"Kamu"
Dengan wajah penuh amarah wanita itu berusaha menarik lagi tangan Naya.
"Apa apaan kamu Alana?" Randy menyingkirkan tangan Alana dari genggamannya pada Naya.
Alana melihat ke arah perut Naya yang terlihat membuncit. Alana merasa tidak senang karena pasti Naya sedang hamil anak Randy. Dulu..Randy selalu mengajaknya menikah karena orang tua Randy ingin mempunyai cucu untuk di beri amanah perusahaan keluarga tapi Alana tidak siap, dia ingin menjadi wanita karir yang bebas dan tidak mau terganggu masalah anak. Dan Alana ingin hamil saat Alana sudah menginginkannya.
"Waahh.. bagus sekali caramu mendapatkan hati Randy. Bagaimana caramu menggodanya? Bukankah dia sangat suci?" Alana berbicara ketus.
Naya masih bersembunyi di belakang Randy tetap menggenggam erat tangan suaminya.
"Ini bukan urusanmu lana, harusnya akal di kepalamu itu jalan..bagi yang sudah menikah, wajar kalau seorang istri hamil, karena dia memiliki suami. Apa kamu pikir ada kucing yang sengaja menghamilinya?" jawab Randy
"Apa bedanya menikah atau tidak. Itu hanya masalah tercatat atau tidak tercatat pada sebuah kertas. Hey Ran..berhubungan badan itu suatu kesenangan, mau kita lakukan pada siapa saja, yang penting hati kita itu untuk orang yang kita suka" Alana menjabarkan pemikirannya
"Kamu sudah gila, pernikahan itu sakral..sekali seumur hidup. jangan jadikan pemikiran bodohmu itu membuatmu menjadi tidak terhormat mbak!" sahut Naya karena tidak sependapat dengan pemikiran Alana
"Hhuuuuhh..susah ya..kalau ikut pemikiran manusia jaman batu.. by the way..apa suamimu itu sudah sepenuhnya jujur tentang masa lalu kami padamu?" Alana tersenyum sinis
"Sudah cukup Alana. jangan ganggu kami lagi" bentak Randy pada Alana lalu menarik tangan Naya untuk pergi menjauh.
"Tunggu mas" Naya menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Alana. "Apa yang belum aku ketahui, ada rahasia apa di antara kalian?" Naya merasa ada sesuatu yang di tutupi suaminya.
"Cckk..Kasihan sekali kamu, itu aku kirimkan sesuatu di wa mu. selamat menikmati" Alana mengedipkan mata..senyumnya penuh kelicikan.
-tiiiinngg-
-tiiiigg-
Ponsel Naya berbunyi berkali kali, di bukanya ponsel itu dan seketika dada Naya sangat sesak, wajahny merah padam menahan marah, air mata tidak bisa di tahannya untuk meluncur deras saat Naya melihat ada video juga foto suaminya bersama Alana.
"Kamu bohong padaku mas, kamu nggak jujur, kamu sering menyentuh Alana hah?" teriak Naya penuh emosi
"Nggak dek, aku nggak pern...." Belum selesai kata kata Randy untuk menjelaskan. Ponselnya berbunyi.
-tiiiinng-
-tiiing-
"B*****t, dasar Alana" Randy mengumpat murka.
"Kamu jahat mas" teriak Naya sambil memukuli dada Randy. Nafasnya sangat sesak kemudian Naya berlari menuju ke depan jalan rumah makan.
"Dek, tunggu dek..jangan lari lari..dengar dulu penjelasanku" Teriak Randy yang mengejar Naya..tapi sayang Naya sudah menaiki taxy.
Randy segera kembali ke mobilnya dan mengejar Taxi itu. Randy tau Naya tidak akan pulang kemana mana tapi melihat kondisi Naya tadi tetap saja membuat Randy sangat khawatir.
Randy mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang
" Halo Dan, tolong bantu aku..Alana di Kalimantan membawa foto dan video yang aku takutkan itu, sekarang Naya marah padaku, saat ini dia sedang mengandung..
Ok..terimakasih bantuanmu" Randy menutup ponselnya dan melajukan mobil lebih cepat.
***
Naya turun dari dalam taxi. Saat berlari tadi perutnya terasa sakit sekali. Dengan berjalan pelan membuka pintu, Naya masuk kedalam rumah sambil memegang perutnya. Naya menarik napas dalam dalam karena dia kesulitan bernapas. Naya mencari cari sesuatu.. Inhaler dalam tasnya sudah habis, dalam laci meja di ruang tamu habis, di kamar pun juga habis. Dengan langkah berat ia duduk pada ranjang.
Randy tiba di rumahnya. Randy segera memarkir mobilnya dan berjalan masuk dengan cepat. Setelah menutup pintu, dicarinya sosok Naya dalam kamar, yang ternyata sedang duduk di atas ranjang berwajah sangat pucat dan kesulitan bernapas.
"Dek, kamu gapapa sayang? Aku bisa jelaskan tapi kamu tenang dulu ya?" pinta Randy memohon pada istrinya
"Kenapa aku harus tau dari mulut mbak Alana mas, kenapa nggak kamu jujur dari awal, kamu memeluk dia, wajahmu sangat menginginkan dia mas. Apa yang kamu lakukan setelah itu saat kamu memeluk dia yang hanya memakai pakaian dalam? Apa kamu pikir aku akan percaya kalau kalian tidak melakukan apapun. Banyak tanda merah di dadanya, apa kamu masih menyangkal kalau itu bukan ulahmu?" Naya marah dengan berteriak kemudian beranjak pergi dari kamar.
Randy merasa sangat bersalah, tapi apapun yang akan di katakannya saat ini pasti tidak akan membantu karena dia tidak mempunyai bukti. Randy membalikan keadaan posisi dirinya dengan Naya, mungkin jika dia yang mengalami hal ini pasti dia juga akan sangat marah.
Saat Naya sampai di depan pintu. Naya merasakan perutnya sangat sakit. Naya berusaha menahan sakitnya tapi napas yang sangat sulit membuatnya sedikit membungkuk dan hampir tersungkur. Tak lama Naya melihat ada darah yang sedikit mengalir dari pangkal pahanya
"Maass...tolong aku" Naya berbicara sangat lirih namun masih bisa terdengar. Randy yang melihatnya segera berlari menangkap tubuh istrinya "Bagaimana ini mas? Aku harus bagaimana?" tanya Naya sambil memegang perutnya dan berpegangan pada lengan Randy
Randy melihat ke arah rok Naya, Randy terbelalak masih tak mempercayai matanya dengan menguatkan dirinya sendiri untuk mengintip sedikit di balik rok Naya.
Jantung Randy seakan berhenti berdetak
"Astagfirullah dek, kita ke rumah sakit sekarang" sambil mengusap wajahnya dengan frustasi karena melihat ada darah disana. Randy segera membawa Naya ke mobilnya menuju rumah sakit.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Any Anthong
gak tau knapa sudah berkali2 baca tapi ttep aja gak ada rasa bosan nya ....
2022-05-07
0
carenina
btw itu kan masa lalu tsk usah di pusing yg penting posisi istri sah siapa...jd jgn mau kalah sm masa lalu yg belum move on justru harus tambah di jaga tuh suami krn suamix tuh kayak x lemah iman
2021-09-12
3
Herlinav Sinaga
yg kuat y
2021-02-13
0