Setelah bertabrakan dengan Marni di depan perpustakaan, Jimmy selalu terngiang wajah Marni dengan senyumannya. Dia seperti jatuh cinta pada senyuman gadis Kumal itu. Padahal tadi sempat mendengar dia bicara dengan lancar, apa tadi aku salah dengar ya? Batinnya.
Jimmy pulang dengan motor sport yang biasa digunakannya. Menuju rumah yang ditinggali dengan orang tuanya. Pagar terbuka otomatis saat motornya berhenti tepat di depan dan langsung masuk area rumahnya. Di rumahnya itu banyak sekali pengawal bertugas untuk berjaga.
"Tuan muda sudah pulang, sudah makan apa belum?" Tanya Pria yang mengenakan setelan jas dengan rapi.
"Belum…"
"Kalau begitu saya akan meminta pegawai dapur untuk menyiapkan makanan…."
"Tidak usah, biar saya sendiri yang mencari ke dapur…" menengok ke segala arah, "Apa Papa ada di rumah?"
"Tuan besar belum pulang dari kantor tuan muda."
"Hari ini Papa nggak lakukan hal-hal aneh lagi kan?"
"Beberapa waktu ini tuan besar hanya sibuk mengurus bisnis di kantor tuan muda, kalau urusan di luar kantor saya kurang paham…" terang Berto, asisten yang ditugaskan untuk mengurus kebutuhan Jimmy.
"Kalau begitu saya ganti pakaian dulu, setelah itu saya mencari makan sendiri ke dapur. Kamu mau ikut makan bersama saya?"
"Terima kasih tuan muda, saya sudah makan tadi.."
"Ya sudah, saya masuk kamar dulu," dia menuju kamar untuk mengganti pakaian. Setelah itu menuju dapur, menengok makanan yang telah tersedia di ruang makan. Namun, karena tidak memiliki teman untuk makan, dia memutuskan untuk memasukan makanan-makanan tersebut ke dalam beberapa kotak, dan kembali pamit untuk makan di luar.
Dia berhenti di sebuah panti asuhan, yang sering dikunjunginya. Menemui kepala panti asuhan dan mengajak anak-anak panti tersebut makan bersama.
"Kak Jimmy, terima kasih ya sudah bawakan makanan yang enak buat kami…" ucap seorang gadis berusia delapan tahun penghuni panti tersebut dengan polos.
"Bener kak, kami jarang sekali makan makanan seenak ini. Akhirnya kami bisa menikmatinya juga.." tambah anak yang lain.
"Kakak senang jika kalian bisa menikmatinya. Lain kali kalau kalian pengen makan sesuatu, kasih tau kakak ya. Nanti akan kakak bawakan…"
"Horeeee… Makasih ya Kak.. Kak Jimmy adalah orang yang paling baik yang kami kenal."
"Ayo habiskan makanannya… Setelah itu kita latihan taekwondo yaaa…"
"Siap kak…" Lalu dengan tenang mereka menyelesaikan makan siang dan seperti janjinya, anak-anak panti yang berminat dilatih taekwondo. Dia telah meraih sabuk hitam dalam ilmu bela diri tersebut dan tentunya dia jago dengan beladiri taekwondo tersebut.
***
Usai menitipkan sejumlah uang pada kepala panti, Jimmy mengajak temannya untuk ngumpul di sebuah pusat perbelanjaan. Mereka menghabiskan waktu nongkrong di sebuah cafe di sana.
"Gilak si Jimmy…" ujar Kevin.
"Kenapa dia?" tanya Gilang dengan heran
"Talita baru aja ditolaknya…" timpal Kevin.
"Waaahh… Lagi-lagi dia menolak cewek cantik?" Gilang tak percaya. "Ini udah yang keberapa ya?" Lalu menerawang menghitung nama beberapa gadis.. "Waaahh.. udah gak bisa lagi gue hitungnya.." tambahnya.
Jimmy hanya cuek brrmain dengan ponsel sambil menggeser-geser foto-foto yang diambilnya tadi di panti.
"Jiiiiaahh… Ternyata sakit dikacangin…" celetuk Gilang melihat Jimmy seperti tidak peduli.
Sementara orang yang dikomentari tidak menggubris masih melihat galeri foto di ponselnya. Tiba-tiba dia terbelalak, melihat ada smsosok Marni di salah satu foto di galeri tengah menonton orang bermain basket.
"Ini siapa yang ngambil foto?" memperlihatkan foto tersebut pada kedua sahabatnya.
"Ooohh..ini…kemarin gue iseng ambil foto sekitaran sekolah…" aku Gilang, "Emang kenapa dengan poto itu?" tambahnya…
"Enggak… Hanya pengen ucapin makasih aja…" wajahnya sumringah melihat ada wajah Marni di ponselnya.
Kembali Gilang merebut ponsel tersebut dari tangannya karen penasaran dari reaksi Jimmy yang tak biasa, "Lihatin apa sih? Emang ada yang istimewa sama yang main basketnya?"
"Ehmmm… Ada deeehhh…" Kembali merebut ponsel miliknya.
"Eeehh, kenapa Lo tolak Talita itu? Cantik iya, putih udah kayak susu, tinggi juga…sempurna gitu kenapa masih Lo tolak ..?"
"Oooh.. Talita.. kayaknya gue hanya nyaman bila dia jadi teman aja…"
"Terus Lo mau nya cewek kayak gimana buat dijadiin pacar?"
"Yaaa.. gak tahu juga. Paling yang membuat hati gue bergetar aja kalau ketemu dia, pasti gue gak kan berhenti ngejar dia."
"Terus cewek kayak mana lagi yang bisa buat hati Lo bergetar? Jangan bilang itu si adik kelas paling cupu dan jelek di sekolah yang sering Lo kerjain waktu MOS dulu… Siapa namanya? Marni?"
"Bener, ajaib sekali rasanya nama lain, panggilan lain. Gak singkron banget...hahaha... Ini kasus pertama gue temuin…" sela Kevin.
Tiba-tiba Gilang ingat akan sesuatu, lalu merebut kembali ponsel di tangan Jimmy, dan memperhatikan kembali foto yang tadi mereka bicarakan. Mata Gilang terbelalak, ternyata memang ada sosok Marni di dalam foto itu yang tak sengaja ikut masuk. "Jim… Jangan katakan apa yang gue curigai tadi tu bener?" memastikan reaksi wajah Jimmy mencari jawabannya.
Kembali merebut ponsel miliknya, "Emang kenapa? Masalah?"
"Waaahh… Gilak… Beneran peres ni otaknya…" reaksi Gilang menggeleng tidak percaya.
Kevin dengan cepat menangkap maksud Gilang, mengingat-ingat tadi kejadian di waktu pulang sekolah tadi usai kasus anak kelas satu mengerjai guru.
"Tadi gue juga mendapati Jimmy mengikuti si Marni itu di belakangnya…" sorot mata Kevin tajam menatap Jimmy seperti seorang tersangka yang baru saja tertangkap olehnya, karena dia lah orang yang menimpuk kepala Jimmy tadi. "Jadi Lo sengaja ngikutin dia terus kemana-mana?"
"Oooh.. tadi itu hanya kebetulan… Emangnya gue penguntit apa?"
Sekarang Kevin yang menggeleng tidak percaya. "Lo gila ya?" ucap kedua kawannya serempak..
"Sialan! Gue dibilang gila…!"
"Habis, yang cantik, sexy, tinggi pada Lo tolak. Giliran jelek, item, cupu, pendek dan kurus Lo kejar-kejar?" timpal Gilang.
"Mana dia gagap lagi…" tambah Kevin.
"Yaaah.. terserah kalian beranggapan begitu. Bagi gue dia manis, apalagi saat dia tersenyum…" wajah Jimmy menyemburatkan rona-rona jatuh cinta yang sangat kental.
"Sejak kapan Lo suka sama dia? Jangan-jangan sejak MOS kemarin, makanya Lo kerjain dia habis-habisan?"
"Itu lah ya… Gue juga nyesel ngerjain dia dulu. Mungkin karena itu dia selalu ngehindar dari gue…"
Gilang kembali melihat reaksi yang tidak biasa dari Jimmy, aura penyesalan, "Wkwkwkwk, jadi dia takut sama Lo?"
"Mungkiiin… Soalnya dia menghindar terus tiap gue ajak ngobrol…"
"Wkwkwkw.. kayaknya Lo sedang ditimpa hukum karma…"
"Sialan Lo…"
"Karena Lo nolak cewek-cewek cantik, ternyata malah jatuh cintanya sama cewek jelek, dan dikacangin…" Kevin dan Gilang tertawa terbahak.
Kembali Jimmy melihat ke foto yang ada Marni, awalnya juga gue berpikir dia jelek, tapi kenapa sekarang dia terlihat sangat manis yaaa? Batinnya.
***
Usai nongkrong gak jelas di antara mereka, akhirnya mereka memilih berkeliling tempat tersebut sekedar untuk cuci mata, siapa tahu melihat yang bening. Jimmy tertinggal cukup jauh di belakang tengan fokus melihat foto Marni yang tak sengaja tertangkap tadi. Tidak sengaja dia bertabrakan dengan seorang cewek cantik dengan pakaian serba hitam dan rambut pendek.
"Maaf…" lalu tangannya diulurkan untuk menolong gadis cantik itu berdiri. Terpampang kalung yang dia sangat ingat, itu kalung Marni. Itu kalung yang bentuknya tak lazim, sehingga Jimmy sangat mengingat hal itu. Gadis cantik itu juga samar terlihat saat mengembalikan Leoni ke Om Broto. Dia Detektif Via..
Seakan Via menyadari Jimmy tengah memperhatikannya dalam diam, "Maaf… Terima kasih…" ucap Via.
"Vi…." Dari belakang Via muncul sahabat Marni yang juga dia ingat, Sabrina..
Tampak Via segera menarik Sabrina, dan diikuti oleh seorang laki-laki, mereka pergi dengan tergesa-gesa meninggalkan Jimmy yang masih diam menerka, menyatukan puzle yang rumit itu.
Jadi Marni itu ……….
"Hoooy… Lo ..kemana aja? Kami sampai kehilangan? Saat dicari-cari.. ternyata malah bengong di sini sendirian…" Jimmy dikejutkan oleh kedua sahabatnya..
Marni itu…… Otaknya terus merangkai-rangkai dalam diamnya…
...*Bersambung*...
...Jangan lupa meninggalkan tanda jejak yaa.. LIKE, LOVE, GIFT & VOTE 🥰🥰🤩🤩😍😍...
...Terima kasiiiih.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
miwmiuᥫ᭡
bukannya via di bebaskan dari tugas selama satu minggu yh?
2022-06-27
0
Kiki Sulandari
Siapa wanita yg bertabrakan dengan Jimmy tadi?
Mengapa kslungmya mirip dengan kalung yg dimiliki Marni?
2022-06-27
0
r_ayu_nv3
marni itu adalah maimunah 😅
2022-05-24
0