Rencana buta Cleo!

Denyutan alat medis itu bersuara nyaring dengan selang infus yang terus mengalirkan cairan bergizi bagi seorang wanita tua yang sudah mengalami Koma beberapa Tahun ini, tak ada yang bisa menanganinya setelah kejadian Kecelakaan yang sudah lama terjadi.

Mata sipitnya terus tertutup dengan tancapan jarum yang menyokong hidupnya untuk tetap terbaring lebih lama.

Dan itulah yang menjadi sumber Perhatian Zanu yang menangani khusus Pasean tak beridentitas ini, ia tak tahu kenapa setiap pengobatan yang dilakukan tak berguna sama sekali tapi ia tetap hidup bernafas tenang.

"Dokter! apa yang harus kita lakukan untuk Wanita ini?"

"Jangan putus asa! dia punya semangat hidup, hanya kita yang bisa membantunya!"

Jawab Zanu tegas memeriksa denyut jantung dan aliran darah wanita itu, sedangkan dua Suster dibelakangnya tampak memerah bersemu manja melihat wajah Tampan Zanu setiap hari, mereka sangat betah bekerja di Rumah Sakit ini karna salah satunya adalah Pesona Zanu yang tak terbantahkan.

"Lakukan pekerjaan kalian dengan baik!"

"Baik, Dok!"

Zanu melangkah pergi dengan Dokter Roslien yang menghampirinya, wanita cantik dengan rambut lurus berkaca mata Brand itu tampak mendekati Zanu yang hanya bersikap Profesional.

"Bagaimana keadaan Paseanmu yang tetap itu, Dok?"

"Dia baik-baik saja, aku juga tak tahu kapan dia sadar!"

Jawab Zanu seadanya seraya memeriksa jam dipergelangan tangannya, ini waktunya makan siang terbukti dengan para Pekerja Rumah Sakit yang berboyong keluar menuju Resto disamping Bangunan besar ini.

"Hm, Kau ingin makan siang? kita bisa pergi bersama!"

"Tidak, Terimakasih!"

Dokter Roslien mengumpat kasar menatap Zanu yang sudah masuk ke Ruangannya, ia sangat tak menyangka Pria Tampan itu selalu bersikap acuh padanya.

"Sebenarnya apa kurangnya aku? lihat saja Istrinya yang Cupu itu! sama sekali tak ada kelebihannya!"

"Hello Baby!"

Dokter Roslien membelo jengah melihat Falendo yang menyapanya, ia lebih memilih pergi tanpa tahu dibelakangnya ada Bastian yang menggeleng melihat kelakuan para wanita di Rumah sakit ini.

"Aku sudah pusing dengan Masalah, Tuanku!"

Gumam Bastian melangkah masuk kedalam Ruangan Zanu yang tampak duduk didepan Laptopnya dan disana ada beberapa berkas yang menggunung, dipastikan pria ini kembali menyibukan dirinya dengan tumpukuan kertas ini.

"Tuan!"

"Hm! ada apa?"

"Tadi Nyonya Muda mengirim ini!"

Zanu mengehentikan ketikannya sengan wajah yang melemah, jujur ia sedari tadi tak fokus dan sangat tak bersemangat tapi amarahnya masih meluap hingga ia tak ingin bertemu dengan Cleo yang sudah menghancurkan harapannya.

"Ini bukan dari Nona Cleo! tapi Nona Clara!"

"Maksudmu?"

"Tapi Nyonya Muda menitipkan ini ke Pelayan dan aku mengambilnya, dan ini juga bekal yang disiapkan Nona Cleo, anda bisa pilih yang mana anda sukai, Tuan!"

Bastian sengaja meletakan kedua tempat makan itu ke meja Zanu yang terdiam bungkam, ada tempat makanan berwarna Coklat milik Cleo dan Tempat makanan berwarna Putih milik Clara, yang satu tujuan mata Zanu adalah tempat makan yang disiapkan oleh Cleo.

"Iya, Itu benar!"

Bayangan dimana kejadian semalam menghantui kepala Zanu yang kembali tersulut emosi, bagaimana bisa Cleo membohonginya selama 1 Tahun lebih bahkan ia begitu memberikan Dunianya pada wanita itu.

Brakk..

Degg..

Bastian terdiam melihat tempat Nasi yang disiapkan oleh Cleo dengan penuh kekebalan hati karna makian semua orang tampak tergorok ke lantai sedangkan Zanu mengambil tempatnya Clara.

"Tu..Tuan!"

"Jangan pernah menerima apapun dari Wanita Sialan itu! dia hanya mencoba kembali membohongi semua orang!"

Bastian terdiam dengan cepat ia membersihkan nasi yang berserakan dilantai sana, Zanu mengigit bibirnya menahan sesak karna ia sendiri terluka berbuat seperti ini.

"Baiklah! anda tak perlu..!"

"Keluar!!"

Bastian menghela nafas berat lalu berdiri dan pamit pergi menutup pintu ruangan itu rapat, dan sekarang tinggalah Zanu yang menatap nanar serakan makanan itu dengan tempat yang tergorok begitu saja.

"Ke..Kenapa kau lakukan ini, ha?"

Lirih Zanu bergetar seraya berkongkok menatap hamparan makanan ini, ia memang tak kuat melihat Cleo yang terus memberinya bayangan kebohongan itu, Putranya, ia sangat merindukannya tapi Zanu tak bisa menepis Emosinya setiap berhadapan dengan Cleo.

Dengan jarinya yang bergetar, Zanu mengambil satu sisa udang yang masih ada didalam tempat makanan yang masih utuh, bibirnya bergetar memakan makanan itu dengan setetes air mata yang tumpah.

"Te..Terimakasih!"

Gumam Zanu mengunyahnya pelan meresapi semua rasa yang ia dapatkan, memang ini bukan masakan Cleo tapi ia bisa merasakan kasih sayang yang penuh sampai kehatinya.

Bastian yang melihat itu dari balik pintu hanya diam, ia tahu benar Tuannya sangat mencintai wanita itu hingga terus terluka setiap melontarkan kata-kata kasarnya, tapi ia juga mengerti, tak mudah bagi Zanu menerima kebohongan sebesar ini apalagi mereka sudah memiliki seorang putra dari hasil Perzinahan selama bertahun lamanya.

"Untuk apa kau berusaha membenci, Nona jika anda tak kuat, Tuan?"

Gumam Bastian lalu berjaga didepan pintu, ia yakin Cleo adalah wanita yang pantas bagi Tuannya meski memang pergaulan wanita itu bebas.

Namun, setelah beberapa lama Bastian terkejut saat menatap seorang wanita yang memakai pakaian hitam lansung menyalip menembus kerumunan dan melesat kehadapannya, ia mematung bahkan sangat kosong melihat siapa yang berdandan sangat cantik begini.

"Bast!"

"K..Kau..Kau siapa?"

Cleo mengeraskan wajahnya menarik Bastian menjauh dari ruangan Zanu dan pergi kesebelah Toilet pria, Bastian hanya diam merasa aneh dengan tingkah wanita yang begitu Misterius.

"Kau siapa?"

Degg..

Bastian pucat melihat Cleo yang membuka Masker dan juga topinya membuat jiwa kelelakiannya memberontak, tubuh tinggi Cleo dibaluti Jaket dan celana Jeans hitam pekat dengan jaket yang membaluti Tangtop wanita itu, sangat sempurna karna lekuk tubuh Cleo terlihat dengan nyata.

Bugh..

"Kauu!!!"

"Kendalikan matamu!"

"M..Maaf!"

Cleo hanya membelo jengah lalu memberikan Earpicenya ke tangan Bastian yang bingung, ia hanya diam saat Cleo menatap kearah lingkungan mereka.

"Saat pulang nanti, bawa Mobil ku ke jalur Loby khusus dibelakang, jangan sampai ada yang tahu kalau Zanu tak melewati Mobil didepan!"

"Maksudmu apa?"

"Aku tak punya waktu banyak! yang jelas kau bawa Mobil yang sudah ku siapkan dibelakang Gedung dan jangan sampai ada yang tahu kalian tak melewati Loby depan!"

"Lalu bagaimana dengan Mobilku?"

"Aku yang akan membawanya?"

Bastian menggeleng mencengkal lengan Cleo yang ingin pergi, ia tak habis pikir dengan rencana buta wanita ini.

"Jelaskan ada apa?"

"Aku akan jelaskan nanti, yang harus kau lakukan hanya sesuai dengan rencana yang ku sebutkan dan satu lagi, jangan sampai semua anak buahmu tahu tentang ini!"

"Tapi aku..!"

Sayangnya Cleo sudah melangkah pergi membuat Bastian lansung mengejarnya, namun sayang wanita itu sudah menghilang bak ditelan bumi dari hadapannya.

"Sial!! Sebenarnya ada apa?"

"Bast!!"

"Cleo kau..!"

Degg..

Bastian tercekat saat yang ada dibelakangnya adalah Zanu yang menatapnya tajam membuat Bastian salah tingkah dengan segera memperbaiki gesturnya.

"Cleo?"

"Bu..Bukan apa-apa. Tuan? saya hanya teringat saja!"

"Apa yang kau ingat?"

Terdiam saat Zanu menghakiminya dengan tatapan intimidasi itu, ia agak gelisah karna bisa saja Zanu yang masih labil memilih hati ini malah murka padanya.

"JAWAB AKU!!"

"No..Nona itu sangat cantik!"

Bugh..

Bastian lansung mengupat karna ia salah bicara hingga Zanu memberinya bongkaman mentah itu, wajah Zanu sudah mengeras mencengkram kerah kemeja Bastian yang pasrah.

"JANGAN PERNAH MEMUJI WANITA ITU!"

"B..Baik, Tuan!"

"Siall! apa salahnya kau bilang CeMBURU?"

....

Vote and Like Sayang*..]

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***