Hai sobat readers semua selamat membaca ya semoga kalian suka.. setelah membaca budayakan untuk selalu like komen ya.. berikan vote dan bintang 5 nya ya.. selamat membaca 🙏🤗🤗
**************
Malam menjelang tampak Erik yang sudah terlelap dalam tidur nya disebuah sofa.
raut wajah Erik terlihat sangat lelah, tidur nya yang begitu lelap,namun tetap terlihat tampan dan gagah.
Aku yang masih tersadar belum bisa memejamkan mata.
mata ku tidak berhenti memandang ke wajah Erik.
oh sungguh tampan si tuan tua ini.. hati ku berkata demikian.
saat aku perhatikan dengan seksama wajah Erik tidak begitu tua.
Erik masih terlihat tampan dan muda.
hanya saja mungkin terlihat tua karna gambaran dari usia nya saja begitu dalam pemahaman ku selama ini.
Sungguh aku menyesali akan pemahaman ku terhadap Erik selama ini.
yang selalu menganggap nya pria tua.
Aku mencoba kembali memejamkan mata ku tetap tak bisa, hati dan pikiran ku bersatu hanya mengingat Erik, betapa aku mengagumi wajah nya yang tampan dan juga kebaikan nya.
Aku tak menduga tiba tiba Erik terbangun melirik kearah ku, dan menyapa ku.
kenapa aku masih belum tidur juga.
Erik :
"Titaa.."
"Kenapa belum tidur juga?"
Tita :
"Hmmm.. aaku belum mengantuk.."
Erik :
"Maaf aku tadi tertidur.."
"Apa kamu masih lapar?"
Tanya nya pada ku..
"Biar aku ambil kan makanan ya.."
Tita :
"Tidak usah tuan terimakasih.."
Erik :
"Ya sudah lah.."
Aku terkejut tak menyadari jika Erik terbangun dan melirik menatap ku..
mengetahui jika aku sedang sibuk memandang nya.
Huhhh.. ingin tersenyum dalam hati ku sendiri 🤭betapa malu nya aku, jika Erik si tuan tua itu sampai mengetahui nya..
bahwa aku tadi sedang memandang nya.
Tiba tiba Erik mendekati ku dan duduk disamping ku ditepi tempat tidur ku. menghadap ke arah ku,
dengan kedua tangan menahan tubuh nya dikedua sisi tepi tempat tidur
wajah nya yang berkarisma dengan tatapan nya yang tajam menatap wajah ku seakan ingin menerkam ku.
Mati aku.. kenapa sorot mata Erik seperti itu?
aku ingin sekali mendorong nya namun tubuh ku masih tak berdaya lemas..
Lalu aku memberanikan diri untuk bertanya apa yang hendak tuan lakukan?
Tita :
" Tutuan.. maaf apa yang hendak tuan lakukan?"
Erik :
"Kenapa masih panggil aku tuan?"
"Bukan kah kita adalah suami istri sekarang?"
Tita :
"Iya tuan maaf aku tidak tahu harus memanggil mu apa? (dengan suara terbata aku menjawab nya.. )
"Iya benar, kita memang suami istri tapi aku belum terbiasa dengan status ini.."
"Lalu tuan mau apa.."
Erik :
"Apa kamu memandangi ku saat aku tertidur tadi?"
"Bagaimana wajah ku tampan bukan?"
"Apakah kamu sudah jatuh cinta padaku..?"
( dengan sedikit tersenyum ketus di wajah nya dan memindah kan posisi tangan nya.. )
"Sudah lah kamu tidak usah berpura pura jika kamu jatuh cinta pada ku.."
"Aku bisa untuk mempertimbangkan nya jika kamu mau mengakui nya.."
Tita :
"Tidak tuan.. aku tidak sedang memandangi mu.."
"Hmmmm aaku hanya melihat apakah tuan sudah tertidur kah.."
"Hanya itu saja.."
Erik :
"Kamu yakin hanya melihat ku saja?"
Oh tuhan tolong jangan sampai Erik mengetahui nya jika aku memang sedang memandangi nya bahkan aku mengagumi nya.
aku berusaha memalingkan suasana, agar tidak canggung.
Erik pun tampak diam dan masih dengan posisi duduk, dia kemudian melipat kedua tangan nya di dada..
dengan wajah menghadap lurus ke depan.
Erik :
"Tita maaf jika kamu tidak bahagia di pernikahan mu.."
"Aku janji suatu saat nanti aku akan buat kan pesta lagi sebagai ganti nya untuk mu.."
"Semua ini salah ku karna tidak dari awal aku mengatakan yang sejujur nya pada mu.."
Tita :
"Tidak apa apa, aku sudah biasa hidup tidak bahagia dan penuh dengan tekanan.."
"Tuan tidak usah membuat kan pesta ulang untuk ku.."
"Jangan menghambur kan uang untuk hal yang tidak pasti tuan.."
"Karna aku yakin pernikahan kita tidak akan bertahan lama tuan..
"Tuan sendiri sudah memiliki istri kan.."
Erik hanya diam tidak bisa menjawab kata kata ku. lalu Erik memandang ku kembali dan mengatakan..
Erik :
"Kenapa kamu sangat polos sekali sih?"
"Dan kamu bisa menerima begitu saja semua kehendak ayah mu.."
"Kenapa kamu bilang pernikahan kita tidak akan lama?"
Tita :
"Aku hanya takut kehilangan ayah.."
"Aku hanya berusaha jadi anak yang baik untuk ayah ku.."
"Pernikahan kita tidak akan lama karna kita tidak saling mencintai tuan.."
"Aku harap tuan mengerti.."
Erik :
"Baiklah Tita.. tapi mulai saat ini jika kamu butuh apapun katakan pada ku saat ini dan tidak tahu sampai kapan tapi aku adalah suami mu.."
"Jngan sungkan.."
"Dan mohon berikan aku sedikit waktu aku akan memperbaiki nya segera.."
"Satu hal yang harus kamu tahu.."
"Aku sudah berjanji pada ayah mu untuk selalu menjaga mu bertanggung jawab akan diri mu.."
"Jadi tidak mudah untuk ku mencerai kan mu faham?"
Tita :
"Iya tuan.. aku mengerti.."
Setelah itu Erik membuka bungkus makan yang sengaja dia bawa tadi sore.. seperti nya Erik sangat lapar..
dia menyantap makanan nya dengan gaya nya yang santai, menyuapkan makanan ke mulut nya dan juga menyuapkan nya ke mulut aku..
Aku bisa melihat nya.. betapa besar perhatian nya meskipun aku belum melihat nya tanpa ada perasaan apapun terhadap aku.
**********************
😍 Hai buat para readers terimakasih yang sudah mampir dan memberikan like juga vote nya..
bagi yang belum mampir .. yuk mari mampir mudah mudahan kalian suka ya dengan karya saya..
Dibagian bawah cerita aku ada gambar like(jempol) mohon untuk klik ya .
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE DAN BINTANG 5 NYA YA.. JADI KAN FAVORIT JUGA BOLEH AGAR TAHU JIKA ADA UP YANG BARU..
TERIMAKASIH BANYAK 🙏🙏🙏😍😍🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Balik lagi kak, semangat
2020-10-12
0
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
aku datang like mendarat 😍
2020-09-20
1
Sepi Ramadhani
Semangat, kakak
Ceritanya bagus, ditunggu kelanjutan ceritanya😙😘😗
Jangan lupa mampir baliknya di DEWA BELADIRI dan karyaku yang lainnya
2020-09-16
1