16. Pujaan hati

Huh…bodoh…begooo…begooo..ckck… Kenapa gue hanya bisa mengacau? Padahal gue berharap bisa mengambil hatinya, tapi malah kacau begini. Sampai kapan gue di sini? Gue juga ingin pergi dengan dia.. Deval hanya bisa merutuki nasib sial yang menimpanya saat ini. 

Dia sangat mengidolakan Via sejak pertama melihat gadis itu ketika memecahkan masalah yang melilit pamannya dengan rentenir. Sang paman yang mengeluh hutangnya tak habis-habis padahal sudah membayar tepat waktu. Tapi sang algojo terus menaikkan suku bunga sehingga hutang yang telah dibayar sudah lebih dari tiga kali lipat yang dipinjam.

Saat melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, rentenir yang dilaporkan seolah memberikan berkas berupa bukti pembayaran yang telah dimanipulasi. Sehingga polisi menganggap sang paman hanya berbohong untuk sekedar melepaskan kewajiban dari membayar hutang dan malah menyalahkan pamannya yang berani mencoba meminjam uang di fasilitas yang tidak memiliki izin yang layak.

Sang paman sempat mengalami frustrasi, dan Via menawarkan jasanya tanpa meminta bayaran sedikit pun. Padahal dia adalah detektif swasta yang notabenenya meraup honor yang besar di setiap tugas yang dikerjakan.

Kala itu Deval dan Devan masih kelas satu SMP, dan kelihatannya usia Detektif Cilik Via itu seusia dengannya. Saat itu, dia masih dikawal oleh detektif-detektif senior, yang mungkin berasal dari agensi yang sama dengannya. Tapi setahu dia, yang beneran mengungkap kasus itu sampai tuntas ialah Detektif Via itu sendiri. Dia yang mengusut bukti, dan mencari segala hal hingga bukti yang terkecil yang tak pernah terpikirkan oleh penyidik dewasa lainnya.

Akhirnya sang paman berhasil bebas dari lingkaran hitam tersebut, dan sang rentenir sukses dimasukkan ke dalam penjara. Itu adalah awal mereka tertarik dengan masalah-masalah penyelidikkan dan kriminal. Merengek pada kedua orang tua mereka dan akhirnya sang ayah menyetujui keinginan si kembar agar bisa belajar dengan penyidik senior yang kebetulan adalah saudara dari sang ayah. 

Deval mendapatkan foto Detektif Via dari pamannya, dan diperlakukan dengan baik setiap harinya. Kemana-mana foto itu dibawa sehingga menjadi bahan Bullyan dari kawan-kawannya. 

"Hahaha, Lo mimpinya ketinggian… Mana mau Detektif hebat temenan sama makhluk cupu kayak Lo?"

"Kalau Lo mau jadi detektif juga, sekarang tolong selidiki kenapa semut bisa salaman tiap kali ketemu kawannya?"

"Selidiki juga kenapa tokek bunyinya 'tokek'.."

Karena bullyan kawannya itu, Deval mencoba mengubah penampilannya  Minyak rambut yang selalu dipakaikan oleh ibunya, dicuci lalu dibiarkan Surai rambutnya lepas jatuh hingga jatuh menutupi keningnya.

Dia tersenyum bangga akan dirinya sendiri, "Waaahhh… Ternyata aku ganteng juga kayak begini Via?" Dia berbicara dengan foto Via yang dimilikinya. Kemudian diganti lagi gaya saat menggunakan wax, semua rambutnya didirikan, hmmmm… "Gimana menurut kamu? Kok menurutku aneh ya?" Masih melihat ke foto Via lalu dirombak lagi.. 

"Walaaaahhh…anak Mama, cakep banget…" Sang ibu tiba-tiba sudah masuk dalam kamar Deval, diikuti oleh Devan yang juga cekikikan. Di tangan Deval, sang ibu melihat ada foto Via yang dia tahu itu didapat dari saudaranya di Bandung. "Waaaahh… Anak Mama otewe jadi anak bujang nih.. sebentar lagi bakalan bawa cewek ke rumah ya?"

Deval yang merasa malu, menyuruh ibu dan adik kembarnya meninggalkan dia sendiri. Mama keluar dengan senyuman, diikuti cekikikan Devan.

"Ada yang lagi puber…" celetuk Devan.

"Apaaa?" teriak Deval marah.. lalu Devan segera kabur sembunyi di balik sang Ibu..

"Udah…udah.. pandai bilang orang puber segala. Emangnya kamu tahu puber itu apa?" Tanya sang ibu..

Devan hanya menggeleng, "Aku hanya ikutan kata Mama, tadi Mama bilang Deval udah puber, ya aku ikutan juga…" ucapnya dengan polos .

Sang ibu kaget, menepuk mulutnya, "Aduh, mulut Mama ini ya.. kadang Mama suka khilaf asal ngomong di depan kalian…"

"Puber..puber..puber…" Devan masih menggoda Deval, sambil mencibir.

Deval menajamkan pandangannya pada Devan, "Awas Lo ya.. ketangkap gue bacok!"

"Husss..husss.. ngomong apa sih Nak…" sang ibu menenangkan Deval, "Puber itu fitrah kok Val. Itu pasti dilalui oleh semua manusia. Itu adalah peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Jadi sekarang Deval itu sudah dewasa. Sudah mengalami jatuh cinta.." terang sang Ibu.

Deval mengangguk, "Berarti Deval udah bisa nganterin Mama ke pasar dong? Gak kayak Devan masih anak kecil…" ujar Deval merasa menang dari Devan.

"Devan sudah dewasa juga kok.." ucap kembaran nya tak mau kalah.

"Udah..udah.. jangan berantem lagi!" lerai sang Ibu, "Devan! Kamu kerjakan tugas di kamar kamu! Deval, kalau udah selesai gaya-gayaannya, kamu beresin kamar yang sudah kamu acak-acakin ini."

"Kan ada bibi Mah?" tolak Deval.

"Ini hukuman! Jangan membantah! Setelah itu, nanti Om Gunawan akan jemput kalian buat belajar menyidik lagi…"

Devan dan Deval terpaksa mengangguk dan melaksanakan ultimatum dari sang Ibu.

"Aku jadi kena marah gara-gara Devan ni Via…" dia mengadu pada foto Via yang masih dipegangnya.

****

tok

tok

tok

Terdengar ketukan pintu, sang Ibu bergerak dari sofa tempat duduknya berjalan membukakan pintu. Ternyata itu Via, Sabrina dan Devan.

"Bagaimana sekarang kondisi Deval Ma?" tanya Devan. "Papa mana?" sang ayah tidak terlihat di ruangan itu.

"Papa lagi pulang ke rumah, ambil peralatan yang dibutuhkan untuk Mama jaga di sini. Kalau Deval, Yaaa…mungkin karena masih pengaruh penghilang rasa sakit, Deval udah tidur lagi. Dari tadi dia menanyakan kalian terus, kok lama, katanya…" 

Via berjalan ke tepi ranjang Deval, "Ya udah Tante, gak apa. Kalau dia sudah tidur, kami pulang dulu ya Tante…"

Tiba-tiba Deval terbangun dan meraih tangan Via secepatnya, "Jangan pergi!"

"Kok tiba-tiba si jutek jadi cengeng gini?" goda Devan.

"Diam Lo!" ucap Deval ketus.

"Lebih baik Lo istirahat yang banyak ya Val.. biar lekas sembuh, dan lekas sekolah…"

"Iya, gue istirahat kok. Tapi bisa ngga Lo di sini sebentar lagi?"

Via menoleh ke arah jam tangan, "sekarang udah cukup malam Val. Gue juga harus mengerjakan tugas untuk besok. Nanti pulang sekolah gue usahain ke sini…"

Alis Deval naik sebelah, "Ternyata Lo sekolah juga?"

"Iya lah sekolah, umur gue masih wajib belajar keles…"

"Gue kira Lo skolah di rumah aja…"

"Orang tua gue gak suka demikian. Mereka ingin gue bisa berinteraksi dengan kawan-kawan sebaya juga. Tapi ya..kenyataannya..."

"Ooohh.. bagus lah kalau pikiran orang tua Lo kayak gitu… Kalau gitu Lo sekolah dimana?"

Via hanya tersenyum simpul, "Ya sekitar sini aja.. gak jauh-jauh kok…" Padahal kita sering ketemu, batinnya.

"Siapa tau lain kali bisa gue jemput?"

"Ciiiieee.  Cieee ..ada yang melayangkan serangan fajar…" goda Devan, lalu mikir lagi, "sekarang malam ya? Ya gitu lah.. dipepet terus sang pujaan hatinya…" 

Sontak ucapan Devan membuat Via merasa malu, wajahnya jadi terasa panas.  Kurang ajar banget si Devan, bikin gue malu di depan emaknya, batin gadis itu dengan rona buah ceri di pipinya. 

"Diam Lo!" ujar Deval kesal melotot pada Devan.

Irin hanya mesem-mesem mendengar percakapan yang absurd menurutnya itu. Melihat wajah Via pertama kali bersemu ini aneh baginya. Padahal ada yang selalu baik di sebelahnya, malah sukanya yang seperti ini, Irin berbicara dalam hatinya.

"Ma, bolehkah meninggalkan aku berdua dengan Via dulu?" pinta Deval yang merasa kesal terus diganggu oleh kembarannya.

"Eeeiiit… Gak boleh ditinggal berdua aja Ma . Nanti yang ketiganya itu setan gimana?" sela Devan.

Sang ibu langsung mencubit pinggang Devan.. "Awww… Sakit Mah …"

"Lo yang setannya!" umpat Deval.

"Sssstttt…." sang Ibu mulai kehilangan kesabaran. "Kamu Devan, gangguin Deval terus. Biar aja dia ngobrol sama cinta pertamanya…" sang ibu nan cantik itu keceplosan. Tersadar lalu menutup mulut melirik ke arah Deval, dan cowok di atas brangkar itu mengernyitkan dahi.

Heran punya saudara dan Ibu yang susah menahan omongan, batinnya.. Oiya, memang sifat Devan turun dari Mama.

"Ya udah, kita keluar dulu. Yang pasti Deval ngga akan bisa macam-macam sama Via kan…? Kalau masih bisa macam-macam, Mama yakin Via dengan gampang lumpuhkan manusia pesakitan ini," ucap sang ibu. Lalu sang Ibu, Devan, dan Irin keluar memberi ruang untuk mereka berdua berbicara.

"Maaf ya, keluarga gue pada bawel semua…"

"Iya, gak apa.. gue senang kok…melihat keakraban keluarga kalian…"

Akhirnya Deval menghembuskan nafas lega, seperti melepaskan hal yang dari tadi membuat perasaanya tegang, takut Via merasa jengah dengan keadaan keluarganya yang ember bocor semua.

"Bagaimana dengan yang Lo bilang tadi? Beneran ditawarin ni belajar sama kakak-kakak yang tadi katanya dari BOS?"

"Iya, nanti.. gue izin dulu sama pimpinan BOS. Sekarang Lo harus semangat untuk sembuh…"

"Via, gue tahu sebenarnya ini bukan saat yang tepat, apalagi kondisi gue yang seperti ini. Tapi jujur, gue sulit untuk terus menyimpannya.."

Via sadar bahwa Deval akan menyatakan perasaannya. Namun dia merasa belum siap untuk itu. Pekerjaan dan sekolahnya saja sudah cukup menyita waktu. Pekerjaan yang digeluti ini cukup berbahaya bagi orang-orang sekitarnya. Menjaga Irin saja sudah cukup merepotkan dia, jika ditambah lagi dengan Deval, malah akan membuat semua semakin kacau, dan beban pikirannya malah semakin bertambah.

"Via… Lo udah punya orang yang disuka? atau mungkin pacar???" Via diam yang cukup lama, karena asik dengan pikirannya, hal itu membuat Deval menjadi tidak sabar, "Via?" bentaknya.

Akhirnya Via kembali ke tubuhnya setelah sesaat terbang entah kemana, "Hmmm… Enggak siiih…"

"Jadi, lo mau nggak jika gue jadi supir atau tukang ojek buat lo?"

Walau cara menyampaikan Deval terasa lucu baginya, tapi dia merasa saat ini belum tepat untuk mereka, "Hmmm… Val.. Val… Gue mau jelasin ya, biar Lo gak makin salah paham. Gue itu belum bisa…"

"Belum bisa apa?" Deval menyela sebelum Via selesai berbicara dengan sedikit bentakan.

"Please, jangan motong sebelum gue selesai…!!"

"Ya udah lah Via, Lo boleh pergi…" wajah dan suaranya seketika berubah menjadi dingin..

"Dengarkan penjelasan gue dulu Val, gue..gak boleh..punya …"

"Gue bilang Lo boleh pulang…" kembali dipotong Deval dan membuang muka.

"Val… Mau denger penjelasan gue gak sih?"

Dalam hati Deval tengah berteriak, dia sadar Via menolaknya. Bagaimana pun bentuk alasannya, bagi dia itu sebuah penolakan. Ditolak oleh gadis yang dipujanya sejak beberapa tahun lalu. Seketika harga diri dan kepercayaan dirinya jatuh. Sebelum ini dia sempat yakin bahwa Via juga memiliki rasa yang sama, melihat bahasa tubuhnya akhir-akhir ini memperlakukan Deval. Tapi mengapa Via menolaknya?

"Val… Dengerin gue…"

"Gue mau istirahat.. Lo boleh pulang. Gue akan berterima kasih jika kita tidak bertemu dulu…" ucapnya dingin tanpa melihat ke arah Via. 

"Ya udah lah, terserah Lo .." Via keluar dengan marah, "Cemen!" umpatnya dan membuka pintu dengan kasar lalu menghempaskannya.

"Siapa itu yang membanting pintu?" hardik perawat.

Devan dan ibunya terkejut melihat raut wajah dan tindakan Via barusan. Via menarik Irin dan Irin hanya patuh mengikuti Via yang sama sekali tidak bersuara, meninggalkan tempat itu tanpa pamitan.

Sedangkan wajah Deval tanpa ekspresi, sangat dingin dalam diamnya.

"Eeeh… Vi… Kita pulang aja nih? Ngga pamitan dulu?"

Tiba-tiba Via berhenti, "Oh… Iya… Tapi perasaan gue lagi gak enak. Tolong Lo aja yang bilang pada Tante dan Devan.."

Irin mengangguk dan kembali menemui ibu dan anak itu untuk berpamitan...

...*Bersambung*...

...Jangan lupa meninggalkan tanda jejak yaa.. LIKE, LOVE, GIFT & VOTE 🥰🥰🤩🤩😍😍...

...Terima kasiiiih.....

Terpopuler

Comments

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Deval...jangan egois doong...
Dengarkan dulu penjelasan Via....

2022-06-29

1

ponakan Bang Tigor

ponakan Bang Tigor

wiiii polos banget kau deval

2022-04-23

0

Indah ES

Indah ES

😓😓😓 devalnya baperrrr

2022-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 1. MOS (Masa bikin Orang Susah)
2 2. Booommm
3 3. BOS bg.1
4 4. BOS bg.2
5 5. Divisi Private bg.1
6 6. Divisi Private bg.2
7 7. Mangsa bg.1
8 8. Mangsa bg.2
9 9. Putra Mahkota sang Mafia
10 10. si Kembar
11 11. Sabrina
12 12. Jelek aja ada yang suka
13 13. Bebas tugas
14 14. Story by Jimmy
15 15. Deval
16 16. Pujaan hati
17 17. Raja untuk sang Ratu
18 18. Bukan kaleng-kaleng
19 19. Tak terduga
20 20. Lembur
21 21. Bule tertidur
22 22. Basket
23 23. Stevan Story
24 24. Flashback bg.1
25 25. Flashback bg.2
26 26. Flashback bg.3
27 27. Flashback bg.4
28 28. Flashback bg.5
29 29. Flashback bg.6
30 30. Flashback bg.7 full aksi
31 31. Flashback bg.8
32 32. Flashback bg.9
33 33. Tantangan
34 34. Marni vs Dino
35 35. Kasus dadakan
36 36. Protagonis vs Antagonis
37 37. Menebak hati Via
38 38. Menyusup
39 39. Kabur
40 40. Serangan cinta
41 41. Pantas untukmu
42 42. Lebih kuat
43 43. Apa dia cemburu?
44 44. Pacar atau adik
45 45. Serangan pujian
46 46. Rekaman
47 47. Baby blues syndrome
48 48. Air panas
49 49. Kepribadian ganda
50 50. Rini
51 51. Maybe yes, maybe no
52 52. Galau
53 53. Sempurna
54 54. Bule itu ya
55 55. Jalan tol
56 56. Pasangan culun
57 57. Motor apa sepeda
58 58. Latihan
59 59. Balap bg.1
60 60. Balap bg.2
61 61. Patient bg.1
62 62. Patient bg.2
63 63. Via Family
64 64. Perasaan Mami bg.1
65 65. Perasaan Mami bg.2
66 66. Kakak Marni
67 67. Datang Mendadak
68 68. Kasus Deval
69 69. Lukisan termahal
70 70. Kembali bertugas
71 71. Calon Kakak Ipar
72 72. Mafia Numero Uno
73 73. Cemburu
74 74. Tugas pertama
75 75. Menguping
76 76. Si Pencuri Sepeda
77 77. Tak percaya
78 78. Sandiwara
79 79. Membingungkan
80 80. Saingan
81 81. Serangan cyber bg.1
82 82. Serangan cyber bg.2
83 83. Hacking to Hacker
84 84. Masalah
85 85. Melihat dari jauh
86 86. Ped*fil
87 87. Mimpi
88 88. Gadis Dominan
89 89. Makin dekat
90 90. Isi tas Marni
91 91. Penjahat
92 92. Postest mendadak
93 93. Bekal
94 94. Menang seperti kalah
95 95. Mengejar Mak Iroh
96 96. Aquaphobia
97 97. Tanggung jawab
98 98. Tas
99 99. Deval vs Stevan
100 100. Jadi Bodyguard
101 101. Tiba-tiba...
102 102. Jimmy vs Oliver
103 103. Jimmy baik
104 104. Romi
105 105. Tawanan
106 106. Lomba lari (bab gaje)
107 107. Dilecehkan
108 108. Berjibaku
109 109. Sendu
110 110. Makhluk tanpa hati
111 111. Tanpa sukma
112 112. Menjauh
113 113. Bolos
114 114. Kamar Marni
115 115. Autofocus
116 116. Akhir sesi 1
117 S2-1 Menemukanmu
118 Visual karakter untuk sesi 2
119 S2-2 White House
120 S2-3 Serangan Pelukan
121 S2-4 Mengikhlaskanmu
122 S2-5 Hidup Kembali
123 S2-6 Pelayanan prima
124 S2-7 Kasus baru
125 S2-8 Bridal Style
126 S2-9 Bapak rumah tangga
127 S2-10 Jimmy ft Romi
128 Karakter Tambahan: Anggota White House
129 S2-11 Kaki
130 S2-12 Pacar Via
131 S2-13 Tiba-tiba Pacaran
132 S2-14 Jimmy lebih dominan
133 S2-15 Kurang garam
134 S2-16 Dimanja
135 S2-17 Rooftop
136 S2-18 Kesempatan dalam kesempitan
137 S2-19 Suamiku anak dari musuhku (judul ikan terbang)
138 S2-20 Tua
139 S-21 Kebiasaan baru
140 S2-22 Pesan terakhir
141 S2-23 Mentok di Marni
142 S2-24 Penjahat-2
143 S2-25 Jimmy vs Romi
144 S2-26 Tak fokus
145 S2-27 Marni, You'r My Destiny
146 S2-28 Pertemuan keluarga
147 S2-29 Akan sulit
148 S2-30 Aku mencintaimu Kak!
149 S2-31 Otousan
150 S2-32 Via vs Oliver
151 S2-33 Anak-anak Papa
152 S2-34 Jimmy vs Oliver - 2
153 S2-35 Jimmy vs Bruno
154 S2-36 Sah!
155 S2-37 Ending
156 Visual semua-semuanya
157 Promo: Cuplikan paling bawah
158 Otor Menyapa
159 Ex.P1- 8 tahun lalu Jimmy
160 Ex.P2- Lahirnya White House
161 Ex.P3-Memancing Marni bg. 1
162 Ex.P4-Memancing Marni bg.2
163 Ex.P5
164 Ex.P6
165 Ex.P7
166 Ex.P8
167 Ex.P-9
168 Ex.P-10
169 Ex.P-11
170 Ex.P-12
171 Ex.P-13
172 promo ... promo ... CEO PLAYBOY TERJERAT NONA HACKER
173 Promo karya lomba Fantasi Urban
174 grub chat hago author killer
175 Alam bawah sadar Via 1
176 Alam bawah sadar Via 2
177 Alam bawah sadar Via 3
178 Alam bawah sadar Via 4
179 Alam bawah sadar Via 5
180 Selamat datang kembali
181 Anak istimewa
182 Iri kepada Jason
183 Mendekati Hyuna
184 Tak boleh sedih
185 Anak Papa
186 Kakek ajaib
187 Lawan bisnis
188 Telepon dari Stevan
189 Marni-ku
190 Terpantau
191 Latihan bersama bocah
192 Bertemu Devan
193 Nona Hacker numpang lewat
194 Jalan tol 2
195 Aksi memberantas tuan sistem
196 Memberantas tuan sistem 2
197 Memberantas tuan sistem -- selesai
198 Promo event lomba Rumah Tangga
199 Buat pecinta SUPER SYSTEM
200 Bab 2 Super God System: Healer
201 Ditinggal Menjelang Nikah
202 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
203 SISTEM KEKAYAAN PRIA SOLEH
204 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 204 Episodes

1
1. MOS (Masa bikin Orang Susah)
2
2. Booommm
3
3. BOS bg.1
4
4. BOS bg.2
5
5. Divisi Private bg.1
6
6. Divisi Private bg.2
7
7. Mangsa bg.1
8
8. Mangsa bg.2
9
9. Putra Mahkota sang Mafia
10
10. si Kembar
11
11. Sabrina
12
12. Jelek aja ada yang suka
13
13. Bebas tugas
14
14. Story by Jimmy
15
15. Deval
16
16. Pujaan hati
17
17. Raja untuk sang Ratu
18
18. Bukan kaleng-kaleng
19
19. Tak terduga
20
20. Lembur
21
21. Bule tertidur
22
22. Basket
23
23. Stevan Story
24
24. Flashback bg.1
25
25. Flashback bg.2
26
26. Flashback bg.3
27
27. Flashback bg.4
28
28. Flashback bg.5
29
29. Flashback bg.6
30
30. Flashback bg.7 full aksi
31
31. Flashback bg.8
32
32. Flashback bg.9
33
33. Tantangan
34
34. Marni vs Dino
35
35. Kasus dadakan
36
36. Protagonis vs Antagonis
37
37. Menebak hati Via
38
38. Menyusup
39
39. Kabur
40
40. Serangan cinta
41
41. Pantas untukmu
42
42. Lebih kuat
43
43. Apa dia cemburu?
44
44. Pacar atau adik
45
45. Serangan pujian
46
46. Rekaman
47
47. Baby blues syndrome
48
48. Air panas
49
49. Kepribadian ganda
50
50. Rini
51
51. Maybe yes, maybe no
52
52. Galau
53
53. Sempurna
54
54. Bule itu ya
55
55. Jalan tol
56
56. Pasangan culun
57
57. Motor apa sepeda
58
58. Latihan
59
59. Balap bg.1
60
60. Balap bg.2
61
61. Patient bg.1
62
62. Patient bg.2
63
63. Via Family
64
64. Perasaan Mami bg.1
65
65. Perasaan Mami bg.2
66
66. Kakak Marni
67
67. Datang Mendadak
68
68. Kasus Deval
69
69. Lukisan termahal
70
70. Kembali bertugas
71
71. Calon Kakak Ipar
72
72. Mafia Numero Uno
73
73. Cemburu
74
74. Tugas pertama
75
75. Menguping
76
76. Si Pencuri Sepeda
77
77. Tak percaya
78
78. Sandiwara
79
79. Membingungkan
80
80. Saingan
81
81. Serangan cyber bg.1
82
82. Serangan cyber bg.2
83
83. Hacking to Hacker
84
84. Masalah
85
85. Melihat dari jauh
86
86. Ped*fil
87
87. Mimpi
88
88. Gadis Dominan
89
89. Makin dekat
90
90. Isi tas Marni
91
91. Penjahat
92
92. Postest mendadak
93
93. Bekal
94
94. Menang seperti kalah
95
95. Mengejar Mak Iroh
96
96. Aquaphobia
97
97. Tanggung jawab
98
98. Tas
99
99. Deval vs Stevan
100
100. Jadi Bodyguard
101
101. Tiba-tiba...
102
102. Jimmy vs Oliver
103
103. Jimmy baik
104
104. Romi
105
105. Tawanan
106
106. Lomba lari (bab gaje)
107
107. Dilecehkan
108
108. Berjibaku
109
109. Sendu
110
110. Makhluk tanpa hati
111
111. Tanpa sukma
112
112. Menjauh
113
113. Bolos
114
114. Kamar Marni
115
115. Autofocus
116
116. Akhir sesi 1
117
S2-1 Menemukanmu
118
Visual karakter untuk sesi 2
119
S2-2 White House
120
S2-3 Serangan Pelukan
121
S2-4 Mengikhlaskanmu
122
S2-5 Hidup Kembali
123
S2-6 Pelayanan prima
124
S2-7 Kasus baru
125
S2-8 Bridal Style
126
S2-9 Bapak rumah tangga
127
S2-10 Jimmy ft Romi
128
Karakter Tambahan: Anggota White House
129
S2-11 Kaki
130
S2-12 Pacar Via
131
S2-13 Tiba-tiba Pacaran
132
S2-14 Jimmy lebih dominan
133
S2-15 Kurang garam
134
S2-16 Dimanja
135
S2-17 Rooftop
136
S2-18 Kesempatan dalam kesempitan
137
S2-19 Suamiku anak dari musuhku (judul ikan terbang)
138
S2-20 Tua
139
S-21 Kebiasaan baru
140
S2-22 Pesan terakhir
141
S2-23 Mentok di Marni
142
S2-24 Penjahat-2
143
S2-25 Jimmy vs Romi
144
S2-26 Tak fokus
145
S2-27 Marni, You'r My Destiny
146
S2-28 Pertemuan keluarga
147
S2-29 Akan sulit
148
S2-30 Aku mencintaimu Kak!
149
S2-31 Otousan
150
S2-32 Via vs Oliver
151
S2-33 Anak-anak Papa
152
S2-34 Jimmy vs Oliver - 2
153
S2-35 Jimmy vs Bruno
154
S2-36 Sah!
155
S2-37 Ending
156
Visual semua-semuanya
157
Promo: Cuplikan paling bawah
158
Otor Menyapa
159
Ex.P1- 8 tahun lalu Jimmy
160
Ex.P2- Lahirnya White House
161
Ex.P3-Memancing Marni bg. 1
162
Ex.P4-Memancing Marni bg.2
163
Ex.P5
164
Ex.P6
165
Ex.P7
166
Ex.P8
167
Ex.P-9
168
Ex.P-10
169
Ex.P-11
170
Ex.P-12
171
Ex.P-13
172
promo ... promo ... CEO PLAYBOY TERJERAT NONA HACKER
173
Promo karya lomba Fantasi Urban
174
grub chat hago author killer
175
Alam bawah sadar Via 1
176
Alam bawah sadar Via 2
177
Alam bawah sadar Via 3
178
Alam bawah sadar Via 4
179
Alam bawah sadar Via 5
180
Selamat datang kembali
181
Anak istimewa
182
Iri kepada Jason
183
Mendekati Hyuna
184
Tak boleh sedih
185
Anak Papa
186
Kakek ajaib
187
Lawan bisnis
188
Telepon dari Stevan
189
Marni-ku
190
Terpantau
191
Latihan bersama bocah
192
Bertemu Devan
193
Nona Hacker numpang lewat
194
Jalan tol 2
195
Aksi memberantas tuan sistem
196
Memberantas tuan sistem 2
197
Memberantas tuan sistem -- selesai
198
Promo event lomba Rumah Tangga
199
Buat pecinta SUPER SYSTEM
200
Bab 2 Super God System: Healer
201
Ditinggal Menjelang Nikah
202
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
203
SISTEM KEKAYAAN PRIA SOLEH
204
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!