bab 16

", keruangan ku sekarang", ucap Arsya yang memanggil asistennya.

", ada apa tuan", sang asisten yang masuk nyelonong mendapat tatapan tajam dari tuannya.

", mulai sekarang biasakan masuk ruangan ku ketuk pintu dulu", jelasnya ketus.

", Siapkan interview untuk Arsila kanaya ", lanjutnya lagi.

", tapi yang interview nona Sila anda kan tuan", tanyanya penuh selidik.

", aku mengaji mu juga untuk hal ini, jadi jangan sibukkan aku dengan hal - hal sepele seperti itu", ucapnya sambil memeriksa berkas yang menumpuk di mejanya.

", kenapa kau masih berdiri di situ, aku gak mau tau minggu depan dia harus sudah bekerja untukku", erangnya kesal.

Reno segera kembali ke ruangannya, menyiapkan segala berkas untuk melaksanakan perintah sang bos.

****

dreettt.... dreettt... bunyi hp Sila menandakan adanya yang memanggil. Sila agak ragu untuk menekan tombol hijau karena nomor yang tidak ia kenal, ia takut jika itu adalah mantan suaminya. dengan perasaan takut - takut akhirnya ia tekan tombol hijau itu.

", hallo selamat siang, dengan ibu Arsila Kanaya ? ", tanya seseorang dari seberang sana.

", ya, saya Arsila Kanaya", jawabnya masih belum mengerti siapa yang menghubunginya.

", Saya dari Mhs group, berkas lamaran anda sudah saya baca dan terima, dan saya harap besok anda bisa datang kekantor kami untuk interview", jelas seseorang kepada Sila

", bukankah kantor Mhs group di jakarta pak, sedangkan saya sekarang berada di kawasan xxxxx, mungkin saya tidak bisa memenuhi interview ini", jawab Sila bimbang.

", untuk interview saat ini akan diadakan di kawasan xxxxx yang sama dengan anda Nona, jadi anda tidak perlu ke kota jakarta, nanti saya kirimkan alamatnya dan waktu interviewnya, terima kasih nona, selamat siang", panggilan terputus.

Sila bimbang dengan keadaannya, mimpinya dulu yang begitu ingin bekerja di perusahaan Mhs group, kini akan menjadi kenyataan namun bagaimana dengan kedua buah hatinya, yang sangat membutuhkan perhatian darinya.

", kenapa begini, sungguh menyebalkan sekali, aku hanya iseng memasukkan berkas ku, aku tak menyangka akan ikut interview", gumannya dalam hati, yang membuat Sila merasa gusar sendiri.

",Vania,.. ya hanya dia yang bisa menolongku", batinnya.

dengan segera ia menghubungi sahabatnya, sambungan pun terhubung.

", hallo Sil, tumben kau menghubungi ku duluan , ada apa",? cerocos Vania dari seberang.

", Aku butuh bantuan mu Van, aku sungguh sangat bingung saat ini", jelasnya pada sahabatnya.

", apa yang membuatmu bingung, katakanlah", tanya Vania.

", aku mendapat panggilan interview dari perusahaan Mhs group Van, aku bingung harus datang atau tidak, bagaimana dengan kedua anakku jika aku bekerja", jelasnya panjang lebar.

", bukankah itu mimpimu sejak dulu, kenapa sekarang kau ragu, jika kau diterima itu bagus untuk masa depan kedua anakmu, kau bisa memperbaiki perekonomian mu, masalah anak - anak titipkan mereka padaku, aku akan sangat senang merawat mereka, lalui dulu interviewnya, jika diterima kita pikirkan cara selanjutnya", jelas Vania panjang lebar seperti gerbong kereta api.

setelah mendapat pencerahan dati sahabatnya, Sila mulai meyakinkan dirinya, semua ia lakukan juga demi kedua anaknya.

***

sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan, Sila sudah berada dikawasan pabrik Mhs group. Sila baru tahu jika di sini ternyata ada pabrik yang besar milik Mhs group, ia segera menuju resepsionis untuk konfirmasi.

", selamat pagi, saya Arsila Kanaya yang akan mengikuti seksi interview", ucapnya pada resepsionis.

", tunggu sebentar nona", sang resepsionis segera menghubungi atasannya.

", mari nona saya antar", ucapnya dan melangkah pergi menuju tempat yang dimaksud dan diikuti oleh Sila.

", Silakan tunggu di sini", Sila hanya mengangguk, dan masuk kedalam ruangan yang sepertinya ruangan yang biasa digunakan untuk meeting.

", kenapa sepi sekali, apa hanya aku yang mengikuti interview ini", batin Sila

tap.... tap... tap... langkah kaki seseorang terdengar begitu cepat dan semakin mendekat,.

ceklek pintu dibuka oleh seseorang, Sila menatap laki - laki yang baru saja masuk keruangan itu. seorang pria kira - kira berusia 32 tahun, dengan badan tinggi atletis, kulit putih, dan memakai setelan jas abu - abu yang membuat terlihat sangat tampan.

", selamat pagi Nona Arsila kanaya, terima kasih telah datang memenuhi panggilan interview kami", ucapnya sambil menjabat tangan Sila.

", saya harus memangil anda apa nona", lanjutnya.

", panggil saya Sila Tuan", ucap Sila.

", baiklah nona Sila kita mulai seksi interview ini", jelasnya pada Sila.

**

", kenapa dia memandang Reno seperti mengaguminya, jika kepadaku selalu saja jutek dan judes, aku lebih tampan di banding Asisten sia***n itu", umpatnya kesal, diam - diam Arsya melihat cctv yang ada diruang meeting yang digunakan Reno dan Sila untuk interview.

", apa kau tak tertarik dengan ketampanan ku, aku lebih segalanya dari dia, kau malah bersikap manis padanya", batinnya yang masih melihat Sila dan Reno berinteraksi.

Arsya tiba - tiba kesal dengan dua manusia yang sedang berinteraksi itu, ada perasaan cemburu yang membuat moodnya menjadi buruk.

", sebentar nona saya angkat telpon dulu", ucap Reno pada Sila disela- sela seksi interview.

Sila hanya mengangguk dan tersenyum.

", Ada apa tuan, saya sedang melakukan seksi interview dengan calon sekretaris anda", ucap Reno kesal karena mendapat telpon dari Arsya.

", sudahi saja interview itu, aku membutuhkanmu sekarang, dan suruh dia bekerja mulai besok", ucap Arsya tanpa merasa bersalah karena menganggu pekerjaan Asistennya.

Arsya menutup telponnya sebelum Reno sempat berbicara, dengan muka kesal Reno memandang handphonenya , dalam hati ia memaki Tuannya yang sangat hobi menganggu pekerjaannya.

", baiklah Nona, cukup sampai disini interview kita, besok anda sudah bisa mulai bekerja", ucap Reno mengakhiri seksi interviewnya.

", maaf Tuan, bisakah anda memberikan saya sedikit waktu untuk berpikir, bukannya saya tidak mau bekerja disini, tapi saya harus berbicara dengan kedua anak saya", ucapnya dengan terus terang pada Reno.

", berapa hari anda membutuhkan waktu Nona", tanya Reno pada Sila.

", tiga hari Tuan, saya akan mengabari Tuan nantinya", jelas Sila dengan perasaan tidak enak.

", Baiklah Nona saya tunggu kabar dari anda", ucap Reno dan meninggalkan ruangan itu untuk menemui sang bos.

****

", ada apa Tuan memanggil saya", Reno kesal dengan bosnya.

Arsya yang sedang sibuk menandatangani berkas di mejanya sedikit tergagap karena pertanyaan Asistennya. sebenarnya Arsya hanya merasa cemburu dengan kedekatan mereka, itu sebabnya ia menyuruh Reno menyudahi seksi interview itu.

", Tuan, anda tidak sedang mengerjai saya kan", geram Reno, yang sedari tadi hanya berdiri menunggu perintah.

", tentu saja tidak, banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan, kamu periksa berkas keuangan ini agar kita bisa mengirimnya secepatnya", perintah Arsya kepada Reno yang sedari tadi menunggu perintahnya.

", untung saja aku segera mendapat ide jika tidak maka buaya darat itu akan terus mengoceh hingga kuping ku panas", batin Arsya sambil tersenyum geli.

", bukannya laporan ini akan dikirim seminggu yang akan datang Tuan", tanya Reno dengan curiga.

", em... ah... Oma sudah menelpon ku agar segera mengirim laporan itu", jawab Arsya kikuk.

", jika sudah menyangkut nama Oma mana berani dia bertanya lagi", guman Arsya licik.

***

bener - bener Arsya nih ngerjain asisten sendiri.... udah mulai baper ya bos Arsya.. 😅😅😅

Terpopuler

Comments

Kasma Kasma

Kasma Kasma

kisah cukup menarik..moga berakhir dgn kisah yg indah👍

2022-03-31

1

ꪶꫝNOVI HI

ꪶꫝNOVI HI

Arsya cembokur😂😂

2022-03-30

1

Desi Ummu Ihsan

Desi Ummu Ihsan

cemburu...aku cemburu karena Silla menatap kagum Reno sang asisten Arsya hihii...

2022-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37 untuk 21+
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 untuk 21+
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bB 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95 gelisah
96 bab 96 malas
97 bab 97 kunjungan Aldi
98 bab 98 dokter cabul
99 bab 99 vitamin kesuburan
100 bab 100 serba salah
101 bab 101 berdoa dan berusaha
102 bab 102 kembali ke paris
103 bab 103 berpuasa
104 bab 104 lanjut puasa
105 bab 105 pulang ke rumah lama
106 bab 106 Vania kesal
107 bab 107 Arsya kesal
108 bab 108 orang misterius
109 bab 109
110 bab 110 memberi hukuman
111 bab 111 romantis
112 bab 112 bukti cinta
113 bab 113 hamil
114 bab 114 pertengkaran
115 bab 115 Menenangkan diri
116 bab 116 penyesalan
117 bab 117 kedatangan Vania
118 bab 118 kedatangan Oma Cintya
119 bab 119
120 bab 120 bertemu Aldi
121 bab 121 menemui Sonia
122 bab 122 menemukan titik terang
123 bab 123 terbang ke Swiss
124 bab 124 pertemuan
125 bab 125 pertemuan 2
126 bab 126 pelanggan kamar 102
127 bab 127 memaafkan
128 bab 128 permintaan Oma Cintya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37 untuk 21+
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 untuk 21+
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bB 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95 gelisah
96
bab 96 malas
97
bab 97 kunjungan Aldi
98
bab 98 dokter cabul
99
bab 99 vitamin kesuburan
100
bab 100 serba salah
101
bab 101 berdoa dan berusaha
102
bab 102 kembali ke paris
103
bab 103 berpuasa
104
bab 104 lanjut puasa
105
bab 105 pulang ke rumah lama
106
bab 106 Vania kesal
107
bab 107 Arsya kesal
108
bab 108 orang misterius
109
bab 109
110
bab 110 memberi hukuman
111
bab 111 romantis
112
bab 112 bukti cinta
113
bab 113 hamil
114
bab 114 pertengkaran
115
bab 115 Menenangkan diri
116
bab 116 penyesalan
117
bab 117 kedatangan Vania
118
bab 118 kedatangan Oma Cintya
119
bab 119
120
bab 120 bertemu Aldi
121
bab 121 menemui Sonia
122
bab 122 menemukan titik terang
123
bab 123 terbang ke Swiss
124
bab 124 pertemuan
125
bab 125 pertemuan 2
126
bab 126 pelanggan kamar 102
127
bab 127 memaafkan
128
bab 128 permintaan Oma Cintya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!