"aaahhhhkkk" pekik Queen lalu melepaskan tangan yang masih bertengger dipinggang, dia sampai terjengkang kebelakang saking terkejutnya.
bruk
Queen mendaratkan bokongnya kelantai yang keras. "aww.. sakit"
"lancang!" ucap pria dengan tegas, dia menatap tajam gadis yang masih meringis menahan sakit pada bokongnya yamg membentur lantai.
"lancang apanya? aku tak sengaja memelukmu barusan, aduuh bokongku sakit" keluh Queen sembari berusaha berdiri. "hey adik adik kurang ajar! bantu aku berdiri" ucaonya memekik karena kesal.
Gerald dan Gerrell segera menarik tangan Queen dengan cepat karena mendengar kakaknya sudah menaikan dua intonasi suaranya.
"hehehe apa sakit kak?" tanya Gerrell sembari menjelekan wajahnya, dia tadi paling keras mentertawakan kesialan Queen.
plak
Queen memukul kepala Gerrell dengan kesal.
"aww sakit" keluhnya sembari mengusap kepalanya sendiri.
"itu balasan karena kamu mentertawakanku barusan!"
"issh... bukankah kakak juga begitu? mentertawakan dulu baru menolong? aku hanya mengikuti jejakmu"
Queen menggeram, lalu menarik telinga Gerrell "anak nakal"
"aw aw aw sakit sekali kak, nanti telingaku panjang!"
ehem
Queen dan kedua adiknya menoleh kesumber suara, dimana seorang pria tampan tengah menatap tajam mereka.
"waaaah tampan sekali" ujar Queen heboh dan segera melepaskan tangan yang sedari tadi masih bertengger ditelinga Gerrell, dia terpesona akan karisma yang dimiliki pria tersebut.
Gerald yang melihat aura menyeramkan pria itu menarik tangan Queen, dan membuat tubuh kakaknya berada dibelakang tubuhnya, dia tak mau sampai kakak tersayangnya kenapa napa "maaf tuan, kakak saya tadi tidak sengaja" dengan gantle mewakili Queen meminta maaf.
"iya maafkan kakak kami tuan, dia tak sengaja" Gerrell ikut membela Queen.
"Minggir geger!" mendorong tubuh kedua adiknya kesamping agar dia dapat melihat wajah tampan pria yang tadi tidak sengaja dia peluk. "waah benar benar karya cipataan Tuhan yang tak gagal, cetakannya benar benar sempurna" gumam Queen memuji pria itu.
Queen merapikan rambutnya, dia menyelipkan sebelah rambut yang terjuntai kedepan kebelakang telinga "maafkan saya tuan, tadi benar benar saya tak sengaja akibat adik saya yang kurang ajar itu menghindar dari pelukan saya" menjelaskan panjang lebar, lalu tersenyum manis "bagaimana rasanya?"
Pria itu menatap wajah cantik Queen dengan alis mengkerut, dia tak paham dari pertanyaan gadis kecil yang ada dihadapannya itu.
"bagaimana rasanya dipeluk oleh gadis cantik sepertiku? enak kan?" Queen menaik turunkan alisnya sembari tersenyum.
Gerald dan Gerrell membuka mulut mereka, mereka berdua sungguh terkejut mendengar ucapan aneh kakaknya itu.
"enak tidak?" masih bertanya dengan suara riang, dia menunggu jawaban pria macho yang ada dihadapannya.
Gerald yang sudah tak tahan menarik tangan Queen sampai membuat gadis itu berbalik badan dan menghadap dirinya, kemudian dia gendong Queen dibahunya, lalu menunduk dihadapan pria yang sekarang masih menunjukan wajah dingin dan tak berekspresi itu "sekali lagi maafkan kakak saya tuan, dan lupakan ucapan anehnya tadi, kami permisi"
"hey gerald! lepasin kakak!" Queen meronta ingin dilepaskan tapi Gerald sama sekali tak menggubris , dia terus membawa Queen menuju pintu keluar.
"bawa koperku rel"
Gerrell mengangguk, dia menarik koper milik Gerald mengikuti kedua kakaknya sembari terkikik geli.
Queen pada akhirnya pasrah, dia mendongak "bye bye tuan tampan! semoga kita berjodoh dan bertemu kembali" pekik Queen kencang sekali, dia melambaikan tangannya kearah pria asing itu.
Pria itu masih mematung, wajahnya masih datar dan tidak bisa terbaca, perjalanan selama beberapa belas jam membuatnya lelah dan sekarang malah melihat adegan tak terduga seperti ini membuatnya kesal.
"tuan Darren, mobil sudah siap" ucap asisten pribadinya,Jonathan.
Pria itu terkesiap, tapi sejurus kemudian mengangguk dan berjalan keluar menuju mobil.
Saat hendak masuk mobil, dia melihat ketiga remaja yang tadi dia temui ternyata sedang berdebat disamping mobil mewah "dasar bocah!" ucapnya lalu masuk kedalam mobil dan mengabaikan begitu saja.
**
"hey kenapa kamu menggendongku seperti karung?! aku baru makan malam dan sekarang perutku sakit bodoh!" ujarnya memarahi Gerald, dia bahkan memukul lengan adiknya dengan brutal.
"hentikan kak! malu ya ampun" Gerrell menarik Queen agar menjauhi saudara kembarnya.
"aku tak mau melihat kakak menggoda pria! seperti gadis murahan!"
Queen melotot "kurang ajar! mulutmu beracun sekali" hendak meraih Gerald tapi tubuhnya ditahan oleh Gerrell sekuat tenaga "kak! ayo pulang, kita sudah jadi tontonan"
Queen tersadar, dia melihat kesekeliling dan benar saja kalau saat ini dia sedang menjadi pusat perhatian "ehem" berdehem untuk menutupi rasa malu. "lepasin kakak rel, ayo pulang!" ucapnya acuh, dia menepuk tangan adiknya yang melingkar diperutnya.
Karena melihat Queen sudah tenang dan tak berbuat anarkis lagi, Gerrell melepaskan pelukannya.
"hyaaaaaa"
Queen menyergah, membuat Gerald yang tak siap terbelalak kaget.
"aww lepasin kak!" ucap Gerald saat Queen mengapit kepalanya diantara lengan, dia menarik narik rambut Gerald.
"akan ku beri pelajaran mulut beracunmu itu" ucap Queen sembari menyeringai.
Queen mengangkat tangan siap memukul mulut Gerald, tapi saat melihat wajah lelah dan menggemaskan adiknya membuat hatinya tak tega dana terenyuh "uuuhhh... menggemaskan sekali adikku" ucapnya sembari mencubit pipi Gerald dengan gemas.
"kak! lebih baik kau memukulku dari pada seperti ini, ini memalukan sekali" keluh Gerald tak terima, wajahnya memerah karena malu.
Queen tertawa terbahak, dia mengacak rambut Gerald dengan gemas "uuh menggemaskan sekali, ayo pulang" melepaskan kepala Gerald lalu masuk kedalam mobil.
"apa yang kau tertawakan?!" tanya Gerald ketus saat melihat Gerrell masih mentertawakan dirinya.
Gerrell terdiam "oh itu tadi ada orang yang jatuh" asal bicara lalu ikut masuk kedalam mobil, dia takut melihat saudara kembarnya yang tatapan matanya sedang menatap dirinya dengan sangat tajam.
Gerald mendengus, dia pun pada akhirnya masuk kedalam mobil dalam keadaan mood yang buruk, dia kesal sekali.
"Let's go home" pekik Queen saat kedua adiknya sudah masuk kedalam mobil.
"let's gooo" Gerrell ikut memekik, membuat Gerald yang tak terlalu suka keributan hanya bisa diam, meraih headset dan lebih memilih mendengarkan musik dan memejamkan mata agar tak mendengar suara Queen dan Gerrell yang terus berceloteh.
"rald" Queen menoleh kesamping dimana Gerald duduk.
Gerrell yang duduk dibelakang mendekatkan tubuhnya kearah kursi depan "lah dia malah tidur"
"ck.. bukannya ngobrol malah dia tidur" gerutu Queen, dia kembali fokus menyetir mobilnya.
"dia kan tidak suka bicara yang tak penting, kakak ingat kan kata kata uncle Bastian kalau dia itu anak kulkas?" ucap Gerrell, dia terkekeh setelah mengatakannya.
"benar sekali hihihi.. dia anak kulkas"
Pada akhir nya kedua orang itu membicarakan Gerald yang sedang asik menjelajahi alam mimpi sepajang jalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Hershi Joenk
Queen yang bar-bar....🤣🤣🤣🤣
2022-06-28
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁
anak siapa dulu Arsen gitu loh 🤭🤭🤭
2022-03-23
0
Nurhalimah Al Dwii Pratama
udh gpp w ama Gerald juga
2022-01-10
1