Jasmine masih terdiam bersama dengan Abraham berada di kamarnya, keduanya berusaha mendengarkan apa yang terjadi di luar kamar, hingga kemudian terdengar suara Kartika memanggil dan mengetuk pintu kamar Mbok Darmi
Abraham masih terdiam sambil menempelkan punggungnya di pintu kamar Jasmine, tanpa di sadari keduanya masih memegang piring tempat roti bakarnya masing-masing dan saling berhadapan dengan jarak yang lumayan dekat, hingga kemudian Jasmine tersentak saat sang majikan menyadarkannya
"Mundur, ngapain dekat-dekat?!" Ucap lirih Abraham
Jasmine mundur dengan wajah malasnya dan duduk di pinggiran kasur, bau harum roti bakarnya membuat dia teringat akan perutnya yang keroncongan, hingga kemudian tanpa perduli dengan apa yang dilakukan majikannya, Jasmine menyantap roti bakarnya
Abraham terbelalak melihat tingkah pembantu gilanya yang seenaknya bisa makan dalam keadaan genting seperti ini dan tanpa memperdulikannya, hingga diapun juga mengambil sikap yang sama, berjalan duduk di kursi yang ada di dekat meja kamar Jasmine dan melahap roti bakarnya
"Tuan, kenapa makan disini?"
"Lapar, apa lagi, memang jamu saja yang bisa makan seenaknya, aku juga bisa"
"Ih, tapi jangan di kamar ini juga tuan, bisa kan tuan keluar dan makan di meja makan?!"
"Nggak bisa, masih ada Kartika dan Mbok Darmi lagi masak di luar, kamu mau mereka melihatku keluar kamar kamu pagi-pagi buta gini?!"
"Ya tuan juga ngapain tadi masuk dan sembunyi di kamar ini, aneh!"
"Diam, Kartika itu tidak suka sama kamu, kalau melihat kita berduaan di dapur seperti tadi, takutnya dia salah paham, mengira kita ada sesuatu"
"Memang ada"
"Maksud mu?"
"Kita punya hubungan permusuhan, puas?"
"Memang siapa yang memusuhi mu, dasar!"
Jasmine terdiam saat mendengar suara keras Kartika mengomeli mbok Darmi yang sedang membuatkan makanan untuknya, dalam hatinya gak rela Mbok Darmi diperlakukan seperti itu, rasanya ingin keluar dan menendang wanita rubah itu hingga ke ujung dunia
"Suami istri hobinya kok sama, bikin susah pembantunya saja" ucap lirih Jasmine tapi masih bisa dengan jelas di tangkap telinga Abraham yang baru saja selesai makan rotinya
"Aku mendengar mu" ucap Abraham
"Bodo, emang kenyataannya begitu" sahut Jasmine
Abraham langsung berdiri dan melangkah mendekati Jasmine perlahan, Jasmin kaget dan segera berjalan mundur untuk tetap mengatur jarak
"Stop, apa yang tuan mau lakukan?!
"Terserah aku, ini rumahku dan kamar ini juga milikku" ucap Abraham terus mendekat sedangkan Jasmin sudah tidak bisa mundur lagi, tubuhnya tertahan tembok
"Jangan mendekat, jangan coba-coba menyentuh saya, atau saya akan teriak"
"Cih, dasar, otak ngeres" ucap Abraham sambil merampas botol minuman yang ada di genggaman Jasmine dan kembali duduk, lalu meminum air dalam botol itu sampai kandas
Sementara Jasmine hanya bisa melongo melihat kelakuan majikannya yang sudah membuatnya gagal paham dan meminum airnya sampai habis tak tersisa
"Anjir ini orang, kelakuannya bikin gue pengen mencekiknya sekarang juga" batin Jasmine sambil memanyunkan bibirnya kembali duduk di pinggiran kasur
Sejenak Abraham melihat ke sekeliling dan tersadar ada tumpukan buku dan beberapa lembar kertas proposal diatas meja, Abraham mengerutkan alis dan memikirkan sesuatu
"Jadi kamu masih kuliah?"
Pertanyaan Abraham sontak membuat Jasmine terkejut dan langsung ingin menyambar buku dan beberapa lembar kertas proposal nya, namun Abraham menahannya hingga Jasmine susah untuk menariknya
"Tuan, lepas!"
"Nggak akan, duduk dengan baik-baik atau aku paksa kamu duduk di pangkuanku?" Ucap Abraham sambil menyorot mata Jasmine
Jasmine langsung mundur perlahan dan duduk kembali di pinggiran kasur dengan wajah di tekuk
"Mampus, kali ini gue ketahuan majikan, bisa langsung di pecat nih,Duh Gusti, eh kok aku jadi ketularan Mbok Darmi gini ya?!" Jasmin ngomong sendiri dalam hati
"Malah diam, jawab pertanyaan ku!" Ucap Abraham
"Iya tuan, tapi aku gak pernah ninggalin tugas di sini kok, sumpah, dan rencananya mau stop dulu sementara"
"Kenapa, aku gak masalah kamu kerja sambil kuliah, ini kamu sudah buat proposal, terus selesai kan?"
"Iya tuan makasih, Kuliah juga butuh duit, saya mau cari itu dulu" jawab Jasmine
Abraham terdiam, hatinya merasa bersalah tadi sudah sempat mempermainkan Jasmine saat meminta uang padanya, dirinya juga tidak menyangka wanita yang begajulan macam ini ternyata bisa kuliah juga
Jasmine masih terus memperhatikan Abraham, berharap sang majikan berbelas kasih mendengar curahan hatinya dan mau menolong keuangannya
"Ya sudah, cari uang yang banyak dulu, jangan malas kerja disini, biar aku gak rugi misalkan ngasih bonus ke kamu, lumayan kan bisa buat nambah uang buat kuliah"
"Kampret!,Dasar singa, bisanya mengaum saja, kirain tanya-tanya mau bantu keuangan gue, ternyata, dasar pelit, kikir, gak berperasaan!" Segala umpatan di keluarkan oleh Jasmin dalam hatinya
Tiba-tiba saja Jasmin langsung berdiri dan membuka pintu, Abraham melebarkan matanya dan gelagapan tidak sempat lagi mencegah apa yang di lakukan Jasmine
"Apa yang kamu lakukan!" Ucap lirih Abraham dengan wajah mengancam
"Pipis, mau ikut?"
"Dasar!"
Jasmine terkekeh lalu pergi meninggalkan kamarnya, Abraham mendengar Jasmine sempat di sapa oleh mbok Darmi yang masih menemani Kartika di meja makan, tak lama kemudian Jasmine segera masuk kembali kedalam kamar
Dengan wajah kesalnya Jasmin kembali duduk terdiam membisu, sementara Abraham hanya meliriknya sekilas, tak lama keheningan berganti ketika terdengar suara panggilan masuk dari ponsel Jasmine
Abraham mengernyitkan dahi "katanya kesulitan keuangan, tapi masih punya handphone, dasar!" Batin Abraham sambil terdiam fokus mencoba ikut mendengarkan perbincangan pembantunya
"Assalamualaikum Zayeng, sudah bangun ni mbak babu?" Ucap Risma
"Waalaikumsalam, Asem, ngapain telpon jam segini?"
"Mau ngasih tau, nanti dosen pembimbing kita ada waktu jam 10, jangan lupa ya"
"Iya, siap"
"Oh iya, loe belum bayar uang semester?"
"Berisik, belum punyak uang gue, udah di bahas nanti, jangan sekarang"
"Gila loe, emang loe dimana sih?"
"Di kamar"
"Lah terus ngapain harus di bahas nanti?"
Tiba-tiba saja Abraham menyahut obrolan mereka
"Gak usah sungkan, aku juga gak na*fsu sama obrolan kalian!"
"Diam tuan, sial!" Ucap Jasmine kesal
"Anjir, loe di kamar sama siapa Jasmine, woy!" Teriak Risma yang terkejut ketika mendengar suara laki-laki masuk dalam pendengarannya
Tut Tut Tut
Jasmine langsung menutup handphone nya kemudian menatap tajam ke arah Abraham
"Sorry, aku gak sengaja, bilang saja kalau kita nggak ngapa-ngapain sama teman kamu itu, gak usah masang tampang sangar gitu"
"Tuan ini suka sekali bikin masalah sama saya ya?!" Ucap Jasmine emosi dan langsung membuka pintu kamarnya
"Sudah aman, tuan segera keluar dari sini, cepat!" usir Jasmine
"Yakin?"
"Iyalah, cepat tuan, susah banget sih suruh keluar" ucap Jasmine kemudian segera mendorong Abraham keluar dari pintu kamarnya
Baru saja Jasmine lega melihat majikannya keluar, Tiba-tiba saja dikejutkan dengan dorongan pintu yang sangat kuat dan kemudian muncul lagi Abraham dengan muka paniknya yang tanpa sadar sudah mengungkung Jasmine di di balik pintu
"Lepas, apa yang tuan_"
"Sst, diam, Kartika kesini"
Keduanya pun langsung hening, dengan tubuh yang sangatlah dekat hampir tak berjarak, suara nafas keduanya saling terdengar, manik matanya beradu dan bau harum tubuh pun tercium, sejenak keduanya terdiam tanpa sadar menikmati semuanya
Abraham kehilangan kendali, bibir nganggur yang ada didepannya terlalu menggoda untuk dirinya, hingga perlahan dia mendekat ingin sekali mencicipinya dan Akhirnya
BERSAMBUNG
mohon maaf Author ada masalah dalam Update kelanjutan bab novel, masih di konfirmasi ke pihak Noveltoon, mohon bersabar
Author akan UPDATE SETIAP HARI
Jangan lupa Dukung Author dengan
LIKE LIKE LIKE LIKE
KOMEN KOMEN KOMEN
HADIAH HADIAH HADIAH
VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
suharwati jeni
terjadi nih.
ciuman pertama jasmine diambil abraham
2024-05-19
2
Siti Aisyah
iiih....bener. bener yaa thor..gak enak lho maen gantung gitu aja ..😏😏
2023-02-24
0
Christy Oeki
trus berkarya
2022-07-11
0