setelah mendengar penjelasan dari asisten rumah tangganya bahwa ada warga yang kehilangan anaknya, mereka berangkat ke rumah orang yang dimaksud.
", tok.... tok.... tok...", pintu rumah Sila diketuk seseorang yang membuat mereka saling pandang, dan mang Danang berlari membuka pintu.
", Neng Dania", ucap mang Danang.
", non..... non.... neng Dania non", ucap mang Danang memanggil Sila.
Sila yang mendengar nama putrinya dipanggil segera berlari menuju pintu, ia menangis mendapati putrinya kembali dengan selamat. rasa lega dan bersyukur anaknya telah kembali.
Adit yang biasa cuek dan dingin, ikut memeluk dan menangisi adiknya.
setelah puas memeluk dan menangisi putrinya, Sila baru menyadari jika ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka.
", eh... maaf, saya terlalu bahagia melihat anak saya kembali, mari silahkan masuk ", ajaknya pada tamunya.
", mang tolong , suruh bik Darmi buatkan minuman untuk tamu kita", pintanya pada mang Danang.
Dania menceritakan kejadian yang dialaminya, hingga bertemu dengan om ganteng.
", kok om ganteng sih manggilnya", tanya Sila kepada putrinya.
", kan memang ganteng ma om nya, baik lagi, tadi sebelum kesini adek diajak main sama kelinci, bagus deh ma kelincinya", celoteh Dania menceritakan semua yang dialaminya.
", ya udah adek sama bik Darmi dulu ya, ganti baju", ucapnya pada putrinya dan Dania segera pergi bersama Bik Darmi.
", terima kasih banyak tuan, telah menyelamatkan putri saya, jika tidak bertemu dengan Tuan entah apa yang akan terjadi padanya", ucapnya pada laki - laki dihadapannya.
", panggil saya Arsya saja nona, jangan memanggil saya tuan", jelasnya dengan mengulurkan tangannya pada Sila.
", saya Sila, panggil saya Sila saja", jawabnya menyambut uluran tangan Arsya.
", sekali lagi saya ucapkan terima kasih, sudah menyelamatkan putriku", ucapnya mengulang kata terima kasih pada Arsya.
", tak perlu berlebihan aku hanya membawanya saja, karena putrimu tidak tau dimana rumahnya", jawabnya sambil tersenyum.
", kami baru saja pindah dari kota, aku belum sempat mengajaknya jalan- jalan, jadi dia belum tau arah jalan", jelasnya.
", apa Arsya orang sini", tanyanya pada Arsya, karena dilihat dari penampilannya jauh berbeda dengan orang asli.
", aku juga baru dua minggu tinggal di sini, aku sedang mencari suasana baru, dan disini ada rumah peninggalan oma dan opa saya, jadi tak ada salahnya berlibur kesini", jelasnya pada Sila.
***
setelah kejadian itu, Arsya sering mengajak Dania jalan- jalan, kadang mereka keliling perkebunan menggunakan sepeda. Dania kian lengket dan akrab dengan Arsya, begitu juga sebaliknya.
jika tidak ada kegiatan Arsya akan mengajak Dania bermain kelinci dirumahnya. bagi Arsya adanya Dania bisa memberikan hiburan tersendiri baginya. karena keakraban anaknya Sila dan Arsya pun sering bertemu dan berkomunikasi.
", ada apa dengan putramu, kenapa ia bersikap begitu dingin", tanyanya pada Sila.
", jangan perdulikan dia, wataknya memang seperti itu", jawabnya pada Arsya agar ia tidak mengambil hati atas sikap Adit putranya.
", putramu seperti orang yang ketakutan, dan sikap dinginnya itu karena sebagai rasa tak bisa mengungkapkan perasaannya dan bisa jadi sebagai kewaspadaan terhadap orang sekitar", jelasnya pada Sila dengan panjang lebar seperti yang ia ketahui.
", kau seperti para normal saja, bisa melihat isi hati seseorang", ucap Sila meledek
", aku tak sedang bercanda, mungkin putramu pernah mengalami suatu hal yang sangat menyakitkan baginya, yang membuat dia syok dan memiliki rasa takut yang berlebihan", ucapan Arsya membuat Sila terdiam, apa yang dikatannya benar adanya. ia kembali teringat kejadian beberapa bulan yang lalu, yang membuat putranya seperti ini.
",kau seperti orang yang pernah mengalaminya saja", ucap Sila memandang wajah Arsya sekilas.
", aku pernah mengalaminya beberapa tahun yang lalu, ketika orang tuaku meninggal karena kecelakaan di depan mataku", jelasnya sambil menerawang jauh mengingat kejadian itu.
flashback on Arsya.
Arsya Mahesa anak dari Arya Mahesa dan Jihan Mahesa, harus kehilangan kedua orangtuanya secara bersamaan setelah mengalami kecelakaan mobil yang mereka tumpangi.
Arsya bahkan mengalami koma selama enam bulan lamanya. Opa dan oma nya yang harus berjuang demi kesembuhan cucu semata wayangnya, setelah kesembuhannya ia harus menerima kenyataan jika kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Arsya berubah menjadi orang pendiam, dingin, dan sering mengamuk tanpa sebab. opa dan oma Arsya, sangat terpukul melihat cucunya, Arsya dinyatakan mengidap depresi akut karena kehilangan kedua orang tuanya, dan harus mengkonsumsi obat penenang dengan dosis tinggi.
selama dua tahun Arsya harus menjalani pengobatannya diluar negeri bersama opa dan omanya hingga dinyatakan benar - benar sembuh.
setelah sembuh Arsya kembali menjalankan perusahaan yang ditinggalkan kedua orangnya, hingga ia bertemu dengan mantan kekasihnya waktu SMA yang berprofesi sebagai model yang membuat mereka CLBK, dan akhirnya mereka memutuskan menikah.
pernikahan mereka hanya bertahan selama 2 tahun, Arsya menceraikan istrinya ketika di nyatakan hamil, ia tak terima jika Anna istrinya mengandung, sedangkan ia di vonis oleh dokter jika ia akan sulit mendapatkan keturunan karena efek samping pengobatan yang selama ini ia jalani.
Flashback off
***
", aku membawa Adit pindah kesini karena ingin memulai hidup baru dan menyembuhkannya", ucap Sila memecahkan kesunyian.
Sila menghela napas beratnya dan menceritakan masa lalunya kepada Arsya, yang kini dianggapnya sebagai teman. mereka bahkan saling menceritakan masa lalu kelam mereka.
kedekatan Arsya dan Dania membuat Sila sedikit merasa terharu, ternyata masih ada orang baik yang baik kepada putrinya, selain sahabatnya Vania.
", dasar laki - laki bodoh", umpatnya perlahan.
", kau mengatai ku bodoh , apa salahku padamu sehingga kau bilang seperti itu", ucap Sila kesal kepada Arsya.
", siapa yang mengatai mu, kuping mu yang terlalu sensitif", jelas Arsya pada Sila.
Sila merajuk dan meninggalkan Arsya sendiri duduk di depan rumahnya.
", kenapa dia marah, aku tak mengatai dia bodoh", batinnya bingung.
", wanita sama saja, selalu saja senang merajuk", umpatnya ikut kesal.
Sila kembali dengan membawa segelas jus dan kue kering untuk Arsya, sebenarnya Sila masuk ke rumah memang ingin membuatkan minuman untuk tamunya dan juga merasa kesal dengan Arsya karena berpikir ia dikatai bodoh.
", terima kasih hidangannya, apa kau merajuk beneran", tanya Arsya yang penasaran.
", sudahlah tak perlu dibahas lagi, makan dan minum saja, nanti kau kelaparan ", ledeknya
", ada putri kecilku yang bisa ku mintai makan dan minum jika aku kelaparan", ucapnya menunjuk Dania yang sedang bermain boneka kelinci kesayangannya.
", hei... dia putriku, enak saja kau", hardiknya
", ah kau galak sekali, aku takut jika kau marah, aku mau pulang saja", ledeknya dan meninggalkan Sila yang masih kesal.
Arsya mengayuh sepeda yang selalu menemaninya, untuk berjalan - jalan mengelilingi perkebunan teh yang menghampar. melihat pemandangan hijau membawa makna tersendiri bagi Arsya, ia seperti mendapatkan ketenangan dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
ꪶꫝNOVI HI
duda ketemu janda 🤭🤭
2022-03-30
1
Wirda Lubis
ketemu duda sama janda kalau cocok nikah aja
2022-02-16
2
Desi Ummu Ihsan
Hmm....Janda anak dua sama duda tapi nggak punya anak...klop deh
2022-02-13
0