Keduanya di kejutkan dengan teriakan seseorang yang kaget setelah menghidupkan lampu dan melihat keadaan mereka berdua
Abraham langsung menarik dirinya dan berdiri dengan cepat sambil membenarkan bajunya
"Ini tidak seperti yang Mbok Darmi lihat" ucap Abraham sambil berlalu pergi begitu saja
Sedangkan Jasmine masih mengatur nafasnya yang terasa tercekik beberapa waktu yang lalu, dirinya duduk perlahan dan masih linglung dengan kejadian yang barusan di alaminya
"Duh Gusti, apa yang sudah kalian lakukan!" Teriak Mbok Darmi menatap tajam ke arah Jasmine
"Apa sih Mbok, gak ngapa-ngapain juga"
"Nah itu tadi apa?!"
"Tanya sama majikan mbok itu, udah berbuat apa?" Jawab Jasmine sambil berjalan menuju ke kamarnya, dan ketika hampir sampai pintu kamar
"Tunggu!" Ucap Mbok Darmi sambil memicingkan mata, menelisik seluruh tubuh Jasmine yang ada di depannya
Mbok Darmi semakin mendekatkan wajahnya, melihat dengan teliti bibir Jasmine
"Eh, Mbok mau ngapain Deket banget gini?"
"Hem, bibir kamu kelihatanya aman, Angkat hijab kamu, lihat lehernya?!"
"Hah, ngapain lihat leher sih mbok?"
"Lihat ada cup*ng apa nggak"
Sejenak Jasmine termenung tidak mengerti apa maksud mbok Darmi
"Ikan cup**ang ngapain mbok lihat di leher aku, aku juga nggak mungkin nelan itu ikan Mbok!" Ucap Jasmine masih tidak paham, tapi tetap saya mengangkat hijabnya hingga lehernya terlihat oleh mbok Darmi
"Alhamdulillah Mina, kamu masih suci" ucap mbok Darmi lega tanpa menggubris Omelan wanita yang ada di depannya
"Ya jelas lah mbok, orang cuman berantem sama majikan, mana ada bisa menghilangkan kesu*cian" Omel Jasmine sambil melangkah masuk ke dalam kamarnya
BRAK
"Astagfirullah!, Bocah Sableng!" Teriak mbok Darmi kaget saat Jasmine dengan keras menutup pintu kamarnya
Jasmine merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit kamarnya, detak jantungnya masih dirasakan belum sepenuhnya stabil, pengalaman pertama berse*ntuhan dengan jarak yang begitu dengan seorang laki-laki membuat pikirannya kalut
"Sialan!, Menganggu konsentrasi ku saja itu orang, Akh!" Teriak Jasmine keras tanpa sadar belum menutup jendela kamarnya
"Uhuk uhuk"
Sang majikan yang baru saja meminum air putihnya separo langsung tersedak mendengar teriakan Jasmine
"Brengsek!, Ini bocah makin ed*an saja, ngapain malam-malam teriak gak jelas" ucap lirih Abraham di tengah kejengkelannya, kemudian segera menutup jendela kamar yang masih terbuka
Tubuhnya yang lelah segera di rebahkan diatas kasur, mata Abraham terpejam sejenak lalu segera bangkit dan memegangi dadanya, rupanya tanpa sadar bayangan kejadian itu terlintas di pikirannya, bau harum tubuhnya, nafasnya, bahkan semua pemandangan wajah cantik alami nan sempurna dari Jasmine masih terasa melekat kuat dalam diri Abraham
"Breng*sek, baru saja tadi sore ada disini, wanita itu sudah membuatku gila!, Sebaiknya aku menghindari bocah sableng itu" ucap lirih Abraham ngomong sendiri kemudian segera merilekskan tubuhnya dan kembali ke ruang kerjanya untuk mengecek kembali file yang sudah dikirim
*
Sementara itu Rafael tangan kanan Abraham yang sedang menikmati makan malamnya di sebuah restoran setelah sebelumnya menyelesaikan tugas yang di berikan oleh Abraham
Detik berikutnya Rafael terdiam saat melihat orang yang baru saja membuat keributan tadi sudah diamankan didalam ruangan dan kadang masih terdengar teriakannya karena keadaannya yang masih ma*bok
Teriakan mengumpat nama perusahaan Nugraha tertangkap telinganya, sejenak Rafael berfikir apa mungkin orang itu masih ada hubungan erat dengan Perusahaan Nugraha Company yang menjadi saingan terberat bisnisnya
Setelah menyelesaikan makan malamnya yang sempat tertunda, Rafael segera keluar dan tidak sengaja bersamaan dengan laki-laki yang sudah membuat keributan dan berjalan sempoyongan keluar Restoran
Rafael tersenyum menemukan sebuah ide untuk mengorek keterangan dari mulut laki-laki yang ada di sebelahnya dan hasil akhirnya Rafael tertawa puas karena sudah mendapatkan salah satu kelemahan dari perusahaan Nugraha Company
Dan satu lagi yang membuat Rafael bahagia, bahwa orang itu adalah adik dari pemilik Nugraha Company yang ternyata mempunyai dendam dan keinginan untuk merebut perusahaan itu dari tangan kakaknya sendiri
"Benar-benar malam yang istimewa, kali ini nasip mu ada di tangan kami Nugraha Company" batin Rafael sambil tersenyum puas
**
Keesokan paginya, Abraham terbangun dan melangkah ke kamar mandi, dengan tubuh yang masih gontai habis bangun tidur, Tanpa sengaja tangannya terantuk pinggiran pintu kamar mandi dan diapun meringis kesakitan
Tentu saja bukan sakit karena pinggiran pintu yang mengenai tangannya, tapi lebih pada nyeri yang seperti menembus tulangnya
Abraham segera memegangi lengannya pelan dan sedikit mengusapnya, sampai di dalam kamar mandi dirinya segera melepas pakaian atas dan mengecek keadaan lengannya
"Sh*it!, Tanganku sampai biru begini, pantas nyeri banget, tendangan wanita sableng itu cukup kuat juga" batin Abraham
Setelah melakukan ritual paginya, Abraham segera sholat dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke kantor, dengan berniat meredakan rasa nyeri di tangannya, Abraham meminta bantuan Mbok Darmi untuk mengambil Salep pereda memar untuk di oleskan ke lengannya
"Mbok, tolong ambilkan saya salep untuk meredakan bengkak, bawa ke kamar"
"Kenapa tuan, apa habis jatuh?"
"Bukan, ini kelakuan ponakan mbok semalam, lengan saya memar"
"Astagfirullah, maaf ya tuan, nanti biar saya kasih pelajaran di Mina!"
Abraham hanya terdiam dan kemudian segera berlalu dan berjalan menuju ke kamarnya
"Cepat mbok, aku tunggu salepnya"
"Baik tuan" ucap mbok Darmi dan kemudian segera bergegas mengambilnya
Saat mbok Darmi akan membawanya ke atas, tiba-tiba saja perut mbok Darmi melilit dan tidak tertahankan lagi, takut di marahi majikannya, mbok Darmi terpaksa memanggil Jasmine dan meminta tolong untuk membawa obat oles itu ke kamar majikannya
"Hah, gak mau ah mbok, takut salah lagi aku, ntar ngomel lagi"
"Aduh, jangan ngelawan orang tua, kualat kamu nanti, mbok kebelet ini, sudah bawa ke kamar tuan dan langsung keluar, jangan buat masalah!"
"Iya iya, bawel banget si mbok ni, sini biar aku yang ngasih kan ke tuan Abraham"
Rupanya kebiasaan Jasmin suka nylonong tanpa mengetuk pintu sebelum masuk kamar orang belum juga hilang, hingga sesuatu terjadi lagi
BRAK
DUK
"Aduh!"
Pekik suara seseorang yang sedang kesakitan karena terhantam daun pintu yang di buka tiba-tiba oleh Jasmine
Jasmine terkejut melihat Abraham memegangi kepalanya yang sudah nyut-nyutan karena terbentur daun pintu kamar yang di bukanya
"Maaf tuan, saya tidak sengaja, saya pergi dulu!"ucap Jasmine ingin berlari keluar sebelum mendapatkan kemurkaan Raja Singa di pagi hari yang cerah ini
Namun tangan Abraham sudah mendapatkan tangan Jasmine dan kemudian menariknya hingga terduduk di atas sofa kamar
"Mau lari kemana kamu, tanggung jawab!" Teriak Abraham sudah menatap tajam Jasmine sambil membuka satu persatu kancing kemejanya,
Jasmine langsung menganga dan detik berikutnya berdiri memasang kuda-kuda
"Berani macam-macam, jangan salahkan saya kalau terpaksa saya menghajar tuan!"
Pletak
Abraham menyentil jidat Jasmine
"Buang pikiran kotor mu itu, memang siapa yang mau sama pembantu kayak kamu, oleskan obatnya cepat!, Aku gak ada waktu lagi kalau harus nunggu Mbok Darmi!" Bentak Abraham yang kini sudah melepas satu lengan bajunya saja untuk memudahkan Jasmine mengoleskan obatnya
Jasmine bernafas lega sambil menggosok jidatnya yang masih terasa sakit, dan perlahan mendekat ke Abraham lalu untuk melakukan tugasnya
Sementara itu Abraham merasakan kembali jantungnya berdetak tak beraturan saat jari lentik wanita yang ada di depannya sudah menggosok lembut lengannya
"Sudah, keluar!" Ucap Abraham takut tidak bisa menahan dirinya, dan mendorong Jasmine menjauh dari dirinya
Kalau tadi jantung Abraham detak nya tidak beraturan, kali ini jantungnya ingin meloncat keluar saat terlihat baju daster tipis yang nge ngetril itu menera*wang hingga terlihat bentuk tu*buh Jasmine yang sangat meng*goda baginya
"Tunggu!, Jangan pakai pakaian itu lagi, dan ini!" Abraham memberikan uang satu juta di tangan Jasmine, "Beli pakaian baru, buang pakaianmu yang ini, atau kamu memang sengaja mempert**tonkan tub*uhmu di depanku?!"
Jasmine sontak terkejut, melihat diri sendiri dan baru menyadari apa yang dikatakan majikannya benar adanya, degan cepat Jasmine menyambar uang itu, kemudian segera pergi meninggalkan majikannya dengan hati yang dongkol setengah mati
BERSAMBUNG
Author akan UPDATE SETIAP HARI
Jangan lupa Dukung Author dengan
LIKE LIKE LIKE LIKE
KOMEN KOMEN KOMEN
HADIAH HADIAH HADIAH
VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Arjan Sadang
😃😃😃
2023-12-20
2
Isabela Devi
ini cerita bener bener buat gakak 😀😀
2023-12-03
0
Yus Ys
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
2023-12-03
0