Episode 20

Selama perjalanan pulang dari jalan-jalan, mobil yang kami tumpangi dikepung sepi. Tidak ada percakapan yang terjadi diantara kami bertiga. Aku memandang keluar jendela melihat jalanan yang padat merayap.

Ting

Notifikasi pesan pada ponsel ku berbunyi. Aku ambil ponsel dari dalam tas, aku lihat ada pesan dari mas Han.

Kamu sedang dimana Rum?

Ha?...nggak biasanya suamiku menghubungi jam segini dan tanya aku sedang dimana. Aku tak membalas, kumasukkan kembali ponselku dalam tas.

Aku langsung masuk kamar ketika sampai rumah, duduk di sisi ranjang dan melamun. Pesan dari Mas Han yang aku terima tadi mengganggu pikiranku. Sejak kapan Mas Han mempermasalahkan hal sepele seperti itu.

Sekarang, ketika Mas Han berdiri di depanku, ingin sekali aku meluapkan kejengkelan tapi tidak bisa, kalau dipikir lagi pesan yang tadi dikirim juga masih wajar.

"Kemana kamu tadi Rum?" aku hanya memandang wajah suamiku sekilas, tidak ingin menjawab apalagi menjelaskan.

Aku berdiri meninggalkan Mas Han sendiri, menuju almari, mengambil handuk dan piyama untuk mas Han mandi dan ganti. Aku ingin dia mandi dulu biar semua setan jalanan yang nempel di tubuhnya pergi.

Dia paham benar bagaimana tabiatku. Mas Han tidak mengulang pertanyaannya. Sementara Mas Han mandi, aku menuju dapur dan meminta Mbok Nah menyiapkan minuman hangat dan kudapan. Aku membawa talam yang disiapkan Mbok Nah ke dalam kamar.

Aroma sabun menguar memenuhi kamar tidur kami. Suamiku keluar kamar mandi dengan wajah segar. Aku menantinya duduk di sofa dengan makanan yang tadi kubawa siap diatas meja.

"Apa ini Rum?" tanya suamiku turut duduk di sisiku.

"Teh hangat dan bolu karamel, tadi aku beli waktu jalan-jalan bareng Mbok Nah dan Pak Dul."

Mas Han tersenyum, dia memberiku pelukan hangat dan ciuman bertubi-tubi, "jadi kau tadi pergi dengan orang-orang kesayanganmu Rum?"

"Dari siapa Mas tahu kalau aku keluar rumah? lagi pula sejak kapan mas meributkan ijin ketika aku ingin keluar?"

"Ibu yang bilang," jawabnya singkat.

"Tapi ibu tidak bilang kalau aku keluar dengan Mbok Nah dan Pak Dul? padahal tadi kami bertemu bertiga."

"Ibu hanya bilang kalau bertemu kamu, sudahlah tidak usah diperpanjang lagi."

"Ingatkan aku, lain kali aku akan ijin dulu sebelum keluar rumah," aku meninggalkan Mas Han menikmati bolu karamel yang kusediakan. Aku beranjak nak ke ranjang untuk tiduran.

"Jangan ngambek Rum, aku khawatir kamu ngilang lagi," Mas Han menyusulku ke atas ranjang.

Kami tidur berhadapan, aku menatap suamiku, "Mas, kalau kamu ingin mengunjungi Sekar, aku sama sekali tidak keberatan."

Mas Han menghembuskan napasnya keras, "Itu lagi yang kamu bicarakan Rum."

"Aku serius, aku berharap dia hamil mas, kalau dia hamil berarti kamu harus sering mengunjungi anak itu, kamu nggak mau anak itu ada masalah dengan kehamilannya bukan?"

Mas Han termenung, mendekatkan tubuhnya dan membawa tubuhku dalam pelukannya.

"Kalau itu lain cerita Rum. Aku ingin semuanya melalui kamu Rum, kamu harus sering-sering menanyakan keadaannya, kalau aku harus datang berkunjung, berarti harus berkunjung denganmu."

Aku mengangguk, baiklah mas aku ikuti maumu. Setelah ini aku akan lebih sering menghubungi anak itu untuk menanyakan keadaannya.

...***...

Tak terasa beberapa Minggu berlalu telah berlalu. Hubunganku dengan Sekar belum sepenuhnya baik. Seperti kesepakatan yang aku buat dengan Mas Han, aku chat Sekar setiap hari Sabtu, sesuatu yang memang sengaja kujadwal.

Hari ini pun begitu, pagi setelah aku dan Mas Han olah raga, aku akan menghubungi anak itu untuk menanyakan keadaannya. Tapi baru mengambil ponsel, dari pintu aku mendengar suara ibu.

"Han...," kebiasaan, kalau datang bukannya salam yang diucapkan tapi pasti memanggil salah satu dari kami penghuni rumah.

"Ibu mas," kami bergegas keluar menyambut.

"Kamu gimana sih jadi suami," ini kebiasaan yang lainnya, langsung main sambar saja, "kamu pasti tidak tahu kan kalau Sekar sedang hamil?"

Apa?! aku melirik mas Han, mas Han melakukan hal yang sama denganku. Ada yang terasa longgar dalam hati, kelegaan yang luar biasa.

Aku mendekati ibu, seperti biasa mencium tangannya, "benarkah Bu?" tanyaku memastikan, pasti ibu bisa melihat kebahagiaanku.

"Kamu juga, tahu kalau punya madu, tapi tidak perhatian sama sekali, piye toh, tanyakan apa yang dia butuhkan, suruh suamimu itu untuk mengunjungi Sekar," kali ini aku tidak akan mendebat bu, aku akan diam karena aku bahagia.

"Injih Bu," aku menggenggam tangan mas Han, senyumku terus mengembang. Apapun yang dikatakan ibu, akan aku iya kan saja. Aku sedang bahagia, hari ini aku akan menelan mentah-mentah apapun yang kudengar,

Ketika ibu berpamitan, aku tidak membuang waktu lagi, "mas, aku mau ke rumah Sekar."

Mas Han melihatku heran, "yakin kamu mau kesana sekarang, kemungkinan ibu sedang kesana sekarang," ah, iya...betul juga.

"Kalau begitu kamu hubungi Sekar, anak itu sedang mengandung anakmu mas, ayo...mas, ayo...," kenapa Mas Han wajahnya lempeng-lempeng saja sih.

"Kamu saja yang menghubungi, lagi pula kenapa dia nggak bilang sih kalau sudah hamil, padahal kamu kan selalu tanya bagaimana kabarnya, Rum. Masa harus ibu yang tahu lebih dulu, aku sedikit kesal tahu Rum!"

"Ayolah mas, sekarang ini kita mustinya bahagia, akan ada anak di rumah kita sebentar lagi. Aku tidak mau mempermasalahkan hal-hal kecil."

Mas Han memandangku tanpa melakukan apa-apa, sedikit demi sedikit senyumnya mengembang, "baiklah, aku ambil ponselku dulu, tapi kamu yang ketik pesannya ya..."

"Iya...iya," yang penting harus kamu yang menghubungi dia mas.

Alih-alih menunggu, aku ikut masuk kamar untuk mengambil ponsel, "eh...malah ikut kesini, aku kan bilang tunggu."

"Aku nggak sabar, kelamaan nunggu kamu bolak-balik."

Mas Han tertawa sambil mengacak rambutku.

"Ini," aku menerima telepon dari tangan Mas Han dan mengetikkan sesuatu.

"Ngomongnya gimana ya mas, ini kan pesan pertama kamu buat anak itu."

"Apa sajalah, langsung tanya juga nggak apa-apa, nggak usah pakai basa-basi."

"Ih kamu mas, makanya dari kemarin-kemarin kan aku sudah bilang, kirim pesan...kamu nggak mau nurut, begini kan jadinya, bingung mau ngomong apa."

"Lama Rum, sini," akhirnya aku serahkan ponselnya kembali pada Mas Han.

Bagaimana keadaanmu, kata ibu, sekarang kamu sedang mengandung.

Aku ambil ponsel dari tangan Mas Han dan membaca pesan yang dia kirim, apa ini?

"Mas, begini amat kirim pesannya," bukan aku yang menerima pesan, tapi aku jadi ikut gondok baca pesannya, "pakai basa basi dikit kek."

Tiba-tiba ponsel bergetar lama, "anak itu telepon mas, angkat...angkat, jangan lupa loud speaker dihidupkan."

Hallo, Assalamualaikum...

Waalaikumsalam, tumben kamu yang chat aku suami..., aku seperti dapat durian runtuh tadi bacanya.

Iya...Rumi yang suruh.

Aku memukul lengan suamiku keras, "aduh Rum, sakit," aku melotot, aku letakkan jari di depan bibirku. Suamiku ini lugu atau bodoh wanita mana yang mau di perhatikan karena diminta oleh wanita lain.

Ah...begitu rupanya, aku baik-baik saja kandunganku juga baik, aku bisa jaga diri, kalau begitu aku tutup dulu.

Sambungan telepon kami pun terputus. Aku pukul mas Han berkali-kali, "kamu lugu apa oon sih mas, dia kecewa tahu, kenapa pakai nyebut nama aku segala sih."

"Emang salah ya, kan memang kamu yang suruh Rum."

Haduh mas Han, punya suami nggak pengalaman ya begini ini. Tahunya langsung sembur nggak kenal apa itu yang namanya basa-basi. Semua diungkapin, nggak bisa milah milih mana yang musti disampaikan mana yang nggak. Masa iya aku musti ngajari dia bagaimana cara mendua.

...***...

Nggak usah aneh-aneh kamu Rum, kalau Nehan jadi pinter bermain, nanti bisa-bisa hatimu dipermainkan lo...

Happy reading gaess.

Buat kalian yang seneng main, jempolnya dimainkan boleh kok klik like atau komen.

Thank You sudah bersedia mampir dan baca kisah Nehan dan Rumi 😘🥰

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

sikap Rumi gtu nanti jd penyesalan tersendiri dehh buatnya 😌

2022-01-22

1

Ish_2021

Ish_2021

fourth

2021-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Bukan Bab baru (Pengumuman)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Bukan Bab baru (Pengumuman)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!