bab 3

lelah yang dirasakan Sila ketika hendak bangkit dari tempat tidurnya, ia membayangkan bertapa memalukannya dirinya yang mencoba menggoda suaminya lebih dulu.

" ah... memalukan sekali", umpatnya dan berdiri membersihkan diri.

sekilas ia memandang wajah suaminya yang masih terlelap... " manis sekali", batinnya

Sila turun kebawah untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. setelah selesai ia menuju kamar anak-anaknya, untuk melihat mereka.

" anak mama kok belum pada mandi ", tanyanya pada kedua anaknya

" masih males ah ma, inikan hari libur, saatnya bermalas - malasan ", ucap si sulung .

" papa udah berangkat ya ma", tanya dania pada Sila

Sila hanya tersenyum sambil menyisihkan anak rambut putrinya dan menyelipkannya ditelinga. Sila tau jika putri kecilnya ini sangat merindukan kebersamaan dengan papanya.

" belum sayang, papa masih bobok", jelasnya

" kok tumben ma, biasanya sudah berangkat, apa papa gak kerja?, kembali bertanya pada sang mama.

Sila hanya tersenyum, dan mengangkat kedua bahunya tanda ia tidak tahu.

" kalian mandi ya, dan langsung sarapan, mama mau lihat papa dulu", ucapnya sambil berlalu meninggalkan kedua anaknya.

dengan hati- hati Sila membuka kamar agar tidak terdengar suara yang dapat menganggu suaminya. ia tidak berniat untuk membangunkan suaminya, ia ingin sedikit egois agar suaminya tidak berangkat bekerja, ia ingin meminta waktunya hari ini untuk kedua anaknya.

tepat jam sembilan pagi, Aldi baru terjaga, ia merasakan tubuh uang sedikit rileks dan ringan, mungkin efek mendapatkan vitamin semalam.

ia belum berniat untuk beranjak dari ranjangnya, ntah mengapa hari ini ia malas untuk ke kantornya. sejak mendapatkan proyek baru, tiada hari tanpa kekantor, bahkan ia melupakan keluarganya.

" sekali - sekali aku absen gak masalah, masih ada asistenku yang bisa aku andalkan", batinnya.

Aldi beranjak dari ranjangnya untuk membersihkan dirinya, setelah dirasa rapi dan wangi, ia turun untuk sarapan dan menyapa anak dan istrinya.

suara langkah kaki mengalihkan pandangan ketiga insan yang sedang asyik menonton kartun kesukaan si bungsu, Sila melihat suaminya hanya memakai pakaian santai tampak tersenyum bahagia.

" kenapa ma, senyum - senyum lihatin papa, jangan bilang mama lagi bayangin yang gak- gak", goda aldi pada istrinya

Sila yang digoda suaminya mendaratkan cubitan kecil di lengan suaminya.

", jangan asal deh pa", berlalu meninggalkan suaminya menyiapkan sarapan untuknya

Aldi hanya mengekori istrinya, ia memang sudah sangat lapar, energinya terkuras karna permainan mereka semalam.

Sila mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya dan menuangkan air minum.

", papa gak kerja hari ini?, tanyanya

Aldi mendapat pertanyaan itu, menghentikan kunyahannya dan memandang istrinya.

", hari ini aku ingin menghabiskan waktuku bersama kalian, membayar yang sudah hilang karena kesibukan ku", jelasnya dan melanjutkan aktivitasnya kembali.

Sila tersenyum bahagia, ternyata usahanya semalam bukanlah ide yang buruk meski menahan malu. nyatanya suaminya mulai berusaha untuk membagi waktu untuk mereka.

", jika tahu begini, aku akan sering - sering melakukannya", batinnya

Sila meninggalkan suaminya yang masih menikmati sarapannya yang terlewatkan. Sila memberitahukan kepada anak - anaknya jika mereka akan jalan - jalan dan menyuruh mereka untuk bersiap - siap. Dania bersorak gembira, akhirnya ia bisa berkumpul lagi bersama kedua orangtuanya .

Sila menuju lantai atas untuk bersiap, tak butuh waktu lama bagi mereka. kini tinggal menunggu sang big bos yang siap mengantar dan mentraktir mereka untuk bersenang - senang.

setelah menentukan arah dan tujuan mereka, mobil pun melaju secara perlahan, bukan hal yang baru jika weekend jalanan akan macet, mungkin semua orang berpikir yang sama, melepas penat sekedar mencari hiburan .

butuh waktu dua jam bagi mereka untuk sampai ditempat yang mereka tuju.

", hore... hore... bang temeni adek main disana ya", dania menarik tangan adit dan menunjuk tempat yang ia maksud.

", jangan tarik - tarik donk dek, sakit nih tangan abang", ocehan abangnya tak dihiraukan, dengan antusias dania mencoba setiap permainan yang ada.

sepasang suami istri itu, melihat kedua anaknya dari kejauhan, mereka bergandengan tangan mencari tempat duduk terdekat, agar bisa memantau buah hati mereka.

setelah puas bermain, kedua anaknya menghampiri mereka.

", pa, ke kedai es krim yuk", ajak dania kepada papanya.

Aldi hanya menurut, ketika putrinya membimbingnya ke sana, sedangkan adit dan sila mengekor sambil geleng - geleng kepala melihat tingkah dania.

Aldi mengantri mengambil pesanan mereka,

", hari libur kenapa harus seramai ini sih", umpatnya kesal.

setelah mendapatkan pesanannya, Aldi segera menuju tempat mereka. mereka makan es dengan sangat nikmat sambil bercanda ria, hati Sila menghangat melihat kebahagiaan kedua anaknya.

tak terasa waktu telah senja, setelah berbelanja, bermain, dan makan, mereka memutuskan untuk pulang.

", hari yang melelahkan dan menyenangkan, makasih pa atas hari ini", ucapnya pada Aldi

Aldi hanya tersenyum sambil membelai pipi istrinya dengan lembut.

", aku akan berusaha untuk mengatur waktu ku demi keluarga kita, sayang", ungkapnya.

Sila hanya tersenyum dan mengangguk sebagai tanda mengerti.

mobil perlahan memasuki garasi rumah mereka, kedua anaknya masih tertidur di bangku belakang.

", mungkin mereka kelelahan pa", sila menatap kedua anaknya.

Aldi mengendong dania, sedangkan Adit terpaksa dibangunkan karena tidak mungkin untuk menggendongnya.

Sila menyuruh Adit untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum ia beristirahat, sedangkan Sila menuju kamarnya yang juga ingin segera membersihkan diri.

Sila merendam seluruh tubuhnya di bathub, hanya busa yang menutupi tubuhnya yang polos, suara pintu terbuka mengagetkannya, ternyata Aldi yang masuk, dan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.

", mas, aku lagi mandi, tunggu aku selesai dulu", ocehnya dengan kesal.

Aldi tak menghiraukan ucapan istrinya, ia melempar handuknya dengan sembarang dan ikut masuk kedalam bathub.

", mas mau ngapain", erangnya dan merubah posisi tubuhnya.

Aldi tersenyum devil dan tak merasa bersalah sedikit pun .

", aku hanya ingin menemani istriku mandi, tidak ada yang lain", ucapnya dengan liciknya.

", tidak, tidak,.. kau pasti punya niat lain", sila mulai waspada.

", aku hanya ingin membantumu menggosok punggung mu, pasti banyak dakinya karena tanganmu pasti tidak sampai untuk melakukannya", Aldi meraih pinggang istrinya agar duduk membelakanginya.

Sila merasakan geli dan ngeri dengan gerakan yang dilakukan Aldi, gosokan tangannya tak lagi fokus dipunggung saja, tapi sudah mulai meraba ketempat yang diinginkannya, rabaan lembut tangan suaminya nyatanya membuat ia lupa tadi berusaha menolaknya.

Aldi ingin menggoda istrinya dengan menghentikan kegiatannya, meski ia sendiri sudah tidak tahan lagi.

sila yang merasakan kenikmatan dengan aktivitas suaminya, yang tiba - tiba terhenti, sedikit kecewa, ia menatap suaminya dengan sebal.

", tadi mancing - mancing, sekarang udah enak, berhenti", ucapnya sebal

Aldi menahan tawa, melihat tingkah istrinya yang cemberut kerena ulahnya. Aldi kembali pada aktifitasnya agar tidak mengecewakan istrinya dan mereka melakukan kewajibannya di sore hari dan melepaskan segala lelah dan resah bersama air yang mengguyur tubuh mereka.

Terpopuler

Comments

Desi Ummu Ihsan

Desi Ummu Ihsan

hmm...kehidupan rumah tangga mereka mesra dan harmonis tapi kenapa jadi single parent ujung2nya? lanjut thor

2022-02-13

1

Cucu Saodah

Cucu Saodah

mesra gini kok bisa cerai?.. baiklah lanjut thor

2022-01-19

4

Charlotte

Charlotte

b

2021-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37 untuk 21+
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 untuk 21+
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bB 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95 gelisah
96 bab 96 malas
97 bab 97 kunjungan Aldi
98 bab 98 dokter cabul
99 bab 99 vitamin kesuburan
100 bab 100 serba salah
101 bab 101 berdoa dan berusaha
102 bab 102 kembali ke paris
103 bab 103 berpuasa
104 bab 104 lanjut puasa
105 bab 105 pulang ke rumah lama
106 bab 106 Vania kesal
107 bab 107 Arsya kesal
108 bab 108 orang misterius
109 bab 109
110 bab 110 memberi hukuman
111 bab 111 romantis
112 bab 112 bukti cinta
113 bab 113 hamil
114 bab 114 pertengkaran
115 bab 115 Menenangkan diri
116 bab 116 penyesalan
117 bab 117 kedatangan Vania
118 bab 118 kedatangan Oma Cintya
119 bab 119
120 bab 120 bertemu Aldi
121 bab 121 menemui Sonia
122 bab 122 menemukan titik terang
123 bab 123 terbang ke Swiss
124 bab 124 pertemuan
125 bab 125 pertemuan 2
126 bab 126 pelanggan kamar 102
127 bab 127 memaafkan
128 bab 128 permintaan Oma Cintya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37 untuk 21+
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 untuk 21+
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bB 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95 gelisah
96
bab 96 malas
97
bab 97 kunjungan Aldi
98
bab 98 dokter cabul
99
bab 99 vitamin kesuburan
100
bab 100 serba salah
101
bab 101 berdoa dan berusaha
102
bab 102 kembali ke paris
103
bab 103 berpuasa
104
bab 104 lanjut puasa
105
bab 105 pulang ke rumah lama
106
bab 106 Vania kesal
107
bab 107 Arsya kesal
108
bab 108 orang misterius
109
bab 109
110
bab 110 memberi hukuman
111
bab 111 romantis
112
bab 112 bukti cinta
113
bab 113 hamil
114
bab 114 pertengkaran
115
bab 115 Menenangkan diri
116
bab 116 penyesalan
117
bab 117 kedatangan Vania
118
bab 118 kedatangan Oma Cintya
119
bab 119
120
bab 120 bertemu Aldi
121
bab 121 menemui Sonia
122
bab 122 menemukan titik terang
123
bab 123 terbang ke Swiss
124
bab 124 pertemuan
125
bab 125 pertemuan 2
126
bab 126 pelanggan kamar 102
127
bab 127 memaafkan
128
bab 128 permintaan Oma Cintya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!