Mentari diatas sana sudah naik keatas langit yang membentang cerah dengan auranya yang segar, pagi ini semua Pelayan dikumpulkan bahkan memenuhi lapangan luas khusus didekat Manshion mewah ini.
Para penjaganya juga telah berbaris rapi karna himbauan Tuan Muda mereka yang sedari semalam berkoar untuk memperketat penjagaan, tapi sayangnya tetap ada yang meloloskan serangan membuat Zanu sungguh dilanda kebingungan.
"Dari berbulan-bulan sampai sekarang Dalang dari Penyerangan di Kediamanku sama sekali tak bisa ditemukan, apa kinerja kalian memang sudah tak bisa dandalkan??"
"Maaf, Tuan Muda! kami sudah berusaha tapi kelompok gelap itu sangat licik hingga terus lolos dari jangkauan!"
Omes kepala penjaga disini angkat bicara membuat wajah Zanu mengeras, ia tak terima kehidupannya terus di teror manusia tak berguna itu, ia juga tak tahu apa Motif dari penyerangan yang terus dilancarkan padanya.
"Baiklah, Kalian tak bisa menangkapnya maka kalian juga tak dibutuhkan lagi disini!"
Degg..
Mereka semua terlonjak kaget mendengar suara tegas Zanu yang lantang, pria itu melangkah pergi meninggalkan ratusan manusia yang saling tatap geram dengan tindakan angkuhnya selalu berbuat seenaknya.
"Apa-Apaan ini? hanya karna penyerangan semalam tak menimbulkan Kerugian apapun, kita malah dikeluarkan!"
"Semenjak Nyonya sialan itu datang, Tuan semangkin berubah, dulu dia tak pernah ambil pusing soal Peneroran ini!"
Umpatan mereka dapat didengar Cleo yang memantau dari atas sana, wanita bermata tajam itu telah memasang penyadap diseluruh bangunan ini karna ia tahu Zanu pasti perlahan akan bertindak jika kesalamatannya dan Sang putra menjadi taruhannya.
"Dan sekarang! aku perlu informasi lebih dalam!"
Gumam Cleo menatap pintu kamarnya seraya Baby Zeen yang sudah bersih wangi diatas ranjang sana menatap polos wajah cantik Cleo tanpa kacamata kalau Papanya tak ada.
"Sayang!"
Cleo lansung memakai kacamatanya seraya kembali merubah wajahnya lugu duduk disamping Baby Zeen yang menggapai-gapai kacamata Mamanya, wajah Baby Zeen tampak tak suka Mamanya memakai benda itu.
"Sayang!"
"Iya? apa sudah ketemu?"
Zanu menggeleng lemah melangkah mendekati Cleo yang duduk terjulur kaki di tepi ranjang sedangkan Zanu berjongkok menggenggam kedua tangan istrinya.
"Aku janji akan temukan mereka, kau tak usah takut!"
"Tapi jangan, membahayakan keselamatanmu! aku tak suka kalau kau nekat!"
Zanu mengangguk mengecup punggung tangan Cleo lalu lansung mengangkat tubuh mungil gembul Putranya yang tersenyum senang.
"P..Paa..Papaa!!"
"Selamat pagi, Jagoan Papa! Baby tak usah takut, Papa janji tak akan terjadi apa-apa pada Mama dan kau, Nak!"
"P..Paaa!!"
Baby Zeen asik memainkan rambut Zanu yang harum menariknya dengan penuh rasa penasaran seorang bocah.
"Sudahlah, ayo Turun! kita sarapan dan kau juga harus pergi ke Rumah Sakit, Sayang!"
"Baiklah, ayo kita turun!!"
Zanu menggendong sebelah tangan Baby Zeen dengan tangan satunya membelit pinggang Cleo yang membawakan Jas rumah sakit Suaminya seraya menyambar Tas kerja Zanu.
Disepanjang langkahnya, Cleo terus terkekeh menerima kecupan penuh cinta dari suaminya beserta rutukan Baby Zeen yang meremas bibir lembut Papanya hingga mereka terkekeh disepanjang jalan karna si kecil menggemaskan ini.
Tanpa disadari, salah satu pelayan sana merekam semua itu dengan sangat cepat bahkan semua Potret Zanu mengecup bibir Cleo dan memperlakukan wanita itu bak seorang ratu telah terkumpul di Ponselnya.
"Pagi, Kakek!!! Mama!!!"
"Pagi!!! Baby!!!"
Sapa para Anggota keluarga sana yang sudah menunggu dimeja makan, Cleo lansung membukakan kursi seraya mulai melayani Suaminya membuat Bastian yang sudah datang dari pagipun terdiam memantau gelagat Cleo.
"Dari kemaren dan sekarang kau baru Turun!"
"Ayolah, Kek! aku harus bekerja keras untuk menambah satu Adik untuk Putraku"
"Kau!!"
Zanu hanya cengengesan mengecup bibir Cleo yang merasa pria ini memang tak tahu malu, tapi ia suka karna para keluarga Dewantara terlihat muram mendengarnya.
"Kau akan ke Rumah sakit lagi?"
"Iya, Pa! hari ini ada Pemeriksaan untuk Paseanku yang kemaren di Operasi!"
"Sebaiknya kau ke Perusahaan! Bastian yang selalu kau andalkan!"
Tegas Tuan Hamdan membuat Zanu menghentikan suapannya dengan tangan Cleo yang menggantung memeggang Sendok makan, wajah pria itu kembali datar sudah tak ingin membahas ini.
"Sudah ku bilang aku tak ingin membahas ini!"
"Makan saja makananmu!"
Kakek Song yang menghentikan perdebatan ayah dan anak ini, ia memang setuju Zanu bekerja sebagai Dokter karna pria itu memiki kemampuan disana, lagi pula Perusahaan bisa di Hendel Bastian sampai Daffa bisa sembuh.
"Sayang, aku sudah tak lapar! aku pergi dulu, ya?"
"Tapi makananmu..!"
"Nanti saja, aku akan..!"
Namun Cleo tak perduli, ia menatap pelayan yang tentu tahu apa keinginan Nyonya Mudanya setiap Sang suami tak sempat makan di Kediaman bersama.
"Yang benar saja, kau selalu menganggap Kakak Anak sekolah!"
"Memang Suamiku Anak bagiku, yang harus aku perhatikan!"
Jawab Cleo pada Hanna yang bungkam. ia masih memasukan makanan ke kotak makanannya dan mempersiapkan segalanya membuat Nyonya Gloria tersenyum kecil, tak pernah ia melihat Zanu sebahagia ini setiap pagi hanya karna Bekal makanan oleh sang istri.
"Kek, Ma, Pa! aku mengantar suamiku kedepan!"
"Hm!"
Cleo mengiring Zanu yang masih menggendong Baby Zeen kedepan, sedangkan Bastian hanya diam mengikuti tanpa membawa apapun karna tak pernah Cleo membiarkan keperluan suaminya disiapkan orang lain.
"Baiklah, Papa mau kerja jadi Baby jaga Mama disini, hm?"
"Ok, Papa!! Hati-Hati kerjanya!"
Jawab Cleo menirukan suara anak-anak seraya membetulkan Dasi dan penampilan suaminya dan mengambil alih Baby Zeen yang mencibir masih menggapai wajah Tampan Papanya.
"M..Mppapa!!"
"Papa pergi, Sayang!"
Zanu mengecup bibir Cleo bergantian dengan kening Putranya hingga ia masuk kemobil dengan Bastian yang lansung mengemudikannya untuk keluar dari Pekarangan luas ini.
"Dada Papa!!! ayo, Baby!"
"D..Da papa!!"
Ucap Baby Zeen melambaikan tangannya ke kaca mobil Zanu hingga mobil mewah itu hilang dari pandangan mereka.
Zanu menghela nafas menatap kaca Spion dimana Cleo yang masih berdiri bersama Putranya, entahalah rasanya kegelisahan itu semangkin kelut,
"Tuan!"
"Hm? apa kau menemukan dalangnya?"
"Kalau itu saya baru hanya menduga, tapi ini soal Nyonya Muda!"
Dahi Zanu mengkerut menatap wajah Bastian yang tampak menghela nafas memutar Kemudi menuju Rumah Sakit sementara Zanu terus dibuat bingung.
"Memangnya ada apa?"
"Apa anda merasa ada yang aneh dengan Nyonya?"
"Tentu! Istriku memang sempurna!"
Bastian lansung membelo jengah, bukan itu maksudnya tapi Tuan Mudanya yang begitu mencintai wanita itu tak merasakan perubahan sama sekali, ia seakan menerima saja.
Namun, Zanu membulatkan matanya saat ada seorang wanita yang berlari seakan dikejar sesuatu yang mengerikan menuju mobil mereka.
Brakk..
"Bastt!!!!"
Bentak Zanu karna wanita itu menubrukan dirinya, Bastian lansung turun dari mobil sementara Zanu tampak kelut membuka pintu mobilnya.
"Maaf, apa anda tak apa-apa?"
"A..Aku tak apa!"
Duarr...
Zanu terkejut melihat siapa yang sangat ia kenal dengan wajah mirip ini.
........
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢
mulai konflik
2022-08-01
0
Kugy Narisa
ClArA KembALi
2022-06-06
0
Ibelmizzel
akal bulus Clara.😡😡😡
2022-02-21
0