Selesai mandi Naya mengeringkan tubuhnya, tapi handuk itu kecil daann..Naya lupa membawa pakaiannya.
"Aduuhh aku harus bagaimana? kenapa aku bisa lupa" batin Naya dan akhirnya Naya menyerah karena sudah menggigil kedinginan.
"Mas.." panggil Naya
"Iya" jawab Randy
"Mas, ehm...tolong jangan salah paham dan marah padaku, aku tidak sengaja" Ucap Naya dari dalam kamar mandi.
"Nggak masalah dek, namanya juga kaget" jawab Randy yang masih terusik ingatannya karena pelukan tadi.
"Hmm..sebenernya bukan itu mas, aa..aku lupa bawa pakaianku, aku kedinginan, handukku kecil bisakah aku minta tolong ambilkan pakaianku di lemariku?" pinta Naya takut dan sangat malu tapi ia terpaksa melakukannya.
Randy membulatkan matanya "Cobaan apalagi ini, inikah ujian lelaki?" batinnya.
Mau tidak mau Randi berdiri dan mengambil pakaian Naya dari dalam lemari. Tangannya memperhatikan isi lemari kecil Naya, ada pakaian dalam juga.
"Apakah aku harus mengambilkannya juga? tapi kalau tidak kuambilkan, akan semakin bahaya nanti jika aku terpaksa melihat sesuatu yang tidak seharusnya kulihat" Randy menggelengkan kepala karena harus memikirkan hal yang membuatnya pusing sendiri. sambil tangannya mengambil pakaian juga tak lupa pakaian dalam dengan ragu dan tangan sedikit gemetar.
Terdengar suara ribut dari luar, mereka mengepung kontrakan Naya. Randy bingung dan meletakkan kembali pakaian Naya pada kasur lalu segera keluar.
"Ada apa ini bapak - bapak?" tanya Randy baik baik pada warga .
"Kamu aparat bisa bisanya buat mesum di kampung kami, ayo buka pintunya" kata seorang warga.
"Tunggu dulu pak, ini salah paham, tolong bapak jangan masuk sembarangan, ada wanita di dalam" jawab Randi sambil menghalangi pintu.
"Ya karena di dalam ada wanita makanya kami mau lihat, apa yang kalian lakukan di dalam" jawab Rian yang ternyata provokator mereka. Randy menatap tajam pada Rian.
"Maaf tidak bisa, Karena pemilik kamar ini sedang di kamar mandi" Ucap Randy tegas.
"Dobrak saja pintunya, tangkap saja wanita itu, jangan biarkan ada p*****r di kampung kita" sahut seorang warga bertubuh gendut sambil menabrak tubuh Randy hingga jatuh tersungkur. Dengan segera Randi bangkit dan berlari ke arah kamar mandi dan berusaha menghalangi para warga yang mulai ikut masuk ke dalam kamar sempit itu.
"Tolong pak jangan di buka, biarkan saya memberikan baju untuk calon istri saya dulu, saya punya hak melindungi tubuh calon istri saya, tenang pak..ini akan menjadi tanggung jawab saya" kata Randy pelan namun tegas membuat warga menyetujuinya.
Randy melangkah cepat mengambil pakaian Naya dan segera kembali lalu mengetuk pintu kamar mandi. "Dek..ini pakaianmu". Pintu kamar mandi terbuka, Naya mengulurkan tangan dan mengambil pakaian itu dan segera menutup rapat pintu kamar mandinya.
Randy tetap menunggu Naya di depan pintu kamar mandi sambil lenganya di rentangkan membuat palang agar warga tidak mendekat. Di dalam kamar mandi, Naya memakai pakaian dengan terisak dan ketakutan.
Setelah Naya memakai pakaian, dia membuka pintu, matany terlihat sembab dan ketakutan, Randy menggenggam tangan Naya di belakang tubuhnya berusaha melindungi Naya.
Karena Randy seorang anggota, maka Randy di giring ke batalyon bersama para warga.
Sesampainya di batalyon. Malam itu pun menjadi malam heboh dan teramat panjang setelah warga 'memulangkan' keduany, Batalyon yang akan mengambil alih.
***
plaakk
"Bikin malu batalyonmu ini. kemana pikiranmu? apa ini sikap terpuji seorang prajurit?" bentak Danyon menampar pipi Randy.
"Siap salah komandan"jawab Randy tegas
"Kamu harus menikah Ran, setelah itu kamu di mutasi, bukan hanya batalyon yang tercoreng, namamu di mata warga, juga kelakuanmu yang tidak menjaga harga diri wanita, sudah cukup kuat untukmu mendapatkan sanksi" lanjut Danyon.
"Siap laksanakan" jawab Randy
Komandan melanjutkan ucapannya
"Malam ini kamu menikah, warga menanti keputusan batalyon dan menuntut kejelasan"
Naya berdiri dari duduknya, dia belum siap bahkan ibunya di kampung belum tau sama sekali.
"Pak, bisakah di tunda dulu? saya belum menghubungi keluarga" tawar Naya berdiri dari duduknya memberanikan diri bertanya pada komandan Randy sambil menangis.
Komandan menghela napas lalu berkata "Sayangnya tidak bisa, hubungi saja orang tuamu"
"Ran..berkas pernikahanmu menyusul, segeralah di urus" Komandan melangkah meninggalkan ruangan.
"Mas,bagaimana ini? aku nggak siap mas" tanya Naya menangis sambil menggoyangkan lengan Randy meminta kepastian.
"Dek, ada banyak aturan dalam kedinasanku, saat mereka melihat kita tadi posisi kita tidak menguntungkan kita sama sekali, berusahalah menerima keadaan ini" jawab Randy membujuk Naya.
Naya semakin bingung dengan keadaan ini
"Tapi kita tidak saling mencintai mas, kita baru bertemu dan mas akan di mutasi, Bagaimana denganku? ibuku pun belum tau masalah ini"
"Ini konsekuensi dari setiap perbuatan dek, yang kuat. percayalah..mas nggak akan meninggalkanmu, berusaha menjadi suami yang baik untukmu, berusaha bertanggung jawab dalam setiap keadaanmu" Randy tetap berusaha tenang meskipun hatinya gusar. Randy mengelus pundak Naya pelan.
.
.
.
(***Maaf pada kesalahan author) yang berada di kampung adalah "IBU" Naya
Mohon maaf jika banyak kesalahan pada penulisan. Ini adalah karya pertama author
Selamat membaca😊🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Al Fatih
penasaran dgn kisah selanjutnya
2024-01-08
0
Hany Surya
Semangat Thor
2023-11-28
0
Rynda
xixixi....nikah juga akhirnya
2023-10-30
1