Ch.5 Laba-laba Raksasa

Hari terus berlalu, dan 1 tahunpun berlalu.

Hutan Wuda adalah salah satu hutan terluas dibenua ini,  saking luasnya, hutan ini memenuhi hampir setengah wilayah kekaisaran Wei.

 Wilayah Hutan Wuda juga mencakup Desa Daun yang berada disebelah timur, sehingga warga desa selalu pergi kedalam hutan untuk berburu binatang buas.

Dan disinilah Li Hui dan Shi Hao sekarang, tidak hanya mereka berdua, ada 3 orang lagi yang sepertinya lebih tua dari Li Hui.

"kalau kalian takut, kalian bisa kembali." ucap seorang anak muda kepada Li Hui dan Shi Hao. Anak itu bernama Jun Wuji, yang paling tua diantara mereka. Dia lah yang mengajak mereka semua untuk masuk kedalam hutan.

Jun Wuji mengatakan bahwa didalam hutan terdapat anak harimau putih bersayap yang dapat mereka rawat sebagai binatang peliharaan. Hal itu tentu menarik perhatian Li Hui dan yang lainnya.

"aku tidak takut, hanya saja kita pasti akan dimarahi para pemburu karena masuk hutan tanpa pengawasan." balas Shi Hao.

"dasar bodoh, selain mengambil anak harimau putih, tujuan kita kehutan adalah untuk membuktikan bahwa kita sudah cukup umur untuk berburu." jawab Jun Wuji dengan wajah garang.

"tapi... " Shi Hao menatap Li Hui untuk meminta bantuan. Tapi Li Hui hanya diam saja. Memang Li Hui tidak terlalu suka berbicara dengan orang lain yang tidak terlalu dia kenal,  dan Shi Hao tahu itu.

"hmph!, kalau memang tidak mau, ya sudah, silahkan pergi. Kami bertiga sudah cukup." ucap Jun Wuji sambil melangkahkan kakinya memasuki hutan.

"apa yang harus kita lakukan Hui?."

"ayo masuk." ucap Li Hui singkat sambil berjalan.

"Hui! "

***

Kawasan hutan ini tidak terlalu berbahaya dalam radius 100 km,  tapi tidak dengan anak-anak yang masih dibawah 15 tahun.  Meskipun tidak ada Demonical Beast diwilayah ini, tapi masih ada binatang buas yang sangat agresif dan tentunya akan sangat berbahaya bagi anak-anak ini.

Jin Wuji berjalan paling depan, matanya selalu memandang kesana-kemari untuk memastikan tidak ada bahaya yang sedang mengintai. Meskipun para pemburu selalu melewati wilayah ini jika ingin kedalam hutan, mereka harus tetap waspada karena pergerakan binatang buas yang tidak menentu.

"Saudara Bong, pergilah kearah barat. Saudara Ba, kau pergilah ke arah timur.  Tapi ingat jangan berjalan terlalu jauh, jika kalian melihat ada bahaya yang datang segera beritahu aku." perintah Jun Wuji.

Kedua temannya menganggukkan kepala dan segera pergi kearah masing-masing.

Disisi lain, Li Hui dan Shi Hao hanya bisa melihat mereka dari jauh. Li Hui tadi mengatakan, bahwa mereka tidak perlu terlalu dekat dengan Jun Wuji. Jadi mereka berdua memperjauh jarak hingga 50 meter.

"Hui, apakah kau yakin ini keputusan yang tepat?"

"kita akan tahu jawabannya sebentar lagi."

Satu jam berlalu, tapi pencarian mereka belum menghasilkan apa-apa. Sedangkan setiap detik, mereka akan masuk lebih jauh kedalam hutan.

"apa kau mendapat sesuatu saudara Ba?." Chi Ba yang disuruh Jun Wuji pergi Ke Timur,  sudah kembali.

"aku tidak menemukan apa-apa saudara Wuji."

"hm, lebih baik kita beristirahat dulu disini sambil menunggu saudara Bong kembali." ucap Jun Wuji sambil duduk diatas batang kayu.

Jun Wuji melihat kearah Li Hui,  dan raut wajahnya langsung berubah. "lihat saja,  jika aku sudah menemukan bayi harimau itu,  mereka berdua tidak akan mendapatkan apa-apa." batinnya.

Sesaat setelah dia menguncapkan itu,  suara teriakan samar-samar terdengar dari arah barat. Jun Wuji dan Chi Ba berdiri dari duduknya dan menyipitkan mata mereka kearah sumber suara, tapi tidak menemukan apa-apa.

Begitu juga dengan Li Hui dan Shi Hao,  tapi bedanya, Li Hui bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi didepan sana meski terpaut jarak 500 meter.

20 menit sebelumnya. Ji Bong, anak muda bertubuh besar, melangkah dengan perlahan kearah barat. Meski dia terus berjalan, mulutnya selalu mengeluarkan kata-kata umpatan yang tidak jelas untuk siapa.

"baajingan itu pikir dia siapa? seenaknya saja dia menuyuruhku sedangkan dia hanya duduk bermalas malasan. Hmph! Lihat saja, jika aku menemukan bayi harimau itu, aku akan menyimpannya untuk diriku sendiri." seperti itulah kata-kata Ji Bong yang selalu berulang setiap menitnya.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Ji Bong sampai didepan sebuah gua yang tidak terlalu besar. Lalu dia mendekat sambil berharap apa yang dia cari ada didalam sana.

Setelah mendekat, dia bisa melihat gulungan jaring laba laba didalam gua.

"apakah harimau bisa hidup ditempat seperti ini?" gumamnya.

Anak muda itu berjalan lebih jauh, sampai akhirnya secara perlahan memasuki gua. Tangannya terus bergerak untuk mensisihkan jaring laba laba supaya tidak menghambat jalannya.

5 menit kemudian, Ji Bong sudah masuk lebih dalam. Tapi semakin jauh dia melangkah, dia merasa aneh, karena gua ini begitu sunyi. Disana hanya terdengar tetesan tetesan air dari stalaktit di langit-langit gua.

'krakh!'

Bunyi sesuatu yang renyah bergemah didalam gua, membuat Ji Bong hampir jatuh karena terkejut.

"akh sial." ucapnya sambil mengusap usap dadanya.

Dia melihat kebawah, tepatnya kearah benda yang sedang dia pijak. Meski gua itu gelap,  dia masih bisa melihat kumpulan tulang dilantai gua. Tiba-tiba jantungnya berdetak lebih cepat,dan seluruh tubuhnya langsung merinding.

Ji Bong melangkah mundur secara perlahan karena dia merasa sedang diawasi sesuatu yang berbahaya.

'krakh'

Tapi yang tidak disangka sangka, dia kembali memijak sesuatu yang renyah. Tanpa pikir panjang dia berbalik dan berlari secepat mungin.

'Graakh!' tepat setelah Ji Bong mulai berlari, suara keras terdengar dari dalam gua, dan tidak lama kemudian, seekor laba-laba setinggi orang dewasa melesat mengejar Ji Bong.

"laba-laba raksasa? Apakah baajingan itu menjebak ku? Siall!."

Ji Bong sudah keluar dari gua dan langsung melesat kedalam hutan. Tadinya dia berharap laba-laba itu akan berhenti mengejarnya setelah keluar gua, tapi Kenyataannya tidak. Binatang raksasa itu terus mengejarnya didalam hutan.

"tolong! Tolong aku! " teriak Ji Bong,  berharap Jun Wuji dan yang lainnya mendengarnya.

***

"itu adalah Ji Bong, ayo bantu dia" ucap Li Hui sambil berlari kearah barat.

"Ji Bong?  dari mana kau tahu?" tanya Shi Hao, tapi dia tetap ikut berlari.

Pergerakan Li Hui dan Shi Hao menarik perhatian Jun Wuji. Dia mengerutkan keningnya sambil menerka-nerka apa yang sedang terjadi. Tetapi wajahnya segera berubah menjadi murka karena dia berpikir Ji Bong sudah menemukan bayi harimau putih itu, dan Li Hui ingin merebutnya.

"ingin merebut milikku?! jangan bermimpi!!" teriaknya sambil berlari diikuti Chi Ba yang terlihat masih bingung dengan apa yang terjadi.

Semakin cepat mereka berlari, semakin jelas mereka melihat apa yang terjadi. Ji Bong semakin keras berteriak ketika dia melihat Li Hui dan yang lainnya.

"tolong aku!! "

"Graakh!"

'Syuth. Syuth. Syuth'

Laba-laba raksasa itu menembaki gulungan jaring-jaring kearah Ji Bong, berharap jaring itu akan mengikat mangsanya. Tapi usaha itu jelas sia-sia, karena banyaknya pohon dan semak-semak yang menghalangi.

"menunduk!" teriak Li Hui kepada Ji Bong.

Sebuah batu meluncur dengan sangat cepat kearah laba-laba.

'tumbh!'

"Graakh!!"

Lemparan batu seukuran kepalan tangan tepat mengenai kepala laba-laba itu. Rasa sakit langsung menjelajar keseluruh sendinya sehingga langkahnya harus berhenti. Sehingga Ji Bong bisa berkumpul dengan yang lainnya.

"kenapa kau selalu membawa masalah! dasar siialan!"

Itu bukan suara Li Hui, melainkan Jun Wuji yang juga sudah mendekat. Ji Bong yang masih terengah-engah menatapnya penuh dengan kebencian, tapi dia tidak mengatakan apa-apa hanya menahannya dalam hati.

"Jangan menambah masalah, hadapi binatang buas itu dulu" Ucap Li Hui sambil menarik pedang yang diberikan ayahnya setahun yang lalu.

Lalu dia berlari lurus kearah laba-laba yang terlihat masih menahan sakit. Li Hui kini sudah mencapai Pulse Condesation Stage 5. Tentu itu adalah pencapaian yang sangat luar biasa karena biasanya bakat seperti itu hanya ditemukan pada seorang jenius di sekte-sekte besar. Apalagi Li Hui memiliki 3 dantian, yang harusnya membutuhkan waktu lebih lama untuk menaikkan tingkat kultivasinya.

Li Fan bahkan tertekan batin saat melatih anaknya ini, karena selain jenius dalam praktik, Li Hui juga sangat jenius dalam keterampilan karena dia bisa menyerap segala ilmu dalam sekali lihat.

Oleh karena itu, hanya Li Hui seorang saja sudah bisa membunuh laba-laba raksasa ini.

'Srashh!.  Grrooaargh!'

Erangan kesakitan laba-laba itu terdengar saat salah satu kakinya terpotong oleh pedang Li Hui. Tadinya laba-laba itu merasa bisa menahan ayunan pedang Li Hui , karena ayunannya terlihat pelan dan lemah. Tapi ternyata ayunan itu sangat tajam dan mematikan.

Laba-laba itu melompat menjauh dari jangkauan pedang Li Hui. Sedangkan Li Hui kini sudah berdiri ditempat laba-laba itu berdiri sebelumnya,  cairan berwarna hijau melekat di ujung pedangnya.

Li Hui sudah pernah membunuh binatang buas sebelumnya, tepatnya setengah tahun yang lalu. Dia dan ayahnya masuk kedalam hutan dengan tujuan mengasah mentalnya dalam pertarungan. Bahkan dia juga sudah merasakan sensasi pertarungan hidup dan mati.

"kau ingin kabur?  jangan bermimpi!"

Anak muda berambut putih itu kembali melesat untuk menyerang. Gerakan Li Hui sangat cepat, membuat laba-laba itu tidak bisa mengimbangin serangannya.  Apalagi salah satu kakinya sudah terputus membuatnya tidak bisa bergerak bebas membuat pertarungan berat sebelah.

Sesekali laba-laba itu akan menembaki Li Hui dengan jaring-jaringnya, tapi orang yang menjadi sasarannya itu bisa menghindar dengan baik.

5 menit berlalu, sayatan dan tusukan sudah tercetak ditubuh laba-laba itu. Bahkan 4 kakinya sudah terpotong. Dan sekarang pedang Li Hui sudah tertancap dikepala laba-laba itu, membuat binatang buas itu tergelatak tak bernafas lagi.

Meskipun tidak ada serangan yang menyentuh tubuh Li Hui, dia terlihat sangat kotor karena percikan darah laba-laba itu yang berhamburan kemana-mana.

'syakh'

Li Hui menarik pedangnya dari kepala binatang buas itu dan membersihkannya dengan pakaiannya. Lalu dia berbalik dan berjalan kearah Shi Hao dan lainnya yang sedang melongo tidak percaya. Mereka tidak menyangka Li Hui sekuat ini, bahkan Jun Wuji merasa tim pemburu desa mereka tidak sekuat ini.

"ayo kembali" ucap Li Hui membuat semua orang sadar dari keterkejutannya.

"tunggu aku"

Shi Hao berlari mengejar Li Hui yang sudah lumayan jauh.

Terpopuler

Comments

heri surianto

heri surianto

keren

2021-05-22

0

Ares

Ares

bagus

2021-01-20

0

Tengku Amir

Tengku Amir

hebat, lanjutkan

2020-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch.1 Klan Li (Arc 1: Pemuda Berambut Putih)
3 Ch.2 Hadiah
4 Ch.3 Latihan
5 Ch.4 Kemampuan yang menakjubkan
6 Ch.5 Laba-laba Raksasa
7 Ch. 6 Sentuhan Terakhir
8 Ch.7 Kematian
9 Ch.8 Sekte Bintang Biru
10 Ch.9 Li Hui Sadar
11 Ch.10 Zhu Yan
12 Ch.11 'Sijelek Pembunuh'
13 Ch.12 Kalajengking Merah
14 Ch.13 Kekalahan Dang Riu
15 Ch.14 Pria Misterius
16 Ch.15 Hari Seleksi 1
17 Ch.16 Hari seleksi 2
18 Ch. 17 Tahap Pertama (1)
19 Ch. 18 Bakat Li Hui.
20 Ch. 19 Kalajengking Berekor Ular
21 Ch.20 Membunuh Kalajengking
22 Ch. 21 Kemarahan.
23 Ch. 22 Ilusi atau Nyata
24 Ch. 23 Seleksi Tahap Kedua Selesai.
25 Ch. 24 Kemalangan Lu Mu
26 Ch. 25 Keberadaan Shi Hao
27 Ch. 26 Pure Elemen Api
28 Ch. 27 Xiao Yun
29 Ch. 28 Pertarungan Li Hui dan Xiao Yun
30 Ch. 29 Gejolak.
31 Ch. 30 Black Night Sword
32 Ch.31 Xiao Wu
33 Ch.32 Berlatih
34 Ch.33 Melawan Keadaan
35 Ch. 34 Singa Putih
36 Ch. 35 Mahluk Misterius.
37 Ch. 36 Sebuah Mimpi.
38 Ch. 37 Menembus Martial Realm (1)
39 Ch. 38 Menembus Martial Realm (2)
40 Ch. 39 Aura Jahat.
41 Ch. 40 Pertarungan Chu Rong dan Bei Lu.
42 Ch. 41 Li Hui vs Tang Jiu
43 Ch. 42 Murid-murid Berbakat
44 Ch. 43 Pertarungan Untuk Memperebutkan Posisi Pertama
45 Ch. 44 Bertukar Petunjuk
46 Ch. 45 Situasi Tidak Terduga
47 Ch. 46 Sekte Lembah Bambu
48 Ch. 47 Diluar kemampuan
49 Ch. 48 Kemampuan Tetua Mao
50 Ch. 49 Membunuh!
51 Ch. 50 Aura Kematian
52 Ch. 51 Kehancuran ( Arc 1 End )
53 Ch. 52 Black Skull Sect ( Arc 2: Saudara ku )
54 Ch. 53 Kembali
55 Ch. 54 Bantuan
56 Ch. 55 Teknik Pedang Ilsui: Gerakan Ketujuh
57 Ch. 56 Kota Teratai
58 Ch. 57 Wang Ming
59 Ch. 58 Bakat Wang Ming
60 Ch.59 Pengepungan
61 Ch. 60 Kemenangan atau Kerugian
62 Ch. 61 Penyembuhan
63 Ch. 62 Array
64 Ch. 63 Zai Mao
65 Ch. 64 Perjalanan Kearah Utara
66 Ch. 65 Manusia Kadal
67 Ch. 66 Kepala desa
68 Ch. 67 Array Pelindung
69 Ch. 68 Benteng Batu
70 Ch. 69 Bantuan Tiba
71 Ch. 70 Penyerangan
72 Ch. 71 Penyerangan (2)
73 Ch. 72 Li Hui vs Kepala desa
74 Ch. 73 Transformasi Tuan Benteng
75 Ch. 74 Mustika Darah
76 Ch. 75 Mimpi Buruk 2
77 Ch. 76 Meninggalkan Desa Bukong
78 Ch. 77 Karavan
79 Ch. 78 Zhang Yue
80 Ch. 79 Black Tulip Forest
81 Ch.80 Cang Lin
82 Ch.81 Bu Ki dan Harimau Api
83 Ch.82 Mayat Hidup
84 Ch.83 Black Rui
85 Ch.84 Black Skull Dragon Technique
86 Ch.85 Diskusi
87 Ch.86 Naga Perkasa
88 Ch.87 Perpisahan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Ch.1 Klan Li (Arc 1: Pemuda Berambut Putih)
3
Ch.2 Hadiah
4
Ch.3 Latihan
5
Ch.4 Kemampuan yang menakjubkan
6
Ch.5 Laba-laba Raksasa
7
Ch. 6 Sentuhan Terakhir
8
Ch.7 Kematian
9
Ch.8 Sekte Bintang Biru
10
Ch.9 Li Hui Sadar
11
Ch.10 Zhu Yan
12
Ch.11 'Sijelek Pembunuh'
13
Ch.12 Kalajengking Merah
14
Ch.13 Kekalahan Dang Riu
15
Ch.14 Pria Misterius
16
Ch.15 Hari Seleksi 1
17
Ch.16 Hari seleksi 2
18
Ch. 17 Tahap Pertama (1)
19
Ch. 18 Bakat Li Hui.
20
Ch. 19 Kalajengking Berekor Ular
21
Ch.20 Membunuh Kalajengking
22
Ch. 21 Kemarahan.
23
Ch. 22 Ilusi atau Nyata
24
Ch. 23 Seleksi Tahap Kedua Selesai.
25
Ch. 24 Kemalangan Lu Mu
26
Ch. 25 Keberadaan Shi Hao
27
Ch. 26 Pure Elemen Api
28
Ch. 27 Xiao Yun
29
Ch. 28 Pertarungan Li Hui dan Xiao Yun
30
Ch. 29 Gejolak.
31
Ch. 30 Black Night Sword
32
Ch.31 Xiao Wu
33
Ch.32 Berlatih
34
Ch.33 Melawan Keadaan
35
Ch. 34 Singa Putih
36
Ch. 35 Mahluk Misterius.
37
Ch. 36 Sebuah Mimpi.
38
Ch. 37 Menembus Martial Realm (1)
39
Ch. 38 Menembus Martial Realm (2)
40
Ch. 39 Aura Jahat.
41
Ch. 40 Pertarungan Chu Rong dan Bei Lu.
42
Ch. 41 Li Hui vs Tang Jiu
43
Ch. 42 Murid-murid Berbakat
44
Ch. 43 Pertarungan Untuk Memperebutkan Posisi Pertama
45
Ch. 44 Bertukar Petunjuk
46
Ch. 45 Situasi Tidak Terduga
47
Ch. 46 Sekte Lembah Bambu
48
Ch. 47 Diluar kemampuan
49
Ch. 48 Kemampuan Tetua Mao
50
Ch. 49 Membunuh!
51
Ch. 50 Aura Kematian
52
Ch. 51 Kehancuran ( Arc 1 End )
53
Ch. 52 Black Skull Sect ( Arc 2: Saudara ku )
54
Ch. 53 Kembali
55
Ch. 54 Bantuan
56
Ch. 55 Teknik Pedang Ilsui: Gerakan Ketujuh
57
Ch. 56 Kota Teratai
58
Ch. 57 Wang Ming
59
Ch. 58 Bakat Wang Ming
60
Ch.59 Pengepungan
61
Ch. 60 Kemenangan atau Kerugian
62
Ch. 61 Penyembuhan
63
Ch. 62 Array
64
Ch. 63 Zai Mao
65
Ch. 64 Perjalanan Kearah Utara
66
Ch. 65 Manusia Kadal
67
Ch. 66 Kepala desa
68
Ch. 67 Array Pelindung
69
Ch. 68 Benteng Batu
70
Ch. 69 Bantuan Tiba
71
Ch. 70 Penyerangan
72
Ch. 71 Penyerangan (2)
73
Ch. 72 Li Hui vs Kepala desa
74
Ch. 73 Transformasi Tuan Benteng
75
Ch. 74 Mustika Darah
76
Ch. 75 Mimpi Buruk 2
77
Ch. 76 Meninggalkan Desa Bukong
78
Ch. 77 Karavan
79
Ch. 78 Zhang Yue
80
Ch. 79 Black Tulip Forest
81
Ch.80 Cang Lin
82
Ch.81 Bu Ki dan Harimau Api
83
Ch.82 Mayat Hidup
84
Ch.83 Black Rui
85
Ch.84 Black Skull Dragon Technique
86
Ch.85 Diskusi
87
Ch.86 Naga Perkasa
88
Ch.87 Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!