Mereka semua sedang bermain dengan Baby Zeen yang tampak naik keatas Paha Kakek Song yang menepuk pantat Cucunya, kelucuan yang dibuat Bayi mungil itu membuat perhatian banyak orang teralihkan padanya sedangkan Cleo ia membantu menata rambut Nyonya Gloria yang tampak lebih nyaman dengan tatanan rambut yang dibuat Cleo.
"Dari mana kau belajar ini semua?"
"Internet, Ma! kebetulan Suamiku memberiku Fasilitas yang lumayan bebas!"
Jawab Cleo masih menggeluti pekerjaannya dengan telaten bahkan Hanna pun tak bisa menahan diri untuk mengantri ia salut dengan kelincahan tangan lentik Cleo yang bisa menjadikan segala hal objek kreasi dengan rapi.
Sedangkan Nyonya Ert dan Bibi Sumiati tersenyum senang melihat Clara sudah membuat tempat dihati para Keluarga Dewantara yang perlahan terbiasa dengan setiap Kejutan yang diberikan oleh Putri mereka.
"Tuan!! Nyonya!"
Mereka lansung menatap Bastian yang tampak berdiri dengan kekarnya didepan pintu sana dengan wajah datarnya menatap Cleo dengan rumit, Cleo hanya acuh lebih cepat mengakhiri tatanannya dan beralih ke Rambut Hanna yang lumayan panjang.
"Ada apa? kau tak ke Perusahaan?"
"Ada yang datang!"
Mereka saling pandang bingung dengan Tuan Hamda menyeringit menatap Bastian rumit, sedangkan Kakek Song hanya asik bermain dengan Cucunya tanpa mau ambil pusing.
"Selamat Pagi!!"
Deggg.,,
Sisir ditangan Cleo seketika terlepas dari cengkramannya dengan wajah yang terkejut menatap seorang wanita yang sudah berdiri didepan sana dengan wajah kelamnya menatap Cleo yang tertegun diam tak ada raut apapun selain keterkejutan lalu kembali ke raut semula.
"Kenapa kau kesini, ha??"
"****** sialan ini memang tak jera!!"
Bibi Sumiati dan Paman Hendrik menghardik Clara, wanita itu terdiam melihat tatapan tajam dan jijik semua orang padanya bahkan ia bisa merasakan kebencian Keluarga Ivander pada Cleo.
"Dia Saudari kembar Putrimu?"
"Iya, tapi dia sudah lama menghilang dan sekarang pasti ingin membuat ulah kembali!"
Ketus Nyonya Ert membuat Cleo lansung teriris, semua orang memang sangat membenci dirinya yang asli hingga tak ada tempat sama sekali untuknya hidup.
"Tenang saja! aku disini ingin melihat Keponakanku, Ma!"
"Apa-Apa'an ini? Bawa dia keluar!"
Namun Clara hanya masuk mendekati Cleo yang diam, ia tak menunduk melainkan hanya menatap lurus Putranya yang tampak bersembunyi dibalik lengan kekar Kakek Song yang menatap wajah Cleo yang diam.
"Tuan Muda sudah mengijinkan Nona Cleo tinggal disini!"
Cleo terlonjak kaget, hatinya mulai resah dan kelut memikirkan alasan Zanu membiarkan Clara tinggal disini, rasa takut itu mulai menggerorogi hati Cleo yang bisa saja Zanu sangat murka padanya.
"A..Apa Zanu sudah tahu? tapi..tapi aku..!"
"Ada apa, Clara? kenapa kau diam, hm?"
"A..Aku hanya memikirkan suamiku!"
Gumam Cleo membuat Clara benar-benar salut, dari penampilan hingga gestur dan intonasi bicara Cleo menguasai segalanya dari pada ia yang tak bisa apapun.
"Memangnya Zanu sudah kehilangan akalnya memasukan Wanita ini ke Kediaman kita?"
"Maaf, Nyonya! tapi Tuan memperbolehkannya!"
"Sudahlah, biarkan dia disini asal jangan membuat ulah!"
Tegas Kakek Song yang punya rencana sendiri mengetahui segalanya, ia menangkap gestur tak nyaman pada Clara yang risih memakai pakain terbuka.
"Baiklah, kalian pergilah aku ingin bermain dengan Cucuku!"
"Aku juga mau keluar, Kek!"
Satu persatu mereka mulai meninggalkan Ruang keluarga hingga sekarang tinggalah Cleo dan Clara yang saling berhadapan dengan Cleo yang hanya duduk diam menggenggam sisir ditangannya.
"Cleo!"
Cleo hanya mematung mendengar suara bergetar Clara yang tampak menggenang mengepalkan tangannya kuat, Clara tak bisa terus berdrama sementara Cleo terus disanjung disini.
"Ke..Kenapa kau lakukan ini, ha?"
"Aku mencintai Suamiku!"
Plakk..
Cleo hanya diam menerima tamparan itu karna ia mengakui ia memang salah, ia tak ingin menyakiti fisik Clara yang memang sudah rapuh dari sananya.
"Kau..Kau tega hiks, aku..aku begitu menyayangimu tapi..tapi kau malah seperti ini!"
Cleo berdiri menatap lembut Clara yang sudah terisak, ia tahu ada yang membuat Wanita ini sampai nekat melakukan segala cara agar bisa menghancurkannya, terbukti dengan alat yang terpasang didekat telinga Clara yang berbentuk jepitan rambut, tapi ia sangat yakin itu alat sadap.
"Aku..Aku yang selalu membelamu hiks! bah..bahkan mereka tak pernah menganggapmu manusia hiks, tapi..tapi kau melakukan ini padaku!! kau jahat!!!"
"Yah! aku jahat!"
Ucap Cleo mengulur tangannya melepas jepitan rambut Clara lalu menggenggamnya erat dan sangat kuat membuat benda itu remuk dalam cengkramannya.
"Aku..Aku sangat mencintai Suamiku, aku..aku sangat mencintainya hiks, tapi...tapi kau menghancurkan Cinta kami!!!"
"Bisa aku minta sesuatu?"
Clara terdiam menatap mata Cleo yang menyimpan banyak luka bahkan wanita ini terlihat hanya berusaha tegar demi mendapatkan satu tujuan.
"Berikan suamimu padaku!"
Plakkk..
Satu lagi tamparan yang Cleo Terima, dan kali ini bukan dari Clara melainkan seorang wanita paruh baya yang sudah berdiri disamping Clara dengan mata yang menyala-nyala.
"Berani sekali kau melakukan ini, ha???"
"M..Mama!"
Gumam Clara melihat Nyonya Ert yang berdiri seakan membunuh Cleo yang bungkam, untung saja disini hanya mereka bertiga dan semua orang sudah pergi mengurus urusannya sendiri.
Suasana seketika teggang saat Nyonya Ert benar-benar terkejut mendengar dan melihat semua ini, ia tak menyangka yang selama ini hidup diatas penderitaan Putrinya adalah Cleo.
"Kau memang keterlaluan, Cleo!!!"
"Ma..Mama, kendalikan dirimu!"
"K..Kau Putriku, Nak! lalu..lau kemana saja kau dan .. dan dia..!"
Cleo terus menatap Nyonya Ert yang sangat mengkhawatirkan Putrinya Clara, sedangkan dia bagaimana? hanya makian dan cacian dengan suara meningggi.
"A..Apa kau tak bertanya alasanku? M..Ma!"
Batin Cleo mencengkram Dressnya dengan erat, ia ingin diperhatikan begitu tapi kenapa hanya Clara, kenapa setiap ia membuat masalah ia yang selalu disalahkan tanpa tahu alasannya.
"Dan kau!!! Kau wanita tak tahu malu, selama ini kau pandai Bermain Drama!!"
"Bisa aku minta sesuatu?"
"Lihatlah, dari banyaknya Manusia di muka bumi ini, kau yang paling aku benci dan memang sangat tak berguna!!"
"Aku ingin membunuhmu!"
"CLEO!!!"
Bentak Clara terkejut mendengar ucapan Cleo yang hanya menarik sudut bibirnya kecil menatap wajah anak dan ibu ini, hatinya sudah kebas tapi ia akan tetap kuat selama Zanu masih percaya padanya.
"Aku ingin membunuh kau, Si Tua bangka itu, bahkan dua Babi dirumahmu!"
"Cleo! jaga bicaramu!"
"Untuk apa aku menjaganya? bukankah aku manusia Kotor, Hina bahkan tak berguna, pantas Manusia Hina dan Iblis ini ingin membunuh Orang baik seperti kalian!!"
Jawab Cleo dengan mata yang mengembun. ia tak akan menangis dan akan ia tahan sampai nanti ia sendiri ditelan sepi akan ia curahan semuanya.
"Lihat saja, sampai Zanu pulang! kau akan habis!!"
"Aku percaya pada Suamiku!"
Jawab Cleo melangkah pergi, meski ia takut Zanu tak menerimanya tapi ia yakin Zanu mau mendengarkan alasannya, ia yakin pria itu tak sama dengan semua orang yang membencinnya.
.....
Sedangkan Pria yang sudah pucat terkejut melihat rekaman ditangannya seketika mencengkram benda itu kuat, matanya sudah merah menyala dengan air bening yang membenung di pelupuk netranya.
"Ka..Kau bukan Ustriku!!"
Gumma Zanu mencengkram Ponselnya hingga retak lalu menyambar Tasnya dengan kamarahan yang meluap, ada seseorang yang mengirim bukti rekaman itu ketangannya dan sekarang ia tahu hal besar yang sangat tak ia percaya.
"Aku..Aku harap ini..ini Mimpi!"
Vote and Like sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Kugy Narisa
KAsiHAN CLeo....
ApA Cleo BukAn AnAK KAnduNg JAdi D PerLAkukAn Seperti Itu
2022-06-06
0
Dewi Soraya
kasian cleo
2022-02-11
0
Erika Darma Yunita
oh Mai gat....
2022-01-12
0