Hai para sobat readers selamat membaca ya. semoga suka dengan karya saya.. mohon dukungan nya ya selalu berikan like komen vote,favoritkan juga bintang 5 nya ya.. terimakasih 🙏😍🤗
***********
Setelah ayah dan ibu tiri ku, juga papah mamah Erik pulang.
aku yang masih harus menginap dirumah sakit. karna tubuh ku yang masih terbaring lemas ditempat tidur.
tubuh ku yang tidak berdaya ini dengan pikiran ku yang kacau berkecambuk.
rasa yang ingin sekali meluap kan emosi ku. namun tak bisa dan tidak tahu harus berbuat apa?
ingin rasa nya aku menangis. agar Erik mau berbelas kasih untuk melepaskan dan mengembalikan ku pada ayah ku.
Namun apalah daya ku, ayah pun pasti akan sangat marah dengan keinginan ku yang konyol ini setelah menjadi istri dari si tuan tua.
Aku berusaha memejamkan mata tetap tidak bisa.
sementara Erik si tuan tua dengan bebas nya diluar sana menjalani hidup nya,untuk menemui istri sirih nya tanpa sepengetahuan orang tua nya. dan memilih meniggalkan ku disini sendiri.
Kemudian datang seorang perawat wanita untuk membantu ku mengganti gaun ku dengan pakaian pasien.
ah bersyukur aku masih ada perawat disini yang mau membantu ku.
Perawat itu dengan kebaikan hati nya dan penuh kelembutan melepaskan gaun ku dan mengganti nya dengan baju pasien.
Kemudian dia menyuruh ku untuk segera istirahat agar cepat pulih.
Setelah perawat itu pergi, tak lama suara ketukan pintu kamar rawat ku terdengar. tidak disangka ternyata Erik yang datang.
Aku terkejut bukan main untuk apa dia kembali lagi kerumah sakit? bukan kah dia memiliki seorang istri sirih?
huhhh.. sambil membuang nafas secara kasar, aku semakin bingung dengan sikap si tuan tua itu..
Erik mendekati ku dan menyapa ku bagaimana keadaan ku..
Dengan wajah yang merasa bersalah dan tertunduk namun mata nya berusaha melirik kearah ku.
Erik bertanya pada ku sembari tangan nya menaruh paper bag yang dibawa nya, ke meja
Erik :
"Bagaimana keadaan mu apakah sudah lebih baik?
Tita :
"Ya aku merasa lebih baik.. tuan
"Oh iya.. lalu kenapa tuan kembali kesini?
"Memang nya istri tuan tidak marah?
Erik :
"Syukur lah.."
"Aku kembali kesini untuk menemani mu disini.."
"Dan aku bawakan makanan untuk mu kamu harus banyak makan agar tubuh mu cepat pulih.."
"Aku juga tadi mampir kesebuah toko untuk membeli beberapa pakaian untuk mu.."
"Kamu tidak perlu khawatir.."
"Sarah tidak akan marah.. karna memang aku tidak pernah menginap dirumah sarah meskipun dia istri sirih ku.."
Tita :
"Hmmm.. begitu.."
"Baik lah.."
"Terimakasih tuan, seharus nya tuan tidak perlu repot repot membawakan ku makanan apalagi sampai membelikan ku pakaian.."
Lalu Erik membuka bungkus makanan dan mengambil sendok.
dia menyuruh ku untuk membuka mulut ku.
tak lama Erik menyuapkan makanan itu ke mulut ku dengan lembut dan sabar.
Tita :
"Sudah tuan.. aku sudah kenyang.."
"Sebaik nya tuan juga ikut makan.."
"Karna aku lihat tuan sedikit pucat.."
"Maaf sudah merepotkan tuan sampai harus menemani dan menjaga ku disini.."
Dengan wajah sedikit menunduk aku mengatakan itu pada Erik.
Erik :
"Ayo buka lagi mulut mu.."
"Jangan pikirkan aku.."
"Aku masih kenyang.."
"Tidak apa apa.. sudah seharus nya aku merawat dan menjaga kamu.."
"Karna sekarang kamu adalah istri ku.."
Kemudian Erik menyuapkan makanan ke mulut ku lagi.
aku sedikit berpikir ternyata Erik yang seorang pengusaha dan tanpa cinta menikahi ku tapi masih mau untuk merawat ku.
memang Erik memiliki istri sirih.. tapi sejujur nya aku masih belum faham dengan yang dilakukan Erik.
bagaimana bisa sudah menikah sirih, sah secara agama tapi mereka tidak tinggal satu rumah?
ahh.. sudah lah kepala ku pusing sekali aku masih belum bisa berpikir saat ini.
sambil memijat kening ku sendiri.
Sementara itu Erik yang masih menyuapi ku saat melihat aku yang memijat kening ku sendiri.
Erik merasa khawatir dengan keadaan ku.
Erik :
"Tita kenapa dengan mu apa kamu merasa pusing?"
Tita v
"I iya tuan hanya sedikit pusing saja.."
"Sudah tidak apa nanti juga hilang sendiri.."
Erik :
"Bagaimana bisa hilang sendiri..? jangan sepelekan hal kecil.."
Dalam hati ku.. "sudah lah tuan tua tidak usah se'khawatir itu pada ku.
ayah dan ibu tiri ku saja mereka selama ini tidak pernah khawatir dan peduli pada ku.
kenapa kamu sangat sekhawatir itu?"
Segera Erik menaruh bungkus makanan yang dipegang nya,dan mengambil kan ku obat agar segera ku minum.
lalu Erik mengoleskan obat gosok ke kening ku agar sedikit berkurang rasa pusingku..
Ucapku..
Tita :
"Terimakasih tuan.."
Erik :
"Sama sama.."
"Sudah lebih baik kamu sekarang tidur ya harus banyak istirahat.."
"Aku ke kamar mandi sebentar untuk membersihkan diri.."
"Rasa nya badan ku sudah lengket.."
Kemudian Erik masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
dan tak lama Erik keluar dari kamar mandi dengan memakai celana jeans dan kaos berkerah, tubuh nya yang gagah dan tinggi. kulit yang putih bersih dengan sorot mata yang tajam tampak elegan, seperti nya apapun yang dipakai Erik semua cocok ditubuh nya.
"Ahhh.. kacau perasaan ku, kenapa tiba tiba jantung ku berdegup kencang begini?
ada apa? tidak mungkin aku mengagumi nya?
sebelum nya saat Erik datang melamar ku hatiku biasa saja, tidak seperti ini.
Erik mendekati ku dan menyentuh kening ku dengan mengucapkan permohonan maaf nya.
dia merasa bersalah pada ku karna tiba tiba memberitahu ku, berita yang membuat ku syok mengenai istri sirih nya.
seharus nya dia tidak mengatakan nya saat pernikahan ku berlangsung. harus nya saat Erik melamar ku disitu lah seharus nya Erik jujur pada ku.
Erik :
"Kamu belum tidur..?"
"Sebaik nya istirahat lah.. aku tidur disofa jika butuh apapun panggil saja aku.."
"Tidak usah sungkan ya.."
"Oh ya.. Tita tolong maaf kan aku ya atas kejadian ini.."
"Aku berjanji akan perbaiki ini semua.."
Tita :
"Belum ngantuk tuan.."
"Iya tuan nanti aku bangun kan tua jika butuh sesuatu.."
"Terimakasih tuan.."
"Sudah lah tuan tidak apa apa.."
"Tidak usah pikirkan itu lagi.."
"Aku ingin segera sembuh dan menjalani hidup ku dengan baik.."
"Kalau begitu tuan istirahat duluan saja besok kan harus bekerja.."
Erik kemudian berjalan menuju sofa di sebelah tempat tidur ku.
dia menaruh ponsel nya diatas meja dekat ku lalu dia mulai membaringkan tubuh nya ke sofa mengangkat kedua kaki nya ke atas sofa dan melipat kedua tangan nya di dada. kemudian berusaha memejamkan mata nya.
terlihat raut wajah Erik yang tampak penuh lelah.
ingin rasa nya aku membelai wajah Erik yang sedang tertidur.. tapi tidak mungkin..
"Ahh ada apa dengan ku? kenapa aku begini?
"Tidak mungkin aku jatuh cinta pada Erik si tuan tua itu.. atau hanya sebatas mengagumi saja?"
"Dia kan pria tua dewasa yang pantas nya menjadi kakak ku atau paman ku.."
Ingin rasa nya menjerit,tapi tetap tidak bisa berkali kali aku selalu terjebak dalam situasi yang membuat ku sulit untuk bernafas.
lupakan Erik dalam hati ku.. lalu bagaimana dengan Reza?"
Bersambung..
**************
Hai hai semua para readers semoga suka ya dengan karya saya.. mohon dukungan nya juga saran. 🙏🙏🙏🙏 dan setelah membaca karya saya mohon budayakan untuk selalu like,komen,vote dan berikan bintang 5 nya, juga jadikan karya saya sebagai favorit ya. agar karya saya tetap berjalan, dukungan kalian sangat membantu untuk karya saya.
Terimakasih.. 🙏😍🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Mampir lagi, semangat kakak 😍
2020-10-08
0
The Yelion
hai kk aku dtg nyicil baca sampe Eps 10 dlu. nanti aku next baca lagi. semangat berkarya
salam dari My Heart Choice^^
2020-09-26
0
Dedeck AZza
nyicil 3 bab lagi
2020-09-24
0