Kejutan besar namun bukan untukku!

Pesawat itu mendarat di Bandara Pribadi milik Keluarga Dewantara, semua pengawalan dikerahkan untuk menjaga ketat Tuan Muda Dewantara yang akan menetap disini dengan persiapan yang sudah dikerahkan dengan matang.

Disepanjang perjalanan lanjutan , Cleo hanya bisa diam menunduk diam didalam Mobil yang sudah membawa mereka menuju Kediaman sendiri, sedangkan Zanu ia tetap menggenggam tangannya tapi pria itu sedang sibuk mengurus Kepindahan Tugasnya ke Hospital Pentalision AS atau HPA yang merupakan Rumah Sakit besar ternama di Amerika, ia bekerja disana sebagai Dokter Bedah Tertinggi menaggulangi Comunitas yang sama.

Celo hanya diam, ia seakan tak tahu gerak-gerik Supir didepan sana padahal ia sangat teliti melihat para pengawal Zanu yang semuanya tak berpihak pada pria ini, ada sesuatu yang lebih besar berkuasa seakan mempermainkan kehidupan Zanu sendiri.

"Apa kita sudah sampai?"

Zanu tersigap lansung mengangkat kepalanya menilisik lingkungan sekitar, dan benar mereka sudah hampir memasuki Kediaman besarnya yang ia bangun sendiri selama berkunjung ke Amerika dulu dan Cleo akui ini sangat megah dan Mewah.

Sebuah Manshion dengan Desain Moderen dan megah disertai kilauan warna Silver Benteng besar mengelilinginya.

"Ini Punya siapa?"

"Menurutmu?"

Tanya Zanu geli, bisa-bisanya Cleo tak tahu ini apa membuat hatinya tergeltik mesra melihat keluguan wanita ini, Cleo hanya bersemu meski ia sudah tahu semuanya sedari mereka melangkah ke Bandara.

"Kau terlalu percaya pada Anggota Keluargamu, Sayang!"

Batin Cleo menduga sesuatu, tak ada yang bisa ia percaya disini selain Zanu sendiri karna semua orang seakan membalut wajahnya menjadi Topeng dan ia yakin di Kediaman ini bukan hanya Zanu yang menempatinya.

Dan benar saja, mata tajam Cleo melihat rimbongan Ratusan Pelayan yang berbaris rapi dengan Stelan Formalnya dengan Seorang Pria tua dengan rambut hampir memutih menatap Mobil mereka tajam.

"Tak usah takut, nanti aku perkenalkan, Sayang!"

"I..Iya!"

Jawab Cleo membuat suaranya gugup hingga sampailah Mobil mereka kedepan Bangunan megah digeluti lapangan Hijau membentang ini dengan Cleo yang berusaha menerka sebenarnya disini siapa yang lebih mendominasi.

Zanu turun dari Mobilnya seraya menggenggam tangan Cleo yang hanya diam menunduk, ia akui aura Pria tua bermata sipit itu memang sangat kuat bahkan rasanya ini benar-benar menyerap energi.

"Selamat Datang. Tuan Muda!!!"

"Terimakasih!"

Jawab Zanu penuh wibawah seraya membelit pinggang ramping Cleo seraya menatap pria tua yang masih tampak gagah ini, tatapan tajam pria itu membuat Zanu menghela nafas berat mengeratkan pelukannya ketubuh Cleo.

"Pelayan mana yang kau bawa?"

"Kek! ayolah, dia Istriku!"

Zanu hanya menanggapinya dengan acuh karna ia sudah tahu Tabiat Kakeknya bagaimana, pria tua ini adalah Kakek Song dari Dinasti Cina yang begitu ternama dan pria ini adalah bagian dari Keluarga Dewantara karna adik Mamanya adalah Putri dari Pria ini.

"Ayo, Sayang! dia Kakeku Song, dia memang begini dan tak semenakutkan kelihatannya!"

"Selamat pagi, Kek!"

Cleo ingin mengapai tangan pria itu namun Kakek Song menolaknya secata kasar membuat Zanu terdiam mengeratkan pelukannya ke tubuh Cleo yang tahu betul pria ini bukan Pria biasa.

"Maaf, suka tak suka dia adalah ISTRIKU!"

"Hanya pelayan yang menundukan wajahnya didepan MAJIKAN!"

Hanna si wanita cantik berambut ikal dengan kulit ahak Sawo matang serta mata yang sama sipitnya itu hanya tersenyum licik, ia sengaja tak menghadiri Pernikahaan Kakaknya karna ia tahu kalau Kakek Song tak akan menyukai Clara si Cupu ini dan itu kesempatannya menyiksa wanita ini di Kediaman Song.

"Hm, Yang penting jangan pernah mencoba melukainya!"

Tegas Zanu menarik Cleo masuk kedalam dengan wajah Kakek Song yang sudah mengeras, kumis yang semunya memutih itu telah menyeringit disertai tongkat yang ia peggang digenggam erat.

"Kek! Kakek tenang saja, Kakak akan cepat berpisah dengan dia!"

"Hm!"

Kakek Song melangkah pergi ke Papiliun yang tak jauh dari Manshion dengan Para pelayannya yang selalu setia seakan mengapdi begitu saja.

Bangunan ini di Desain bak zaman Dinasti yang dipadupadankan dengan Zaman Moderen membuat Cleo yang sudah ada didalam bangunan megah itu terdiam sesaat melihat Furniture yang sangat antik dan begitu tak asing baginya.

"Sayang! Mulai sekarang kita tinggal disini!"

"A..Apa Kakek marah padaku?"

Zanu menggeleng membawa Cleo kepelukannya, sampai kapanpun ia tak akan membiarkan semua orang memisahkannya meski terkadang ia dibuat sudah lelah diatur-atur begitu. Hanna terus mengikuti mereka seakan ia juga tak ingin melewatkan waktu untuk melihat Clara si Cupu ini.

"Jangan pikirkan apapun, kita fokus pada Kehidupan kita! Toh kita yang menikah bukan mereka!"

"Baiklah, tapi kau akan tetap disini, kan?"

Zani terdiam sesaat seraya mengiring Cleo menuju Lift ditempat itu karna ia harus mengerjakan pekerjaannya yang begitu penting, ia juga mengurus Perusahaan dari sini meski ia tak lagi ke Indo sedangkan Hanna juga masuk ke Lift yang sama karna ia juga ingin keatas.

"Mungkin aku akan sangat sibuk dengan Pekerjaan ku, tapi aku janji kau dan aku tak akan pernah terpisahkan! aku akan menjadikanmu Prioritasku, Sayang!"

"Sudahlah, tak apa! lagi pula aku nyaman disini!"

Jawab Cleo lembut seraya menyandarkan kepalanya ke dada bidang Zanu yang bertopang dagu diatas kepalanya, pria itu mengelus perutnya lembut membuat Cleo geli akan tingkah manja suaminya.

"Kapan, Baby disini?"

"Kenapa membahas itu? ini Di Lift, Sayang!"

Lirih Cleo saat Zanu sudah menelusuri lehernya, ia salut akan gairah pria ini yang terus muncul setiap berdekatan dengannya, baru saja saat jam 7 ingin turun tapi Zanu kembali menggempurnya tentu Cleo tak menolak karna ia juga mau.

"Sa..Sayang, a..ada Hanna!"

Lirih Cleo kegelian seraya menyeringai licik melirik Hanna dari ekor matanya, wajah wanita itu sudah merah padam melihat Kakaknya yang begitu memuja Seorang Clara.

Cup..Cupp..

Zanu mengecup tengkuk Cleo yang hanya melirihkan kata hentikan namun ia puas dan sangat karna Hanna mulai tak nyaman dengan perilaku Kakaknya.

"Kak! ada aku disini!"

"Memangnya aku menyuruhmu ikut di Lift ini?"

Tanya Zanu sedikit ketus, ia tak suka jika tadi Hanna seakan menatap jijik Istrinya, ia tak bisa melawan Kakek Song tapi kalau untuk orang lain apapun akan ia lakukan.

"Kak! aku Adikmu dan jaga bicaramu!"

"Aku Kakakmu, jaga bicaramu pada ISTRIKU!"

Tekan Zanu lalu mengiring Cleo keluar saat Lift sudah terbuka, Cleo begitu puas melihat ucapan suaminya meski pria ini tak bertindak tapi kalau saat bersama Zanu tak ada yang bisa menyakitinya.

"Lihat saja, sampai kapanpun aku tak akan menerima wanita itu di Keluarga Dewantara dan Dinasti Song!"

Geram Hanna melanjutkan Liftnya menuju lantai atas, ia harus menyusun rencana dengan matang meski ia yakin Clara itu hanya bisa berlindung dibawah kaki Kakaknya dan jika wanita itu sendiri maka Clara tak akan bisa berkutik.

Sementara Cleo, ia menutup mulutnya tak percaya melihat Ruangan yang sangat-sangat luas terpampang nyata dihadapannya, Ranjang King Size yang besar dengan Lemari dan Belum lagi Walkcloset yang besat di samping sana, Sofa panjang yang luas dengan bagian kaca yang menutupi dinding menuju Balkon.

"I..Ini..!"

"Aku tahu kau tak akan nyaman jika keluar, makanya aku membuat sedikit penambahan dikamar kita!"

Jawab Zanu melepas belitannya membiarkan Cleo berputar melihat lekukan ruangan luas ini, Cleo melihat kamar mandi yang sudah bak Pemandian Kayangan disertai kaca dinding Bathube yang menampakan pemandangan diluar sana, tapi kaca ini hanya bisa ditembus dari dalam, jika melihat dari luar maka akan gelap hingga ia bebas melihat apapun dari sini.

"Sa...Sayang, kau..kau..!"

"Kau suka, hm?"

Zanu memeluk Cleo dari belakang seraya membuka sedikit kaca didekat Bathube hingga Cleo bisa melihat Kolam renang yang tersambung di Balkon kamarnya, belum lagi pemandagan Taman yang sangat memukau dibawah sana membuat ia nyaman dan segar.

"Ini luar biasa!"

"Hm, Dan ayo kesini!"

Zanu menutup kedua mata Cleo dengan dekapan tangannya menuju Ranjang mereka dimana ada sebuah benda persegi yang ditutupi kain putih yang masih merahasiakan kejutannya.

"Apa, Sayang?"

"Baiklah. Buka matamu!"

Srett...

Zanu menarik kain itu dan seketika Cleo benar-benar tak menyangka apa yang terpampang dihadapannya, matanya sampai berair karna tak Pernah menduga ini.

Begitu besar cintamu pada Clara dan lihat apa yang kau siapkan dari jauh-jauh hari hanya untuknya, Zanu.

"I..I.Ini..!"

"Hm, Aku ingin Foto Pernikahan kita ada disetiap tempat hingga aku selalu merasa kau tak akan pernah meninggalkan aku!"

Mata Cleo hampir saja menjatuhkan cairan bening itu, bukan karna bahagia atau terharu, tapi ia merasa sangat sesak.

Suamiku sendiri menyiapkan semua kejutan yang sangat istimewa, tapi..tapi bukan untukku.

"Sayang, kau tak suka?"

Cleo menggeleng cepat menangkup pipi Zanu lembut dengan mata merahnya, ia janji akan berubah menjadi hal yang disukai suaminya, ia tak ingin kehilangan Zanu sama sekali.

"Be..Berjanjilah!"

"Apa sayang?"

"A..Apapun yang terjadi, ka..kau tak akan meninggalkan aku!"

Senyum Zanu merekah, ia menggeleng mengecup bibir Cleo lembut dan Cleo-pun melayaninya, hatinya sangat rapuh tapi ia berusaha tegar.

Jika kelak kau tahu segalanya, Sayang! aku..aku harap kau tak membenciku, aku..aku hanya ingin dicintai oleh pria baik sepertimu.

....

Vote and Like Sayang..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***