lelah yang dirasakan Sila ketika hendak bangkit dari tempat tidurnya, ia membayangkan bertapa memalukannya dirinya yang mencoba menggoda suaminya lebih dulu.
" ah... memalukan sekali", umpatnya dan berdiri membersihkan diri.
sekilas ia memandang wajah suaminya yang masih terlelap... " manis sekali", batinnya
Sila turun kebawah untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. setelah selesai ia menuju kamar anak-anaknya, untuk melihat mereka.
" anak mama kok belum pada mandi ", tanyanya pada kedua anaknya
" masih males ah ma, inikan hari libur, saatnya bermalas - malasan ", ucap si sulung .
" papa udah berangkat ya ma", tanya dania pada Sila
Sila hanya tersenyum sambil menyisihkan anak rambut putrinya dan menyelipkannya ditelinga. Sila tau jika putri kecilnya ini sangat merindukan kebersamaan dengan papanya.
" belum sayang, papa masih bobok", jelasnya
" kok tumben ma, biasanya sudah berangkat, apa papa gak kerja?, kembali bertanya pada sang mama.
Sila hanya tersenyum, dan mengangkat kedua bahunya tanda ia tidak tahu.
" kalian mandi ya, dan langsung sarapan, mama mau lihat papa dulu", ucapnya sambil berlalu meninggalkan kedua anaknya.
dengan hati- hati Sila membuka kamar agar tidak terdengar suara yang dapat menganggu suaminya. ia tidak berniat untuk membangunkan suaminya, ia ingin sedikit egois agar suaminya tidak berangkat bekerja, ia ingin meminta waktunya hari ini untuk kedua anaknya.
tepat jam sembilan pagi, Aldi baru terjaga, ia merasakan tubuh uang sedikit rileks dan ringan, mungkin efek mendapatkan vitamin semalam.
ia belum berniat untuk beranjak dari ranjangnya, ntah mengapa hari ini ia malas untuk ke kantornya. sejak mendapatkan proyek baru, tiada hari tanpa kekantor, bahkan ia melupakan keluarganya.
" sekali - sekali aku absen gak masalah, masih ada asistenku yang bisa aku andalkan", batinnya.
Aldi beranjak dari ranjangnya untuk membersihkan dirinya, setelah dirasa rapi dan wangi, ia turun untuk sarapan dan menyapa anak dan istrinya.
suara langkah kaki mengalihkan pandangan ketiga insan yang sedang asyik menonton kartun kesukaan si bungsu, Sila melihat suaminya hanya memakai pakaian santai tampak tersenyum bahagia.
" kenapa ma, senyum - senyum lihatin papa, jangan bilang mama lagi bayangin yang gak- gak", goda aldi pada istrinya
Sila yang digoda suaminya mendaratkan cubitan kecil di lengan suaminya.
", jangan asal deh pa", berlalu meninggalkan suaminya menyiapkan sarapan untuknya
Aldi hanya mengekori istrinya, ia memang sudah sangat lapar, energinya terkuras karna permainan mereka semalam.
Sila mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya dan menuangkan air minum.
", papa gak kerja hari ini?, tanyanya
Aldi mendapat pertanyaan itu, menghentikan kunyahannya dan memandang istrinya.
", hari ini aku ingin menghabiskan waktuku bersama kalian, membayar yang sudah hilang karena kesibukan ku", jelasnya dan melanjutkan aktivitasnya kembali.
Sila tersenyum bahagia, ternyata usahanya semalam bukanlah ide yang buruk meski menahan malu. nyatanya suaminya mulai berusaha untuk membagi waktu untuk mereka.
", jika tahu begini, aku akan sering - sering melakukannya", batinnya
Sila meninggalkan suaminya yang masih menikmati sarapannya yang terlewatkan. Sila memberitahukan kepada anak - anaknya jika mereka akan jalan - jalan dan menyuruh mereka untuk bersiap - siap. Dania bersorak gembira, akhirnya ia bisa berkumpul lagi bersama kedua orangtuanya .
Sila menuju lantai atas untuk bersiap, tak butuh waktu lama bagi mereka. kini tinggal menunggu sang big bos yang siap mengantar dan mentraktir mereka untuk bersenang - senang.
setelah menentukan arah dan tujuan mereka, mobil pun melaju secara perlahan, bukan hal yang baru jika weekend jalanan akan macet, mungkin semua orang berpikir yang sama, melepas penat sekedar mencari hiburan .
butuh waktu dua jam bagi mereka untuk sampai ditempat yang mereka tuju.
", hore... hore... bang temeni adek main disana ya", dania menarik tangan adit dan menunjuk tempat yang ia maksud.
", jangan tarik - tarik donk dek, sakit nih tangan abang", ocehan abangnya tak dihiraukan, dengan antusias dania mencoba setiap permainan yang ada.
sepasang suami istri itu, melihat kedua anaknya dari kejauhan, mereka bergandengan tangan mencari tempat duduk terdekat, agar bisa memantau buah hati mereka.
setelah puas bermain, kedua anaknya menghampiri mereka.
", pa, ke kedai es krim yuk", ajak dania kepada papanya.
Aldi hanya menurut, ketika putrinya membimbingnya ke sana, sedangkan adit dan sila mengekor sambil geleng - geleng kepala melihat tingkah dania.
Aldi mengantri mengambil pesanan mereka,
", hari libur kenapa harus seramai ini sih", umpatnya kesal.
setelah mendapatkan pesanannya, Aldi segera menuju tempat mereka. mereka makan es dengan sangat nikmat sambil bercanda ria, hati Sila menghangat melihat kebahagiaan kedua anaknya.
tak terasa waktu telah senja, setelah berbelanja, bermain, dan makan, mereka memutuskan untuk pulang.
", hari yang melelahkan dan menyenangkan, makasih pa atas hari ini", ucapnya pada Aldi
Aldi hanya tersenyum sambil membelai pipi istrinya dengan lembut.
", aku akan berusaha untuk mengatur waktu ku demi keluarga kita, sayang", ungkapnya.
Sila hanya tersenyum dan mengangguk sebagai tanda mengerti.
mobil perlahan memasuki garasi rumah mereka, kedua anaknya masih tertidur di bangku belakang.
", mungkin mereka kelelahan pa", sila menatap kedua anaknya.
Aldi mengendong dania, sedangkan Adit terpaksa dibangunkan karena tidak mungkin untuk menggendongnya.
Sila menyuruh Adit untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum ia beristirahat, sedangkan Sila menuju kamarnya yang juga ingin segera membersihkan diri.
Sila merendam seluruh tubuhnya di bathub, hanya busa yang menutupi tubuhnya yang polos, suara pintu terbuka mengagetkannya, ternyata Aldi yang masuk, dan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.
", mas, aku lagi mandi, tunggu aku selesai dulu", ocehnya dengan kesal.
Aldi tak menghiraukan ucapan istrinya, ia melempar handuknya dengan sembarang dan ikut masuk kedalam bathub.
", mas mau ngapain", erangnya dan merubah posisi tubuhnya.
Aldi tersenyum devil dan tak merasa bersalah sedikit pun .
", aku hanya ingin menemani istriku mandi, tidak ada yang lain", ucapnya dengan liciknya.
", tidak, tidak,.. kau pasti punya niat lain", sila mulai waspada.
", aku hanya ingin membantumu menggosok punggung mu, pasti banyak dakinya karena tanganmu pasti tidak sampai untuk melakukannya", Aldi meraih pinggang istrinya agar duduk membelakanginya.
Sila merasakan geli dan ngeri dengan gerakan yang dilakukan Aldi, gosokan tangannya tak lagi fokus dipunggung saja, tapi sudah mulai meraba ketempat yang diinginkannya, rabaan lembut tangan suaminya nyatanya membuat ia lupa tadi berusaha menolaknya.
Aldi ingin menggoda istrinya dengan menghentikan kegiatannya, meski ia sendiri sudah tidak tahan lagi.
sila yang merasakan kenikmatan dengan aktivitas suaminya, yang tiba - tiba terhenti, sedikit kecewa, ia menatap suaminya dengan sebal.
", tadi mancing - mancing, sekarang udah enak, berhenti", ucapnya sebal
Aldi menahan tawa, melihat tingkah istrinya yang cemberut kerena ulahnya. Aldi kembali pada aktifitasnya agar tidak mengecewakan istrinya dan mereka melakukan kewajibannya di sore hari dan melepaskan segala lelah dan resah bersama air yang mengguyur tubuh mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Desi Ummu Ihsan
hmm...kehidupan rumah tangga mereka mesra dan harmonis tapi kenapa jadi single parent ujung2nya? lanjut thor
2022-02-13
1
Cucu Saodah
mesra gini kok bisa cerai?.. baiklah lanjut thor
2022-01-19
4
Charlotte
b
2021-12-16
1