tak akan aku biarkan sekelilingku menyakiti cinta dan hatinya, Gauri Sharman meskipun dia ayah biologis nya.
Almira Sharman
****************
Almira memang akan mengadakan rapat penting dengan relasi di sebuah cafe dekat kantor, dia yang meminta nya agar tidak meninggalkan lama sang buah hati.
sadar melihat lolinya sang mantan suami, membuat Almira mendekat ke arah mobil yang berisi seorang gadis yang terpaut jauh dengan suaminya itu.
tok tok tok
" mbak Almira." membuka pintu mobil dan keluar.
" kamu kesini sama pacar kamu kan? dia ada didalam lagi bujuk anaknya yang enggak mau ikut, aku cuma mau masih tahu tolong bilangin ke ayahnya anak aku, dia enggak bisa makan kacang kacangan dan juga alergi udang, aku lupa kasih tahu pacar kamu itu jadi titip aja sama kamu sama saja kan, kalo kamu mau kedalam keruangan aku, kamu bilang aja mau ke ruangan Bu Almira sudah aku kehendaki nanti minta tolong antar satpam, aku pamit tolong jaga anak aku." sengaja Almira menekan kata anak aku supaya Desi merasa perebut juga tahu dirinya bukan siapa siapa bagi Almira.
dengan arogannya, Almira melanjutkan langkahnya menuju mobil yang diparkir tidak jauh dengan Desi
sedang keadaan Desi tidak baik, air matanya yang sedaritadi ditahan tatkala Almira menghampirinya kini mengalir deras. mencoba berhenti dan melangkah ke dalam.
dengan berbekal amanah dari Almira, ia meminta tolong satpam untuk mengantarnya menuju lantai teratas.
sesampai di sana, suasana nampak hening, hilir mudik karyawan yang masih bekerja karna masih jam kantor, dilihat dibalik pintu yang terbuka nampak sang kekasih berada di pintu yang berisi ruangan sedang membujuk seorang.
tidak sengaja, tatapan Desi dan Elang bertemu, air mata yang terus mengalir menciptakan tatapan sendu juga berantakan, Elang tanpa ragu segera menghampiri nya namun tak berselang, pintu kamar terbuka menampilkan sosok anak gadis berusia delapan tahun dengan sorot mata, rahang juga gestur wajah sangat mirip dengan kekasihnya.
mungkinkah satu malam kesalahan yang terus ia ungkap dahulu menciptakan seorang mahakarya tuhan ini?
tatapan Desi terpaku dan bertemu dengan Gauri, Elang belum menyadari kehadiran Gauri.
ia memeluk lolinya dan berkata " ia hanya sebuah kesalahan yang tercipta."
tes....
air mata seorang Gauri mengalir seolah berceritakan bahwa hati tersakiti sedang Desi masih menatap gadis kecil yang masih memandang intens keduanya.
melihat Desinya tidak bereaksi dan terpaku kepada satu titik, ia mengikuti alur
jedarrrr....
ternyata anaknya mendengar ucapan sang pemberi benih yang tidak mengharapkan kehadirannya. ia menatap dengan tatapan sulit diartikan.
entahlah apa yang akan Daniswara lakukan terhadap anaknya karna ucapan pahit terkesan menyalahkan sang mamahnya keluar begitu saja, mungkinkah ini awal kehancurannya yang sebentar lagi tidak bisa bertemu sang penerus??
" Gauri, papah cuma..."
" anda bukan ayah saya, saya hanya memiliki mamah tapi saya tidak memiliki papah maupun ayah."
" sayang Gauri maaf bukan maksud papah untuk." jedarr.... pintu kamar pribadi Almira tertutup.
Elang tidak diam saja, ia masih mencoba merayu agar sang anak mau membukanya hanya saja sepertinya akan sia sia.
*********
Almira merasa cemas akan hadirnya Desi, Elang dan Gauri.
ia merasa ada yang tidak beres meski hati mencoba baik baik saja.
" kita putar balik pak."
menekan dial beberapa nomor diponsel ya
" iya Bu."
" Aline, tolong kamu gantikan saya menemui klien dari Yogya, saya enggak bisa hadir perasaan saya enggak enak sama keadaan anak saya, bilang saya ada keperluan mendesak sama anak saya."
" baik Bu."
semoga saja dugaannya salah. ia tidak mau menduga duga namun prasangka seorang ibu tidak pernah meleset.
benar, lolinya sang mantan dalam keadaan sendu dan berantakan, Elang mencoba menggedor pintu ruang privasi miliknya tsb.
melihat raut dan keadaan tidak beres, Almira mencoba menerobos dan sengaja menabrak bahu milik Desi.
" ada apa ini?"
Elang melihat sosok yang hadir, ia masih dalam mode membujuk namun mendengar suara sang mamah, Gauri membuka pintu dan memeluk sang mamah sambil berlinang air mata dengan deras.
kacau
ia masih berspekulasi ada apa dengan sang anak dan melihat keadaan sang anak frustasi, ia mencoba membujuk sang anak untuk bercerita namun masih bungkam.
menyuruhnya masuk kembali, Gauri manut, Almira terenyuh melihat kekacauan sang anak, seumur hidup belum pernah ia melihat Gauri sekacau ini.
plak.....
Elang memegang pipinya yang kebas akibat tamparan cukup keras dari sang mantan, matanya menyalang dan tatapan nya menghunus.
" kau.."
" ini hadiah dari aku atas apa yang kamu berikan buat anak aku, jangan pernah kembali jika hanya menyakiti anak aku."
" Almira, biar bagaimanapun dia juga anak aku."
" wah,, (menepuk tangan) jadi tuan Daniswara ini, apa sudah mengaku jika Gauri adalah titisan dari sang mahakuasa? kau sedari dulu menyuarakan jika anak yang aku kandung, anak selingkuhan bahkan tidak peduli dengan titisan sang maha kuasa."
" kamu, kamu adalah orang ter egois yang pernah aku temui."
" maka biarkan aku dengan keegoisan aku."
" dia seperti itu karna kamu, kamu yang memaksakan kehendak hingga dia melewati fase berat ini."
" jika anda tidak melewati batas, maka dia tidak akan sekacau itu."
" kau..."
" keluar kalo begitu, ini kantor saya jika anda lupa bapak Daniswara, bawa Loli kecilmu itu keluar, aku pastikan ini pertemuan terakhir kerjasama kita akan saya batalkan, saya akan bayar pinaltinya."
" kau akan menyesal."
" setidaknya saya tidak menyakiti orang yang paling berharga buat hidup saya."
lolinya melihat keributan tsb langsung pergi sambil terisak dan Elang, yang melihat kekacauan lolinya itu, langsung pergi mengejar sambil menunjuk ke arah Almira.
Almira senang, namun seketika ia ingat akan sang anaknya ia langsung masuk dan berhambur ke pelukan sang anak yang masih terisak dan diam tak bersuara itu.
biarkan, setidaknya biarkan hati sang anak tertata dahulu, ia mengenal baik sang anak yang tidak akan menangis karna hal spele.
pasti anaknya tersakiti dan terluka akibat ucapan sampah milik Daniswara yang ia kenal betul jika mulutnya tidak bisa dijaga itu.
sepanjang jalan setelah kejadian, Desi masih diam dan termenung atas pertengkaran kedua orang itu. sedang Elang yang masih fokus menyetir melamunkan bagaimana sikap dirinya kepada anaknya yang mendengar langsung dari mulut jahatnya.
"ia hanya sebuah kesalahan yang tercipta."
bisakah dia menyesali ucapannya yang secara sengaja menyakiti hati sang buah hatinya itu? tidak kata kata itu hanya untuk menenangkan hati seorang Desi saja namun sialnya Gauri mendengarnya.
bagaimana ini?
apa yang harus aku lakukan?
mempertahankan siapa?
Desinya kah?
darah dagingnya kah?
bisakah dirinya egois dan memilih keduanya?
tidak, tidak akan seorang Almira Sharman membiarkan dirinya memiliki keduanya
sumber masalahnya disini adalah seorang
Almira Sharman
ia semakin membenci sosok sang mantan istri tsb, ia bersumpah akan memberikan rasa sakit kembali setelah apa yang ia berikan kepada nya.
membuatku pelik.
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
🅹︎🅾︎²⁹[OFF]
masih nyimak,,,,
2021-12-22
2