Beruntung tangan mbok Darmi sigap dan dengan cepat langsung membungkam mulut Jasmine, hingga teriakannya tidak lanjut di dengar oleh sang majikan yang sudah berjalan ke lantai atas sambil membawa satu mangkuk Sop Buntut yang hampir saja di makan oleh asisten rumah tangganya
"Apa sih Mbok!" Ucap Jasmine kesal setelah membuang tangan mbok Darmi
"Jangan buat masalah, makan apa yang ada saja, itu masih banyak lauk pauk yang lain" ucap Mbok Darmi
"Iya iya, memangnya mau gimana lagi, majikan edan mbok itu sudah merampas Sop Buntut ku"
"Hus, Diam, ayo kita makan!" Ucap Mbok Darmi sambil melototkan matanya ke Jasmine
Sementara sang majikan yang tentu saja sempat mendengar teriakan Jasmine masih tetap berjalan, tersenyum penuh kepuasan dan kemenangan, lalu masuk ke dalam ruang kerjanya
Jasmine dengan terpaksa menerima keadaannya, toh yang dimakan sekarang juga masih lengkap ada lauk dan sayur mayur nya walaupun tanpa Sop Buntut vaforit nya
"Alhamdulillah, enak kan?" Tanya mbok Darmi
"Alhamdulillah mbok, lezat banget" ucap Jasmine sambil tersenyum
"Mangkanya makan apapun harus selalu di syukuri, insyaallah jadinya berkah, setiap yang di makan jadi obat dan bermanfaat buat tubuh, gak jadi penyakit"
Jasmine tersenyum mendengarkan Kultum malam hari dari mbok Darmi, wanita tua yang satu ini sangat baik, ngayomi dan sabar, walaupun kadang juga keras dan cerewet kalau memang di perlukan
Keduanya kini beranjak dari tempat duduknya kemudian membereskan meja makan dan membersihkan peralatan dapur, lebih tepatnya Jasmine semua yang melakukan, sedangkan Mbok Darmi hanya pemandu wisata dapur bersih malam hari
Setelah semuanya selesai, Jasmine segera masuk ke dalam kamar dan membuka tasnya yang berisi hasil kerjanya melanjutkan proposal yang sedang di kerjakan, kini dirinya segera melanjutkan kembali proposal yang akan di konsul kan ke dosen pembimbing di pertemuan berikutnya, dibukanya beberapa buku tebal yang merupakan referensi yang akan dituangkan ke Skripsinya
*
Di tempat lain, Rahmad Hasan Nugraha sudah di buat kalang kabut dengan kelakuan anaknya yang sudah minggat dari rumahnya, dirinya segera memerintahkan beberapa pengawalnya untuk mencari keberadaan anak semata wayangnya
"Benar-benar kau Jasmine, selalu membuat ulah" ucap lirih Rahmad
Tak lama kemudian datanglah salah satu tangan kanannya yang membawa berita bahwa terakhir di lihat sedang menuju ke rumah sahabatnya Risma, namun setelah di lacak ke sana, ternyata Risma tidak tau apapun soal kepergian Jasmine
"Jadi kau sudah memaksa teman Jasmine itu untuk bicara?"
"Sudah tuan, dan sepertinya kali ini memang benar-benar tidak tau"
"Baiklah, serahkan saja pencarian Jasmine ke anak buah mu, sekarang kita fokus ke perusahaan, ada beberapa tander penting yang harus kita menangkan" ucap Rahmad
"Iya tuan, dan saingan kita kali ini benar-benar perusahaan kuat"
"Iya aku tau, pemimpin perusahaan ini masih muda dan bertangan besi, kita tidak bisa meremehkannya"
"Benar sekali tuan, mereka perusahaan yang tidak lama sudah ada di jajaran perusahaan besar se Asia, hampir sama dengan Nugraha Company"
"Sudahlah, kita siapkan saja semua hal sebaik mungkin, aku yakin Hanzel Company tidak akan mudah menggoyahkan kita"
Tangan kanan Rahmad segera keluar dari ruangan kerjanya, Sementara Rahmad segera berada dalam kesibukannya kembali mengurusi perkembangan perusahaan dan persiapan proyek baru yang sangat ingin di menangkannya
Tak lama kemudian datanglah seorang anak buahnya lagi melaporkan tentang ulah adik tirinya di Restoran Kamayang milik keluarga Rahmad yang sudah di bangun dan di besarkan oleh almarhum istrinya
"Kurang ajar, apa si Brengsek itu sudah diamankan?"
"Sudah tuan, beruntung petugas keamanan segera sigap dan membawanya keluar Restoran"
"Apa kita mengalami banyak kerugian akibat ulahnya?"
"Saya rasa tidak, tuan Anton hanya membanting beberapa kursi dan memecahkan pot Bunga saja"
"Hem, syukurlah, bocah tengik ini benar-benar minta di kasih pelajaran, antar aku besok ke bank, aku akan melakukan pemblokiran kartu kredit dan ATM nya atas nama perusahaan, kali ini aku sudah tidak bisa bersabar lagi" ucap Rahmad dengan emosi
Pasalnya Rahmad sudah tidak bisa lagi menahan diri saat tau adik tirinya sudah berulah di Restoran almarhum istrinya, dan itu sangat membuatnya murka, sang pengawal ikut begidik ngeri saat melihat mata tuannya menyorotkan kebencian dan emosi
*
Abraham masih sibuk dengan pekerjaan setelah menghabiskan satu mangkuk Sop Buntut hasil rampasan dari Asisten rumah tangganya, sesaat kemudian terdengar suara panggilan dari Handphone nya, saat di lihat ternyata dari Kartika Hanzel yang masih berstatus sebagai istrinya
"Halo, ada apa Tik?" Tanya Abraham
"Kau ini selalu saja dingin padaku, tiga hari lagi aku mungkin sudah pulang, dan satu lagi, tambah uangku, saldo ku menipis"
"Hem, akan aku transfer"
"Okey, bay babe, Miss you"
Tut Tut Tut
Suara handphone di matikan oleh Abraham tanpa menjawab istrinya lebih dulu
"Dasar wanita murahan, semakin hari kelakuan semakin menjadi, seandainya bukan karena permohonan Ayah, aku tidak akan pernah Sudi menikahi mu" batin Abraham yang waktu itu tidak mungkin menolak permintaan ayah angkatnya yaitu ayah Kartika
Tak lama kemudian Abraham segera mengambil handphone dan menghubungi seseorang untuk melakukan transaksi pengiriman uang ke Rekening Kartika, sebenarnya sudah sering Abraham memperingatkan Kartika untuk mengerem kehidupan bebasnya, bukannya nurut, mendengarkan saja tidak
Wanita itu hanya tau, menyenangkan hidupnya sendiri, bepergian ke luar negeri, belanja barang-barang mewah, berpesta dan bermain laki-laki yang di sukai nya, Kartika memang sosok wanita yang cantik dengan perawatan tubuh di klinik kecantikan yang mahal dan bergengsi, sebagai mantan wanita yang pernah berprofesi sebagai seorang model, tentu saja sudah terbiasa dengan semacam itu
Di tunjang dengan kekayaan ayahnya yang sudah di wariskan ke suaminya, membuat wanita itu semakin seenaknya menggunakan uang untuk berfoya-foya, dengan gaya se**x bebasnya tentu saja membuat Abraham tidak akan pernah sudi menyentuh tubuh istrinya itu, hingga di malam pengantin baru, terjadi pertengkaran hebat, semua itu terjadi ketika Kartika merasa terhina dengan sikap Abraham yang tidak mau menyentuhnya
Hingga sampai detik ini, Abraham masih berdiri kokoh pada prinsipnya, bahwa hanya wanita Hebat dan Layak yang akan mengandung dan membesarkan anak-anaknya
Tiba-tiba saja Abraham merasa pusing mengingat kelakuan Kartika, dia menginginkan segelas coklat panas untuk menenangkan pikirannya kembali, dan segera menyuruh Mbok Darmi membuatkannya
Tak berapa lama kemudian terdengar suara ketukan pintu ruang kerjanya
"Masuk!" Perintah Abraham
Ceklek
Pintu terbuka dan ternyata bukan Mbok Darmi yang membawakan minumannya melainkan sosok wanita yang sudah membuatnya jengkel dari tadi sore, Abraham menghela nafas lalu menyuruh Jasmine meletakkan Coklat panasnya di atas meja sambil melanjutkan pekerjaannya
Tanpa mengucapkan sepatah katapun Jasmine nyelonong ingin meninggalkan ruangan Abraham begitu saja, Abraham juga terdiam sambil mengamati gerak Jasmine seperti tidak nyaman saat mengantar Coklat panasnya
Hingga kemudian Abraham membelalakkan mata saat melihat Coklat panasnya ternyata sudah pada tumpah semua di meja kerjanya, bahkan ada beberapa file yang terkena tumpahannya
"KAU !!" Teriak Abraham
BERSAMBUNG
Author akan UPDATE SETIAP HARI
Jangan lupa Dukung Author dengan
LIKE LIKE LIKE LIKE
KOMEN KOMEN KOMEN
HADIAH HADIAH HADIAH
VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
CMA ADIK TIRI, HAJAR SAJA...
2024-07-08
2
Siti Aisyah
kabuur...kabuur jas...sebelum tanduk tuam abraham bertengger hahhahaha
2023-02-24
3
Nurhayati
😂😂😂KoCak abiz niE CeriTa na YasMin....Orgna nYabLak abiz🤣🤣🤣
2023-01-17
0