Peserta itu mengangkat tombaknya untuk berusaha menahan serangan itu. Hasilnya dia harus dipaksa berlutut dan kakinya terbenam dilantai arena karena tidak sanggup menahan serangan itu. Bahkan tombaknya yang merupakan spirit tool mortal Low tier mengalami sedikit keretakan.
"dia benar-benar kuat... " gumam ketiga peserta yang masih menonton dibelakang.
"hanya serangan seperti itu saja kau sudah kewalahan, bagaimana kau bisa memaksaku untuk berlutut? " ucap Dang Riu dengan nada mengejek.
Dang Riu kembali menarik pedangnya dan menebasnya lagi-menariknya dan menebas lagi. Dia melakukannya hingga 5 kali tebasan membuat peserta itu memusatkan Qi-nya ketangannya.
Tetapi tetap saja dia tidak sanggup karena kekuatan fisik Dang Riu jauh lebih besar darinya, bahkan membuat tangannya bergetar.
'trang! '
Dan pada tebasan keenam, tombak peserta bertubuh kurus itu terbelah dua dan tebasan pedang Dang Riu mengiris sepanjang dadanya hingga perutnya meskipun tidak terlalu dalam.
"aaakhh!" Peserta bertubuh besar itu berteriak karena kesakitan.
"hahaha, kau kenapa? Bahkan aku belum mengeluarkan 50% kekuatanku. " ucap Dang Riu. Dia kembali mengangkat pedang besarnya sejajar dengan tubuhnya, dan mengayunkannya keras, masih mengandalkan kekuatan fisik. Entah apa yang dia pikirkan, tetapi dari tatapannya terlihat jelas tidak ada jejak belas kasihan.
'braaakh!!
"apakah dia ingin membunuhnya?"
"hei Juri! Bukankah kau tadi mengatakan jika tidak diperbolehkan membunuh? Dia jelas-jelas mengeluarkan niat membunuh tapi kenapa kau tidak menghentikan pertarungan itu?!"
Teriak peserta lainnya tidak terima akan kebisuan juri ketika melihat seseorang yang melanggar peraturan.
"akk..u... " ucap juri terbata-bata tidak jelas. Sebenarnya penatua itu juga sedikit ketakutan harus mengambil langkah apa. Jadi dia memalingkan wajahnya dan menatap Lin Chen.
*
Sedangkan itu, diarea penonton Li Hui mendekati Zhu Yan dan berbisik kepadanya.
"Siapa dia senior?" ucap Li Hui penasaran.
"Aku yakin kau belum pernah mendengar Organisasi Kalajengking Merah? "tanya Zhu Yan balk yang dibalas Li Hui dengan gelengan kepala.
"organisasi Kalajengking Merah adalah organisasi pembunuh bayaran terbesar dikawasan ini, dan Pria yang bernama Dang Riu itu adalah salah satu anggotanya. Tidak akan ada orang yang berani menantangnya dikawasan ini termasuk sekte kita" ucap Zhu Yan.
"apakah organisasi itu kuat? "
"untuk 500 km wilayah ini, bisa dikatakan organisasi itulah yang terkuat" jawab Zhu Yuan.
Li Hui kembali menatap ke arena setelah mendengar jawaban dari Zhu Yan. Dia merasa sedikit kasian dengan peserta bertubuh kurus yang dianiaya Dang Riu diatas sana. Tubuhnya sangat memprihatinkan dengan kondisi lengan kirinya yang akan putus kapan saja, dan darah berceceran disepanjang arena membuat semua penonton merasa sangat ngeri.
Bahkan Lin Mei hampir mengeluarkan semua isi perutnya, karena baru pertama kali melihat penyiksaan seperti itu.
"cukup! " sebuah suara lantang berhasil menghentikan aksi Dang Riu dan mengalihkan semua perhatian penonton termasuk Li Hui. Dan sumber suara itu adalah Lin Chen, selaku orang yang mengadakan sayembara, dia harus bertanggung jawab akan keselamatan pesertanya supaya orang-orang tidak memandangnya dengan buruk.
"saudara Riu tolong hentikan semua ini. Kami sudah memutuskan bahwa anda telah lolos kebabak selanjutnya, jadi tolong berhentilah menyiksanya"ucap Lin Chen, dia sedikit melirik tiga peserta lain yang berdiri diarena 2 dan sepertinya mereka tidak memiliki niat untuk bertarung lagi jadi dia memutuskan untuk meloloskan Dang Riu kebabak selanjutnya supaya tidak terjadi sesuatu yang buruk.
"hahaha, baiklah. Aku akan memberikan wajah pada calon ayah mertuaku" ucap Dang Riu dengan nada sombong. Setelah itu dia berbalik dan menatap Lin Mei dengan kerlipan mata sebentar sebelum berjalan turun dari arena.
Lin Mei yang melihat itu, merasa ingin kembali mengeluarkan isi perutnya. Tapi dia menyembunyikannya karena dia tau watak dari Dang Riu yang sangat membenci orang lain ketika menghina penampilannya.
Sedangkan Lin Chen hanya bisa mengepalkan tangannya diam-diam, dan berdoa didalam hatinya supaya pria buruk rupa itu tidak akan lolos kebabak akhir sayembara.
*
Arena 1 kembali melanjutkan pertarungannya, sampai akhirnya peserta yang lolos ditentukan. Dan sayembara tahap 1 juga terus berlanjut dan menghasilkan 10 peserta termasuk Dang Riu.
Diantara kesepuluh peserta itu hanya terdapat 3 orang yang berada diperingkat kelima, selainnya hanya berada diperingkat keempat. Rata-rata usia mereka juga sudah diatas 25 tahun, membuat Lin Mei meringis sedih.
"10 peserta kuat yang telah terpilih, akan kembali berjuang di tahap kedua! "ucap penatua. Pada tahap kedua ini, para peserta akan bertarung 1 lawan 1 sesuai dengan nomor undian mereka.
Pada pertandingan pertama, terdiri dari seorang pria bertubuh gempal dan pria yang memiliki tinggi 2 meter. Mereka berdua mengambil posisi masing-masing didua sisi berlawanan. Dan ketika penatua berteriak mulai, kedua pemuda itu melesat untuk saling menyerang.
'clang clang~~'
Pedang panjang pria bertubuh gempal dan dua belati pria setinggi 2 meter, saling bertemu menimbulkan bunga-bunga api yang bertebaran disekitar mereka.
"kau lumayan juga..tapi coba tahan seranganku yang satu ini! " pria bertubuh gempal itu melompat mundur dan kembali melesat saat kaki kanannya menyentuh lantai.
Meskipun tubuhnya besar dan dipenuhi lemak, gerakan pria itu bisa dikatakan sangat cepat, apalagi gaya berpedang pria itu sangat lincah dan tajam membuat pria setinggi 2 meter kewalahan dan hanya bisa bertahan.
Clank!
Clank
Clank!
"clang!" pria bertubuh gempal menebaskan pedangnya sekuat tenaga, membuat pria setinggi 2 meter mundur hingga ketepi arena.
Menurut aturan, peserta tidak bisa keluar dari arena selama pertarungan. Dan jika keluar, peserta tersebut otomatis akan kalah.
"kau kuat" ucap pria bertubuh gempal sembari menatap kedepan dengan serius. Dia sudah mengeluarkan 80% kekuatannya sejauh ini, tetapi pria setinggi 2 meter masih bisa menahannya tanpa mendapat luka apapun ditubuhnya.
"hahaha, kau baru menyadarinya!?.. Akan kutunjukkan kepadamu seberapa kuatnya aku!! " pria setinggi 2 meter itu melesat dengan sangat cepat, bahkan jauh lebih cepat dari pria bertubuh gempal.
'swuuush'
'clang clang! '
Senjata kedua pria itu kembali beradu, tetapi kali ini kedua belati pria setinggi 2 meter berada diatas angin.
'swuuush' pria setinggi 2 meter kembali menghilang dan muncul disisi kiri pria bertubuh gempal yang terlambat menyadarinya, sehingga kedua belati itu berhasil menyayat kulit pria bertubuh gempal.
"arrgh!" erang pria bertubuh gempal itu kesakitan. Tetapi meski begitu dia masih berusaha memutar tubuhnya dan mengayunkan pedangnya kearah kiri. Tetapi pria setinggi 2 meter yang akan menjadi sasaran pedangnya, sudah tidak ada disana lagi.
'syat syat'
"aarrrg! "
Pria setinggi 2 meter kembali muncul dibelakang pria bertubuh gempal sehingga berhasil menorehkan dua luka sayatan yang dalam dipunggungnya.
"hahaha, bagaimana, Mau kita lanjutkan? Tapi untuk serangan berikutnya, tidak akan mudah untukmu" ucap pria setinggi 2 meter.
"aku menyerah! Aku tidak mau bertarung lagi! " sahut pria bertubuh gempal itu dengan keras.
"Pemenang nya adalah Ji Juang!" ucap penatua setelah Pria bertubuh gempal berteriak menyerah.
*
"dia sangat sangat cepat" ucap Li Hui dengan nada pelan, tetapi masih bisa didengar Zhu Yan dan Zhu Fian.
"kau benar" sambut Zhu Fian dengan mata berbinar.
"dia memang terkenal karena kecepatannya" sambut Zhu Yan juga.
Mereka bertiga terus menatap dengan antusias selama pertarungan, sampai pertarungan tahap kedua akan mencapai tahap akhir, yaitu pertandingan antara Dang Riu dan seorang pemuda bernama Qu Dai.
Sebenarnya orang yang paling bersemangat diantara mereka adalah Li Hui, karena ini adalah pertama kalinya melihat para Cultivator saling bertarung. Selain mempelajari hal-hal penting, ini akan menjadi pengalaman yang baik untuk nya.
Sementara itu, diatas arena Dang Riu dan Qu Dai sudah mengambil posisi masing-masing. Tapi Dang Riu terlihat sangat santai seolah tidak menganggap Qu Dai ada dihadapannya.
"mulai! " teriak Penatua yang berperan sebagai juri untuk memulai pertandingan terakhir dari tahap kedua.
Tetapi yang penonton harapkan tidak terjadi, karena Dang Riu dan Qu Dai masih berdiri diposisi masing-masing hingga beberapa menit.
"oi, apa yang kau lakukan? Cepatlah dan serang aku. Aku tidak mau menunggu sepanjang hari karena ketakutan mu? " ucap Dang Riu sambil menguap dan menggaruk-garuk telinganya.
"tidak, aku menunggu bukan karena takut kepadamu. Tapi aku ingin memberimu waktu untuk bersiap" balas Qu Dai yang membuat semua penonton menghirup nafas dingin.
Bahkan Dang Riu menghentikan kegiatan garuk-garuknya dan menatap Qu Dai dengan dingin, udara disekitar nya juga semakin berat. Dan inilah yang diinginkan Qu Dai, kemarahan Dang Riu.
"apa kau bilang! Apa kau ingin mati?! " ucap Dang Riu dengan marah.
Semua orang didesa ini tau bahwa Dang Riu adalah sosok yang sangat mudah terprovokasi, bahkan hanya memalingkan wajah dihadapannya saja sudah membuat dia marah besar.
"tidak tidak.. Membunuh itu adalah dosa besar tau, jadi aku hanya akan memotong kedua tanganmu dan satu kakimu" balas Qu Dai santai dengan senyuman ringan dibibirnya.
"aku akan membunuhmu bajingan!! "
Dang Riu melesat dengan pedang besarnya, lalu menebas secara vertikal kearah Qu Dai. Qu Dai menarik kaki kirinya dan memutar tubuhnya sehingga bilah pedang besar Dang Riu tepat dihadapannya.
"hei hei, serangan lemah macam apa ini? Bahkan ini tidak akan cukup melukai kulitku." Qu Dai menyunggingkan senyum mengejeknya, yang membuat Dang Riu semakin murka.
Ini adalah pertama kalinya Dang Riu mendapat penghinaan seperti ini. Karena biasanya orang-orang yang mengenalnya tidak akan berani berhadapan dengannya.
Tidak berpikir jernih lagi, Dang Riu menebaskan pedangnya dengan gegabah, tetapi Qu Dai masih bisa menghindar dengan senyum ejekan dibibirnya. Bahkan kedua tangannya tetap berada dibelakang punggungnya dari tadi.
"dia mempermainkannya" ucap Li Hui yang disambut anggukan kepala Zhu Yan dan Zhu Fian.
Pertarungan sepihak itu berlangsung sampai beberapa menit, hingga Dang Riu melompat mundur untuk menenangkan nafasnya yang terengah-engah.
"hanya begitu saja? Kudengar-dengar kau adalah orang kuat yang bertindak sesuka hati, tapi apa ini? Sunggu mengecewakan! " ucap Qu Dai.
"aku belum selesai!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
w-el
👣👣👣👣
2021-05-26
0
Oon san ci pa
thor klau bisa cerita na alur na jangan terlalu lambat dan jangan bertele".Biar yh like dan vote banyak.
2021-05-14
2
lucifer~fallen[✓]
boom
2021-01-27
2