bab 15

setelah acara masak memasak telah usai, Sila segera ke kamarnya untuk membersihkan dirinya. ia menggunakan dress warna hitam selutut dan berlengan, yang membuat kulitnya nampak lebih putih, mengikat kuda rambutnya lalu memoles sedikit bibirnya agar tidak kelihatan pucat.

Sila kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam mereka, setelah siap ia memanggil kedua buah hatinya untuk makan bersama, tentu saja beserta tamu putrinya.

", ternyata cantik juga wanita ini", batin Arsya melihat Sila yang sedang mengambil makanan untuk anak - anaknya.

", jangan terus melihatku seperti itu, jika tidak ingin ada sendok yang melayang", ucap Sila menyindir Arsya.

Arsya yang merasa tersindir mencoba mengambil air minum dan meminumnya. Sila kini mengambil piring dan mengambil makanan untuknya, dan setelah selesai dengan cepat Arsya menyodorkan piring agar Sila mengisi piringnya dengan nasi dan lauk pauk.

", ambil sendiri, bukannya kau bisa mengambilnya", ketus Sila dan langsung menyantap makanannya.

", tuan rumah gak ada akhlak", omelnya namun Sila tak mendengarnya.

semua makan dengan tenang dan lahab, Adit hanya menatap sinis pada Arsya, kebalikan dengan gadis kecil yang selalu lengket dengan Arsya.

****

ditempat yang berbeda yaitu di perusahaan Mhs Group, Reno sudah mengumumkan tentang penerimaan diposisi sekretaris melalui website perusahaan. baru satu hari dibuka sudah banyak pelamar yang mengirimkan email lamaran pada website tersebut, namun Reno maupun Arsya belum dapat satu pun kandidat yang memenuhi kriteria mereka.

", pantau terus email yang masuk, dan pastikan tidak ada lagi sekretaris yang hanya ingin mencari - cari kesempatan untuk menggodaku, jika itu terjadi lagi aku akan mengembalikan mu pada oma cintya" ucap Arsya mengancam asistennya karena ia sudah lelah bergonta ganti sekretaris.

", baiklah tuan, saya pastikan tidak adalagi hal yang seperti itu lagi", jawan Reno pada sang bos

Arsya mengusir Reno dari ruangannya, ntah mengapa ia terbayang - bayang seorang wanita yang galak dan selalu judes kepadanya. siapa lagi kalau bukan Sila, ibu dua anak itu masih terlihat cantik dan mempesona di mata Arsya.

", sungguh bodoh laki - laki yang mencampakkan mu ", batinnya sambil tersenyum - senyum sendiri didalam ruangannya.

***

Di kediaman Sila, ia sedang mengecek email dari asistennya dan memeriksa beberapa laporan keuangan resto nya. setelah memeriksa dengan teliti dan dirasa tak ada yang mencurigakan, Sila kembali berseluncur ke dunia maya.

", hah.... Mhs group membuka lowongan untuk sekretaris", batinnya setelah membaca pengumuman.

",dulu aku berkali - kali melamar ke perusahaan ini tapi tak sekalipun mendapat panggilan, apa aku iseng - iseng ja ah.. kirim lamaran dan cv ku hehehe... ", gumannya dalam hati sambil tersenyum - senyum sendiri.

Sila mencoba mengirim berkas lamarannya ke Mhs group, sejak lulus kuliah ia selalu bermimpi agar bisa bekerja di perusahaan yang besar dan megah itu, namun hingga ia menjabat manager keuangan di perusahaan tempatnya bekerja, namun tak pernah sekali pun Sila dipanggil untuk interview.

dreett... dreeetttt... dreeettt... bunyi panggilan masuk ke hp Sila. dengan cepat Sila memencet tombol berwarna hijau.

", belum bangun Sil", ucap seseorang diseberang sana.

", enak ja, aku baru ja ngecek laporan yang dikirim Sandra , Van", jawabnya pada sahabatnya.

", eh.... kapan kamu balik ke sini sil, aku kangen deh, kamu lihat aku dimana sekarang", cerocosnya pada sahabatnya, sambil mengkamera di sekitarnya.

", kamu di ruangan ku Van", tanya Sila kepada sahabatnya.

", hem...., pagi - pagi mantan suamimu datang ke Resto mu, dan memaki semua karyawan, Sandra menghubungi ku, dan aku langsung datang kesini, dia masih mencari kalian", jelas Vania panjang lebar kepada Sila sahabatnya.

", aku sungguh tak tau Van, kenapa dia mencariku, selama setahun lebih kami disini, kenapa baru sekarang dia mencari kami", ucap Sila lesu, entah mengapa rasa takut bertemu dengan mantan suaminya, ditambah Adit yang selalu ketakutan jika harus bertemu dengan papanya.

", entahlah Sil, aku juga tak mengerti dengan Aldi, bahkan menurut karyawan di Resto dia hampir setiap hari memantau Resto mu", jawab Vania kepada sahabatnya.

setelah berbicara cukup lama, mereka mengakhiri panggilannya. Sila termenung sendiri mengapa Aldi masih mencarinya, bukankah sudah tak ada lagi urusan diantara mereka.

***

", ini beberapa kandidat yang melamar jadi sekretaris anda Tuan", ucap Reno menyodorkan amplop yang dibawanya.

", Apa kau sudah benar - benar mengecek cv mereka dengan benar", tanya Arsya sambil terus menatap laptopnya.

", sudah Tuan, bahkan ada seseorang yang ikut melamar dan anda sangat mengenalnya", Arsya menautkan sebelah alisnya mendengar penuturan asistennya.

", siapa yang kau maksud, jangan setengah - setengah jika memberikan informasi", jawab Arsya yang melotot menatap Asisten tengilnya.

Reno hanya melenggang dan mengangkat kedua bahunya, seperti tom dan jerry kedua laki - laki dewasa ini jika sudah bertemu, namun jika menyangkut pekerjaan mereka akan sangat kompak dan saling membantu.

", woi... jawab dulu pertanyaan ku", teriak Arsya pada Reno yang sudah keluar dari ruangannya.

", awas kau", kesal Arsya..

", kenapa Oma memberiku Asisten tengil seperti dia", batinnya sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

Arsya masih terus melanjutkan pekerjaannya, tak perduli dengan yang disampaikan Reno tentang para pelamar sekretarisnya.

", tok... tok... tok... ", pintu ruangan diketuk, dan Reno masuk dengan membawa bungkusan makan siang sang bos.

", tumben ketuk pintu, biasa nyelonong aja", sindir Arsya pada asistennya, yang disindir hanya nyengir kuda.

", mari makan Tuan, sudah saya siapkan", Arsya menoleh pada asistennya, dan berdiri menuju meja dimana asistennya berada.

mereka menikmati makan siang dengan nikmat, jika tidak ada meeting di luar dan makan bersama klien, mereka akan makan siang bersama, Arsya tidak ingin makan seorang diri karena rasanya kurang nikmat, dan selalu ingin ditemani Reno.

", Tuan sudah melihat daftar para pelamar yang saya serahkan tadi", ucap Reno disela - sela makan siangnya.

Arsya hanya menggeleng karena ia sendiri hampir lupa jika asistennya sudah memberikan daftar pelamar yang akan menjadi sekretarisnya.

", anda serius Tuan, anda akan menyesal jika tidak segera melihatnya", ucap Reno sambil tersenyum geli.

", kau ingin mengerjai ku ya, " sambil melempar kerupuk pada asistennya.

", awas saja jika kau berani mengerjai ku, akan ku kirim kau ke hutan biar di makan jerapah", ucapnya sambil mencuci tangannya karena telah selesai dengan makan siangnya.

", mana mungkin jerapah mau memakan ku Tuan, aku adalah Tuannya", ucap asistennya dengan terus menikmati makanannya.

Arsya menuju meja kerjanya dan mengambil berkas yang di maksud oleh asistennya. dengan teliti ia membaca berkas lamaran, dan Arsya terkejut ketika ada nama Arsila kanaya di sana.

", jadi ini yang kau maksud tadi", ucapnya pada asistennya sambil menunjukkan berkas lamaran Sila.

Reno hanya tersenyum menanggapi pertanyaan sang bos.

", kenapa kau tak langsung bicara saja tadi", geram Arsya.

", biar bos sedikit penasaran dan mau ikut andil mengecek para pelamar Tuan", ucap Reno enteng.

", jika aku tau dia ikut melamar, aku tak perlu melihat yang lainnya, dia tak akan menggodaku, bahkan dia selalu jutek dan galak padaku", ucap Arsya pada asistennya.

", baru kali ini ada seorang wanita yang memperlakukan Tuan Arsya Mahesa dengan jutek dan galak, biasa tanpa diminta pun mereka rela tidur dengan anda tuan", sindir Reno pada tuannya.

", dia wanita yang berbeda, dia wanita kuat dan tangguh, aku kasihan padanya dengan apa yang ia alami", jawab Arsya dengan sendunya.

", baru kali ini seorang Arsya punya rasa kasihan, anda tidak sedang jatuh cinta kan tuan", sindir Reno dengan senyum mengejek.

Arsya tak menanggapi kata - kata asistennya, ia sibuk dengan lamunannya tentang Sila, entah rasa itu hanya sekedar kasihan atau rasa yang lain.

Terpopuler

Comments

Desi Ummu Ihsan

Desi Ummu Ihsan

🤣🤣🤣 mana mungkin jerapah memakan Reno tuan....Dia kan Tuannya hihii.
ciee....ciee Arsya mulai terpesona dengan Arsyila....

2022-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37 untuk 21+
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 untuk 21+
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bB 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95 gelisah
96 bab 96 malas
97 bab 97 kunjungan Aldi
98 bab 98 dokter cabul
99 bab 99 vitamin kesuburan
100 bab 100 serba salah
101 bab 101 berdoa dan berusaha
102 bab 102 kembali ke paris
103 bab 103 berpuasa
104 bab 104 lanjut puasa
105 bab 105 pulang ke rumah lama
106 bab 106 Vania kesal
107 bab 107 Arsya kesal
108 bab 108 orang misterius
109 bab 109
110 bab 110 memberi hukuman
111 bab 111 romantis
112 bab 112 bukti cinta
113 bab 113 hamil
114 bab 114 pertengkaran
115 bab 115 Menenangkan diri
116 bab 116 penyesalan
117 bab 117 kedatangan Vania
118 bab 118 kedatangan Oma Cintya
119 bab 119
120 bab 120 bertemu Aldi
121 bab 121 menemui Sonia
122 bab 122 menemukan titik terang
123 bab 123 terbang ke Swiss
124 bab 124 pertemuan
125 bab 125 pertemuan 2
126 bab 126 pelanggan kamar 102
127 bab 127 memaafkan
128 bab 128 permintaan Oma Cintya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37 untuk 21+
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 untuk 21+
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bB 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95 gelisah
96
bab 96 malas
97
bab 97 kunjungan Aldi
98
bab 98 dokter cabul
99
bab 99 vitamin kesuburan
100
bab 100 serba salah
101
bab 101 berdoa dan berusaha
102
bab 102 kembali ke paris
103
bab 103 berpuasa
104
bab 104 lanjut puasa
105
bab 105 pulang ke rumah lama
106
bab 106 Vania kesal
107
bab 107 Arsya kesal
108
bab 108 orang misterius
109
bab 109
110
bab 110 memberi hukuman
111
bab 111 romantis
112
bab 112 bukti cinta
113
bab 113 hamil
114
bab 114 pertengkaran
115
bab 115 Menenangkan diri
116
bab 116 penyesalan
117
bab 117 kedatangan Vania
118
bab 118 kedatangan Oma Cintya
119
bab 119
120
bab 120 bertemu Aldi
121
bab 121 menemui Sonia
122
bab 122 menemukan titik terang
123
bab 123 terbang ke Swiss
124
bab 124 pertemuan
125
bab 125 pertemuan 2
126
bab 126 pelanggan kamar 102
127
bab 127 memaafkan
128
bab 128 permintaan Oma Cintya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!