ANTARA MANIS DAN PAHIT

Stella berjalan menyusuri jalanan kota, ya saat saat seperti ini stella memang lebih menyukai jalan kaki dan menikmati pemandangan senja.

"Stella...." panggil seseorang dari belakang yang stella sangat mengenal suara itu.

Stella membalikan badannya dan melihat seorang laki laki yang baru saja memanggilnnya...

Satria.... dia satria ...

Mantan suami stella.

Stella sedikit gugup dan binggung setelah hampir setahun ia tak bertemu dengan satria, ya tepat setahun karena terakhir pertemuanya saat sidang terakhir dalam proses percerainya dan setelah itu memang stella tak pernah bertemu dan juga berhubungan melalui ponsel dengan satria.

Terlihat satria tersenyum dan berjalan kearahnya, dia nampak lebih kurus dari saat stella masih menjadi istrinya tapi ketampanan satria masih terpancar jelas walaupun sedikit kantong mata yang menghitam diarea matanya.

"Long time no see stell" ucap satria tersenyum pada stella.

Stella kemudian menanggapi satria dengan senyuman dan anggukan karena jujur stella masih merasa aneh berada didekat satria.

"Umm, kok jalan kaki, mobil kamu mana?!" tanya satria.

"Dibawa sama sama tasya" ucap stella mencoba biasa saja.

"ohh gitu, kamu udah makan malam??" tanya satria.

Stella hanya menggelengkan kepalanya.

"Umm gimana kalau kita makan malam bareng, daerah sini deket banget sama warung ayam goreng langganan kita dulu" ucap satria tampak menunjuk sebuah warung makan lesehan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Maaf aku kayaknya nggak bisa, aku harus cepet pulang" ucap stella mencoba menghindar.

"Ayolah stell, kapan lagi?? udah lama juga kan kita nggak makan bareng" bujuk satria.

"Maaf aku nggak bisa, " ucap stella kemudian berbalik hendak melangkah tapi langkahnya terhenti karena tangannya ditahan oleh satria.

"Sekali aja stell, aku cuma pengen tau gimana keadaan kamu" ucap satria.

"Bukanya semuanya sudah jelas terlihat, aku baik baik saja, bahkan tanpa kamu aku terlihat baik baik saja!!" ucap stella terasa sesak karena mendadak ia mengingat kejadian satu tahun yang lalu saat satria menceraikanya tanpa alasan yang tepat dan saat itu juga stella kehilangan bayi yang dikandungnya.

Stella sangat membenci satria ...

Ya itulah yang saat ini stella rasakan.

Segera stella menepis tangan satria kemudian berjalan menjauh tapi nyatanya satria masih mengejarnya.

"Stell...."panggil satria lagi.

"Jangan ganggu aku lagi aku mohon sama kamu!! bukanya aku udah nurutin semua keinginan kamu dulu, dan sekarang aku harap kamu bisa nuruti keinginan aku, jangan ganggu aku lagi, aku udah bahagia dengan kehidupan ku sekarang " ucap stella kemudian berlalu pergi meninggalkan satria yang masih tampak tercenggang dengan ucapan stella.

Ya satria kini benar benar telah kehilangan stellanya.

Gadis cantik yang dulu begitu memujanya kini bahkan tak mau menemuinya.

Semua karena keegoisanya .

Satria terlihat menjambak rambutnya frustasi.

Satria benar benar bisa melihat sorot kecewa dari mata stella padanya.

Apa yang satria lakukan dulu memang sangat keterlaluan ia sadar itu.

Satria kemudian berjalan pergi meninggalkan tempat dimana ia bertemu dengan pujaan hatinya yang dulu ia campakan itu.

....

Stella berjalan dengan cepat , takut jika satria masih mengikutinya.

Berkali kali ia memegang dadanya yang terasa sesak karena mengingat kejadian satu tahun yang lalu.

Sakit... itulah yang dirasakan stella saat ini.

Entah ada apa dengan hari ini kenapa ia begitu sial.

Setelah tadi pagi ia sakit hati karena raga kenapa sekarang malah ia harus bertemu dengan satria yang meginggatkanya pada luka lama.

Ya luka yang stella sudah kubur dalam dalam agar tak mengingat lagi.

Kenyataannya hanya melihat wajah satria saja bisa membuat stella merasakan sesakit ini.

Beruntung jarak kantor dan apartemen stella tak terlalu jauh jadi ia cepat sampai.

Sebelum memasuki gedung apartemen, stella tampak celinggukan melihat kebelakang takut satria mengikuti nya dan mengetahui tempat tinggal stella.

Setelah bercerai dengan satria memang stella menjual rumahnya dan membeli apartemen karena memang ia ingin melupakan segala kenangannya dengan satria.

Dan juga agar satria tak mengetahui dimana tempat tinggalnya .

Stella benar benar ingin memutuskan segalanya komunikasi dan hubungan dalam bentuk apapun dengan satria.

Karena rasa kecewa yang terlalu dalam.

Stella tampak menekan tombol pintu apartemennya.

Sedikit terkejut karena lampu apartemen yang menyala padahal seingatnya tadi pagi sebelum ia berangkat kerja ia sudah mematikan lampu apartemennya.

Apa tasya kesini?? batin stella.

Stella memasuki dan melihat seorang pria dengan stelan kantor yang masih lengkap sedang duduk disofanya.

Tentu saja stella tau siapa dia.

Raga, ya raga yang datang dan menyalakan lampu apartemennya.

"Sayang... kamu kok baru sampe" ucap raga dengan raut khawatirnya.

"Iya, " jawab stella seadanya.

"Kamu kenapa ?? kok pucet banget, keringat gini, kamu habis lari lari ya??!" ucap raga tampak khawatir dan menyeka keringat didahi stella.

"Aku nggak apa apa mas" ucap stella menepis tangan raga.

"Kamu marah sama aku??, sayang aku minta ma..."

"Aku enggak marah mas , dan aku juga enggak apa apa, aku cuma capek butuh istrahat, jadi kalau kamu enggak ada kepentingan apapun, lebih baik kamu pulang aja toh juga kamu paling udah ditunggu sama istri kamu kan dirumah ??" ucap stella memotong ucapan raga kemudian memasuki kamarnya dan mengunci pintu kamarnya tak peduli dengan teriakan raga yang memanggilnya dan mengetuk pintu kamarnya.

Satu kata yang stella rasakan kali ini lelah dengan segala hidupnya yang sangat rumit ini.

Jika saja ia dulu tak menerima lamaran satria sekarang mungkin ia juga tak akan menjadi janda.

Dan jika saja dulu ia tak pindah kekantor raga mungkin hubungan gelap dengan raga juga tak akan terjadi .

Tapi apa yang bisa stella lakukan jika takdir hidupnya harus seperti ini.

Sungguh stella tak menginginkan ini terjadi dalam hidupnya.

Sudah lama stella hidup kesepian karena kepergian orangtuanya dan akhirnya bertemu dengan satria dan mencoba percaya dengan satria tapi sekarang ia kembali kekehidupanya yang dulu kesepian lagi.

Cukup lama stella menangis dan ia juga merasa raga telah pergi, karena terakhir ia mendengar raga mengucapkan aku mintaa maaf kalau udah nyakitin kamu , aku nggak bermaksud sayang dan juga aku udah nyiapin makan malam buat kamu , jangan lupa makan ya ?? aku pulang..

Itulah yang stella dengar dan setelah itu memang stella tak mendengar ketukan pintu dan juga suara raga lagi.

Stella bangkit kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri setelah selesai stella keluar menuju meja makan dan benar saja disana telah ada makan malam yang sudah raga siapkan untuknya.

segalanya terasa manis tapi juga pahit itulah yang stella rasakan saat ini.

Dia menginginkan raga selalu ada untuknya dan hanya miliknya seorang tapi kenyataanya raga telah memiliki pendamping hidup.

Stella segera menepis segala kepahitan hidupnya dan menikmati makanan buatan raga yang terasa nikmat.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

Olla Tulandi Jom

Olla Tulandi Jom

stella pindah kerja saha tempat lain

2022-11-25

0

Olla Tulandi Jom

Olla Tulandi Jom

diganti saja pasword apartemennya
biar raga tidak seenak jidat datang pergi

2022-11-25

0

Dini Yunita Erlangga

Dini Yunita Erlangga

hadeuuhhh jd males sm si stella,,,kyk ngga ads co lain aja

2021-05-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!