Jasmine langsung tersenyum ke kasir dan pamit untuk mengganti barang belanjannya, dan segera mengembalikan baju daster mahalnya sambil merenggut
"Mangkanya jangan sok-sokan pilih baju pembantu yang cetar lah, ini lah, itu lah, ujung-ujungnya uang loe gak cukup, malu sendiri kan?!"
"Udah gak usah ngomel, gue bingung beli yang mana ni, model daster yang dua ratus ribuan ke bawah, nggak nge hits gitu"
"Heh, Mpok Mina, gak usah sok gaul jadi babu, pilih yang sesuai budget, ini yang dua ratus ribuan dah bagus, bahan tebal nggak menerawang, ambil Lima, cukup dah duit loe, nanti makan siang gue yang bayar"
Mau nggak mau Jasmine pun akhirnya pasrah menerima keadaan
Jasmine dan Risma sudah duduk di sebuah Cafe untuk makan siang, Risma melirik sebentar ke arah Jasmine yang masih terlihat bermuram durja, diapun hanya mengangguk pasrah saat di tawari makanan yang akan di pesan
"Udah, gak usah sedih gitu, hidup itu harus di nikmati dan di syukuri"
"Iya tau, tapi gimana gue bersyukur kalau kena musibah kayak gini, nasip gue gimana Ris?"
"Bagus lah, dengan gini loe jadi bisa lebih menghargai hidup, lihat noh masih banyak orang yang jangankan pegang uang, makan aja kadang-kadang"
Sejenak Jasmine tersentak, hatinya merasa tertohok oleh perkataan Risma, dia baru menyadari kalau selama ini hanya hidup bergantung dengan uang orang tuanya, apa kabar Risma yang walaupun kaya raya masih giat bekerja di sebuah Cafe untuk menambah biaya kuliahnya sendiri
Jasmine menatap wajah Sahabatnya sendu, rasanya ingin memeluk dan menciuminya karena selalu memberikan aura positif saat bersamanya, tidak dipungkiri kadang sikapnya menyebalkan, ngomongnya juga sering kelewatan, tapi Jasmine tau pasti kalau sahabatnya itu selalu ingin yang terbaik buat dirinya
"Ih, ngapain loe, natap gue naf*su gitu?!"
"Anjir, ini bukan tatapan na*fsu, tapi tatapan mesra ke Sahabatnya, dasar, merusak suasana hati saja" ucap Jasmine yang kini sudah bisa tersenyum lebar
Keduanya segera makan siang saat pesanan sudah datang dan siap di santap sampai ludes, tak lupa segelas minuman jeruk hangat menjadi penutup di kegiatan makan siangnya, setelah itu mereka berdua segera berjalan ke taman yang tak jauh dari Mall untuk bersantai
*
Di perusahaan Nugraha Company terjadi keributan, siapa lagi kalau bukan ulah dari adik tiri tuan Rahmad
Rupanya Anton Budiarta tidak terima dengan pemblokiran ATM yang sudah d lakukan Rahmad kakak tirinya, sementara Rahmad melakukan bukan tanpa alasan karena adiknya itu semakin seenaknya membuang uang tanpa berpikir panjang
"Aku tidak terima dengan apa yang kau lakukan ini kak Rahmad, kamu keterlaluan!" Ucap Anton
"Jaga mulutmu, kau hanya bisa menghabiskan uang tanpa kau ikut bersusah payah membantuku mencarinya kembali" jawab Abraham
"Berikan Nugraha Company padaku, dan aku akan menjadikanya lebih maju darimu!" Sahut Anton dengan emosi
"Mudah sekali kamu ngomong, lihat dirimu sekarang ini, mengurus diri sendiri saja tidak becus!"
Anton semakin geram dan kemudian hendak penyerang Rahmad, dengan sekali hentakan tangannya saja, Abraham membuat Anton sudah terhempas jatuh di lantai ruangan kerjanya
"Kau bukan manusia, dasar iblis, awas saja kau!" Teriak Anton sambil berlalu pergi meninggalkan ruangan dengan menutup pintunya dengan sangat keras
BLAR
"Astagfirullah, belum sadar juga itu anak, dasar!" Ucap lirih Rahmad kemudian duduk kembali
*
Sementara itu di sebuah taman sudah duduk dua orang wanita yang sedang semangat untuk mengobrol
"Apa kabar majikan loe, tuan_, siapa?" Tanya Risma
"Abraham"
"Oh, iya Abraham, kayak pernah denger ya nama Abraham gitu"
"Ya kan barusan gue yang ngomong, ya denger lah loe"
"Ish, bukan itu Mina!"
"Apaan sih Ris, geli kuping gue"
"Sudah, cepetan cerita, penasaran ini"
Kemudian Jasmine segera menceritakan semua hal yang dia ketahui dari Mbok Darmi, Risma sempat terkejut juga bagaimana seorang Abraham nasibnya malang banget dapat istri suka mabok, hidup mewah, keluyuran dan jarang pulang
"Jadi gimana tampangnya?"
"Tuan Abraham ganteng sih, macho banget gitu orangnya, diatas rata-rata deh pokoknya, sayang suka galak sama gue, jadi ogah deket-deket sama tu orang"
"Hati-hati loe ngomongnya, awalnya benci, lama-lama suka nanti loe"
"Eh, sembarangan saja kalau ngomong, majikan gue sudah berumur banget orangnya"
"Berapa umurnya emang?" tanya Risma kepo
"35 tahun"
"Oh mantap itu, Mateng banget malah, yang tua lagi nge TOP, Ho*t lah pokoknya yang kayak gitu, hapal banget sama posisi yang Oh yes, Oh no"
"Kampret!, Gue pulang aja dari pada dengerin omongan loe yang gila"
"Hahaha, gue tunggu kabar baiknya dari loe ya Mpok Mina!" Ucap Risma sambil ngakak lihat wajah jutek Sahabatnya
"Edan, Lo pengen sahabat loe jadi pelakor?!"
"Ye, bukan loe yang perebut laki orang, tapi kalau laki orang kayak tuan Abraham itu memperebutkan hati loe, bolehlah di pertimbangkan"
"Kampret, jaga ucapan loe, ada malaikat lewat entar di Amini, makin runyam hidup gue"
"Gak masalah, apa lagi majikan loe Emang bermasalah sama istrinya yang enggak banget itu, orang yang baik akan dapat jodoh yang baik juga"
"Nih lama-lama gue tinggal beneran ya loe, makin dibiarin makin dalam aja omongan loe, lagian gue lagi gak na*fsu sama majikan gue yang super galak itu"
"Eleh, belum, lihat aja entar, sabar neng"
"Bodoh, yok balik, udah sore ini, gue harus mengemban tugas dari mbok Darmi"
Kedua wanita itu akhirnya beranjak pergi meninggalkan taman, menuju ke tempatnya masing-masing
**
Abraham tengah duduk memeriksa dan mempelajari dengan teliti semua file pekerjaannya, semua masalah dalam perusahaan tidak ada yang bisa lolos dari perhatiannya, bahkan ketimpangan dalam keuangan perusahaan sekecil apapun bisa di deteksinya dengan cepat
Sosok pengusaha yang bertangan besi memang cocok untuknya, sekali ada kesalahan fatal yang merugikan perusahaan tidak perduli banyak atau sedikit, bisa di pastikan pegawai itu akan langsung di tendang dari perusahaan
Kabar baik yang di sampaikan oleh tangan kanannya Rafael juga merupakan Angin segar bagi Abraham agar tidak bersusah payah lagi untuk bersaing dengan perusahaan Nugraha Company saat diperlukan nanti,
Namun demikian, Abraham bukan seorang pengusaha yang gemar menggunakan jalan licik untuk memenangkan sebuah pertarungan dengan perusahaan lain
Saat ada seorang OB masuk dan memberikan minuman yang di pesan, tiba-tiba saja bayangan Jasmine terlintas di benaknya, kejadian konyol yang dilakukannya membuat Abraham tersenyum tanpa sadar
Hingga seorang laki-laki yang sudah masuk dan berada di depannya menjadi terkejut melihat ekspresi wajah Abraham
"Eb, hei Eb, Abraham!" Teriak Rafael mengagetkan Abraham
"Sh*it!, apa yang kau lakukan El, kenapa membentak ku, minta di hajar kau ya!" Jawab Abraham kesal
"Kamu itu sudah gila ya, ngapain senyum naf*su gitu lihat OB, gak ada wanita lain apa?!"
"Sialan, siapa yang senyum ke OB, ini lagi ngebayangin pembantu dirumah"
"Anjir, bangsat kamu Eb, Mbok Darmi di embat juga?"
PLAK
"Aduh anjir, sakit Eb, main geplak aja itu tangan !"
"Kamu pikir aku sudah gila, sampek harus embat Mbok Darmi, sialan!"
"Ya sorry, setahuku kan cuma mbok Darmi yang jadi pembokat kamu di rumah, ada yang baru?"
"Ada"
"Cakep pasti kan, fix, nanti pulang aku ikut"
"Mau ku hajar!"
"Eh, Dasar, gitu aja nyolot, apa kabar istri kamu, hello!"
"Gak ada hubungannya, pergi dari ruangan ku kalau gak ada urusan penting yang mau di bicarakan!" Bentak Abraham kesal
Dengan rasa penasaran yang dalam akhirnya Rafael keluar dengan sebelumnya menyerahkan beberapa arsip yang harus di tanda tangani oleh Abraham
BERSAMBUNG
Author akan Update UPDATE SETIAP HARI
Jangan lupa Dukung Author dengan memberi
LIKE LIKE LIKE LIKE
KOMEN KOMEN KOMEN
HADIAH HADIAH HADIAH
VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Arjan Sadang
seru banget
2023-12-20
2
Siti Aisyah
waah bos punya saingan sekarang...memperebutkan pembantu cantik...rafael semangaat..!!
2023-02-24
0
lovely
s Jasmine berhijab tapi barbar ya🥴
2022-07-31
0