seorang wanita cantik, berpakaian elegan dan semua yang ada pada tubuhnya merupakan barang branded membuat orang yang melihatnya seakan terhipnotis padanya. ia berjalan dengan anggunnya mendekati meja resepsionis.
", dimana ruangan Arsya Mahesa", tanya pada resepsionis dengan angkuhnya.
", apa anda sudah buat janji dengan Tuan Arsya, Nona", tanya resepsionis dengan sopan dan lemah lembut.
", aku tak perlu buat janji dengannya, apa kau tidak tahu jika aku tunangannya", ucapnya ketus.
", apa kau ingin dipecat, dengan mempersulit ku ingin keruangan calon suamiku, jika ku adukan pada bos mu tamat riwayatmu", jelasnya dengan sombong yang membuat resepsionis itu terpaksa menurutinya.
", mari saya antar keruangan CEO nona, tapi Tuan belum datang saat ini", ucapnya menjelaskan pada tunangan bosnya.
di ruangan CEO, Sila sudah sibuk dengan pekerjaannya, dan menyiapkan beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh bosnya.
tiba - tiba pintu dibuka dan masuklah seorang wanita cantik, yang berjalan sangat anggun bak model. Sila masih bingung siapakah wanita itu, yang tiba - tiba masuk tanpa permisi dan sekedar basa - basi.
", Nona Sila, ini adalah tunangan Tuan Arsya", ucap resepsionis kepada Sila yang hanya menganggukkan kepalanya.
", setau ku Arsya tak memiliki tunangan dan istri, dia menduda hingga kini setelah bercerai dengan istrinya", batin Sila yang mencoba menerka - nerka.
", ah bodoh amat, bukan urusanku, lebih baik aku kerjakan pekerjaanku sebelum singa jantan itu mengamuk", batinnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
***
", aku sudah mengetahui dimana mantan suamimu itu berada", ucap managernya.
", aku akan berusaha mendapatkannya lagi, dia sangat mencintaiku, pasti aku bisa merayunya lagi", ucapnya sombong yang hanya di ia kan oleh managernya.
setelah bercerai dengan Arsya, Anna clarissa kehilangan bank berjalannya, semua fasilitas yang pernah ia miliki ditarik kembali oleh Arsya. sehingga membuatnya merasa kesulitan, selama ini Arsya selalu menuruti semua yang ia minta, karena Arsya begitu mencintai Anna, cinta pertamanya sejak duduk di SMA.
", tapi untuk saat ini kau tak bisa kemana - mana, jadwal mu sangat padat, jika kau berani mengacaukannya karena ambisi mu, siapkan uang ratusan juta untuk dendanya", jelas managernya kesal.
sejak bercerai Anna benar - benar frustasi, ia harus bekerja siang malam demi mencukupi kebutuhan hidupnya, tak seperti ketika menjadi nyonya Arsya yang semua serba ada.
Anna hanya diberi izin 3 hari untuk libur, dan ia menggunakan kesempatan itu untuk menyusul Arsya yang berada di pabrik milik Mhs group yang berada di kawasan pengunungan.
***
", bisakah kau membuatkan ku teh hangat", pinta Anna pada Sila.
", busa nona, ada lagi yang anda inginkan nona", tanya Sila dengan sopan.
", tidak, aku hanya butuh teh saja, aku tak terbiasa untuk makan pagi", jelasnya pada Sila.
Sila segera pergi ke pantry untuk membuatkan pesanan tamu bosnya, sekaligus membuatkan untuk dirinya sendiri, sedangkan untuk bosnya akan ia buatkan jika ia sudah meminta, karena Arsya tak suka teh yang sudah dingin.
", Silahkan diminum nona", ucap Sila dan meletakkan secangkir teh untuk tamunya.
Sila kembali duduk di mejanya dan melanjutkan pekerjaannya kembali.
", apakah bosmu setiap hari datang siang begini", tanya Anna yang sudah jenuh menunggu kedatangan Arsya.
", tidak nona, hari ini jadwal Tuan Arsya meninjau pengolahan daun teh yang akan dikirim ke perancis, mungkin siang baru kembali", jawabnya dengan tersenyum manis.
***
tap.... tap.... tap.....derap langkah kaki saling bersahutan dari kejauhan yang kian lama kian mendekat.
Arsya memasuki ruangannya, ia menghentikan langkahnya melihat wanita yang sedang menikmati teh dengan anggunnya. Arsya melanjutkan langkah kakinya menuju mejanya. Anna yang melihat Arsya telah duduk di kursi kebesarannya sangat senang dan tanpa rasa malu Menghampiri dan menggelayut manja lengannya.
", untuk apa kau ke sini", ucap Arsya ketus tanpa memperdulikan mantan istrinya.
", sudah lama aku mencari mu, dan maaf baru bisa menemui mu sekarang", jelas Anna masih bersikap manja pada Arsya.
", kau tak perlu repot - repot untuk mencari dan menemui ku, dan lepaskan tanganmu dari tanganku ", perintah Arsya dengan menghempaskan tangan Anna dengan kasar.
", aku jauh - jauh datang kesini untuk menemui mu dan merindukanmu, Arsya!, apa ini balasan mu untukku?, " erang Anna kesal karena sikap Arsya padanya.
", hahaha.... sejak kapan kau merindukanku ha.... kau bahkan sangat bahagia jika aku pergi, mungkin kau perlu memperbaiki kata- katamu, jika yang kau rindukan adalah uangku bukan diriku", teriak Arsya dengan kesal kepada mantan istrinya.
teriakan Arsya membuat Sila terkejut dan membuatnya tidak nyaman berada di ruangan yang sama dengan mereka. Arsya menyadari akan hal itu, dan berusaha untuk mengontrol emosinya.
", pergilah dari hadapanku, diantara kita sudah tidak terikat apa - apa lagi, semua sudah selesai, dan jangan menggangguku lagi", ucap Arsya pelan namun penuh penekanan.
", aku tidak akan pergi, aku jauh - jauh kesini hanya untukmu, aku ingin memperbaiki semuanya, aku minta maaf Arsya, aku khilaf! , aku akan menebus semuanya, mari kita mulai dari awal lagi", jelas Anna dengan air mata palsunya, dan memohon agar Arsya mau memaafkannya.
", pergi dari hadapanku Anna, kita sudah bercerai, aku tidak membutuhkanmu lagi, urus saja laki - laki simpanan mu jangan menganggu ku, jangan memaksaku untuk berbuat kasar padamu", bentak Arsya yang sudah jengah dengan sandiwara mantan istrinya.
", kau akan menyesal memperlakukan aku seperti ini Arsya, semua ini juga salahmu, aku kesepian karena kau sibuk bekerja dan menjalani pengobatan mu, aku wanita normal Arsya, aku butuh dipuaskan, dan kau tak bisa memberikan itu padaku, semua bukan murni kesalahanku", teriak Anna yang sudah kehilangan kontrolnya, dan mulai meluapkan segala kekesalannya.
prang.... Arsya melempar gelas yang ada di mejanya, yang membuat Anna dan Sila terkejut, Sila bingung harus bagaimana.
", hallo Tuan Reno , cepat keruangan CEO, sekarang", Sila menelpon Reno karena Arsya sudah tak bisa mengendalikan emosinya lagi.
", pergi kau wanita ja****ng, pergi... ", teriak Arsya, dan bersamaan Reno membuka pintu ruangan CEO yang sudah seperti kapal pecah.
Reno yang baru menyadari keberadaan Anna segera menyeret wanita itu keluar, dan memanggil satpam untuk mengusir ular betina itu.
Sila tak berani berbuat apa - apa melihat bosnya yang terus mengamuk dan menghancurkan benda yang ada dihadapannya.
Reno segera masuk kembali keruangan Arsya yang belum berhenti menghancurkan benda - benda di ruangan itu, Reno segera berlari menangkap tangan Arsya yang sudah dipenuhi darah karena meninju meja miliknya, Reno berusaha menahan dan menenangkan sahabat sekaligus bosnya.
", Sila ambil obat dilaci meja Arsya", perintah Reno, dengan segera Sila berlari mencari barang yang dimaksud oleh Reno.
Sila meminumkan obat itu pada Arsya, agar lebih tenang dan lebih baik, Sila dan Reno membawa Arsya masuk kedalam ruangan yang biasa dipakai Arsya untuk istirahat dan membaringkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Wirda Lubis
kasian Arsa gara gara nenek lampir
2022-02-16
1
Desi Ummu Ihsan
ah gara2 si ular betina Anna...Arsya kembali mengamuk dan tak terkendali...kasian
2022-02-15
1