Episode 19

Sekar POV

*Mohon dengan bijak ketika membaca, karena di episode ini ada bagian-bagian yang sebaiknya dibaca oleh pembaca usia matang*

Sore ini aku putuskan buat pulang ke rumah yang disediakan Bu Ajeng, mertuaku, ibunya Mas Nehan. Sebenarnya aku tahu kehadiranku diantara Mbak Rumi dan Mas Nehan membuat hubungan mereka berubah. Tapi ini harus aku lakukan. Untuk membuat aku tahan menghadapi semuanya, satu-satunya cara adalah dengan bersikap dingin dan tidak peduli.

Janji Ibu untuk menyekolahkan aku sampai ke luar negeri benar-benar membuatku tergiur, meskipun aku anak yatim piatu, aku juga ingin membuktikan kalau aku bisa sukses. Belum lagi permintaan Lek Broto yang selalu diucapkan berulang-ulang.

"Jangan lupa, aku yang meminta Yu Ajeng buat nikahin kamu sama Nehan, jadi kalau kamu dapat apapun dari keluarga itu, kamu harus ingat jasa-jasaku."

Sejak kecil aku sudah biasa mandiri. Orang tuaku meninggal ketika aku masih belia. Keluarga Mas Nehan merupakan kerabat jauh orang tuaku. Dan Bu Ajeng adalah orang yang selalu aku anggap sebagai ibu karena begitu perhatian padaku.

Sebenarnya orang tuaku meninggalkan cukup harta untuk menunjang hidupku sampai lulus kuliah, tapi semua pengelolaan dipegang oleh Lek Broto.

Selama ini aku selalu menolak untuk menghadiri acara keluarga karena malu dan tidak percaya diri, aku tidak mau dianggap menjadi benalu dan memanfaatkan kebaikan Bu Ajeng.

Tapi semua berubah ketika Lek Broto bilang kalau ibu ingin tambah menantu, karena menantunya yang sekarang tidak bisa memberi keturunan.

Semula aku menolak mentah-mentah saran Lek Broto. Buat apa aku melakukan hal bodoh seperti itu, jika tanpa merusak kehidupan rumah tangga orang lain aku bisa hidup dengan layak, lagi pula cita-citaku hanya satu, lulus kuliah dengan predikat terbaik.

Dengan caranya yang halus Lek Broto makin sering mengajakku mengunjungi Keluarga Mas Nehan. Aku dan ibu jadi sering berbagi cerita. Bagaimana pandangan ibu pada menantunya, bagaimana sikap anaknya, terus terang hal itu membuat aku tertantang untuk menaklukkan Ibu Ajeng yang kolot dan sering meremehkan orang lain karena derajat dan kedudukan.

Aku sangat mengagumi Mbak Rumi sejak pertemuan pertama kami. Dia seorang wanita yang cerdas, memiliki kepribadian yang tenang dan kuat, hanya kurang beruntung saja bertemu dengan mertua modelan Bu Ajeng.

Dengan banyak pemikiran dan pertimbangan untung rugi yang akan aku dapatkan, akhirnya aku memutuskan oke, toh aku tidak akan merawat anak yang kukandung, yang penting aku bisa sekolah ke luar negeri. Sebuah pemikiran naif yang baru aku sadari kalau keputusanku adalah sebuah kebodohan.

Ada satu hal yang aku remehkan ketika aku mengambil keputusan. Sesuatu yang waktu itu sudah diingatkan Mbak Rumi, yaitu fluktuasi hati. Aku pikir aku tak akan pernah tertarik pada seorang Nehan Nawang Nugroho, tapi aku salah, aku telah jatuh sesaat setelah laki-laki itu memasuki kamar tamu untuk tidur denganku.

...***...

Malam itu mas Nehan memasuki kamarku dengan raut wajah ditekuk, menakutkan dan tidak ramah. Aku sudah membayangkan akan di rudapaksa oleh suamiku sendiri.

Sehebatnya aku berakting berani dan sok kuat, tanganku tetap gemetar dan berkeringat dingin, karena ini akan menjadi pengalaman pertamaku.

"Kamu takut?" ucapnya sambil berjalan mendekat.

"Sama sekali tidak," padahal tanganku penuh keringat dan tubuhku bergetar.

"Harusnya kamu memikirkan hal ini sebelum memutuskan untuk bersedia menikah denganku," Mas Nehan duduk disisi ranjang, menggeser tubuhnya perlahan dan makin dekat.

Dia meraih tanganku, ternyata tangannya hangat. Meskipun wajahnya menampilkan ekspresi dingin, aku yakin dia laki-laki berkepribadian baik.

"Kita akan melakukan hal ini hanya sekali, berdoalah kamu akan langsung mengandung, karena aku tidak akan mau melakukannya lagi denganmu."

Mulutku terkunci, entah kemana perginya kemampuanku bicara dan mendebat. Ketakutanku lebih dominan daripada bayangan tentang indahnya malam pertama.

Tangannya menyentuh rambutku, membelai dan mengecup dahiku sekilas.

"Bagaimanapun kondisi kita, kamu juga istriku, meskipun aku melakukannya tanpa melibatkan perasaan, aku pastikan kamu tidak akan merasa kesakitan."

Dia mencium bibirku. Hmmm, aku menikmatinya, sangat... Jiwaku melayang, meskipun dia bilang ini dilakukan tanpa melibatkan perasaan, paling tidak dia melakukannya dengan lembut.

Tangannya menyentuh tubuhku di tempat-tempat yang belum pernah disentuh siapapun kecuali aku sebelumnya. Ah...begini rasanya, nikmat...indah. Aku pejamkan mataku, menikmati tiap detik sentuhan tangan laki-laki yang sebentar lagi akan merenggut kesucianku, suamiku...

Rasa yang tidak aku kenali mendera, tiap jengkal dari tubuhku bereaksi dengan hebat, bergetar, gemetar, tulangku rasanya luluh lantak.

"Rupanya ini pengalaman pertamamu juga?" ucapnya berbisik di telingaku. Aku hanya bisa mengangguk, karena bibirku tak memiliki daya untuk menjawab.

"Bagus," dia tersenyum.

Bibir kami kembali saling pagut, ciuman kami makin dalam. Tubuhku menggeliat, tanpa aku sadari tanganku pun menyentuh seluruh bagian tubuhnya.

Ketika dia melepaskan ciuman kami, aku merasa kehilangan. Wah sialan...ini akan menjadi candu yang akan terus kudamba. Dia berdiri di depanku melepas pakaian yang dipakainya.

Tangannya terulur memintaku berdiri berhadapan. Mas Han kembali menciumi ku. Kelihaiannya luar biasa, hanya dalam hitungan detik semua kain yang menempel pada tubuhku tidak ada lagi ditempatnya. Maafkan aku mbak...kalau nanti aku akan melakukan apapun untuk merasakan sensasi ini lagi.

Mungkin aku punya bakat untuk menjadi wanita ******, aku sama sekali tak merasa malu berdiri tanpa penutup di depan lelaki yang tak begitu ku kenal meskipun ada label suami padanya.

Dia mendekat, tubuhku diraih dan digendongnya menuju ranjang. Ada sesuatu yang menonjol tersentuh tanganku di bagian bawah tubuhnya. Aku senang, dia bergairah padaku.

Waktu aku kembali berbaring di atas ranjang, Mas Han tak lagi membuang waktu, dia melepas sisa baju yang masih dipakai dan dengan sekali hentakan dia memasuki tubuhku.

"Arghh," jeritku tertahan, aku mencengkeram lengannya.

"Sakit."

"Tahan sebentar, sakitnya tidak akan lama," tubuh Mas Han bergerak perlahan, sesekali dia berhenti ketika cengkeraman ku mengeras di lengannya.

Benar juga yang dia katakan, sedikit demi sedikit sakit yang kurasa menghilang. Sekarang aku bagai terbang ke langit ke tujuh, surga dunia. Aku mengikuti gerakan tubuh suamiku, tidak menolak apapun yang diinginkannya, aku yakin Mas Han juga menikmati permainan kami. Aku akan buat kamu tidak bisa melupakan malam ini mas.

Baiklah, ikuti instingmu Sekar, meski ini pengalaman pertama, kamu tak selugu kelihatannya. Praktekkan apa yang kamu pelajari dari video yang kamu lihat sebelum menikah.

Detik berikutnya aku yang menguasai permainan. Meskipun sedikit kaku, tapi Mas Han tidak menolak ketika aku mengubah posisi dalam percintaan kami. Entah berapa lama kami bergulat, waktu tak lagi penting untuk diingat. Kami saling menikmati, memberi dan menerima. Ternyata dia laki-laki yang hebat untuk urusan percintaan, dan aku perempuan ****** yang menginginkan lebih dan lebih.

Disaat kami mencapai nirwana, semua yang aku rasakan hancur waktu dia menyebut, "mmm, Rum...," tubuh kami begetar hebat bersamaan. Sedangkan hatiku hancur, rasa yang tadi kuagungkan hilang seketika, dan baru kusadari, sejak awal hingga akhir Mas Han sama sekali tidak menatap mataku.

...***...

Episode ini khusus buat Sekar meluapkan rasa hatinya ya...

Selamat membaca readers, hati-hati waktu membaca episode ini ya

Efek samping setelah membaca tidak menjadi tanggung jawab penulis hehehe...😊

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

dalam hubungan segitiga, selalu ada hati yg tersakiti..

2022-01-22

1

Masiah Cia

Masiah Cia

iiiih kasian nanti rum kalau Han lebih perhatian dan cinta sama Sekar apa lagi rum TDK di sayang sme mertuanya dan akhirnya Sekar berubah pikiran ingin mengamankan posisinya

2022-01-13

1

Ish_2021

Ish_2021

pertama

2021-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Bukan Bab baru (Pengumuman)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Bukan Bab baru (Pengumuman)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!