waktu berlalu, semua berjalan sesuai rencana dan dengan pertimbangan yang matang, tak ingin larut dalam kesedihan dan atas dukungan sahabatnya, orang yang selama ini selalu ada untuknya. tiada keluarga karena ia sudah dua tahun yang lalu menjadi yatim piatu. sila adalah anak tunggal begitupun dengan vania, yang membedakan mereka adalah status sosialnya. vania berasal dari keluarga yang kaya sedangkan sila dari keluarga menengah biasa.
sesuai janjinya kepada dania, hari ini vania akan mengajak kedua anak sahabatnya untuk jalan - jalan, sedangkan sila berencana menemui Alex suami dari sahabatnya untuk meminta bantuannya mengurus perceraiannya dengan Aldi.
", hai anak - anak mama, udah siap ya", sapanya pada kedua anak sahabatnya.
mereka hanya tersenyum, menyambut mama angkat mereka.
", aku titip anak - anak ya van", ucap sila kepada sahabatnya.
", jam berapa mas Alex ada dikantornya", tanyanya kepada vania.
", sekarang udah di kantor sil, kami keluarnya bareng tapi", balasnya
", eh yang bukti - bukti kemaren juga udah aku kasih mas Alex semalam, kamu yang sabar dan semangat ya, ingat anak - anakmu jangan bersedih", jelas vania menyemangati sila.
sila hanya mengangguk mendengar penuturan sahabatnya, sila bersyukur memiliki vania, yang selalu bisa diandalkan.
", ayo kita berangkat,", mengajak kedua anak dan Art sila.
mereka Berangkat bersama - sama, namun arah mereka berbeda, sila melaju menuju kantor Alex, sedang vania membawa anak angkatnya ke mall untuk bersenang - senang.
", permisi, saya mau bertemu dengan bapak Alex", ucapnya pada karyawan.
", dengan siapa ibu", balasnya dengan ramah
", saya Sila Kanaya", jelasnya
", oh bapak sudah menunggu ibu, mari saya antar", ajaknya pada sila
sila terpaku, melihat desain ruangan yang begitu megah dan glamor, ruangannya pun lebih besar dari ruang tamu digabung dengan ruang keluarga miliknya.
", sekaya apa sih orang ini", batinnya.
sila memang belum pernah berkunjung kekantor milik suami sahabatnya, meski berulang kali vania mengajaknya, ia tak mau berurusan dengan hukum, saat itu jawabnya. namun nyatanya kini, ia sendiri yang datang ke kantor firma hukum milik suami sahabatnya, sungguh menyedihkan.
", duduk sil, jangan bengong di situ", sindir Alex.
yang di sindir hanya bisa nyengir kuda, menahan malu.
", istriku sudah menjelaskan secara rinci semalam, dan bukti - bukti sudah di tanganku, apa kau yakin dengan keputusanmu", ucap alex
sila hanya mengangguk yakin menjawab pertanyaan dari Alex.
", lalu apa yang menjadi tuntutan mu ", tanyanya lagi.
", aku hanya ingin kedua anakku berada dalam pengasuhan ku mas", balasnya lagi ,
", lalu bagaimana dengan harta gono gini, dan kompensasi untuk anak kalian ", jelasnya.
", soal itu aku gak mau ambil pusing mas, aku ingin masalah ini cepat selesai, dan aku bisa fokus mengurus anak - anak, jika ia mau memberikannya untuk ku dan anak - anak aku terima, jika tidak aku tak masalah", ungkapnya.
", kau ini wanita bodoh atau baik sil, di saat wanita berlomba berebut harta, kamu malah pasrah begitu saja", umpatnya.
", baiklah aku akan berusaha sebaik mungkin untuk kasus mu, dan apapun perkembangannya nanti aku sampaikan padamu", ucapnya lagi.
", mas, mengenai tarif jasa mas Alex gimana", tanyanya dengan rasa takut.
sejenak sang pengacara menatapnya tajam, sila merasakan hawa dingin menyelimuti.
", kau ingin istri menghancurkan seisi rumah dengan memberimu tarif, kau seperti tidak tau istriku saja, untukmu gratis jika tidak aku akan dipenggal istriku", lanjutnya.
Sila tak berani berkata apa pun lagi, ia tau sifat sahabatnya, tapi baru kali ini ia tau bahwa Alex pun takut jika macan betina itu mengamuk, paling tidak masih ada sisi baiknya, walaupun ia tukang selingkuh.
_____******______
sila menghabiskan hari - harinya di resto miliknya, sambil menunggu perkembangan kasusnya. demi mengalihkan perhatiannya dari kasus yang dihadapinya, ia selalu menyibukkan dirinya. di hari libur selalu membawa anak - anaknya pergi berlibur, terkadang vania pun ikut bersamanya.
", bruak... ", pintu ruangan di dorong dengan sangat kerasnya yang membuat sila kaget.
", apa maksud surat ini", ucapnya dengan marah dan melemparkan surat dari pengadilan ke meja sila.
", surat itu sudah jelas isinya", ketusnya
ia tak begitu menanggapi amarah suaminya.
", kau mau hidup susah, dengan bercerai dari ku", ungkapnya geram.
Sila yang mendengar hal itu terasa tertampar hatinya. dengan menyedekapkan tangan di dada ia menatap tajam laki - laki yang ada didepannya.
", selama ini aku hidup susah denganmu, apa kau pikir hidupku bergelimang harta denganmu mas, rumah itu hasil jerih payah kita, mobil itu dari keringat ku sendiri, jadi mana yang kau anggap aku hidup enak denganmu", ucapnya marah.
", seharusnya kata - katamu itu, kau lontarkan pada ja**ngmu, yang kau ajak berlibur, beli barang branded, dan apartemen yang kalian jadikan untuk kumpul ke**o itu", erangnya kesal.
", kau menyelidiki selama ini", tanyanya
", ya, karena aku ingin tau sebaik apa suamiku terhadap ja**ngnya", tatapnya tajam
Aldi tak dapat berkata apa pun lagi, ia tak menyangka istri yang dulu di anggap lemah, penurut, kini berubah menjadi macan betina yang berani melawannya.
", kau akan menyesal nanti, aku tidak akan memberikan sepeser pun untuk mu dan anak - anak", ucapnya dendam
", aku tak perduli hal itu, yang terpenting bagiku adalah berpisah dari laki - laki breng**k sepertimu", jawabnya tak kalah garang.
Aldi meninggalkan ruangan istrinya dengan marah, ia tak menyangka jika sila bisa mengetahui semuanya, dan berani melawannya, padahal sudah sangat rapi ia menyembunyikan perselingkuhannya dengan sekretarisnya selama setahun terakhir ini.
sila benar - benar tak habis pikir dengan suaminya, tak ada niat sedikitpun untuk meminta maaf padanya, setelah apa yang telah ia perbuat. sejuta kecewa menggelayut di dadanya, bayangan keharmonisan rumah tangganya dulu kini sirna entah kemana.
", san , tolong buatkan aku coklat hangat dan roti bakar antar ke ruanganku ", ucapnya pada sang asisten melalui telepon.
tak butuh waktu lama, apa yang dipesannya sudah terhidang di mejanya.
", makasih san", ucapnya pada asistennya.
", ada yang bisa saya bantu lagi mbak", tanyanya lagi.
", kamu tau kan kasus yang aku hadapi saat ini, mungkin aku akan jarang ke resto, tapi sebisa mungkin akan aku usahakan, prioritas ku sekarang adalah anak - anak, jika kamu kesulitan dan aku tidak bisa kamu hubungi, maka mintalah tolong pada vania, aku titip resto ini ya", jelasnya pada asistennya yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri.
sandra lah karyawan pertamanya, sebelum resto itu memiliki pelanggan hingga kini memiliki banyak pelanggan dan karyawan, sandra merasa berhutang budi pada Sila karena Sila lah yang membantu biaya operasi sang ibu, dan memberikan kehidupan yang kayak untuknya dan ibunya. sandra hanya tinggal bersama ibunya, ayahnya meninggal saat ia masih dalam kandungan karena kecelakaan, ibunya bekerja sebagai buruh cuci demi bertahan hidup, dan sandra demi lulus SMA rela bekerja paruh waktu di minimarket.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
ꪶꫝNOVI HI
kasih sianida tu Aldi..
2022-03-30
2
Azifah Elha
suami gk tau diri..
2022-03-11
2
Desi Ummu Ihsan
Benar2 suami luc**t
2022-02-13
0