"setelah kekacauan yang kau buat ini, kemana kau pikir kau bisa pergi? " Sebuah bentakan berhasil menghentikan langkah Qu Dai, lantas pemuda itu kembali membalikkan tubuhnya kearah arena dan mendapati Lin Chen yang sudah berdiri tegak disana.
Dilain sisi, Lin Chen bermaksud mengambil keuntungan dari kejadian ini, dengan menahan Qu Dai, karena Organisasi Kalajengking Merah pasti tidak akan diam pada saat salah satu anggota mereka dilumpuhkan.
"jadi apa yang kau inginkan" balas Qu Dai dengan nada santai.
"hmph! Aku tidak peduli dengan masalah pribadimu dengan Saudara Riu, tapi kau telah melanggar peraturan sayembara yang kuadakan!."
"aku tidak peduli dengan sayembara bodoh ini, karena sejak awal inilah tujuanku datang kesini" Balas Qu Dai mengikuti nada ucapan Lin Chen.
"berani!!!... " kemarahan Lin Chen memuncak. Aura yang sangat kuat keluar dari tubuhnya, membuat semua orang merasakan tekanan yang sangat besar.
Tetapi bukannya takut, Qu Dai malah membalas dengan mengeluarkan aura yang tidak kalah kuat. Aura kemerahan dan Aura kebiruan saling bertabrakan, membuat udara disekitar mereka bergetar.
Drrrrrrtt!
"sial! Siapa sebenarnya pemuda ini?" Batin Lin Chen sambil menggertakkan giginya.
"Aku tidak memiliki waktu yang cukup untuk bertarung denganmu, jadi jika kau hanya ingin menyerahkanku ke Kalajengking Merah, datanglah ke Royal Valley Sect. Aku berjanji kita akan bertarung sampai mati disana"
Qu Dai menarik auranya dan berbalik, lalu berjalan menjauh meninggalkan Lin Chen yang tertegun diatas arena.
"Rr-Royal V-Valey Sect?. Dasar tak berguna! " Lin Chen mengutuk dirinya sendiri, sebelumnya juga dia sudah beranggapan bahwa Qu Dai bukan orang sembarangan, karena kekuatan yang dia miliki diusia yang masih muda. Tetapi keserakahannya membutakan matanya, dan berakhir seperti ini.
"jadi senior itu berasal dari Royal Valley Sect. " ucap Zhu Yan.
"sekte seperti apa itu senior? "tanya Li Hui.
"Royal Valley Sect adalah sekte Kelas menengah yang menaungi sekte kita. Mereka adalah salah satu sekte menengah terkuat di wilayah bagian ini. Bahkan Kalajengking merah hanya seperti anak kecil dihadapan sekte itu."
"jadi tidak heran jika dia berani menghancurkan dantian Dang Riu" lanjut Zhu Yan.
"bukankah senior tadi sangat keren? Aku Ingin bertemu lagi dengannya suatu hari nanti " ucap Zhu Fian tiba-tiba dengan mata yang berbinar. Zhu Yan mengayunkan tangannya kepunggung adiknya itu dengan keras, dan berkata. "makanya jangan bermalas-malasan".
"kenapa kakak memukulku?!... "
"baiklah, ayo kita pergi dari sini" ucap Zhu Yan.
"aku masih ingin disini.. " potong Zhu Fian. Tetapi Zhu Yan tidak menghiraukannya dan lanjut berjalan diikuti Li Hui yang membuang muka saat Zhu Fian menatapnya penuh harap.
"sial.. Tunggu aku! .."
**
"bagaimana kondisinya? " setelah puas dengan penyesalannya, Lin Chen berjalan kearah tempat Dang Riu tergeletak.
"dantiannya telah hancur, tulang rusuknya juga sudah hancur. Kondisinya sudah lebih buruk dari kematian. " balas Tabib yang memeriksa Dang Riu.
"kalau tulang rusuknya masih bisa disembuhkan, tetapi dantiannya... "
"itulah yang menyebabkan kondisinya sudah lebih buruk dari kematian, karena jika dantian seorang cultivator hancur, kastanya akan lebih rendah dari manusia biasa."
"jika begitu, kirimlah dia kembali kemarkas Kalajengking Merah. Tapi ingat untuk menjelaskan semuanya dengan detail, jangan sampai ada kesalah-pahaman antara aku dengan mereka."
"baik kepala desa." balas tabib itu.
Kemudian Lin Chen berbalik, sayembara yang dia adakan telah hancur total dan dia tidak memiliki niat lagi untuk melanjutkannya. Bahkan semua keluarganya sekarang menyalahkannya karena menyinggung kekuatan yang seharusnya tidak disinggung. Tapi apa yang bisa dia lakukan, karena semuanya telah terjadi.
Sesuatu yang dia sesali adalah, tidak menghentikan Qu Dai untuk meminta maaf tadi. Bahkan hal itu membuatnya kepikiran sepanjang hari dan hanya bisa menghela nafas, sembari meratapi nasibnya dimasa yang akan datang.
Keesokan harinya. Kondisi desa berubah menjadi lebih ramai dari hari sebelumnya. Dan hal tersebut disebabkan oleh seleksi penerimaan murid untuk sekte Bintang Biru, akan di adakan pada esok hari.
Dilain tempat, disebuah ruangan yang sangat gelap, terlihat seseorang yang duduk dengan menyilangkan kaki disebuah singgasana, dan seorang lagi yang berlutut dihadapannya.
"jadi begitu, bocah itu telah menyinggung seorang murid dari Royal Valley Sect? " ucap orang yang duduk disinggasana.
"Menurut orang yang mengirim Dang Riu, begitu ketua." ucap pria yang berlutut.
"hm,,, "
"apa yang akan kita lakukan ketua?"
"tidak ada yang bisa kita lakukan. Kita masih harus mengumpulkan kekuatan untuk rencana kita beberapa tahun lagi."
"bagaimana dengan Dang Riu?...."
"buang saja, dia hanya akan menjadi penghambat bagi kita.. "
"baik ketua. "
"kalau begitu, kau bisa pergi "ucap orang yang duduk disinggasana.
Pria yang berlutut, berdiri dari posisinya sebelumnya dan membungkuk menghormat sebelum beranjak pergi dari ruangan gelap itu.
"dalam beberapa tahun lagi, Wilayah bagian ini akan menjadi milikku. Hahahaha! " ucap orang yang duduk disinggasana dengan tawa seram yang sangat keras. Dan secara tiba-tiba udara diruangan itu begitu berat karena tekanan besar yang keluar dari tubuh orang misterius itu.
Selain itu, aura gelap juga keluar dari tubuhnya, membentuk kepala ular besar dengan mata emas yang bercahaya terang.
Sekte Bintang Biru.
Disaat semua anak muda yang ingin ikut serta dalam seleksi besok jatuh dalam kegugupan, Li Hui malah menghabiskan waktunya untuk berkultivasi diruangannya, karena hanya butuh sedikit waktu lagi untuk dirinya agar menembus peringkat keenam. Dan akan membuat dirinya sebagai orang pertama diseluruh benua yang mencapai peringkat keenam dibawah umur 15 tahun.
Dia tidak terlalu memikirkan seleksi penerimaan murid besok, karena dia percaya dengan kekuatannya yang belum ada anak seusianya yang berhasil mencapainya.
Bahkan jika hanya dengan tingkat kultivasinya sekarang, yang berada diperingkat kelima puncak, dia masih percaya akan menduduki puncak diantara calon murid.
Setelah beberapa jam berkultivasi, Li Hui membuka matanya. Lalu mengambil sebuah pil yang berwarna biru pucat dari cincin ruang milik ibunya.
Pil itu bernama Wave Ice Pill, yang berfungsi untuk memperkuat pondasi dantian berelemen es. Li Hui menelan pil itu dan kembali menutup matanya, dia ingin menyerap pil itu sebelum melanjutkan kultivasinya.
Li Hui sebenarnya sudah menguasai perubahan elemen pada saat berlatih bersama ayahnya dulu, tetapi itu hanya untuk elemen petir saja. Sedangkan 2 elemen lagi belum sama sekali, oleh karena itu dia bermaksud untuk menguasai perubahan elemen es terlebih dahulu, sebelum lanjut keelemen berikutnya.
10 menit kemudian, seluruh urat ditubuh Li Hui mulai mengeluarkan cahaya kebiruan, Yang menandakan proses penyerapan sedang dimulai.
Setelah 1 jam berlalu, Li Hui pun membuka matanya. Proses penyerapan pil telah selesai, dan terlihat dari wajahnya, pemuda berambut putih itu terlihat sangat puas dengan hasil yang dia capai.
Memperkuat pondasi dantian sangatlah penting bagi seorang Cultivator, karena hal itu berkaitan dengan kemurnian Qi yang dikeluarkan oleh dantian tersebut. Semakin kokoh pondasi dantian, maka semakin murni Qi-nya.
Li Hui kembali menutup kedua matanya dan melanjutkan kultivasinya. Sebelumnya dia ingin mencoba peruntungan melatih perubahan elemen es, tapi setelah melihat kondisi dantiannya, dia langsung mengurungkan niatnya.
Setelah 6 jam berlalu, Li Hui kembali membuka kedua matanya. Pada saat itu langit sudah gelap dan hanya menyisakan bintang-bintang yang bertaburan dilangit mencoba untuk menerangi bumi.
Dia membuka matanya bukan karena dia ingin beristirahat, melainkan karena ada seseorang yang mengetuk pintu kediamannya.
"tok tok tok.. Saudara Hui!" teriak orang tersebut, tapi suaranya sedikit familiar ditelinga Li Hui.
Dan benar saja, setelah Li Hui membuka pintu, orang yang berdiri didepannya adalah Zhu Fian. "ada apa? " tanya Li Hui dengan nada datar.
"apa kau sedang sibuk saudara Hui? "
"sangat sibuk. Kenapa? "
"Seleksi penerimaan murid hanya tinggal besok, dan aku sangat gugup sehingga tidak bisa tidur. Apa kau mau menemaniku latihan sebentar? Hanya sebentaaaaar saja, kumohon." Zhu Fian memegang tangan Li Hui dan menggoyang-goyangkannya seraya terus memohon.
Li Hui menarik keningnya saat melihat aksi Zhu Fian yang seperti anak kecil. "huufft, baiklah baiklah " ucap Li Hui dengan nada terpaksa.
*
Suasana sekte Bintang Biru masih lumayan ramai meskipun sudah malam. Li Hui dan Zhu Fian terus berjalan hingga keluar dari gerbang sekte. "kenapa kita harus keluar sekte hanya untuk latihan saja?" Tanya Li Hui tepat setelah mereka keluar.
"kita tidak akan pergi jauh, beberapa ratus meter kearah sana ada sebuah bukit kecil yang dikelilingi ribuan bunga bercahaya. Itu akan menjadi tempat yang cocok untuk berlatih dimalam hari. " balas Zhu Fian.
Li Hui tidak menjawab lagi, dan hanya mengikuti Zhu Fian dalan diam. Setelah berjalan selama 15 menit, mereka akhirnya sampai ketempat yang dimaksud Zhu Fian.
Ribuan bunga yang mengeluarkan cahaya kuning remang, membentang luas mengelilingi sebuah bukit atau lebih tepatnya gundukan tanah. Langit malam bersih yang dihiasi jutaan bintang seolah menjadi pantulan cahaya bunga-bunga indah itu.
Pemuda berambut putih itu sangat takjub dengan pemandangan Indah yang tepat berada didepan matanya itu. "bagaimana saudara Hui? Bukankah tempat ini cocok untuk berlatih?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
lucifer~fallen[✓]
boomk
2021-01-27
0