"Maaf..maaf..jangan takut..aku Randy..siapa namamu? tanya Randy.
"Namaku Naya" dengan tetap tertunduk. hanya itu reaksi dari wanita itu gugup. beberapa saat Randy melihatnya hingga Nando membuyaran lamunannya.
"Bro..sudah mulai gelap..aku ada janji..kamu selesaikan urusan ini, aku pamit"
"Ya sudah hati - hati, sampai jumpa nanti" kata Randy
Nano melangkah pergi sambil meraba ponsel ingin mengabari Dani sahabat mereka, tapi di urungkan niatnya karena masih ada pekerjaan lain. Nando teringat ucapan Randy saat perdebatan yang tadi terjadi, apa benar Randy sahabatnya itu akan memilih wanita yang baru saja di temuinya untuk menyelesaikan masalahnya.
Randy menoleh pada Naya. Dia melihat wanita itu berwajah sendu mata sembab dan seperti memikul beban pikiran berat. mulailah Randy bicara
"Siapa dia, apa hubungamu dengan dia. Maaf aku harus bertanya karena aku sudah terlanjur masuk dalam masalahmu. aku harap kamu mau bercerita padaku. sekalian ku antar pulang ini mau malam"
***
"Dia Rian, Aku meminjam uang padanya karena ibuku sakit keras, aku tak punya ayah lagi, dia anak rentenir yang mendekatiku sejak dulu tapi aku tidak pernah menanggapinya......hmm..terimakasih banyak bapak sudah mau membantuku.aku akan menggantinya secepatnya" jawab Naya setelah sampai di kontrakannya.
Naya terdiam sepanjang perjalanan di atas motor milik Randy tadi, hingga saat di kontrakan entah kenapa dari mulutnya meluncur kegelisahan selama ini yang ada dalam hatinya.
"iya, santai saja"
"hmm.. bisakah panggil aku mas saja kalau kamu mau, kurasa aku belum terlalu tua untuk dapat panggilan mas" jawab Randy sekenanya karena pikirannya masih kemana mana untuk hari ini.
Naya dan Randy mengobrol ringan basa basi memecahkan suasana. panjang lebar hingga bertukar nomer ponsel. Randy mulai gelisah menatap wajah Naya. Randy juga berpikir untuk segera pamit karena tak enak rasanya jika dia berada di kontrakan seorang wanita yang ternyata hanya berdua ruangan kecil yang lebih pantas disebut kost daripada kontrakan. apalagi posisi mereka berada di dalam yang langsung berhadapan dengan kasur berada di atas lantai.
"Sebaiknya aku pamit pulang sekarang saja. ini sudah malam dan juga kamu bisa segera mengobati memarmu" kata Randy
"iya mas, maaf tak memberimu apa - apa.. terimakasih ya bantuannya hari ini. hmm..mas maaf..apa bisa tinggalkan dulu jaketmu disini? "ucap Naya yang masih menutupkan jaket pada tubuhnya karena bajunya sobek.
"Sudahlah tenang saja. Pakailah jaket itu aku mengerti" jawab Randy
Randi melangkah keluar menuju motornya untuk pulang.dia paham untuk ruangan yang hanya kamar saja tidak mungkin untuk Naya mengganti pakaiannya sedangkan pasti ada bagian tubuh Naya yang memar akibat pukulan Rian yang membuat Naya tidak nyaman mengganti pakaianya walau di kamar mandi sekalipun.
***
Ada rasa kasihan, tidak tega tapi di tepis dari pikirannya. Saat melaju di atas motor pun dia masih terus memikirkan Naya.. entah apa yang berkecamuk di pikiran dan hatinya, yang pasti ada kata "cantik" didalamnya
"deeggg".
"Kenapa ini? Astagfirullah
apa aku harus memilihnya untuk do'aku selama ini? aku akan jalani apapun jika memang ini kehendakMu" ucap Randy sambil mengelus dadanya. segera dia sadar dan melajukan motornya lebih cepat.
Didalam kontrakannya Naya membuka jaketnya,dia merintih kesakitan lengan, bahu dan dadanya memang mulai memar biru. sakit sekali menggerakanya.
------
"Aku belum membahas dengan benar masalah uang mas Randy yang di berikan pada mas Rian. bagaimanapun caranya aku harus segera menyelesaikannya" batin Naya dalam hati sambil melangkah menuju kamar mandi, dia ingin membersihkan diri, makan malam juga istirahat.
***
"Kamu darimana Sertu Randy.Hari ini ada apel khusus dan kamu tidak di tempat" Bentak seorang perwira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
kasian banget Naya,umurnya berapa? Apa Naya gak punya sodara lain ya..?
2024-03-04
1
Al Fatih
aq juga suka bacanya 🤭
2024-01-08
1
Rynda
kayaknya novelmu tentang tentara semua ya Thor 😊
2023-10-30
2