Nona Awas!!!

Zanu menatap Ponselnya intens, ia sedang menghubungi beberapa Temannya yang sudah menunggu di RS HPA karena hari ini ia akan menandatangi Surat Penetapan Kerja, apalagi Jadwalnya sangat padat karena Team Bedah di Rumah Sakit besar itu sangat diperlukan.

"Bast!"

"Iya, Tuan!"

"Sementara ini kau tolong Hendel urusan Perusahaan! aku ada Operasi besar malam ini!"

"Baik!"

Bastian lansung membelokan kemudinya menuju Rumah sakit seraya menatap Tuan Mudanya yang sedang sibuk untuk mengurus Operasinya malam ini.

"Apa anda meninggalkan Nyonya sendiri di Kediaman Song, Tuan?"

"Aku sudah pamit, Istriku tak masalah dan selama aku bekerja kau terus awasi apa yang dilakukan Istriku disana!"

"Baik!"

Zanu melihat jam dipergelangannya, ini baru pukul 7 malam dan ia butuh beberapa jam paling tidak ia akan selesai jam 10 malam. yang membuat Zanu resah, ia takut Istrinya malah dikerjai disana dan ia takut Clara terluka.

"Anda tenang saja, saya akan berusaha menjaganya!"

"Hm, Jangan biarkan dia melakukan kesalahan atau memancing amarah, Kakek!"

"Baik, Tuan!"

.......

Sementara didalam kolam Renang yang luas dan dalam itu, Cleo tampak berendam dengan Bikini yang ia pakai walaupun ia harus berjaga karna ia tak percaya para Macan itu akan melepasnya dalam kesempatan emas ini.

Ia hanya diam didalam air seraya menyandarkan kepalanya didekat lantai Kolam Renang dengan segelas minuman dingin disamping lengannya.

"Kalau disini semuanya membenciku, bagaimana aku bisa hidup jika tak ada kedamaian?"

Gumam Cleo berfikir sedari tadi, ia tak bisa terus melawan dengan cara begini membuat ia lelah dan jengah, ia harus berusaha membuat mereka menyukainya hingga ia dengan mudah mencari satu persatu orang yang ingin menghancurkan Suaminya.

Drettt..

Ponsel Cleo berdering dan disana tertera nama Reychal yang tadi ia suruh mencari tahu tentang Nyonya Gloria dan juga asal muasal Keluarga Dewantara.

"Ada apa?"

"Cel! yang aku dapat dari Retasanku, kalau Nyonya Gloria tak berniat menghancurkan suamimu, dia hanya ingin membunuhmu karna kau akan memperburuk Citra Keluarga besar Dewantara, dan selama ini aku lihat dia malah ingin Suamimu baik-baik saja!"

"Bagaimana dengan, Kakek Song?"

"Tetua Hameng Song atau Kakek Song. dia adalah seorang Petinggi Dinasti Di Cina karna Keluarga Song adalah Keluarga ternama di Wilayahnya, sementara Dewantara adalah nama dari Almarhum Ayah dari Tuan Hamdan, dengan kata lain Nyonya Gloria adalah keturunan Dinasti Song dan saya rasa dia begitu mementingkan Kehormatan, Cel!"

"Cari tahu semuanya dan kau kirim padaku! ingat, selagi aku bersama suamiku jangan pernah menghubungi atau memberi pesan!"

"Baik, Cel! jaga dirimu baik-baik!"

"Hm, Kau juga!"

Cleo mematikan sambungannya seraya naik ke atas karna ia sudah tahu harus berbuat apa, lengan jenjangnya menyambar Bathrobe sana seraya melangkah menuju Walkcloset.

"Nona!!!"

Suara pelayan diluar sana memanggil Cleo yang sedang berdadan menjadi Clara, ia memakai kaca mata tebalnya seraya menguncir Kuda rambut panjangnya, tak lupa Tai lalat yang tak bisa lepas dari wajahnya.

"Nona!"

"Iya, ada apa?"

Tanya Cleo membuka pintu kamar dengan pakaian santainya, kaos panjang putih dan celana Kulot yang sangat tak bisa dianggap sempurna, tak bermodel sama sekali.

"Anda di panggil Tuan besar Song kebawah!"

"Em, Ba..Baiklah!"

Cleo menutup kembali pintu kamarnya lalu mengikuti langkah Pelayan yang memimpin jalan, ia agak menciutkan tubuhnya seraya pandangan yang Idiot.

"Cihh, Apa kau memang sangat Idiot, Ra?"

Batin Cleo pegal menunduk terus, ia tak terbiasa seperti ini bahkan rasanya ingin mengakhirinya tapi apalah dayanya yang belum siap mengatakan itu pada suaminya.

Setelah beberapa lama, ia tiba dilantai bawah tepatnya Lantai khusus untuk makan dan Ruangannya juga Cleo akui seperti Bangunan Bangsawan yang Elegan, terlihat disana Kakek Song dengan wajah datar namun tatapan tajam itu seakan mengoyak Cleo yang hanya diam menunduk ciut.

"Kakek!"

"Kakek? yang benar saja, kau itu hanya PELAYAN disini!"

Sambar Hanna sinis menatap jijik Cleo yang mengepalkan tangannya kuat, kalau bukan karna Suaminya sudah ia bunuh wanita tak berguna ini, hanya mengotori matanya disetiap tempat.

Kakek Song hanya diam melihat intens gelagat Cleo yang benar-benar seperti takut dan tak berani menatap mereka membuat senyum licik Hanna muncul.

"Siapa namamu?"

"C..Clara, Kek!"

"Umur?"

"20 Tahun dan saya Lulusan Akademik tentang Sains!"

"Kau bangga?"

Cleo terdiam mendengar suara datar Kakek Song yang mengintimidasinya, sudah jelas disini bahwa gelar Clara sebagai Mahasiswi tercerdas dengan Jurusan Sains tak berarti sama sekali.

"Tentu, Kek! karna saya melakukannya dengan kerja keras, bukankah sesuatu hal yang kita capai dengan kerja keras itu patut di banggakan?"

"Ouhh, Lancar juga bicaramu!!"

"Hanna!"

Hanna lansung bungkam saat Kakek Song menyorotnya tajam, ia kembali memakan-makananya dengan sangat Feminim seraya selalu mengibarkan aura perang pada Cleo yang hanya diam menunduk.

"Makanlah, seorang Peliharaan harus diberi makan, bukan?"

Cleo berusaha menahan emosinya, sekuat tenaga urat dipunggung tangannya terkepal mencoba menahan rasa geram, ia tahu Kakek Song memancingnya untuk bertindak gegabah agar Zanu membencinya.

"Ba..Baik, Kek!"

"Kek! aku tak mau semeja dengannya!"

Kakek Song hanya diam melanjutkan makannya, sedangkan Cleo ia tak bisa lansung makan karna bisa saja hari ini akan sama dengan waktu malam itu.

"Lihatlah, dia tak bisa memakan-makanan ala Kelas Atas, Kek! memeggang sumpit saja dia gemetar!"

"Sa..Saya tak bisa makan Sosis, Hanna!"

"Panggil aku, Nona! bukan Hanna!!"

"CUKUP!!!"

Suara keras Kakek Song membuat Hanna gemetar dan akhirnya ciut menunduk, sedangkan Cleo ia harus memberi pelajaran wanita ini hingga jera berurusan dengannya.

"Saat Zanu tak ada, kau hanya PELAYAN disini! kau mengerti?"

"Me..Mengerti, Tuan!"

Hannya tersenyum puas lalu pamit pergi karna ia sudah tak berselera setelah kedatangan wanita cupu ini, dan sekarang tinggalah Kakek Song dan Cleo yang hanya saling diam dengan guratannya sendiri.

"Berlakulah selayaknya PELAYAN!"

"B..Baik!"

Kakek Song lansung melangkah pergi tanpa memperdulikan Cleo yang hanya memandangi pria tua itu, ia lansung menghela nafas berat bersandar ke kursinya saat tak ada seorangpun disini.

"Ada Penyerangan!!"

Cleo tersigap saat mendengar suara Penjaga Manshion dari luar sana menggelegar membuat ia lansung terdiam menatap Pelayan yang berkumpul didekat lantai khusus dimana tempat Kakek Song dan kamar Hanna berada.

"Ada penyusup yang masuk!! Kalian harus hati-hati!!!"

"Baik!!"

Mereka lansung berpencar melindungi Bangunan besar ini, sementara Ribuan para penjaga dibawah sana lansung menutup pintu gerbang dari berbagai arah membuat Cleo bingung apa yang terjadi.

"Ada apa?"

"Ada penyusup yang masuk! ini sudah sering terjadi dan anda harus melindungi Nona Muda kami!"

"Ta..Tapi aku tak bisa!"

Ciut Cleo pura-pura khawatir berlindung ke kerumunan Pelayan sana, matanya sangat takut bahkan nyaris ingin menangis mendengar suara tembakan dibawah sana membuat mereka mulai waspada.

"Se..Sebenarnya ini apa, hiks? aku..aku takut, Tolong!!"

"Musuh Dinasti Song sangat banyak, bukan hanya dari wilayah Amerika tapi juga Cina, mereka membentuk kelompok gelap karna ingin menguasai kekuasaan Kakek Song!"

Brakk..

"La..Lalu sekarang bagaimana hiks? aku..aku takut!"

Isak Cleo berlindung tapi matanya menelisik keberbagai arah mencari sesuatu yang tertangkap dinetra tajamnya.

Bagaimana bisa penyusup masuk sedangkan Pengawalan sangat ketat? dan sepertinya mereka tahu seluk beluk Manshion ini.

"Nona Awas!!"

Dorrr...

.....

Vote and Like Sayang..

Untuk Visual nya cocok nggak cocok dicocokin ya say😂😂

Kalau ini untuk Zanu karna dia mwmang Blasteran say😊. kalau untuk Cleo ia Blasteran Tailand ya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***