Keesokan paginya, Li Hui dan Li Fan berjalan kearah sungai yang disebut warga setempat Sungai Ular. Tidak ada alasan khusus untuk warga setempat memberi nama sungai ini seperti itu, mereka hanya ingin menyebutnya dengan mudah.
Li Hui terlihat sangat bersemangat, senyum bahagia terlukis dibibirnya sejak bangun tidur tadi.
"Hui'er, apa yang ingin kamu lakukan jika sudah menjadi seorang Cultivator nanti?" ucap Li Fan membuka percakapan.
"hm, aku hanya ingin menjadi kuat agar bisa melindungi ayah dan ibu" ucap Li Hui.
"hahahaha.. bagus-bagus. Kalau begitu kau harus bisa melampaui aku dan ibumu" Balas Li Fan.
"Tentu saja!"
"Baiklah, sebelum kita memulai, ada baiknya jika kamu tahu mengenai Cultivasi terlebih dahulu"
Li Fan dan Li Hui duduk dibawah pohon rindang tempat Li Hui dan Shi Hao beristirahat hari sebelumnya.
"ayah mulai dari Qi. Qi adalah energi alam yang dapat diserap setiap manusia kedalam tubuh, tapi tidak semua manusia bisa menggunakan Qi itu, hanya manusia yang memiliki dantianlah yang bisa menggunakannya untuk memperkuat tubuh, dan mengeluarkan serangan dalam bentuk elemen"
"Lain halnya dengan Qi, tidak semua orang memiliki dantian. Dantian biasanya sudah berbentuk ditubuh, tapi dalam beberapa kasus, dantian bisa dibentuk sendiri. " Jelas Li Fan.
"jadi yang harus kau lakukan hari ini adalah merasakan Qi yang ada disekitarmu dan menyerapnya kedalam dantianmu."
Li Hui mengangguk dengan antusias, tapi dia tidak tahu harus berbuat apa, jadi anak berambut putih itu hanya menatap ayahnya.
"sekarang duduklah dalam posisi lotus, lalu tutup kedua matamu...."
Li Hui segera melakukan apa yang disuruh Li Fan. Dalam hitungan detik, secara perlahan dia bisa melihat sekelilingnya yang dipenuhi oleh bintik-bintik kecil yang berkumpul menjadi seperti aurora. "apakah ini adalah Qi? "tanya Li Hui dalam hatinya.
"apakah kamu melihatnya Hui'er?" tanya Li Fan yang dibalas anggukan kepala Li Hui.
"sekarang, masuklah kedunia spritualmu untuk membuka dantianmu"
Seperti sebelumnya, Li Hui langsung melakukan apa yang diperintahkan ayahnya. Dia berusaha memasuki pikirannya sampai akhirnya berhasil, dia melihat 4 buah kristal berbeda warna melayang diam. Keempat kristal itu ada yang berwarna ungu, biru pucat, merah, dan hitam pekat, dan semuanya terlihat redup.
Lalu Li Hui mulai melakukan apa yang disuruh ayahnya, dia menyerap Qi dan mengalirkannya kedalam salah satu dantiannya yang berwarna ungu. Tak lama setelah Qi menyentuh permukaan dantian yang berwarna ungu, dantian itu secara perlahan mulai mengeluarkan cahaya.
Aliran Qi terus masuk kedalam dantian itu hingga aliran-aliran listrik terlihat disekitarnya. Saat dantian yang redup menjadi bersinar, itu tandanya bahwa dantian itu sudah terbuka. Sedangkan aliran listrik yang ada disekitarnya adalah tanda bahwa dantian itu memiliki elemen langka yaitu elemen listrik.
Li Fan tersenyum senang saat melihat tubuh Li Hui mulai diselimuti aliran listrik. Memang elemen Listrik sudah sangat melekat dengan Klan Li karena tokoh-tokoh berpengaruh dari keluarganya berelemen Listrik. Jadi Li Fan berharap agar anaknya ini memiliki Pure Dantian elemen listrik.
Beberapa detik kemudian, senyum Li Fan membeku karena tubuh Li Hui yang secara tiba-tiba mengeluarkan uap dingin.
"Hui'er punya dua dantian? Bagaimana mungkin?!"
Seorang Cultivator yang memiliki dua dantian memang bukan hal baru didunia ini, karena sudah ada beberapa yang memiliki nya juga diluar sana. Tapi yang menjadi masalahnya adalah, jumlah mereka tidak lebih dari 10 orang, dan mereka semua kini menjadi Cultivator yang sangat kuat.
Selang beberapa detik kemudian, jantung Li Fan berdetak semakin cepat, dan matanya membulat sempurna. Hal itu terjadi karena setelah mengeluarkan uap dingin yang sangat mencekam, kini tubuh Li Hui sedang terbakar, yang menandakan bahwa anaknya ini memliki 3 dantian.
Li Fan hampir jatuh pingsan melihat pemandangan didepannya, bagaimana tidak? Seorang jenius yang kemungkinan akan mengguncang dunia, telah hadir dihadapan nya dan jenius itu adalah darah dagingnya sendiri.
Didunia spiritualnya, Li Hui terlihat sangat bingung karena dantiannya yang berwarna hitam pekat, tidak mau menyerap Qi-nya.
"apa yang terjadi?".
Didalam kebingungannya, Li Hui mendekat kearah dantian yang berwarna hitam itu. Tapi sesuatu yang tidak
diduga tiba-tiba terjadi, sesuatu yang berwarna hitam seperti Qi, keluar dari dantian hitam itu dan melangsang masuk kedalam pupil emas Li Hui.
"aarrgh!" Erangnya sambil memegang kedua matanya.
Sesuatu yang sangat menyakitkan ini adalah pertama kali dia rasakan dalam hidupnya, tetapi anak muda itu mampu menahannya tanpa hilang kesadaran.
Didunia nyata, Li Fan sekali lagi jatuh dalam keterkejutan. Kali ini bukan terkejut karena sesuatu yang menyenangkan, tapi karena kedua mata Li Hui tiba-tiba mengeluarkan darah.
Dia jelas sangat terkejut sekaligus takut, bagaimana jika nanti anaknya ini tidak bisa melihat lagi. Li Fan langsung sigap dengan duduk didepan Li Hui dan mengalirkan Qi-nya, aliran Qi berwarna ungu keluar dari tangan Li Fan dan langsung diserap oleh tubuh Li Hui.
Didunia spiritual, rasa sakit yang dia rasakan dari kedua matanya sedikit berkurang. Dia merasakan kehadiran Qi asing yang mengalir kedalam wilayah dantiannya, tapi karena Qi itulah rasa sakit yang dia terima berkurang.
1 jam berlalu, akhirnya Li Hui berhasil mengatasi rasa sakit pada kedua matanya dan keluar dari kedalaman spiritualnya.
"apa kau baik-baik saja, Hui'er? Kenapa matamu mengeluarkan darah?" tanya Li Fan dengan nada khawatir.
"aku juga tidak tahu ayah"
"hmm, baiklah. Asalkan kau baik-baik saja" ucap Li Fan lagi.
"latihan hari ini cukup sampai disini, ayo kembali" Li Fan ingin Li Hui beristirahat hari ini, karena dia masih khawatir dengan apa yang terjadi sebelumnya.
"baik ayah." Li Hui ingin protes karena ini masih siang hari, tapi dia segera mengurungnya karena melihat wajah serius ayahnya.
Kedua ayah dan anak itu berjalan berdampingan menuju rumah mereka.
"bagaimana mungkin? Hui'er punya 3 dantian?"
Suasan dimeja makan menjadi sedikit aneh ketika Li Fan menceritakan tentang keajaiban yang terjadi pada Li Hui.
Dimeja makan, hanya ada sepasang suami istri itu, sedangkan Li Hui sudah keluyuran entah kemana.
"itulah yang terjadi. tapi ada yang aneh, setelah dantian elemen api Hui'er terbuka, matanya tiba-tiba mengeluarkan darah. Apakah kamu pernah melihat kejadian seperti itu Yu'er? "
"aku juga tidak pernah melihat atau mendengar kejadian seperti itu. Mungkin hal itu berkaitan dengan 3 dantian yang ada ditubuhnya."
"hm, kuharap itu tidak membahayakan Hui'er"
***
Dilain tempat, terlihat seorang anak muda yang berusia sekitar 8 tahun. Anak itu terlihat cemberut dan bibirnya terus terbuka dan tertutup, sepertinya dia sedang menggerutu atau sedang menyumpahi orang lain. Dan anak itu tidak lain adalah Shi Hao.
"dasar bocah itu! apakah dia tidak ingat bahwa kami berjanji bertemu didepan gerbang siang ini?."
Entah siapa yang dimaksud Shi Hao, tetapi sepertinya orang itu sudah membuatnya marah. Kini Shi Hao sedang berjalan kearah sungai tempat biasanya dia dan Li Hui bermain.
Tapi setelah beberapa menit berjalan, wajah cemberut nya berubah menjadi senyuman sinis. Itu karena bunyi seruling yang sangat akrab terdengar dari arah sungai, tanpa melihat siapa yang memainkannya, Shi Hao sudah tahu siapa orang itu.
Dan benar saja, setelah dia mempercepat langkahnya dan sampai dipinggir sungai, Shi Hao mendapati seorang anak muda berambut putih sedang memainkan serulingnya. Dan anak muda itu adalah Li Hui.
Niat Shi Hao untuk memukul kepala Li Hui segera dia hilangkan, karena melihat ekspresi sahabatnya itu seperti tidak puas akan sesuatu. Hal itu juga terlihat dari nada seruling nya yang agak aneh meski nadanya masih enak untuk didengar.
Jadi dia tidak menganggu dan hanya duduk diam sambil menunggu Li Hui selesai dengan seruling nya.
Beberapa menit kemudian, akhirnya bunyi seruling Li Hui berhenti.
"memainkan seruling membuatku lebih tenang." ucap Li Hui sambil menjauhkan serulingnya dari bibirnya.
"dari mana saja kau? aku sudah lama menunggumu" tanya Shi Hao.
"aku berlatih tadi pagi" ucap Li Hui singkat.
Setelah mendengar itu, Shi Hao diam selama beberapa saat sambil menatap Li Hui dengan intens. "apakah dia sedang marah? Kan yang seharusnya marah adalah aku." ucap Shi Hao dalam hati.
"hmm, hari ini sedikit panas ya? Bagaimana kalau kita berenang?" ajak Shi Hao.
Tanpa menunggu jawaban, Shi Hao segera menarik tangan kanan Li Hui dan berlari kearah sungai tanpa membuka pakaian.
"pakaian kita nanti basah, dasar bodoh!!" teriak Li Hui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
first
174
2021-06-16
1
heri surianto
good
2021-05-22
0
KING OF BACOT
Jajuwgee
2021-05-09
0