bab 13

mentari pagi menyapa hamparan lembah hijau, menambah semangat bagi pekerja memetik pucuknya. luas mata memandang hanya hijau yang ada, sungguh indah dan menawan.

dari hari semakin hari Dania semakin lengket dengan Arsya, bagi Dania, Arsya adalah sosok pengganti Papanya, yang memilih pergi meninggalkan mereka demi wanita lain.

Arsya yang hidup kesepian sangat bahagia dengan adanya Dania, gadis kecil yang bertingkah lucu, manis, dan cerewet.

", kring... kring.... kring.... ", bunyi bell sepeda berbunyi berkali - kali, sengaja membunyikan berkali - kali agar sang penghuni rumah mendengar dan menghampirinya.

", apa kau tak punya pekerjaan lain, selain mengajak putriku jalan - jalan sore", ucap Sila menegur Arsya yang selalu mengajak Dania pergi di sore hari.

", mama jangan marahin om ganteng, aku yang memintanya datang dan mengajakku keliling bersepeda", marah Dania kepada mamanya.

Dania langsung menghampiri Arsya, yang sudah menunggu, mereka segera pergi berkeliling kebun teh dengan riang gembira.

Sila mendekati Adit, yang hanya sering menyendiri, disekolah pun ia tak banyak memiliki teman. Sila kuatir jika Adit terus seperti ini, waktu Sila banyak terkuras karena menomor satukan Adit, sehingga Dania merasa kesepian dan mengalah demi Adit Abangnya.

", anak mama kok di kamar terus sih, gak pengen kayak adek jalan - jalan gitu", ucap Sila kepada Putranya, dan duduk di tepi Ranjang membelai rambut putranya.

Adit hanya menggeleng mendengar pertanyaan mamanya, ntah apa yang dipikirkan oleh anak itu.

", apa Adit masih ingat Papa", Sapa Sila mengalihkan lamunan Adit, dan berhasil membuat anak itu menoleh pada mamanya.

", Adit tidak boleh menyimpan dendam pada Papa, doakan Papa agar berubah menjadi orang baik, Papa hanya sedang khilaf jadi Adit tidak boleh membenci Papa", jelasnya pada putranya.

", apa Adit tidak sayang dan kasian sama Adek dan mama, yang selalu sedih memikirkan abang, adek lebih suka bermain dengan om Arsya karena mama sibuk ngurusin abang, dan Adek kesepian karena abang tidak bisa bermain lagi dengannya, apa abang mau Adek lebih sayang sama om Arsya dari pada sama abang", ungkapnya lagi.

Adit tak menjawab sepatah kata pun dari mamanya, ia hanya mendengar dan mencoba meresapi setiap ucapan mamanya.

***

", aku kuatir dengan Adit, sudah beberapa bulan kami disini tapi belum merasakan perubahan apapun", ucapnya di suatu sore ketika Arsya berkunjung ke rumah Sila untuk bermain bersama Dania.

", cobalah bicara dari hati ke hati dengannya, doktrin dia agar tidak membenci Papanya, beri dia semangat untuk bangkit, beri dia pengertian bahwa kamu dan Dania adalah orang yang ingin ia lindungi dan sayang, agar dia merasa punya tanggung jawab", jelasnya pada Sila agar mulai mendoktrin hal - hal positif pada putranya.

setiap ada kesempatan untuk bicara berdua dengan Adit, Sila selalu melakukan saran dari Arsya, meski belum membuahkan hasil namun Sila percaya suatu saat Adit akan kembali seperti semula.

**

", apa Adit sudah ada perubahan", tanya Arsya ketika mereka sedang berjalan pagi bersama Dania.

Sila hanya menggelengkan kepala dan tersenyum getir.

", jangan mudah menyerah, suatu saat putramu pasti akan kembali seperti semula, kau harus percaya itu", ucapnya menyemangati Sila.

", aku akan membantumu sebisa ku', sambungnya lagi.

", kenapa aku mulai terbiasa dengan kalian, sehari tak berjumpa dengan kalian membuatku tanpa gairah", batin Arsya.

", om ganteng lihat di sana kupu - kupu banyak sekali", Dania menunjuk kumpulan kupu - kupu berterbangan.

", Dania tak boleh mengejarnya lagi, kita lihat saja dari sini saja ya", jelas Arsya sambil mengendong tubuh Dania.

Sila merasa bahagia putrinya sudah kembali seperti semula, ada perasaan takut dalam hatinya, jika suatu saat Arsya pergi meninggalkan Dania, apakah gadis kecil itu akan bisa menerima.

", ayo kita pulang, hari sudah semakin siang nanti abang mencari kita", ucap Sila kepada putrinya.

hari ini anak - anak libur sekolah, jadi mereka bisa jalan - jalan pagi, dan bebas bermain.

", hai ganteng, pagi - pagi seperti ini kamu sudah melamun!, lihat badanmu semakin besar karena kau malas sekali untuk berolah raga, kau asyik dengan duniamu sendiri", ucap Arsya mengejek Adit.

Adit hanya diam dan mendelikkan matanya menatap tajam pada Arsya. laki - laki itu membuatnya jengkel, orang asing ini yang merebut perhatian Dania dan mamanya.

", aku tak butuh ocehan mu,jika hanya untuk mengejekku", erangnya kesal memandang benci pada Arsya.

", kenapa kau marah pada ku, aku hanya mengatakan hal yang sejujurnya", ucap Arsya yang sengaja memancing emosi Adit.

", ternyata kau anak laki - laki yang cengeng dan lembek, bagaimana kau bisa melindungi adik dan mama mu jika kau sendiri tak memiliki keberanian ", lanjut Arsya ingin melihat apa yang akan dilakukan Adit padanya.

Adit menatap nyalang kepada Arsya, emosinya mulai meluap- luap.

", om tau kau marah dengan om, jangan memendam amarahmu, karena itu akan membuatmu semakin tertekan dan tersakiti, pukul om jika kau marah, atau hajar om, lakukan sesukamu , luapkan emosimu karena itu akan membuatmu lega", bentak Arsya kepada Adit.

Sila yang mendengar keributan di depan segera berlari menuju sumber suara, ia mendapati Arsya sedang membentak putranya, tentu saja awalnya Sila tidak terima tapi setelah mendapat kode dari Arsya, Sila hanya diam menyaksikan saja.

", hiat.... hiat.... suara Adit menyerang Arsya dengan membabi buta, sedangkan Arsya hanya menghindari tendangan dan amukan Adit, mudah bagi Arsya menghindari serangan Adit karena Arsya sangat pandai ilmu bela diri. tak satu pun pukulan Adit mengenai Arsya, sehingga membuat Adit merasa kelelahan dan akhirnya terduduk lemas di lantai.

Arsya memberikan kode kepada Sila agar mengambilkan air minum, dengan hati - hati Arsya memberikan minum kepada Adit agar merasa tenang.

Arsya ikut duduk di samping Adit, ia ikut diam seperti Adit menunggu hingga anak itu merasa lebih baik.

", apa kau merasa lebih baik sekarang", Arsya memulai pembicaraan.

Adit menatap pada Arsya, lalu berdiri meninggalkan Arsya sendiri.

Arsya hanya dapat menghela nafas berat, ternyata ia belum berhasil melakukan terapi, seperti yang dilakukan oma nya dulu kepadanya.

", oma aku merindukanmu dan membutuhkan bantuan mu", batinnya mengingat wanita renta yang masih energik dan tegas, yang selalu menjaganya setelah kedua orang tuanya meninggal.

Sila yang sedari tadi menyiapkan sarapan, melihat Adit masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dengan keras sehingga membuat Sila terkejut mendengarnya.

Sila berlari ke depan melihat Arsya, ia meminta penjelasan pada Arsya apa yang terjadi, namun laki - laki itu hanya mengangkat kedua bahunya.

Sila mengajak Dania dan Arsya sarapan pagi, Arsya memberikan kode kepada Sila agar memberikan waktu untuk Adit agar ia lebih tenang lagi. mereka melanjutkan sarapannya, Arsya sudah terbiasa dengan masakan Sila, karena Arsya merasa masakan itu mengingatkannya pada masakan Almarhum ibunya, bahkan kadang Arsya sengaja datang ke rumah Sila disaat jam makan dengan alasan Dania, padahal ia ingin merasakan masakan Sila.

*****

udah mulai ada rasa nih si Arsya.... gimana nih selanjutnya.... update terus ya

Terpopuler

Comments

yunna

yunna

lha gmna kbr mantan suami jd kepo de ceritanya jd GK sbr dpt krmatu pelakor

2022-12-22

0

Muhamad fajar Saputra pratama

Muhamad fajar Saputra pratama

udh sinyal tuh

2022-02-28

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

semangat

2022-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37 untuk 21+
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 untuk 21+
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bB 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95 gelisah
96 bab 96 malas
97 bab 97 kunjungan Aldi
98 bab 98 dokter cabul
99 bab 99 vitamin kesuburan
100 bab 100 serba salah
101 bab 101 berdoa dan berusaha
102 bab 102 kembali ke paris
103 bab 103 berpuasa
104 bab 104 lanjut puasa
105 bab 105 pulang ke rumah lama
106 bab 106 Vania kesal
107 bab 107 Arsya kesal
108 bab 108 orang misterius
109 bab 109
110 bab 110 memberi hukuman
111 bab 111 romantis
112 bab 112 bukti cinta
113 bab 113 hamil
114 bab 114 pertengkaran
115 bab 115 Menenangkan diri
116 bab 116 penyesalan
117 bab 117 kedatangan Vania
118 bab 118 kedatangan Oma Cintya
119 bab 119
120 bab 120 bertemu Aldi
121 bab 121 menemui Sonia
122 bab 122 menemukan titik terang
123 bab 123 terbang ke Swiss
124 bab 124 pertemuan
125 bab 125 pertemuan 2
126 bab 126 pelanggan kamar 102
127 bab 127 memaafkan
128 bab 128 permintaan Oma Cintya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37 untuk 21+
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 untuk 21+
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bB 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95 gelisah
96
bab 96 malas
97
bab 97 kunjungan Aldi
98
bab 98 dokter cabul
99
bab 99 vitamin kesuburan
100
bab 100 serba salah
101
bab 101 berdoa dan berusaha
102
bab 102 kembali ke paris
103
bab 103 berpuasa
104
bab 104 lanjut puasa
105
bab 105 pulang ke rumah lama
106
bab 106 Vania kesal
107
bab 107 Arsya kesal
108
bab 108 orang misterius
109
bab 109
110
bab 110 memberi hukuman
111
bab 111 romantis
112
bab 112 bukti cinta
113
bab 113 hamil
114
bab 114 pertengkaran
115
bab 115 Menenangkan diri
116
bab 116 penyesalan
117
bab 117 kedatangan Vania
118
bab 118 kedatangan Oma Cintya
119
bab 119
120
bab 120 bertemu Aldi
121
bab 121 menemui Sonia
122
bab 122 menemukan titik terang
123
bab 123 terbang ke Swiss
124
bab 124 pertemuan
125
bab 125 pertemuan 2
126
bab 126 pelanggan kamar 102
127
bab 127 memaafkan
128
bab 128 permintaan Oma Cintya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!