Pulang kerumah Erik

Hai sobat readers semua semoga kalian suka ya dengan karya saya.. selamat membaca 😍

*********

Malam itu Erik yang terlihat sangat lapar segera membuka makanan yang dia bawa tadi sore.

dengan duduk dikursi disamping aku, dia mulai menyuapkan makanan nya ke mulut nya dan sesekali dia menyuapkan juga ke mulut ku.

sembari berkata..

"Ayo kamu juga makan lagi yang banyak agar malam ini kamu bisa tidur dengan nyenyak dan cepat pulih.." (ucap nya pada ku)

Padahal aku masih kenyang, tapi menurut dia aku harus banyak makan agar cepat pulih.

Aku menuruti saja, Tidak mau ambil pusing saat ini dia adalah suami ku meskipun aku tidak tahu kehidupan ku sebenar nya nanti akan seperti apa setelah ini.

sebenar nya aku hanya lebih ke perasaan takut terhadap Erik yang masih belum terbiasa bersama nya.

Setelah makan, Erik memberikan ku air minum, kemudian Erik menarik selimut ku dan menutupkan nya ke tubuh ku dengan lembut dan dia menyuruh ku untuk segera tidur.

Erik berkata, akan menemani ku hingga aku tertidur.. barulah dia akan tidur.

Erik :

"Sudah pejamkan mata mu tidur lah, Aku disini menjaga dan menemani mu tidak usah takut, setelah kamu tidur barulah aku akan tidur.."

Dengan beberapa kali merapihkan selimut ku yang menempel ditubuh ku.

Aku mengangguk saja menuruti perintah nya si tuan tua yang tampan bagi ku saat ini 😁😁🤭.

Namun tetap seram juga ya saat dia bicara dan memberi perintah.

Selain Erik memiliki wajah tampan dan berkarisma dia juga memiliki hati yang baik, dan seorang pengusaha pasti harta nya dimana mana.

Tapi hingga saat ini aku heran, kenapa dia tidak bisa mencari wanita sendiri yang cantik dan sempurna untuk dijadikan istri nya, justru lebih menerima untuk dijodohkan oleh ayah ku?

Entah lah seperti nya ini tidak masuk akal dipikiran ku,atau memang aku yang belum sampai untuk memikirkan itu semua melihat usia ku saja baru 18 tahun.

Tidak seperti diri ku ini bukan lah siapa siapa.. 😥 yang tidak bisa membantah.

Erik yang masih duduk disamping ku menemani ku, masih menatap ku dengan heran, mungkin pikirnya, Entah apa yang sedang ku pikirkan saat itu, hingga mata ku masih belum terpejam juga.

Erik :

"Masih belum tidur juga.."

"Mau aku cerita kan sesuatu mungkin dongeng tidur seperti untuk anak anak?"

Dengan senyum senyum Erik seperti meledek ku.."

Tita :

"Huhh... tidak tuan terimakasih.."

ketus ku pada nya..

Hmm.. ya sudah lah aku pejamkan saja mata ku seperti nya Erik terus menatap ku, Aku jadi takut sendiri melihat sorot mata nya..

Aku tidak ingin Erik terus disamping ku dan menatap ku lagi..

Aku paksa kan untuk memejamkan mata hingga Erik berpikir aku sudah terlelap.

saat itu aku membuka mata ku sedikit untuk mengintip nya, Ternyata Erik pun sudah tertidur dikursi yang dia duduki disamping ku.

Huh pria aneh.. bisa bisa nya dia tertidur dikursi, mana bisa tidur seperti itu pikir ku.. 😥..

Jika itu aku, mungkin semalam aku tidak akan bisa tidur,sekalipun sudah dikasur yang empuk tetap saja aku masih susah untuk tidur.

Malam semakin larut, malam pun semakin sunyi.

Mulai muncul rasa ngantuk, di pelupuk mata ku..

berkali kali menguap dan sedikit meneteskan air mata diujung mata ku. ( bukan menangis ya)

Aku menarik selimut ku dan mulai tertidur.

tak terasa pagi pun menjelang.

Bias cahaya matahari yang mulai menyinari dunia ini pun ikut menyinari seisi ruangan ku dimana aku dan Erik yang masih tertidur

Dengan mata yang samar menyambut pagi yang cerah seperti ingin memberitahukan bahwa hari terus berganti.

Erik kemudian mengucek mata nya yang masih samar memandangi seisi ruangan tersadar dimana raga nya kembali dari alam tidur nya.

Hari ini adalah hari minggu dimana Erik libur bekerja. lebih memilih untuk menemani ku dirumah sakit. dan kemarin adalah hari sabtu bulan april, dimana pernikahan ku berlangsung dan membuat ku jatuh pingsan.

akan aku ingat selalu pernikahan yang tiada berkesan sedikit pun bagi ku.

***

Saat Erik menatap ku seperti ingin membangunkan ku dari tidur, namun tidak tega.

Tak berselang lama terdengar suara ketukan pintu, dan masuk lah beberapa perawat dan dokter akan memeriksa ku dan mengantarkan sarapan juga obat untuk aku minum.

dokter itu bernama Dokter Rudi

Sementara para perawat sibuk menyiapkan obat dan beberapa keperluan lain nya.

Dokter Yudi :

"Selamat pagi tuan dan nyonya.."

"Permisi saya akan memeriksa keadaan nyonya sebentar.."

"Bagaimana nyonya apakah ada keluhan?" (tanya nya pada ku.. )

"Apa tidur nya nyenyak semalam nyonya?"

Tita :

"Tidak ada dokter.. saya merasa sudah lebih baik dan ingin segera pulang Dok.."

"Ya semalam saya tidur dengan lelap dokter.."

(dalam hati ku sedikit berbohong karna sebenar nya sangat sulit untuk tidur.

dan mengatakan bahwa aku baik baik saja agar diperbolehkan pulang, pinta ku pada dokter Yudi)

Dokter Yudi :

"Baik saya periksa dulu ya.."

"Permisi tuan.."

Kemudian Dokter Yudi memeriksa ku dibantu oleh perawat nya..

Dan Erik mempersilahkan Dokter Yudi untuk memeriksa ku.

Erik :

"Oh ya silahkan Dokter.."

Saat itu Dokter Yudi dan perawat ada disebelah kanan ku. kemudian Erik berdiri dari kursi nya dan berjalan ke samping ku sebelah kiri, tidak ingin mengganggu pemeriksaan ku.

lalu Erik menanyakan apakah aku sudah boleh pulang pada Dokter Yudi..

Erik :

"Bagaimana Dokter apakah istri saya sudah pulih kondisinya..?"

"Dan apakah sudah boleh pulang Dok?"

(tanya nya kepada Dokter Yudi..)

Kemudian Dokter Yudi pun menjawab nya..

Dokter Yudi :

"Setelah saya periksa kondisi nya sudah lebih baik tuan, tensi darah nya sudah kembali normal.."

"Tentu hari ini sudah boleh pulang, sebelum pulang sebaiknya nyonya sarapan dulu dan minum obat nya ya..

"Oh ya tuan, jika setelah pulang nanti biar kan nyonya istirahat dengan baik jangan melakukan banyak aktifitas yang membuat nya kembali tertekan.."

"Agar tekanan darah nya stabil dan tidak drop karna nyonya memiliki tekanan darah rendah jadi mudah lelah dan mudah stress.."

Kemudian Erik pun berjanji pada Dokter Yudi.

Erik :

"Baik dokter saya akan pastikan istri saya istirahat dirumah dengan baik.."

"Terimakasih dokter.."

Ucap nya pada Dokter Yudi..

Lalu aku menatap ke arah Erik yang barusan saja mengakui bahwa aku istri nya didepan Dokter Yudi.

Dan Erik kembali menatap ku dengan sorot mata yang tajam seolah aku sedang membangunkan seekor singa yang tertidur, sambil berbisik..

Erik :

"Kenapa menatap ku seperti itu? ada yang salah dengan ucapan ku?memang benar kan saat ini kamu adalah istri ku dan tanggung jawab ku.."

Aku tidak bisa menjawab nya.. aku hanya terdiam dan menunduk saja. tidak punya muka dan tidak bisa membantah juga.

ya sudah aku biarkan saja dia bicara seenak nya. dan Dokter Yudi masih memeriksa ku.

*****

Kembali pada percakapan Erik dan Dokter Yudi..

Dokter Yudi :

"Sama sama tuan nyonya.."

"Baik kalau begitu saya permisi tuan nyonya semoga tidak ada masalah lagi dengan kesehatan nyonya dan nyonya segera cepat pulih ya.."

Ucap Dokter Yudi..

kemudian Dokter Yudi dan perawat meninggalkan ruangan ku.

Erik membantu ku untuk sarapan dia menyuapi ku dengan sabar meskipun aku tidak tahu apakah hati nya ikhlas atau tidak melakukan ini untuk ku. dan mengambilkan obat untuk ku.

Erik :

"Ayo buka mulut mu, kamu harus makan yang banyak agar kamu cepat pulih, dengar tidak apa yang dikatakan Dokter tadi?"

Tita :

"Ya aku dengar tuan.."

"Hmmm.. tuan biar aku makan sendiri saja aku bisa makan sendiri tuan.."

"Tuan sebaik nya cari sarapan untuk tuan sendiri atau mungkin tuan ingin membersihkan badan terlebih dahulu.."

(ucap ku agar Erik tidak menyuapi ku, karna jujur saja aku merasa malu dan risih, jantung ku masih berdegup kencang jika aku berdekatan dengan Erik dan Erik menatap ku).

Namun erik tetap memaksa menyuapi ku pikir nya jika aku disuapi akan cepat habis makanan ku. dan Erik mengambilkan obat untuk ku.

Erik :

"Nih obat nya cepat diminum.. dan segera aku antar kamu kekamar mandi untuk membersihkan diri.."

"Atau kamu mau aku panggilkan suster untuk membantu mu?"

Tita :

"Hmmm.. iya aku minum obat nya.. ( dengan wajah bete ku, kesal karna Erik selalu memerintah ku )"

"Ahh tidak usah panggil suster tuan aku bisa berjalan dan membersihkan diri ku sendiri aku bukan sakit parah tuan..

seperti nya anda meledek ku ya tuan.."

Karna dipikir nya aku yang masih bocah..

Meskipun kadang terlihat sedikit ketus ucapan nya,namun Erik masih tetap perhatian pada ku.

Setelah Erik menyuapi ku makan, Erik membereskan barang milik ku, beberapa pakaian dan gaun pengantin kemarin.

Erik juga membantu ku untuk berjalan kekamar mandi untuk berganti pakaian.

Setelah aku keluar dari kamar mandi.

kemudian Erik masuk kamar mandi hanya untuk mencuci muka nya saja.

Erik pergi kebagian administrasi untuk membayar biaya perawatan ku selama 2 hari dirumah sakit.

sementara aku duduk diatas kasur ku sambil menunggu Erik. dan aku merasa bingung setelah ini aku akan pulang kerumah ayah ku atau kemana? pikir ku..

Erik yang tadi pergi kini sudah kembali kedalam ruangan dan menatap ku..

aku pun memberanikan diri untuk bertanya pada nya..

Tita :

"Hmmm.. maaf tuan boleh kah aku bertanya?"

"Tuan akan mengantar ku pulang kerumah ayah kan?"

Erik masih tetap menatap ku dengan sorot mata nya yang tajam..

Erik :

"Kamu akan pulang kerumah ku, tinggal dengan ku.."

"Karna kita sudah menikah, tidak mungkin aku mengantar mu pulang kerumah ayah mu.."

"Apa kata ayah dan ibu tiri mu nanti.."

"Kamu sekarang adalah istri ku tanggung jawab ku.."

"Sudah siap kah?"

Jika sudah siap ayo turun kita pulang sekarang.

aku sudah tidak betah disini aku ingin segera mandi dirumah..

Tita :

"Tapi tuan, hmmm..aku belum terbiasa tinggal dengan mu.."

Erik :

"Nanti juga akan terbiasa, tidak usah takut seperti itu.."

"Aku bukan harimau yang akan menerkam mu.."

"Sudah ayo jalan.."

Kemudian Erik berjalan dan memberikan tangan kanan nya pada ku, agar aku mau berpegangan dan Erik menuntun ku keluar ruangan menuju mobil.

Erik membukakan pintu mobil bagian depan hingga aku duduk bersebelahan dengan Erik.

Erik menaruh tas berisi barang barang ku di bagian belakang.

Mobil pun melaju meninggalkan rumah sakit dan saat diperjalanan sebelum sampai dirumah Erik, kurang lebih tidak begitu jauh dari jarak rumah Erik, Erik mampir ke sebuah restauran untuk memesan beberapa makanan sementara aku menunggu didalam mobil karna memang badan ku yang masih sedikit lemas.

tak lama Erik kembali dan melajukan mobil nya kembali, akhirnya sampai lah perumahan elit rumah berlantai dua sangat elegan.

*******************

Jangan lupa untuk selalu dukung saya ya.. berikan like,vote bintang 5 dan juga komen ya.. 🙏🙏🙏🙏 mohon untuk selalu like, vote, komen, bintang5 juga favorit kan ya setelah membaca karya saya.. agar karya saya tetap berjalan.. terimakasih 🙏🙏🙏🤗😍

Terpopuler

Comments

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊

2020-11-22

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

ayo tita jangan judes2 sàma erik 🤭

2020-09-20

1

Ita Yulfiana

Ita Yulfiana

like 12

2020-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan..
2 Keinginan ayah ku
3 Salah sambung
4 mencoba gaun pengantin
5 Reza menghubungi ku
6 Reza menemui ayah ku
7 Pernikahan ku dipercepat
8 Pernikahan ku dan Istri sirih..
9 Erik meminta maaf pada Tita
10 Perasaan ku berdegup kencang
11 Mengagumi nya..
12 Pulang kerumah Erik
13 Hari pertama dirumah baru
14 Tamu tak diundang..
15 Membuat pengakuan
16 Sebuah perintah
17 Menjadi nyonya Erik
18 Erik meyakinkan ku..
19 Mengubah ku menjadi sosok yang baru
20 Erik merubah segala nya
21 Menanti keputusan Erik..
22 kecemasan, dan tentang sarah
23 kedatangan Sarah
24 bersandar dalam pelukan nya..
25 Jantung ku dag-dig-dug
26 Perasaan takut
27 Pagi yang indah
28 kedatangan ayah dan ibu tiri ku
29 Malam pertama ku
30 malam pertama 2
31 Berkunjung kerumah mertua
32 melamar ku kedua kali nya..
33 pernyataan cinta mas Erik..
34 Sarah menghadang..
35 terimakasih untuk hidup yang indah ini..
36 berlibur serasa bulan madu
37 hatiku berpuisi..
38 Kembali ke Jakarta..
39 Aksi Lucu Mang Dadan..
40 kejutan sesungguh nya..
41 Jebakan Sarah..
42 Sakit tapi tak berdarah..
43 Steve dan Sebuah pesan...
44 Steve memberitahu mas Erik
45 Sakit sungguh sakit hatiku..
46 waktu yang tidak dapat ku putar kembali..
47 Hukuman untuk Sarah..
48 Desir ombak yang menjadi saksi
49 Sebuah pesan dari mas Erik..
50 Setengah mati, sepenuh hati..
51 Rencana pesta..
52 Bersama menikmati hari
53 Menuju Pesta..
54 Menjadi korban penusukan..
55 Rio berhasil melumpuhkan pelaku nya..
56 Ibu kandung ku..
57 Kedatangan Reza..
58 Kedatangan Reza dan ibu ku..
59 Respon ku dan keberadaan Sarah..
60 Sama merindu nya..
61 Kepindahan Reza & hati yang saling terikat..
62 Pencarian Andre..
63 Pencarian yang gagal..
64 Permintaan maaf dari Rio..
65 Pertemuan antara dua wanita..
66 Ayah ku menghubungi Erik..
67 Kabar tentang diriku..
68 Andre kembali dengan tangan kosong..
69 Sarah..
70 Bertemu Sarah..
71 Balasan untuk Sarah..
72 Rencana bulan madu..
73 Perasaan Sandra..
74 Kedatangan mertua ku..
75 Andre mencari foto nya saat bersama Sofi
76 Kecanduan cinta nya..
77 Pertemuan Andre dan Sofi..
78 Berniat menjalin hubungan yang serius..
79 Teror..
80 Keberadaan sarah..
81 Erik meminta Bodyguard pada Andre..
82 Joko mulai berjaga..
83 Teror kembali..
84 Kiss dipagi hari..
85 Kunjungan Dokter Yudi..
86 Kepulangan Sandra..
87 Tiba di Jakarta..
88 Mertua ku pamit pulang..
89 Mertua ku kembali ke Singapura..
90 Rasa penasaran..
91 Jalan jalan ke pasar..
92 Kejadian di pasar..
93 Rasa khawatir yang berlebihan..
94 Kemunculan Reza..
95 Pertemuan Reza dan Sandra...
96 Reza dan Sofi berkenalan..
97 Cemburu..
98 Ungkapan perasaan..
99 Merengkuh jiwa ku..
100 Keberangkatan kami..
101 Kesabaran hati Andre..
102 Kejujuran Sofi..
103 Bulan madu..
104 Masih bulan madu..
105 Masih bulan madu..
106 Teror itu kembali muncul...
107 wanita kuat dan berani..
108 Tugas seorang istri..
109 Perpisahan..
110 Teror kembali..
111 Andre sebagai calon Sofi.
112 Malam tertangkap nya salah satu pelaku teror..
113 Sebagai tawanan..
114 Sofi yakin dengan pilihan nya..
115 Keberangkatan Sandra ke Balikpapan..
116 Pertemuan Sandra dan Reza..
117 Siapakah tuan Wisnu..
118 Kehancuran tuan Wisnu dan Sarah..
119 Sepulang nya dari Bulan madu..
120 Rasa cemburu dan kecewa..
121 Hembusan nafas terakhir nya...
122 Kabar Duka..
123 Kepergian nya..
124 Tidak akan pernah..
125 Peristirahatan terakhir Sarah..
126 Satu Minggu kemudian.. ( TAMAT )
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perkenalan..
2
Keinginan ayah ku
3
Salah sambung
4
mencoba gaun pengantin
5
Reza menghubungi ku
6
Reza menemui ayah ku
7
Pernikahan ku dipercepat
8
Pernikahan ku dan Istri sirih..
9
Erik meminta maaf pada Tita
10
Perasaan ku berdegup kencang
11
Mengagumi nya..
12
Pulang kerumah Erik
13
Hari pertama dirumah baru
14
Tamu tak diundang..
15
Membuat pengakuan
16
Sebuah perintah
17
Menjadi nyonya Erik
18
Erik meyakinkan ku..
19
Mengubah ku menjadi sosok yang baru
20
Erik merubah segala nya
21
Menanti keputusan Erik..
22
kecemasan, dan tentang sarah
23
kedatangan Sarah
24
bersandar dalam pelukan nya..
25
Jantung ku dag-dig-dug
26
Perasaan takut
27
Pagi yang indah
28
kedatangan ayah dan ibu tiri ku
29
Malam pertama ku
30
malam pertama 2
31
Berkunjung kerumah mertua
32
melamar ku kedua kali nya..
33
pernyataan cinta mas Erik..
34
Sarah menghadang..
35
terimakasih untuk hidup yang indah ini..
36
berlibur serasa bulan madu
37
hatiku berpuisi..
38
Kembali ke Jakarta..
39
Aksi Lucu Mang Dadan..
40
kejutan sesungguh nya..
41
Jebakan Sarah..
42
Sakit tapi tak berdarah..
43
Steve dan Sebuah pesan...
44
Steve memberitahu mas Erik
45
Sakit sungguh sakit hatiku..
46
waktu yang tidak dapat ku putar kembali..
47
Hukuman untuk Sarah..
48
Desir ombak yang menjadi saksi
49
Sebuah pesan dari mas Erik..
50
Setengah mati, sepenuh hati..
51
Rencana pesta..
52
Bersama menikmati hari
53
Menuju Pesta..
54
Menjadi korban penusukan..
55
Rio berhasil melumpuhkan pelaku nya..
56
Ibu kandung ku..
57
Kedatangan Reza..
58
Kedatangan Reza dan ibu ku..
59
Respon ku dan keberadaan Sarah..
60
Sama merindu nya..
61
Kepindahan Reza & hati yang saling terikat..
62
Pencarian Andre..
63
Pencarian yang gagal..
64
Permintaan maaf dari Rio..
65
Pertemuan antara dua wanita..
66
Ayah ku menghubungi Erik..
67
Kabar tentang diriku..
68
Andre kembali dengan tangan kosong..
69
Sarah..
70
Bertemu Sarah..
71
Balasan untuk Sarah..
72
Rencana bulan madu..
73
Perasaan Sandra..
74
Kedatangan mertua ku..
75
Andre mencari foto nya saat bersama Sofi
76
Kecanduan cinta nya..
77
Pertemuan Andre dan Sofi..
78
Berniat menjalin hubungan yang serius..
79
Teror..
80
Keberadaan sarah..
81
Erik meminta Bodyguard pada Andre..
82
Joko mulai berjaga..
83
Teror kembali..
84
Kiss dipagi hari..
85
Kunjungan Dokter Yudi..
86
Kepulangan Sandra..
87
Tiba di Jakarta..
88
Mertua ku pamit pulang..
89
Mertua ku kembali ke Singapura..
90
Rasa penasaran..
91
Jalan jalan ke pasar..
92
Kejadian di pasar..
93
Rasa khawatir yang berlebihan..
94
Kemunculan Reza..
95
Pertemuan Reza dan Sandra...
96
Reza dan Sofi berkenalan..
97
Cemburu..
98
Ungkapan perasaan..
99
Merengkuh jiwa ku..
100
Keberangkatan kami..
101
Kesabaran hati Andre..
102
Kejujuran Sofi..
103
Bulan madu..
104
Masih bulan madu..
105
Masih bulan madu..
106
Teror itu kembali muncul...
107
wanita kuat dan berani..
108
Tugas seorang istri..
109
Perpisahan..
110
Teror kembali..
111
Andre sebagai calon Sofi.
112
Malam tertangkap nya salah satu pelaku teror..
113
Sebagai tawanan..
114
Sofi yakin dengan pilihan nya..
115
Keberangkatan Sandra ke Balikpapan..
116
Pertemuan Sandra dan Reza..
117
Siapakah tuan Wisnu..
118
Kehancuran tuan Wisnu dan Sarah..
119
Sepulang nya dari Bulan madu..
120
Rasa cemburu dan kecewa..
121
Hembusan nafas terakhir nya...
122
Kabar Duka..
123
Kepergian nya..
124
Tidak akan pernah..
125
Peristirahatan terakhir Sarah..
126
Satu Minggu kemudian.. ( TAMAT )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!