BERTEMU SATRIA

Siang ini stella terlihat tidak nafsu makan, entah apa yang dipikirkannya, tasya yang sedari tadi melihat stella hanya mengaduk aduk makanannya tampak menggelengkan kepala.

"Itu makanan kalau enggak dimakan medingan lo buang aja deh, tuh disana ada tempat sampah" Ucap tasya geram sambil menunjuk arah tong sampah.

"Hari ini gue lagi nggak nafsu makan" ucap stella tampak lesu.

"Iya tapi nggak harus gitu juga kali, kalau elo nggak mau makan mendingan elo kasih sama orang yang butuhin makanan dari pada cuma elo aduk aduk gitu, tar ujung ujungnya dibuang juga" ucap tasya menceramahi stella.

"Iya iya gue tahu, gue makan nihh" ucap stella tampak memasukan makanan kedalam mulutnya.

"Btw emang elo bete kenapa sih?? kayaknya tadi pagi happy happy aja"tanya tasya.

"Eh enggak gue cuma lagi enggak mood aja, nggak tau kenapa" ucap stella tampak gugup.

"elo enggak lagi nyembunyiin sesuatu sama gue kan??" tanya tasya lagi.

"Enggaklah , mana ada " ucap stella memaksakan senyuman.

"Hay girls , boleh gabung nggak??" tanya seseorang yang tak lain adalah andi, langsung saja mata tasya membulat tak percaya karena seseorang yang ia kagumi ingin makan bersamanya , ya walaupun ada stella disana.

"Boleh kak, gabung aja" ucap tasya tampak berusaha tersenyum manis.

Stella hanya menggelengkan kepalanya melihat kegenitan sahabatnya itu.

"Btw kok makanan mu masih utuh??tanya andi melihat kearah stella.

"Dia lagi nggak nafsu makan katanya kak" ucap tasya menjawab pertanyaan andi.

"Kenapa??? abis dimarahin lagi ya??' tanya andi lagi.

"Enggak kok kak, ya sudah aku duluan ya kak soalnya kerjaan aku masih banyak" ucap stella tampak berdiri dan meninggalkan andi serta tasya yang sedari tadi memberikan kode pada stella untuk segera pergi agar tasya bisa berduaan dengan andi.

Andi belum sempat menjawab ucapan stella hanya bisa melihat stella pergi meninggalkan kantin, tampak andi menghembuskan nafas kecewa karena ia sebenarnya ingin makan bersama stella.

"Kak kok nggak jadi makan malah melamun sih??" tanya tasya yang melihat raut wajah andi tampak sedikit kecewa.

"Ehh enggak , aku tiba tiba juga nggak jadi nafsu makan, aku duluan ya tasya" ucap andi sambil membereskan peralatanya dimeja makan kantin.

"Ya udah kak, aku juga udah selesai kok" ucap tasya kecewa.

"Duluan ya tasya" ucap andi kemudian meninggalkan tasya sendiri dengan raut kecewanya.

......

Setelah berjalan meninggalkan kantin menuju ruangannya, saat hampir sampai ruangannya , stella melihat raga bersama keyla keluar dari ruangan raga dengan tangan keyla yang mengandeng tangan raga posesif, keduanya pun tampak mengobrol dan tersenyum bahagia, entah apa yang mereka bicarakan.

Stella yang melihat raga melirik kearahnya, ia langsung memalingkan wajahnya dan segera meninggalkan tempat itu.

Pemandangan yang menyakitinya bagi stella, tapi dia juga bisa apa selain diam dan merasakan rasa sakitnya.

Dia hanyalah benalu dihubungan raga dan keyla.

Terkadang stella binggung dengan raga, jika dilihat hubungan raga dan istrinya terlihat harmonis dan baik baik saja, tapi mengapa raga tega menghianati istrinya.

Satu satunya pertanyaan yang selalu ingin stella tanyakan pada raga, tapi sayang ia masih tak mampu untuk menanyakan itu semua pada raga.

Diruangannya stella menangis lirih, sungguh ia tak bisa menahan rasa sakitnya itu, terkadang ia binggung mengapa ia harus jatuh cinta pada seseorang yang telah memiliki pendamping seperti raga, padahal diluar sana banyak laki laki yang menginginkan dirinya dan yang pasti belum beristri tapi nyatanya hanya raga lah yang bisa meluluhkan hatinya.

Tapi stella juga berusaha untuk tidak terlalu berharap lebih pada raga, agar tak kecewa nantinya jika raga lebih memilih istrinya dari pada dirinya.

Tapi stella juga tak bisa melepaskan raga jika raga sendiri saja tak melepaskan dan malah sering menunjukan sikap manisnya pada stella.

Cukup lama stella terisak , ia kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya, untung saja kantor masih sepi karena jam istirahat para karyawan keluar untuk mencari makan, hanya ada beberapa karyawan yang terlihat dan itu pun tak terlalu mengubris stella karena mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing masing.

Selesai mencuci muka stella kembali keruanganya dan mencoba mengalihkan pikirannya tentang raga dengan setumpuk berkas berkas yang ada dimejanya.

Sampai sore tiba waktunya stella pulang , tasya menghampirinya karena mereka tadi berangkat bersama.

"Lo duluan aja , pake nih mobilnya" ucap stella sambil melemparkan kunci mobil pada tasya.

"Seriusan??? lah elo dijemput siapa emang??" tanya tasya heran.

"Ada deh, kepo amat" ucap stella tampak masih membereskan barang barangnya.

"Anjirrr.... elo sebenernya kenapa sih?? perasaan nggak kayak biasa " ucap tasya heran melihat perubahan stella yang sedikit murung hari ini padahal tadi sewaktu berangkat stella nampak ceria ceria saja, kalaupun masalah pekerjaan, sepertinya tidak akan membuat stella seperti ini.

"Gue nggak apa apa... dah sana balik!! bae mulu" ucap stella cuek.

"Ada yang elo sembuyiin ya dari gue.. elo nggak marah kan sama gue ??" tanya tasya takut takut.

"Enggak lah anjirr... ngapain juga gue marah sama elo monyet!!" ucap stella tampak terkejut dengan pertanyaan tasya.

"Duh syukur deh, kali aja gue nginjek kaki elo tadi pagi trus bikin elo badmood trus ngambek sama gue" ucap tasya dengan polosnya membuat stella tertawa.

"Gue nggak apa apa , emang lagi bete aja, tapi bukan karena elo juga"ucap stella.

"Oke deh, kapanpun elo siap cerita , gue siap dengerin!!" ucap tasya.

"Hmmm... dah sana balek duluan " ucap stella.

"Asiiappp bosque... oh ya btw elo pulang bareng siapa, kok gue kepo ya" ucap tasya.

"Udah sana balik, kepo amat" ucap stella.

"Pokoknya elo harus cerita ke gue!! awas aja kalau engga cerita" ucap tasya sebelum pergi meninggalkan stella.

Stella tampak menghembuskan nafasnya.

Jika tasya tau semuanya tentang apa yang stella lakukan, apa tasya masih mau berteman dengan stella.

Karena stella cukup tau tasya sangat sangat membenci wanita perebut suami orang.

Tasya mengalami masa kecil yang suram akibat perceraian ayah dan ibunya yang disebabkan adanya orang ketiga yaitu wanita simpanan ayahnya.

Ayahnya lebih memilih wanita simpananya dari pada dirinya dan ibunya yang waktu itu sang ibu sedang mengalami sakit parah.

Sampai sang ibu meninggal dunia , ayah tasya sama sekali tak pernah menjenguknya.

Beruntung tasya termasuk anak yang cerdas, ia dirawat oleh adik dari ibunya dan mendapatkan beasiswa pendidikan sampai tasya kuliah.

Itulah yang membuat tasya sangat membenci wanita kedua karena ia mengalami masa masa sulit karena ayahanya lebih memilih simpananya.

Dan jika tasya tau , stella menjadi benalu dalam hubungan raga dan keyla, apakah tasya masih mau berteman dengannya??

itu yang membuat stella enggan menceritakan pada tasya.

Stella berjalan menyusuri jalanan kota, ya saat saat seperti ini stella memang lebih menyukai jalan kaki dan menikmati pemandangan senja.

"Stella...." panggil seseorang dari belakang yang stella sangat mengenal suara itu.

Stella membalikan badannya dan melihat seorang laki laki yang baru saja memanggilnnya...

Satria.... dia satria ...

Mantan suami stella.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

lanjut

2020-06-01

0

Arini Nitami

Arini Nitami

ayoo semangat thor, up tiap harii yaak😊😊

2020-04-12

0

Ay Fie

Ay Fie

Lanjut thor

2020-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!