2 bulan kemudian
Naya sedang memasak makanan kesukaan Randy, terdengar suara tukang sayur melintas di depan rumah. Naya bergegas keluar untuk membeli bahan sayur yang kurang di dapur. Nampak bu Indro keluar rumah sambil menggendong Fajar putra bu Indro yang masih berusia 1,5 tahun.
"Haduh kamu lucu banget sich Fajar tante gemes" Naya mencubit gemas pipi Fajar
"Tante donk..semangat bikin dedek biar bisa di unyel unyel seperti Fajar ini"
"Daripada om Randy mainan Fajar terus khan lebih baik punya mainan sendiri tan" ucap bu Indro. Naya hanya tersenyum mendengar ucapan bu Indro
"Bagaimana mungkin, kami saja belum melakukannya bu" batin Naya
"Bapak bapak hari ini ada tugas bangun rumah kampung yang roboh kena angin beberapa hari yang lalu itu lho tan, om Randy kebagian bangun rumah janda kembang montok di samping gapura kelurahan yang di pinggir pantai itu..untung aja mas Indro kebagian potong pohon tumbang" Cerita bu Indro memberi informasi pada Naya
Entah mengapa rasanya hati Naya merasa sedih dan kesal padahal dia tau kalau membangun rumah itu pasti gotong royong dan ramai orang. Di dalam rumah Naya terus saja berpikir yang tidak tidak
***
"Bang Randy..abang uda nikah apa belum?" tanya seorang wanita sexy berkulit mulus, baju kerah sabrina warna navy dengan rok mini nya.
"Sudah mbak Dinar, sudah 3 bulan ini" jawab Randy dengan senyum tipis dan hanya menoleh sekilas.
"Uda isi apa belum bang?" tanya wanita bernama Dinar itu ingin tau
"Belum mbak..belum di kasih rejeki sama yang di atas" Jawab Randy lagi sambil mengangkut kayu yang akan di buat atap rumah.
Dinar berjalan mendekat ke tengah para bapak tentara tersebut, melihat kelihaian mereka membangun rumah dengan cepat. Dinar ingin sekali menggoda Randy karena sejujurnya Randy masuk pada kriteria pria idamannya.
Tubuh Randy yang kekar, nampak ototnya yang seketika membuatnya tergila gila. Wajah Randy yang manis menggoda menggelitik hatinya yang sekarang dia sudah menjanda. Dinar menoleh dan berjalan kecil ke arah Randy sambil berbisik
"Abang yang nggak kuat..atau istri abang yang nggak bisa layani abang? Kok belum dapat?"
Randy yang mendengarnya merasa sedikit tertantang dan ikut berbisik dengan senyum nakal khas lelaki "Apa mbak Dinar saja yang layani abang kalau abang nggak puas?".
Dinar yang merasa perasaanya di tanggapi menjadi sangat senang. Dia selalu tersenyum dan seolah mencari perhatian.
Saat jalan pulang kerumah Randy di tanyai oleh seniornya
"Ran, kamu tadi serius atau bercanda? jangan cari perkara dengan Dinar"
"Duuhh..bang Anton, saya cuma bercanda kok. Saya sudah punya istri. Anggap saja itu selingan saat kerja, saya nggak ada niat sama sekali untuk main hati" Jawab Randy yang masih tidak tau cerita lama tentang Dinar.
"Semoga saja.." jawaban Anton menggantung membuat Randy bingung, tapi dia segera menepisnya.
***
Assalamualaikum...
Randy masuk kedalam rumah memberi salam
"Waalaikumsalam mas, sudah pulang? mau kopi atau teh mas?" tanya Naya
"Iya sudah. Teh aja dek! badan mas lelah sekali seharian ini" jawab Randy sambil memijit tengkuknya yang terasa kaku dan punggung yang rasanya berat untuk di gerakkan.
"Ya sudah..sebentar ya mas..aku kewarung bu Lindu dulu, gulany habis mas" Naya segera pergi ke warung bu Lindu.
***
"Tante Randy..beli apa?" tanya bu Lindu
"Gula bu setengah kilo saja" jawab Naya
"Om Randy mau ngopi ya? khan di rumah Dinar ngopi terus..masih kurang to? Kata Mas Lindu om Randy ngajakin si Dinar ho'a ho'e, Kok pas banget ya..yang bercandain si Dinar janda genit itu" Cerocos bu Lindu.
Naya yang mendengar cerita itu seperti merasa ada telur matang menampar mukanya.
"Apa benar suamiku yang kelihatan tenang itu bisa menggoda wanita atau malah suamiku yang di goda? suamiku saja sangat tenang padaku dan tak pernah sekalipun menyinggung hal sepanas itu denganku" batin Naya dengan perasaan naik turun di hatinya.
"Ini bu uangnya" kata Naya sambil menyerahkan uang 10ribu rupiah dan secepatnya berjalan pulang.
"Tante kemana kok buru buru..ini kembaliannya" teriak bu Lindu
"Besok aja bu.. saya mau buat kopi.....susu" teriak Naya dengan mantap
Bu Lindu hanya mengangkat bahu saja bersikap santai dengan masih bersikap tenang tak bersalah padahal dirinya baru saja akan meledakkan dapur orang lain
***
Naya sedang membuatkan suaminya teh, namun pikirannya tidak fokus karena masih teringat perkataan bu Lindu yang menceritakan suaminya telah menggoda Janda bahenol. Nama "Dinar" terus teringat di pikirannya saat ini.
Naya berjalan ke arah Randy sambil menyerahkan teh hangat
"Siapa Dinar?" tanya Naya tiba tiba, membuat Randy terkejut dan tersedak membuat wajahnya merah seperti tomat matang.
"Salah satu warga yang rumahnya mas dan anggota lain bangun dek" Jawab Randy sambil minum lagi teh nya. Randy berpikir secepat itukah gosip bermunculan.
"Warga biasa atau spesial?" tegas Naya
"Tidak ada yang spesial..semua sama dek" jawab Randy
"Kalau memang tidak spesial kenapa aku dengar mas mau mengajaknya....." Naya menggigit bibir bawahnya tak sanggup melanjutkan kata katanya lagi lalu berlari sambil menangis menuju kamar.
Randy yang terkejut melihat Naya menangis segera menyusul istrinya kedalam kamar yang saat ini sedang menyembunyikan wajah dengan memeluk bantal.
"Dek, Sungguh..mas nggak ada apa apa kok sama dia. Adek dengar dari siapa?" tanya Randy dengan lembut sambil mengusap rambut Naya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Nurwana
yg beginian nhe yg bkin peluang tuk pelakor masuk.
2022-08-06
1
Riezca Juri
masa diladenin sma Rendy izzz ,,
2022-04-29
0
Vina
makanya jaga.sikap.jaga tuh mulut bang
2022-04-27
0