BSM : Episode 15

dengan mantap dan gaya khas yang elegant, Almira datang menemui lolinya sang mantan suami yang tiba tiba ingin bertemu.

persiapan? tentu saja ia tidak membutuhkan nya buat apa? bagi Almira melawan wanita seperti Desi sangat mudah bukan.

" selamat siang mbak Almira, apa kabar?"

apakah basa basi dibutuhkan?

" jadi ada apa kau menemui ku?"

" sepertinya embak Almira tidak menyukai basa basi dan terkesan to the point."

haruskah menjawab pertanyaan yang tidak bermutu itu?

" maaf aku sibuk, bagiku waktu adalah uang."

" tapi uang bukan takaran suatu kebahagiaan kan mbak karna meski segala sesuatunya membutuhkan uang, namun jika tidak bahagia uang tidak dapat memberikannya kebahagiaan seperti ditemani seseorang yang tercinta begitu?"

sialan, apa dia mau memamerkan sumber kebahagiaan nya?

" tapi aku rasa merebut kebahagiaan adalah kejahatan atau bisa disebut pelakor?" senyum Almira mengembang dengan sempurna dan Desi diam.

*kau bukan tandingan ku Desi Oktasari bahkan kehancuran mu sudah didepan mata.

" oke*, jika mbak memang tidak suka basa basi langsung saja, aku minta mba untuk menjauhi mas Elang terlepas dari permasalahan anak kalian berdua."

what apa ini? seperti jackpot yang aku terima

" kau takut Elang akan memihak ku begitu? apa secara tidak langsung kau mengakui keunggulan janda anak satu macam saya?"

wajah Desi memerah, ia menahan amarah namun masih takut karena salah langkah, ia masih bingung berbicara dengan Almira bukanlah hal yang mudah.

" setidaknya embak hargai aku karna sudah menemani mas Elang selama sembilan tahun, aku juga ingin bahagia mbak merasakan kebahagiaan aku selalu di sisi mas Elang meski dalam keterpurukan."

dasar j*lang tidak tahu diri

" apa kau pernah melihat aku menggoda kekasihmu itu?"

" setidaknya aku sudah meminta secara baik baik."

" jika begitu, jaga saja pria mu itu agar bertahan disisinya bahkan lebih baik kau menjaganya agar ia tidak tergoda denganku."

percuma saja sepertinya Desi berbicara pada Almira, hatinya terlalu sakit tidak dihargai namun rasa takut kehilangan jauh mendominasi.

" kita buat perjanjian tertulis."

Almira tertawa menggelegar, " sikapmu itu kekanakan, terlalu takut kah kau kehilangan pria brengsek macam nya?"

" dia tidak brengsek mbak, dia selalu setia sama aku bahkan kami saling mencintai."

" apa kau tidak merasakan perubahan pada dirinya setelah kehadiranku? bahkan dia sering menemui ku diapartement, ah parfumnya memang dari dulu tidak pernah ganti yah selalu membuatku mabuk kepayang."

Desi menangis, ucapan Almira terlalu menyakitkan terlebih sudah beberapa hari Elang tidak menemuinya, benarkah mereka menjalin suatu hubungan kembali?

niat ingin minta tolong dengan cara baik baik, justru malah memberikan fakta mengejutkan.

Desi percaya? tentu seperti gamang karna jika ditelisik ucapannya semua benar, parfum yang digunakan memang masih sama juga seperti sembilan tahun lalu ditambah tidak adanya kabar dari nya membuat Desi berspekulasi jika memang benar adanya yang dikatakan Almira.

" apakah masih ada perlu? meetingku akam dilakukan dua puluh menit lagi, apa mau minum sesuatu di sini sambil bersantai atau menanyakan kebiasaan kekasihmu itu sebelum kau menikah?"

bukan itu yang Desi inginkan, hanya sederhana menjauhkan sang kekasih dari belenggu sang mantan sesederhana itu.

" maaf mbak mungkin lain kali."

" oke aku tahu kau sedang sibuk, aku tunggu undangannya semoga benar yang tertera di undangan namamu bukan nama ku."

Almira dengan eleganynya meninggalkan ruangan itu, tanpa menoleh dan tersenyum kemenangan.

sedang Desi masih menangis, mengeluarkan semua kegundahan selama beberapa hari ini.

tidak, ia belum kalah, ia akan melakukan apapun untuk menarik perhatian pelindungnya.

" apa aku harus menyerahkannya sebelum akad?" monolog Desi dalam hati dan demi kesehatan jiwanya, ia bergegas meninggalkan kantor Almira.

rencana ya ia akan ke kantor Elang dan meminta kepastian, cukup rasanya sembilan tahun ia mengalah kini saatnya ia berhak untuk bahagia.

Elang memutuskan untuk tidak bekerja, ia masih memikirkan seorang Gauri sang putri yang enggan untuk menemuinya.

sedang Gauri yang dipikirkan nampak berkelana dengan beberapa buku dan ensiklopedia yang dimiliki sang mama di apartemen nya, keinginannya menggantikan dan membahagiakan seorang Almira Sharman terlampau kuat apalagi perlakuan yang diterima oleh sang ayah yang nampak tak mau mengakuinya terus berputar didalam pikirannya membuat semakin benci dengan figur yang tidak pantas disebut ayah itu.

Elang memutuskan untuk menghubungi lolinya namun sial tidak diangkat, merasa tidak memiliki masalah ia membiarkan dan berkutat dengan bagaimana cara agar sang anak mau mengakui dirinya.

menyesal karna memberikan luka, ia akan kembali ke apartemen sang mantan istri mungkin dengan ia bertemu dengan Almira dan minta bantuan saat sudah berada di apartemennya akan mempermudah.

Desi masih menangis disebuah taman dekat kantor Almira, jam menunjukan pukul tiga sore ia masih saja menahan rasa sakit akibat pembicaraannya dengan Almira.

telepon berdering menandakan panggilan masuk, Elang menelponnya namun dirinya belum siap, ia akan menenangkan diri dahulu setelah itu baru menghubunginya.

yang terpenting adalah bagaimana caranya agar dirinya tetap bisa bertahan dengan Elang.

***********

Elang sudah berada di depan apartemen milik Almira tepat jam tujuh malam, ia sudah mendapat informasi jika Almira keluar kantor sekitar pukul 17.00 yang artinya harusnya sudah ada di apartemennya.

dengan menghela nafas berat, ia menekan tombol bel dan menunggu.

membawa sebuah boneka Teddy Bear besar berwarna pink yang ia baca dari internet jika seumuran Gauri, anak perempuan menyukai sebuah boneka tsb.

pintu terbuka, memperlihatkan Almira yang nampak polos tanpa sentuhan make up karena baru selesai dari mandinya.

Elang memperlihatkan kekaguman sosok Almira yang tanpa polesan shittt kenapa mantannya bisa secantik ini?

sedangkan Almira nampak kaget tatkala melihat kedatangan seorang Elang Daniswara.

" malam..." Elang kikuk memegang tengkuknya yang tidak gatal sedangkan Almira pun sama terkejut.

" kau, ada perlu apa datang kemari?" Almira si mulut pedas mulai mengeluarkan suaranya.

" aku ingin meminta maaf dengan an.... maksud ku Gauri."

" apa aku tidak salah dengar?" Almira memancing keributan seperti biasa.

" aku tidak ingin ribut kali ini saja tolong bantu aku," dengan menurunkan ego, ia mencoba membujuk Almira semoga saja berhasil.

" hah, aku tidak yakin lebih baik masuklah." mencoba mengikuti permainan sang mantan, ia membiarkan masuk dan menuju ke ruang makan dan disana terlihat Gauri baru datang juga dari kamar.

Gauri melihat kedatangan Elang namun hanya datar seolah tidak peduli dengan kedatangan Elang.

Almira membiarkan keduanya bicara " aku akan ke dalam sebentar kalian berbincang lah dahulu."

Gauri hanya menatap sekilas mamahnya dan langsung melanjutkan aktivitas untuk makan malam sedangkan Elang nampak memilih kata untuk mengucapkan permintaan maafnya.

" semoga berhasil," gumam Elang dalam hati.

tbc

Terpopuler

Comments

🌹💐ꋪ꒤ꇙꂵ꒐ꋊ꒐ ꋪꄲꇙꏂ 🌼🌹

🌹💐ꋪ꒤ꇙꂵ꒐ꋊ꒐ ꋪꄲꇙꏂ 🌼🌹

jangan sampe almira balikan sama elang, berharap almira dpt bahagia dng pasangannya yg lain bukan elang

2022-02-17

1

WeenezDe

WeenezDe

ditunda sm elang trnyata..wkwk

2022-02-08

0

WeenezDe

WeenezDe

gtw nya jd ilfil si elangnya 😄

2022-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!