13. Papa

"Ijin komandan..kalau boleh saya rolling minta di alihkan di bagian taman" Randy menghadap komandannya.

Komandan sudah mendengar Rumor Randy tergoda dengan Dinar.

"Kamu harus bersikap profesional dalam bekerja. tapi demi keutuhan rumah tangga kamu juga penting. Saya ijinkan kamu bergabung dengan team taman, sekarang silahkan kamu bergabung dengan team mu" Ucap komandan

"Siap laksanakan...terimakasih komandan" Balas Randy tegas.

Komandan hanya menepuk bahu Randy lalu melangkah pergi.

Keputusan untuk pindah tempat adalah demi menjaga perasaan Naya juga menjaga hubungan rumah tangganya dengan Naya. Dia tidak ingin ada kesalahpahaman terus antara Naya dan dirinya

Kriiiinngg

"Hallo pa..iya sudah disini..nanti aku jelasin pa, jangan bahas Alana lagi!..hmm..aku bawa istriku...oke" Randy menutup percakapan dengan papanya.

***

"Dek..ayo ikut mas ke kota, papa tunggu kita disana" ajak Randy

"Apa harus sekarang mas..aku takut" tanya Naya khawatir kalau papa Randy tidak menerimanya.

"Jangan mengkhawatirkan apapun semua akan baik baik saja..ada aku" Randy mengelus rambut istrinya, dia tau kegelisahan istrinya tentang pernikahan mereka yang terkesan mendadak, tapi Randy tau betul seperti apa kedua orang tuanya.

***

"Apa ini menantu papa Ran?" tanya papa pada Randy

"Iya pa ini istriku. Yaa..papa sudah dengar khan ceritaku tentang Alana juga Naya" Jawab Randy

Naya memberanikan diri..mendekat menyalami kedua mertuanya. Mama yang sedari tadi terdiam mulai tersenyum senang

"Apa kabar sayang,ini mama dan papa kamu juga"

Air mata Naya meluncur tanpa bisa di cegah. Naya memeluk Naya erat. Inikah pelukan hangat seorang mama..bau parfum yang lembut, detak jantung yang tenang. Mama seperti bisa merasakan kerinduan menantunya pada sosok mama

"Sayang,katakanlah apapun pada mama jika kamu butuh mama. Mama akan selalu ada. Jangan merasa sendiri lagi ya sayang" kata kata mama sangat menenangkan hati Naya.Mama dan papa mertuanya begitu baik.

"Trimakasih ma" ucap Naya penuh terimakasih

"Papa hanya mau cepat kasih mama papa cucu Ran. Mama papa semakin tua. Sudah berapa bulan kalian menikah, masih belum juga ada tanda tanda. Kamu nggak pintar banget sich Ran" ejek papa

"Please pa jangan setiap saat bahas ini terus, aku bosan. Nanti ada saatnya papa punya cucu" jawab Randy merasa tak enak pada Naya karena memang baru satu kali mereka berhubungan badan. Mama yang mendengar anak laki lakinya itu langsung berjinjit sekedar ingin menjitak putranya.

"Hmmm..oke Ran..sekarang kita bahas proyek tambang emas dan batubara kita. Papa mengejarmu menikah dan meminta cucu juga untuk kelangsungan keluarga kita, dulu kamu selalu menunda menikahi Alana hingga terjadi masalah itu. Sudah saatnya kamu pegang dan ambil alih perusahaan, mengertilah Ran! kalau kamu tidak sanggup hadir, lewat laptop dan HP mu juga bisa..khan tidak setiap kali meeting juga" ajak papa membahas perusahaan mereka.

Mendengar pembicaraan keluarganya itu, Naya menjadi paham dan mengerti mengapa Randy bisa sekaya itu, punya rumah,mobil,motor dan barang mewah lainnya juga membayar hutangnya pada Rian. Yang paling penting tentang orang tua Randy yang mengejarnya untuk menikah dan memberi cucu untuk perusahaan papa Randy.

Hari semakin sore,Randy dan Naya pamit pada mama papanya dan mereka pulang ke rumah dinas. Di dalam mobil Naya bertanya pada Randy

"Mas..ternyata mas memiliki segalanya. kenapa mas malah memilih jadi tentara?"

Lama Randy terdiam kemudian dia menjawab

"Itu adalah pilihan hidup sayang, aku tidak begitu menyukai dunia bisnis, aku lebih suka sesuatu yang agak bersifat gentle, tangguh, yaa..agak terselip sedikit unsur kekerasan"