Seleksi tahap pertama terus berlanjut, hingga menampilkan beberapa bakat terbaik lagi seperti Zhao Feng dan Xi Wei yang sama-sama memiliki bakat tingkat 5. Setelah mereka, tidak ada lagi murid yang memiliki bakat memuaskan, hingga akhirnya giliran Zhu Fian dan Li Hui tiba.
Li Hui berjalan dengan tatapan lurus kedepan, ditengah perhatian semua peserta yang penasaran. "bukankah orang yang memiliki warna rambut putih hanya berasal dari klan Li." ucap seseorang yang dibalas anggukan kepala oleh peserta disekitarnya.
Dilain sisi, Xiao Yun mengerutkan keningnya ketika melihat Li Hui "bagiamana bisa anak dari klan Li sampai kesini? " Tanya Xiao Yun kepada Xiao Que yang berdiri disampingnya.
"aku juga tidak tahu, tapi coba perhatikan dia baik-baik. Anggota keluarga klan Li adalah kumpulan orang-orang sombong dan angkuh, bagaimana mungkin mereka mau berpakaian sederhana seperti itu. Lagi pula, aku belum pernah mendengar anak dari klan Li di masukkan ke sekte kecil." balas Xiao Que tanpa mengalihkan perhatiannya dari Li Hui.
"ah.. Aku mengerti apa maksudmu.. Berarti dia adalah orang yang mencoba mengaku sebagai anggota klan Li kan? "
"bukan bodoh..dulu kakek pernah mengatakan bahwa warna rambut klan Li sangat unik dan tidak akan pernah ditiru oleh orang lain. Dengan kata lain, dia memang berasal dari klan Li akan tetapi.... ..."
"tetapi apa?" meskipun tersinggung dikatakan bodoh, Xiao Yun masih tetap bertanya karena penasaran.
"kemungkinan besar dia sudah tidak dianggap lagi sebagai anggota klan utama maupun cabang. Bukankah kau pernah mendengar istilah itu? "
"ya... Aku baru ingat sekarang " Ucap Xiao Yun sambil menganggukkan kepalanya. Tidak hanya dalam Klan Li, semua 4 Holy's Clans juga mempunyai sistem seperti itu, dimana setiap anggota yang melakukan satu kesalahan yang sangat besar dan berakibat fatal bagi klan tersebut, maka hak nya sebagai anggota Klan akan dicabut.
meskipun masih diperkenankan untuk memakai marga Klan itu, tetapi segala urusan yang dilakukan oleh orang tersebut tidak akan berhubungan lagi dengan Klan.
ditempat lain, dipondok yang ditempati patriak Qifan dan yang lainnya.
"dia anak yang anda katakan patriak?," Tanya GrandElder Meng.
"benar, itu dia." balas patriak Qifan.
*
Setelah Li Hui tiba di panggung 9, Tetua yang bertugas dipanggung itu langsung memberikan instruksi yang sama seperti kepada peserta sebelumnya . Li Hui meletakkan kedua telapak tanganya dipermukaannya bola Kristal, tetapi Sebelum dia mengalirkan Qi-nya kedalam bola Kristal, Li Hui tiba-tiba teringat sesuatu. Yaitu apa yang dikatakan oleh patriak Qifan sebelum beranjak dari kediamannya tadi.
"hm. Patriak menyuruhku untuk jangan mengeluarkan Qi murni, apa maksudnya? " ucap Li Hui dalam hati. Dia tidak mengerti apa maksud dari perkataan patriak Qifan, tapi dia tetap melakukannya.
Li Hui mulai mengalirkan Qi-nya, tetapi bukan yang termurni. Dan setelah beberapa detik, Bola yang sebelumnya berwarna hijau lumut itu berubah warna secara bertahap menjadi warna merah, ungu terang, ungu gelap, bahkan sampai warna emas yang sempat membuat Tetua penjaga panggung 9 membelalakkan matanya, tapi segera berubah normal meskipun masih ada jejak terkejut diwajahnya, karena warna terakhir bola Kristal milik Li Hui adalah ungu gelap yang lebih gelap dari milik Xiao Yun.
Lagi pula selama beberapa tahun dia ikut serta dalam proses seleksi perekrutan murid, ini adalah pertama kalinya dia melihat Kristal pengukur yang berubah-ubah warna saat disentuh oleh satu orang. Dan itulah yang membuat jantung Tetua tersebut berdetak sangat cepat.
Sementara itu, Li Hui yang belum mengerti apa-apa, telah menarik telapak tanganya tetapi matanya terus menatap bola Kristal didepannya dengan takjub. "ternyata ada benda seperti ini didunia ini" gumam pemuda berambut putih itu.
"Li Hui, bakat tingkat 6!" teriak tetua tersebut yang langsung di sambut oleh para peserta dan penonton dengan keributan.
"wah...ternyata masih ada murid yang kuat diantara kita Selain Xiao Yun. "
"tapi jika dilihat dari perawakannya, dia tidak terlihat seberbakat itu. "Ucap beberapa peserta.
Dilain sisi, Xiao Yun terlihat sedang menggertakkan giginya dan menatap sinis kearah Li Hui. "Selalu saja klan Li " gumam pemuda berambut ungu itu.
sementara itu, diantara kerumunan yang tidak jauh dari posisi Xiao Yun, terlihat Zhao Feng yang semakin menunduk.
Ini lah yang dia khawatirkan sedari dulu, bahwa masih ada orang yang lebih berbakat darinya di wilayah ini selain Xiao Yun. Dan itu terbukti sekarang, yang membuat peluangnya untuk merebut posisi pertama akan menjadi sangat rendah.
"setidaknya aku harus mencapai posisi 3 besar" gumam Zhao Feng.
Dipondok bambu.
"sejak dulu pandagan anda tidak pernah salah patriak " ucap Tetua Fen yang berdiri dibelakang GrandElder Meng.
"hahaha, jika kau sendiri yang bertemu dengannya dulu, kau juga pasti akan langsung tahu seberapa berbakatnya anak itu" balas patriak Qifan disertai tawa ringan.
Tapi berbeda dengan GrandElder dan Tetua Fen yang takjub akan bakat Li Hui, Shu Juan malah menarik alisnya. Dia bertanya dalam hatinya, 'bagaimana mungkin anak berumur 8 tahun yang sudah mencapai peringkat 5, hanya memiliki bakat tingkat 6?' tapi dia tidak menyuarakan pertanyaan itu, dan hanya bisa menatap patriak Qifan dalam diam.
"Zhu Fian, bakat tingkat 3!" disaat para peserta meributkan bakat Li Hui, tiba-tiba Tetua penjaga panggung 8 berteriak. Tapi tidak cukup untuk mengalihkan perhatian semua peserta.
Li Hui turun dari panggung 9, dan mendapati Zhu Fian yang juga sudah turun dari panggung 8. "kau telah berhasil menyembunyikan dirimu selama ini dariku suadara Hui. " ucap Zhu Fian saat dia dan Li Hui berjalan bersama. Pemuda bermarga Zhu itu sangat terkejut ketika mendengar bakat Li Hui, ditambah bakatnya yang ternyata berada ditingkat 3, yang membuatnya hampir pingsan ditempat.
"aku tidak menyembunyikan apa-apa dari mu. Itu karena kau belum mengenal siapa aku sebenarnyaa." balas Li Hui sambil terus berjalan tanpa terganggu tatapan semua peserta yang terarah kepadanya. Sebenarnya Li Hui belum terbiasa menjadi pusat perhatian seperti ini, Tetapi instingnya berkata bahwa dirinya harus membiasakannya mulai sekarang.
Dan berkat perhatian ini, dia mulai memahami sesuatu dan juga mulai mengerti apa maksud dari ucapan patriak Qifan tadi.
Zhu Fian tidak membalas ucapan Li Hui lagi, tapi dia menyadari bahwa pemuda berambut putih disampingnya ini, masih memiliki banyak rahasia.
Seleksi tahap 1 terus berlanjut, sampai 1 jam berlalu dan seleksi tahap pertama pun akhirnya selesai. Dari jumlah peserta yang kurang lebih sebanyak 300 orang, hanya sebanyak 50 % yang lulus ketahap selanjutnya.
"aku tidak menyangka akan bisa lolos ketahap kedua" ucap Zhu Fian dengan senyum bahagia terlukis dibibirnya.
Li Hui dan Zhu Fian sedang berjalan untuk mencari tempat duduk, karena sekte memberikan waktu sebentar bagi para peserta untuk beristirahat sejenak sebelum lanjut ketahap kedua.
"jadi selama ini kau tidak yakin akan bisa menjadi murid disekte ini seperti kakakmu dulu? " tanya Li Hui setelah mereka sampai disebuah tempat duduk yang kosong.
"bukannya tidak yakin, tapi ada beberapa hal yang membuat diriku kurang percaya diri"
Raut wajah Zhu Fian tiba-tiba berubah setelah mengatakan itu, membuat Li Hui menarik alisnya. "aku tidak tahu bagaimana masa lalu mu, tapi saranku, jangan pedulikan semua perkataan orang-orang yang menghina atau merendahkanmu, karena dirimu lah yang membuat masa depanmu bukan orang lain." ucap Li Hui sambil menepuk-nepuk bahu Zhu Fian.
"aku sudah mencobanya selama beberapa hari ini, tetapi tetap saja.... "
"tenang saja, itu semua membutuhkan waktu " ucap Li Hui lagi.
Zhu Fian terdiam setelah mendengar itu, banyak hal yang dia pendam selama ini dari berbagai ucapan penghinaan dan merendahkan dari orang-orang se-klannya, baik itu teman-teman sebayanya maupun para tetua yang sudah berpengaruh di klan. Dan semua itu disebabkan oleh bakatnya yang sangat rendah jika dibandingkan dengan saudara kandungnya yaitu Zhu Yan.
"hekhem....apa aku bisa bergabung?"
Disaat Li Hui ingin berbicara lagi, secara tiba-tiba seorang pemuda yang sebelumnya duduk tidak tidak jauh dari mereka berjalan mendekat, dan pemuda itu tidak lain adalah Zhao Feng.
"t-tentu saja" ucap Zhu Fian dengan sedikit gugup. Dia bangkit dari duduknya sebagai tanda hormatnya kepada Zhao Feng. Sementara Li Hui tidak bergerak dari posisinya, tetapi matanya telah mengarah kepada pemuda dari Klan Zhao tersebut.
Setelah mendapatkan persetujuan, Zhao Feng akhirnya mendudukkan bokongnya tepat disebelah Zhu Fian yang membuat pemuda berambut cokelat terang itu tambah gugup.
"ah..maafkan ketidaksopanan ku, nama ku adalah Zhao Feng " ucap Zhao Feng sambil tersenyum malu.
"tidak usah minta maaf, namaku adalah Zhu Fian dan dia adalah Li Hui" balas Zhu Fian sambil menggarut belakang kepalanya. Sedangkan Li Hui masih tetap diam dari tadi yang membuat pikiran Zhao Feng terbang kemana-mana.
Berbeda dengan anggota Klan Zhao lainnya, yang dipenuhi dengan kepercayaan diri yang tinggi, atau yang disebut karakteristik khas dari Four Holy Clans. Zhao Feng adalah pemuda yang ramah dan sedikit pemalu, dan itulah yang membuat tidak ada orang-orang sebayanya yang ingin berteman dengan dia.
Zhu Fian menyadari gerak-gerik Zhao Feng yang agak canggung karena Li Hui, " ah...saudara Li memang begitu, jadi s-saudara Feng tidak perlu merasa aneh dengan sikapnya karena nanti juga akan terbiasa" ucap Zhu Fian yang berhasil mengalihkan perhatian Li Hui yang kini menatapnya dengan dingin.
Sebenarnya Li Hui sedari tadi hanya terbawa suasana, karena dia mendapati bahwa Zhao Feng memiliki 2 dantian dengan bantuan kekuatan matanya. Tetapi berbeda dengan miliknya yang memiliki elemen berbeda diketiga dantiannya, kedua dantian miliki Zhao Feng hanya memiliki 1 elemen yaitu elemen api.
"ah...begitukah?...." balas Zhao Feng disertai senyuman tulusnya. Dan setelah itu, dirinya dan Zhu Fian terus berbicara sedangkan Li Hui tetap diam tetapi pada akhirnya dia akan sesekali menyahut apabila ditanya.
30 menit berlalu, dan salah satu tetua kembali memanggil para peserta untuk berkumpul, yang membuat percakapan Li Hui, Zhu Fian, dan Zhao Feng terpaksa terputus. Ketiga pemuda tersebut lantas bangkit dari duduknya dan berjalan kearah kerumunan peserta lainnya.
"baiklah, seleksi tahap kedua akan segera dimulai, saya harap anda semua sudah mempersiapkan diri" sebuah suara terdengar dari podium yang menunjukkan seorang pria paruh baya yang berbeda dari sebelumnya. Tetua tersebut mengenakan jubah longgar berwarna cokelat yang menutupi hampir seluruh tubuhnya.
"buka portalnya sekarang." perintah tetua itu kepada 2 orang wanita dewasa yang berdiri dibawah podium. Kedua wanita tersebut menggukkan kepala sekali sebelum membuat segel tangan yang terlihat rumit.
'Weeeng!'
Setelah segel tangan kedua wanita itu selesai, sebuah pintu portal setinggi 2 meter terbuka didepan mereka.
"wahhh!"
Portal yang berwarna biru itu membuat semua peserta menganga terkagum-kagum, apalagi peserta yang belum pernah melihat hal seperti itu sebelumnya, seperti Li Hui.
"kau belum pernah melihat portal Saudara Hui?" tanya Zhao Feng saat melihat Li Hui tidak mengedipkan matanya ketika melihat porta.
"jangankan portal, melihat wanita cantikpun dia belum pernah" sahut Zhu Fian yang langsung mendapat tendangan dari Li Hui.
"benar, aku belum pernah melihatnya" balas Li Hui.
"itu hal yang wajar, mengingat kau bukan
orang asli wilayah ini"
*Wilayah yang dimaksud adalah Wilayah bagian Qiury, yang mencakup daratan seluas 5000 km. Sementara desa daun yang merupakan tempat tinggal Li Hui, merupakan salah satu wilayah dari wilayah bagian Zinzing.*
*Wilayah bagian adalah wilayah bekas sebuah kerajaan setelah menyatu dengan kekaisaran Wei. Dan orang yang memimpin di setiap wilayah bagian tersebut masih tetap keturunan dari Raja-raja sebelumnya, yang kini berganti nama menjadi bagsawan tingkat tinggi*
"jadi portal hanya bisa dilakukan diwilayah ini?"
"hm, tidak juga. Tetapi wilayah ini memiliki kebiasaan menggunakan portal untuk membantu berbagai aktivitas. Sedangkan diluar sana, portal hanya dilakukan sebagai alat untuk berpindah tempat dengan cepat. Oleh karena itu, kau akan lebih sering melihat portal disini dari pada diluar sana" jawab Zhao Feng.
"oooh, aku mengerti sekarang" balas Li Hui sambil menganggukan kepalanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Oo Oo
kalo li hui bakatnya emas atau hitam pasti lebih seru thor.
dan lagi batu pengukur bakat kok bisa di akali dan bisa gk akurat gitu, kalo ada calon berbakat tp sama kasusnya kurang ngerti apa itu Qi murni dan cara menyalurknnya,bisa2 calon berbakat di anggap gk berbakat,bukannya itu blunder,gara2 batu pengukur bakatnya gk kompeten thor.
2021-06-15
2
lucifer~fallen[✓]
kabooom
2021-01-27
0