***
"Via, boleh kah aku mencoba ini?" tanya Irin, panggilan akrab Sabrina mengambil kaca mata pemberian kakak Via.
"Okay, aku pun tak tahu cermin mata apa ni, sebab dilarang pakai."
Irin langsung terkekeh mendengar secara langsung tontonan tuyul di tivi dari mulut Via.
"Kamu paham bahasa Indonesia?" tanya Irin.
Via mengangguk, "*S*till studying."
Irin menggaruk kepalanya, belum paham dengan bahasa Inggris.
"Tengah belajer!" ulang Via dengan ketus.
Kaca mata itu memiliki tombol-tombol mini yang banyak sekali. Irin memasangnya namun tak ayal nya seperti kacamata biasa, tak tahu apa keistimewaannya.
"Ah, gak istimewa!" celetuk teman yang baru dikenal Via kecil itu.
Lalu Irin tak sengaja menekan tombol mode transparan, sehingga langsung terpampang bagian tubuh Via dan isi-isi di dalam bajunya.
Sontak Irin terbelalak dan tertawa. Via kecil menjadi penasaran mengapa Irin tertawa aneh begitu, lalu mencoba merebut kacamata itu, saat kacamata itu telah terpasang di matanya, alangkah terkejutnya Via melihat pemandangan di dalam pakaian Irin, dan langsung mencubit tangan Irin.
"Pervert!" celetuk Via gemas.
"Apaan itu?" tanya Irin tak paham.
"Sesat!" ulangnya lagi. *mesum*
Lalu di tekan tombol lain, ternyata bisa melihat benda-benda dari bahan material yang digunakan orang, ditekan lagi tombol yang lain, muncul map penunjuk arah dan mereka asik mencoba semua tombol kaca mata yang diberi oleh Yudhit itu.
***
Via sudah mulai melaksanakan misi memecahkan kasus sejak bangku sekolah dasar bersama Tosannya. Sehingga di Indonesia pun Via secara diam-diam mencoba memecahkan misteri-misteri kecil yang mulai mencoba merambah ke misi besar.
Melihat aksi anaknya, Tosannya tak tinggal diam. Langsung melapor kepada pimpinan negara untuk meminta izin mendirikan cabang organisasi BOS di negara ini. Awalnya Presiden keberatan, karena ini akan menyangkut hal besar di seluruh negeri.
Namun, Tosan meyakinkan semua akan baik-baik saja apabila organisasi ini dirahasiakan. Jadi BOS ini langsung dalam naungan presiden secara rahasia. Surat izin dilayangkan secara rahasia, terjadilah perjanjian rahasia antara pimpinan BOS dan pimpinan negara.
Apabila organisasi ini dapat mengancam kehidupan masyarakat, maka izin untuk berdiri di negara ini langsung dicabut.
Tak ada yang mengetahui, tak ada berita apa-apa tentang organisasi ini. Namun, kantornya berdiri kokoh di sebuah pulau sepi tak berpenghuni di Indonesia. Tidak terdeteksi oleh khalayak ramai. Hanya bisa menggunakan transportasi udara/laut bila hendak ke sana.
Perekrutannya pun dilaksanakan secara rahasia. Hanya orang-orang terbaik di kepolisian dan angkatan bersenjata yang sengaja diambil. Yang bersedia meninggalkan pekerjaan sebelumnya dan mengabdi pada organisasi ini dan diberi gaji dengan mata uang dolar.
Di sini lah Via bernaung, sebagai penyidik muda. Bermacam kasus yang telah dipecahkan, dan menangkap mafia-mafia kejam dalam perdagangan, mafia obat terlarang, mafia senjata, memecah kasus pembunuhan serta memecah kasus remeh di sekelilingnya.
...*bersambung*...
...semoga karya retjeh aku, mendapat Like, Love, hadiah, dan vote yaa....
...love you all...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Kiki Sulandari
Via keren,,.🥰🥰🥰
2022-06-24
1
FieAme
kangen sama karya otor
2022-02-18
0
Erna Queena
Keren nih cewek..
2022-01-24
0