Stella memasuki kamar mandi dan menangis sepuasnya disana.
Ya kamar mandi adalah tempat dimana ia bisa menangis tanpa dilihat banyak orang.
Hati stella sakit diperlakukan kasar oleh raga, ya raga yang selalu memperlakukanya lembut tiba tiba menjadi kasar hanya karena kesalahpahaman raga padanya.
Setelah puas menangis , stella keluar dari kamar mandi, tak lupa mencuci mukanya dan memberikan sedikit make up diwajahnya agar tak terlihat seperti habis menangis.
Saat keluar dari kamar mandi tak sengaja ia berpapasan dengan sekertaris raga yang tadi sempat melihatnya diruangan raga.
Dengan senyuman cantiknya sekertaris raga mendekati stella.
"Nggak perlu dipikirin perkataan pak raga, dia emang gitu kalau lagi marah, tapi sebenernya dia orang baik kok" ucap sekertaris raga menghibur stella.
"Iya mbak , aku ngerti !! mungkin emang aku yang salah " ucap stella tersenyum kikuk merasa tak enak.
Sekertaris raga hanya tersenyum dan mengangguk kemudian berjalan meninggalkan stella.
Stella kembali dimeja kerjanya dan disana sudah ditunggu oleh andi yang tadi mengajaknya makan siang bersama dan membuat raga salah paham.
"Kak andi ngapain disini??" tanya stella sambil celinggukan takut raga melihatnya lagi.
"Aku tadi khawatir aja , kamu makanya buru buru abis itu langsung keruangan bos dan nggak sengaja aku liat kamu nangis abis keluar dari ruangan bos" ungkap andi .
"Emm maaf kak, soalnya tadi aku disuruh keruangan boss jadi buru buru makannya" ucap stella sedikit tak enak karena meninggalkan andi yang masih makan.
"Hmm gitu, tapi kamu kok tadi nangis pas keluar dari ruangan bos?? apa kamu habis dimarahin ya??" tanya andi.
"Emm biasalah kak, kerjaan kurang bagus jadi gitu" ucap stella.
"Hmm , kamu kalau ada kesulitan cerita sama aku, aku pasti bantuin" ucap andi.
"Pasti kak, makasih kak" ucap stella.
"Ya udah aku balik keruanganku dulu, ehh iya nanti kamu pulang sama siapa??" tanya andi.
"Emm aku kayaknya nanti dijemput temen deh kak" ucap stella berbohong.
"Emm ya sudah ... kalau pas kamu pulang sendiri bilang aku ya nanti aku anterin lagi" ucap andi tersenyum manis memperlihatkan llesung pipi yang manis dan cukup membuat para kaum hawa menjerit saat memandangnya.
"Ya kak" ucap stella yang kemudian diangguki oleh andi dan andi berlalu pergi meninggalkan meja kerja stella.
Lagii ??? kata lagi yang andi ucapkan membuat stella menginggat awal dia bekerja disini.
Andi adalah trainer stella sewaktu stella berhasil lolos dari tes dan mendapatkan pekerjaan dikantor itu.
Jadi mereka cukup dekat dan membuat iri para wanita yang bekerja disana.
Pernah waktu itu stella merasakan sakit datang bulan dan akhirnya harus mengambil cuti dan beristirahat dirumah, andinlah yang mengantarkan stella sampai diapartemen.
Dan sejak saat itu andi memang suka menawari stella pulang bersama tapi sering juga stella menolak karena ia merasa tak enak dengan teman temanya yang lainnya yang mengilai andi termasuk tasya salah satu temannya dikantor yang cukup dekat dengannya.
Ya stella cukup tau bagaimana perasaan tasya untuk andi maka dari itu ia sebisa mungkin berusaha menghindar dari andi karena ia tak ingin hubungannya dengan tasya menjadi renggang hanya karena kesalahapahaman jika ia terlalu dekat dengan andi.
Stella sedari tadi melirik kaarah ponselnya , berharap raga mengiriminya pesan sekedar minta maaf atau apalah, tapi kenyataannya sama sekali tak ada.
Hingga waktu pulang pun stella masih saja tak melihat keberadaan raga.
Stella mendesah pelan dan sedikit kecewa.
Stella menekan password apartemen dan memasuki apartemen dengan keadaan lemas.
Segera menjatuhkan tubuhnya diranjang, dan sekali lagi ia melihat ponselnya berharap ada notifikasi dari raga tapi nihil tak ada satu notif pun dari raga.
Binggung... satu kata yang cukup mewakili perasaan stella saat ini.
Entah apa yang harus ia lakukan sekarang.
Mungkinkah stella harus mengakhiri hubungan haramnya dengan raga atau ia harus menjelaskan segala kesalahpahaman pada raga..
Stella masih tak tahu, tapi jika ia harus mengakhiri dengan raga, sepertinya stella masih belum sanggup karena ia sudah sangat mencintai raga, ia benar benar telah jatuh dalam pesona raga.
Segala kebimbangan hati stella membuatnya merasakan kantuk hingga ia tertidur.
......
Tengah malam...
Stella merasakan sebuah tangan yang cukup kekar melinggar dipinggangnya, memeluknya posesif.
Dan bau parfum yang sangat ia kenali dan ia rindukan, stella tau ini adalah tangan raga dan bau parfum ini adalah parfum raga.
Mungkinkan stella sedang bermimpi dipeluk raga???
Ohh ayolah stella apakah kamu begitu mengharapakan raga hingga membuatmu halu.
Stella menggelengkan kepalanya dan mencoba tetap memejamkam mata tapi ia kini merasakan sebuah bibir kenyal mencium pipinya, dan stella hafal betul bibir siapa itu.
Raga ... ya ragaa...
Dengan keberanian yang cukup stella membuka matanya, berharap raga memang berada disampingnya saat ini dan berharap ini semua bukan kehaluanya.
Dan benar saja , saat ia membuka mata langsung saja ia disuguhkan senyuman manis dari raga yang membuat matanya semakin melebar saking senangnya.
"Maaf bangunin kamu malem malem" bisik raga ditelingga stella.
Stella hanya menggeleng dan tersenyum.
"Dan juga maaf tadi siang udah kasar sama aku, aku tau aku udah nyakitin kamu tanpa denger penjelasan dari kamu, maafin aku sayang" ucap raga dengan nada menyesal.
Stella hanya mengangguk dan tersenyum.
"Kamu engga maafin aku ya, kok dari tadi cuma diem sama senyum aja" ucap raga yang heran melihat sikap stella.
"aku seneng saking senengnya sampai engga bisa berkata kata" batin stella tampak tersenyum.
"Tuh kan, malah senyum senyum sendiri" ucap raga .
"Aku seneng kamu disini" ucap stella lirih.
"Jadi aku udah ditungguin nih dari tadi" goda raga yang langsung mendapatkan cubitan mesra stella.
"Aduh ... kok dicubit sihh... ciumm kek... peluk kekk, malah dicubit" ucap raga manja membuat stella terkekeh.
"Seneng liat kamu ketawa, engga nangis lagi kayak tadi siang" ucap raga kemudian mencium dahi stella membuat jantung stella semakin berdegub tak beraturan.
"Kok kamu masih pake baju kantor sih, emangnya belum mandi??" tanya raga .
"Aku ketiduran tadi" ucap stella tersenyum lebar.
"Berarti belum makan juga???" tanya raga.
Stella menggelengkan kepalanya.
"Kebiasaan deh kamu ini mesti nggak pernah makan teratur" omel raga dan stella hanya tersenyum mendengar kebawelan raga.
Ya siapa sangka jika dikantor raga menjadi bos yang berwibawa , galak dan dingin tapi jika berdua dengannya ia bisa sebawel dan semanja itu.
Benar benar memang bukan seperti raga saja.
Dan saat saat berdua dengan raga seperti ini yang membuat stella semakin jatuh dan takut kehilangan raga meskipin stella seharusnya sadar posisinya hanyalah wanita kedua .. ya wanita kedua, perusak hubungan orang.
"Malah ngalamun!!!, aku udah pesenin makanan buat kita, sekarang lebih baik kamu bersih bersih trus ganti baju abis itu makan bareng aku"ucap raga.
"memang kamu belum makan??" tanya stella.
"Udah tadi makan malem sama klien, tapi aku mau makan lagi buat nemenin kamu" ucap raga yang membuat stella semakin klepek klepek.
Stella sadar, yang membuatnya jatuh cinta pada raga adalah sikap penyanyang raga yang belum pernah ia dapatkan dari siapappun termasuk dari mantan suaminya dulu.
Jadi wajar kan jika ia sangat sangat mencintai raga.
Ya terkadang cinta dan kenyamanan memang membutakan segalanya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Mey Ra
cinta boleh,,tpi jangan terlalu bodoh dg cinta Stella,perusak rumah tangga orang itu tidak Baek...
2021-04-16
3
Sari Keke
kebahagian diatas luka org lain gak akan lama...ingat Stella kamu egois...dia milik wanita lain yg kamu rebut. jangan atas nama cinta...kamu merebut kebahagian org lain
2021-04-15
0
Yuliana Ana
❤️❤️👍
2020-08-20
0