Kembali ke Dilla yang tengah dikurung di ruangannya ia berusaha untuk kabur namun jendela itu dikunci dengan electric yang hanya diketahui dominic melihat itu dari cctv kamarnya dominic hanya bisa tersenyum
Dilla memutuskan untuk menyerah ini sudah 3 hari ia di kurung di diamkan dan hanya di beri air saja tanpa makanan sedikit pun
Wajahnya bahkan sangat pucat pasi dan lemas
dominic yang melihat itu tersenyum dan menutup laptopnya ia bekerja hingga malam hari
Dilla masih terduduk serta termenung di tepi ranjang ia termenung dan menaruh kepalanya di tepian ranjang yang cukup luas rasanya ia seperti tidak ada tenaga tapi ia harus melawan rasa lemasnya ini bagaimana pun caranya
Ia terus mengeluarkan setetes air mata
Brakkk
Dominico datang
"tuan mau apa kau kesini?".ucap Dilla
" ayo lakukan apa yang harus di lakukan !".ucap Dom
"tidak.tidak ". Ucap Dilla ketakutan
Dominico menarik dan mendirikan Dilla paksa lalu mendorong Dilla ke tembok dan mencumbuinya kasar
Dilla ketakutan dan berusaha menolak dan melawan
Dilla meraih lampu tidur di atas nakas dekat tangan nya
Brukkkk
Dilla memukul wajah Domenico dengan lampu yang ia raih hingga pelipis Domenico berdarah karenanya pada kesempatan itu Dilla segera berlari karena pintu terbuka
"Sialan !".
"Dilla !".
Domenico berteriak dengan kencang ia memegang pelipis dengan berdarah
Dilla terus berlari ke bawah dan melewati pintu belakang yang berada dekat dengan hutan ia melewati segalanya dengan larian cepat
Malam yang gelap Dilla berlari dengan sangat kencang ia terus berlari ketakutan
Ia bersembunyi di pohon cukup besar dan menarik nafasnya setengah setengah
Ia melihat kebelakang pohon tak ada siapa siapa
Ia menarik nafas panjang dia mengira bahwa ia berhasil lari dari Dominico
Bruppp
Ia di bekap dari belakangnya dan mendapatkan nafas hangat seorang pria di telinganya yang berbisik mencekam yang tak lain adalah Dominico
"kau kalah dalam permainan ini bersamaku cara Mia !".tekan Dominico tepat di telinganya
Dominico memegang pisau di tangan kanan nya dan mengancam Dilla dengan mata pisau yang mengarah di leher Dilla jika berteriak
Dominico segera menggendongnya seperti karung beras lalu membawanya pergi dan Dilla berteriak sambil memukulinya berkali kali
"lepaskan aku ! Lepaskan aku ! Lepaskan aku !".
Dominico membanting Dilla di atas ranjang angsa miliknya
"kau kalah kali ini dalam membunuhku ! Kali ini,Aku yang akan membunuhmu !".tekan Dominico
Dominico melucuti pakaiannya dan pakaian Dilla paksa
ia mengukung nya dan mengikat tangan Dilla paksa
" lepaskan aku !".ucap Dilla
Dia menarik kaki Dilla dan segera melepaskan semua nafsunya dengan melakukan kekerasan brutal pada Dilla terlebih dahulu yaitu memukulinya dan mencambuknya berkali kali
"AHHHHH..".teriak Dilla
Dominico kemudian terus memperkosanya secara Brutal ia merasa candu dengan tubuh Dilla yang lebih kecil dan lebih muda darinya ini
Semua teriakan Dilla baginya hanyalah suara kesenangan bersama saja
jika Dilla tidak mau atau melawan maka Domenico tak segan membuatnya babak belur dengan luka sana sini ia juga mencambuknya dan menjambaknya Dilla hanya bisa teriak dan menangis tak ada yang mendengarnya
ruangan itu kedap suara adam dan gabriel maupun maid ataupun anak buah lainnya tak bisa mendengar walau Dilla teriak
Dominico benar benar menikmatinya dalam permainan panas yang ia pimpin kuat ini dan ia menuntaskan semua calon anak anaknya ke dalam rahim Dilla dan tubuh Dilla yang penuh luka dengan amat puas
"AHHHHHH.......".lenguh Dominico dengan nafas tersengal sengal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments