bab 19

Reno meninggalkan Arsya dan Sila di ruangan pribadi milik Arsya, ia segara mencari cleaning service untuk membersihkan dan merapikan kembali ruangan milik CEO.

Reno kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan cctv, ia ingin melihat bagaimana cara wanita sihir itu bisa masuk dengan mudahnya. setelah mengetahui kebenarannya, Reno menuju resepsionis dan mengumumkan kepada mereka jika wanita yang tadi mengaku sebagai tunangan CEO tidak boleh menginjakkan kakinya di kantor itu lagi apapun alasannya.

Reno kembali keruangan CEO, untuk melihat keadaan sahabatnya, bersusah payah ia menyembunyikan Arsya dari wanita sihir itu, dan harus pindah kantor demi menghindarinya nyatanya Wanita itu bisa menemukan mereka.

jika kabar ini sampai ke telinga Oma Cintya maka Reno orang pertama yang akan terkena ocehannya. Reno memijat pelipisnya yang sedikit pusing akan hal ini, wanita itu benar - benar licik, apapun akan dilakukannya demi ambisinya.

", Sila tugasmu sekarang untuk menjaga Arsya, soal pekerjaan aku akan menyuruh orang mengerjakannya, tolong awasi dia, jika terjadi sesuatu cepat hubungi aku, jangan biarkan ia mengamuk seperti tadi, itu akan sangat berbahaya bagi kesehatannya", jelas Reno dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Sila hanya menatap Arsya yang kini telah tertidur, tangannya yang luka sudah diperban olehnya, ada perasaan nyeri dan kasihan pada Arsya, dibanding dirinya Arsya lebih terluka atas penghianatan yang dialaminya.

Sila membelai rambut Arsya dengan lembut, ia teringat Adit putranya, mereka memiliki luka yang sama, namun Adit lebih beruntung tidak separah Arsya.

Arsya yang merasa Rambutnya dibelai bermimpi, bertemu sang mama dan sedang membelai lembut rambutnya. perlahan belaian itu menghilang bersamaan dengan hilangnya sang mama, perlahan Arsya mulai membuka matanya, dan mendapati Sila sedang membelai rambutnya.

", apakah kau yang membelai Rambutku", tanya Arsya pada sekretarisnya.

Sila tersenyum malu dan menganggukkan kepalanya, takut jika Arsya akan marah padanya.

", bolehkah aku memintanya lagi, Sila? ucap Arsya dengan penuh harap. ntah mengapa sentuhan tangan Sila membawa kenyamanan tersendiri bagi Arsya.

Sila melakukan apa yang di minta oleh bosnya, meski ada perasaan canggung terhadap Arsya, ia tetap melakukannya dengan penuh ketulusan.

Arsya bangkit dari ranjangnya, dan duduk dibibir ranjang. Sila hanya diam terpaku, melihat pergerakan bosnya.

", apa kau yang mengobati lukaku", tanya Arsya lagi.

dan lagi - lagi Sila hanya mengangguk malu, Arsya menghela napas dalam- dalam dan menghembuskannya perlahan.

", maafkan aku, jika tadi Membuatmu takut, aku belum bisa seratus persen mengontrol emosiku, hingga membuat kekacauan tadi", ucap Arsya sendu.

Sila dengan ragu - ragu menggenggam tangan Arsya, untuk menguatkan dan memberikan ketenangan untuknya. Arsya yang baru pertama kali diperlakukan oleh Sila seperti itu, merasa sangat bahagia, selama ini jika Arsya mencoba mendekati Sila dengan seribu cara Sila akan mampu menghindar.

", bolehkah aku memelukmu", pinta Arsya dengan sendu.

Sila sedikit ragu dengan permintaan Arsya, bagaimana pun status mereka hanya sebagai bos dan sekretaris, jika orang lain melihat tentu akan menimbulkan prasangka buruk terhadapnya.

", jika kau tak mengizinkan tak apa, aku tak akan memaksamu", jelas Arsya dengan kecewa.

", jika itu membuatmu lebih baik, aku tak akan melarang mu", ucap Sila dengan malu - malu dan sangat pelan hingga Arsya hampir tak mendengar ucapannya.

Arsya yang mendapatkan lampu hijau tak menyia - yiakan kesempatan itu, ia memeluk tubuh mungil Sila dengan sangat posesif, aroma tubuh Sila membuat Arsya merasa melayang dan nyaman untuk tetap di sana.

Sila membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Arsya, agar laki - laki itu memperoleh kenyamanan, toh selama ini Arsya banyak membantunya dalam mengurus Dania putrinya. tak masalah jika ia harus mengorbankan tubuhnya untuk dipeluk untuk membalas kebaikannya.

", ehem.... ehem.... ", suara Reno mengagetkan mereka berdua.

", apa kau akan terus seperti itu, kau tak kasihan pada sekretaris mu yang hampir tak bisa bernapas", lanjutnya lagi menyindir sahabatnya, yang sedang menikmati harumnya aroma tubuh Sila.

", bisa- bisanya dia mencuri kesempatan", batin Reno.

", kau menganggu saja, sudah berapa kali jika ingin masuk keruangan ku ketuk pintu terlebih dahulu", ucapnya kesal pada asistennya.

Sila yang kepergok Reno sedang dipeluk Arsya menjadi salah tingkah dibuatnya, Sila segera izin untuk kembali kemejanya.

", kau asisten yang gak ada akhlak, menganggu kenyamanan orang saja", gerutu Arsya pada Reno yang datang menganggu kegiatannya.

", kau sakit dan tidak sama saja, selalu mencari kesempatan, kau tak kasihan padanya yang sudah seperti kepiting rebus karena menahan malu", ucap Reno tak rela disalahkan.

Sila merasa perutnya sangat lapar dan minta segera di isi, dengan cepat ia membeli makanan di kantin, dan membawanya keruangan CEO. dengan telaten ia menyiapkan makan siang untuk mereka bertiga, karena Sila yakin kedua bosnya itupun belum mengisi perut karena kejadian tadi.

", Tuan makan siang sudah siap, mari kita makan", ajak Sila kepada kedua bosnya yang masih sibuk berdebat.

", terima kasih Sila, kau tau jika aku belum makan sejak pagi", ucap Reno yang dibalas anggukan oleh Sila.

Arsya diam saja melihat mereka mulai menikmati hidangan mereka, Reno dengan lahap menyantap apa yang di sajikan Sila karena ia sangat kelaparan.

", kenapa Tuan tidak makan, apa lauknya tidak enak", tanya Sila menghentikan kegiatannya.

", cobalah dulu Tuan, masakan di kantin ini juga enak rasanya, lihatlah Tuan Reno sangat menikmatinya", jelas Sila sambil menunjuk Reno yang sangat lahap memakan makan siangnya.

Reno yang namanya disebut tak memperdulikan mereka, ia terus mengisi amunisinya karena masih banyak pekerjaan yang menantinya, ia tahu jika bosnya itu sedang memainkan drama untuk Sila.

", biasanya jika aku sakit Oma akan menyuapiku", ucapnya sendu

Sila yang mendengar ucapan Arsya sedikit bingung maksud Tuannya.

", tapi Oma anda tidak ada disini Tuan, bagaimana ia bisa menyuapi anda, bersikaplah dewasa Tuan dan makanlah dengan tenang", Sila menyodorkan makan siang Arsya yang sejak tadi belum disentuh.

Arsya hanya diam saja, ia tetap tak menyentuh makanannya dan melipat kedua tangannya di dada.

", dasar wanita tidak peka", umpatnya dalam hati.

Reno sudah selesai terlebih dahulu, ia akan segera kembali ke ruangannya.ia tak ingin menyaksikan drama yang dibuat oleh bosnya, dan tak ingin melihat Sila salah tingkah dan malu karena sikap bosnya.

", aku sudah selesai, terima kasih Sila, aku ingin kembali ke ruanganku, masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan", ucapnya dan beranjak dari tempatnya.

", oh ya Sila, pekerjaanmu hari ini adalah mengurus bayi tua itu, jadi apapun keinginannya ikuti saja, dia ingin kamu menyuapinya", ucap Reno yang menatap sinis pada bosnya, ia segera meninggalkan tempat itu, agar Sila tak malu padanya.

Sila yang mendengar ucapan Reno hanya melongo, bagaimana bisa seorang CEO yang dingin bisa berubah seperti anak kecil.

", kau tak mendengar ucapan Asistenku, aku akan tambah sakit jika kau tak segera melakukannya", ucap Arsya membuyarkan lamunan Sila.

Sila melakukan tugasnya dengan menggerutu dalam hati, bisa - bisanya bosnya bersikap demikian.

Arsya menikmati suapan demi suapan dari Sila, entah kenapa Arsya ingin selalu berada didekat Sila, janda cantik itu sudah memberikan warna baru bagi hidupnya, dan menjadikan ia lebih posesif terhadap sekretarisnya.

Terpopuler

Comments

Ciplux Mbeling ElexMbuekex

Ciplux Mbeling ElexMbuekex

ach sang DUREN yg bucin🤭🤭

2022-03-19

1

Anna Franciskaa

Anna Franciskaa

dug dug dug
😂😂😂

2022-02-23

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Arsa manja ingin di perhatikan

2022-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37 untuk 21+
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 untuk 21+
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bB 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95 gelisah
96 bab 96 malas
97 bab 97 kunjungan Aldi
98 bab 98 dokter cabul
99 bab 99 vitamin kesuburan
100 bab 100 serba salah
101 bab 101 berdoa dan berusaha
102 bab 102 kembali ke paris
103 bab 103 berpuasa
104 bab 104 lanjut puasa
105 bab 105 pulang ke rumah lama
106 bab 106 Vania kesal
107 bab 107 Arsya kesal
108 bab 108 orang misterius
109 bab 109
110 bab 110 memberi hukuman
111 bab 111 romantis
112 bab 112 bukti cinta
113 bab 113 hamil
114 bab 114 pertengkaran
115 bab 115 Menenangkan diri
116 bab 116 penyesalan
117 bab 117 kedatangan Vania
118 bab 118 kedatangan Oma Cintya
119 bab 119
120 bab 120 bertemu Aldi
121 bab 121 menemui Sonia
122 bab 122 menemukan titik terang
123 bab 123 terbang ke Swiss
124 bab 124 pertemuan
125 bab 125 pertemuan 2
126 bab 126 pelanggan kamar 102
127 bab 127 memaafkan
128 bab 128 permintaan Oma Cintya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37 untuk 21+
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 untuk 21+
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bB 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95 gelisah
96
bab 96 malas
97
bab 97 kunjungan Aldi
98
bab 98 dokter cabul
99
bab 99 vitamin kesuburan
100
bab 100 serba salah
101
bab 101 berdoa dan berusaha
102
bab 102 kembali ke paris
103
bab 103 berpuasa
104
bab 104 lanjut puasa
105
bab 105 pulang ke rumah lama
106
bab 106 Vania kesal
107
bab 107 Arsya kesal
108
bab 108 orang misterius
109
bab 109
110
bab 110 memberi hukuman
111
bab 111 romantis
112
bab 112 bukti cinta
113
bab 113 hamil
114
bab 114 pertengkaran
115
bab 115 Menenangkan diri
116
bab 116 penyesalan
117
bab 117 kedatangan Vania
118
bab 118 kedatangan Oma Cintya
119
bab 119
120
bab 120 bertemu Aldi
121
bab 121 menemui Sonia
122
bab 122 menemukan titik terang
123
bab 123 terbang ke Swiss
124
bab 124 pertemuan
125
bab 125 pertemuan 2
126
bab 126 pelanggan kamar 102
127
bab 127 memaafkan
128
bab 128 permintaan Oma Cintya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!