"Kamu habis nangis ya?? mata kamu sembab" tanya andi yang sedari tadi memperhatikan stellla.
"Engg...enggak kok kak" ucap stella gugup kemudian mengambil kaca mini di tas nya.
Gila kok keliatan banget ya.. padahal cuma nangis bentaran doang batin stella kesal sendiri.
"Kamu lagi ada masalah??" tanya andi pada stella yang masih sibuk melihat wajahnya dikaca mini.
"Enggak kok kak, tadi kelilipan pas keluar dari mobil" ucap stella mencari alasan.
"Emm gitu... kalau ada masalah cerita aja sama aku , aku pasti bakal jadi pendengar yang baik buat kamu" ucap andi sambil terus melajukan mobil stella.
"Iya kak, makasih" ucap stella memasukan kembali kaca mini nya kedalam tas.
"Ohh ya, kamu udah sarapan??" tanya andi.
"Udah kok kak" jawab stella.
"Emm yasudah, kita langsung kekantor kan ni nggak mampir mampir dulu??" tanya andi.
"Iya kak langsung aja, nanti telat lagi kalau mampir dulu" ucap stella dan andi hanya mengangguk .
Stella dan andi telah sampai dikantor, keduanya tampak keluar dari mobil bersamaan. siapa sangka mobil stella parkir disamping mobil raga dan sialnya ternyata raga masih didalam mobil itu memperhatikan kedua orang yang baru saja keluar mobil.
Stella sedikit terkejut kala raga juga keluar dari mobil bersamaan denganya dan andi.
"Pagii pak raga "sapa andi ramah pada atasanya itu.
"Pagi pak" stella juga ikut menyapa walaupun jantungnya berdegup kencang melihat pandangan tak suka dari raga, menginggatkan pada pertengkaran tadi pagi sebelum ia berangkat.
"Pagi kalian... wah kalian tampak akrab sekali ya bahkan berangkat kerja bisa barengan gini" ucap raga sambil sesekali melirik pada stella yang masih menunduk.
"Iya pak, stella yang menjemput saya" ucap andi tanpa menjelaskan alasanya membuat stella melotot pada andi.
"Wahh seperti itu, jadi semacam hubungan khusus ya ??" ucap raga dengan nada menyindir membuat stella semakin takut padahal raga hanya salah paham.
"Bapak bisa aja" ucap andi sambil tersenyum sedangkan stella sedari tadi membisu.
"Ohh ya kamu anak baru, sudah selesai kan berkas yang kemarin saya kasih??" ucap raga sedikit galak.
"Su..sudah pak.." ucap stella sedikit tersentak karena raga menyebutnya anak baru dan juga sebenarnya ia juga binggung, berkas yang mana ?? seingatnya semua berkas yang diberikan pada nya sudah ia selesaikan kemarin.
"Nanti langsung bawa keruangan saya!!" ucap raga kemudian meninggalkan keduanya.
"Baik pak" jawab stella tanpa didengar oleh raga yang telah meninggalkanya.
"Kamu sering ya dimarahin sama pak raga??" tanya andi pada stella yang terlihat sedikit pucat.
"Eehh gimana kak??" ucap stella tak terlalu mendengarkan pertanyaan andi.
"Kamu sering dimarahin sama pakn raga??" tanya andi lagi.
"Emm enggak kok kak, kadang aja sih kalo berkas nya engga sesuai sama keinginan pak raga" ucap stella.
"Gitu, ya udah kalau besok kamu kesulitan sesuatu kamu bisa tanya sama aku , oke" ucap andi.
"Iya kak " jawab stella.
"Ya udah aku masuk duluan ya, noh sobat karib kamu udah lari kesini" ucap andi sambil menunjuk ke arah tasya yang nampak berlari kearahnya dan andi.
Stella hanya terkekeh saja melihat tasya yang berlari kearahnya.
"Gilaa gue pikir udah telat !!" ucap tasya dengan wajahnya bantalnya tanpa make up.
"Pucet amat sih enggak dandan" tanya stella.
"Gue kesiangan brayy... btw elo barengan sama kak andi??" tanya tasya.
"Emm iya" ucap stella merasa tak enak.
"Ciee.. jujur gue patah hati secara gebetan gue elo embat... tapi kalau buat sahabat gue ikhlasin deh, pokoknya elo harus bahagia" ucap tasya membuat stella memutar bola matanya malas.
"Appaan sih lo ... gue cuma temenan nggak lebih!! nggak usah mikir aneh aneh deh" ucap stella tampak berjalan meninggalkan tasya.
"Tungguin kamprett...!! gue seriusan nggak apa apa kalau elo mau sama kak andi" ucap tasya mengejar stella.
"Serah lo deh " ucap stella malas.
Diruangan nya stella tampak memikirkan ucapan tasya yang mengatakan bahwa ia harus bahagia.
Dan memikirkan tentang sikap andi yang akhir akhir ini nampak baik padanya.
Mungkinkah andi menyukainya???
Tidak mungkin, stella mencoba mengeyahkan pemikiranya itu, mana mungkin kak andi pria baik baik mau menerima statusnya sebagai janda .. ya janda yang diceraikan suaminya tanpa sebab.
Ya mungkin kak andi bersikap baik padanya karena kasihan padanya bukan karna menyukainya.
Itulah yang harus stella yakini tidak lebih.
"Stell ,.. elo dipanggil keruangan pak raga" ucap salah satu rekannya dan membuyarkan lamunan nya.
"Oohh oke" ucap stella yang langsung ingat jika ia seharusnya keruangan pak raga sedari tadi.
Ya sedari tadi saat kejadian sewaktu diparkiran mobil.
Siall... mengapa stella bisa melupakan itu.
"Huft...." stella tampak menghembuskan nafasnya lelah membayangkan apa yang akan terjadi denganya kali ini.
Dengan langkah malas, stella berjalan menuju ruangan pak raga.
Tok ... tokk...
"Masuk!!!!!" suara bariton raga tampak mengema .
Stella nampak memasuki ruangan raga sedikit menunduk karena melihat raga berdiri disamping meja sambil menelungkupkan kedua tanganya dan matanya menatap kearahnya tajam membuat stella sedikit takut.
Raga tampak berjalan untuk mengunci pintu ruanganya.
"Asik sekali ya mengobrol sampai lupa dengan pekerjaanya" sindir raga yang kini berada dibelakang stella membuat stella bergindik.
"Kamu salah paham" jelas stella.
"Salah paham kamu bilang !!! kamu nggak mau bareng sama aku malah asik asikan jemput dia dan sekarang kamu bilang ini hanya salah paham!!, woohh" ucap raga kesal dan nampak memojokan stella disudut ruangan membuat stella tersentak dan terkejut.
"Kenapa nggak mau ngeliat aku, udah bosen?? udah muak?? karena sekarang udah dapet yang lebih tampan iyaa haa" teriak raga membuat stella ketakutan.
"Kamu itu milik aku, cuma milik aku... engga ada yang boleh milikin kamu selain aku!! paham??" ucap raga lagi.
"Kamu egois " ucap stella nampak sudah menangis.
"Egois kamu bilang??" ucap raga nampak kesal dengan ucapan stella.
"Kamu egois... kamu udah punya istri bahkan kamu cuma nyari aku sewaktu kamu butuh tapi saat aku butuh ??? kamu sama sekali nggak pernah ada dan sekarang kamu ngeklaim aku milik kamu??" ucap stella sambil sesenggukan menangis.
"Aku juga butuh bahagia... aku juga butuh perhatian dan aku juga butuh seseorang yang selalu ada saat aku butuh" ucap stella melanjutkan ucapanya dan masih menangis.
"Bukankah itu sudah konsekuensinya menjadi wanita kedua??" jawab raga membuat stella terkejut setengah mati dengan ucapan raga.
"Jadi ??? ya aku sekarang paham, selama ini kamu cuma nganggep aku itu ya .. aku udah salah nilai kamu.. aku pikir .. " ucap stella tak melanjutkan ucapanya dan semakin menangis.
"Aku sayang sama kamu stella... aku cinta sama kamu... tapi kamu tau posisi aku engga bisa selalu memprioritaskan kamu" jelas raga membuat stella semakin sesak.
"Aku mohon stella jangan seperti ini hmm.. aku sayang sama kamu" ucap raga memeluk stella.
"Sekarang aku paham dan aku bisa ngertiin semuanya, aku harap kamu juga bisa ngertiin aku" ucap stella melepaskan pelukan raga.
"Apa maksud kamu??"tanya raga.
"Lebih baik kita akhiri sekarang sebelum semuanya terlambat" ucap stella membuat rahang raga mengeras marah.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Lia S
kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah😀
2021-03-03
0
Liiee
egois si raga..
stella juga harus bahagia
2021-01-28
0
Desak Fery
daridlu gtu khan enak..semua ada konsekiensix.makax sebelum bertindak.dpikir dlu.apalagi sm.laki yg ada istrix
2020-10-19
0