" Apa perlu saya panggilkan dokter, Tuan?" Tanya Kia setelah mereka duduk di sofa ruang tunggu. Dimas hanya menatap Kia sambil menggelengkan kepalanya.
" Tidak perlu, aku baik baik saja." Sahut Dimas.
" Ah syukurlah." Sahut Kia.
" Oh ya ada keperluan apa Tuan Dimas ingin menemui saya? Seingat saya hari ini tidak ada janji temu." Ujar Kia menatap kearah Dimas.
" Bisa panggil Dimas saja? Biar terlihat tidak canggung." Ucap Dimas.
" Maaf Tuan ini jam kerja, jadi saya harus menghormati para client saya." Sahut Kia bersikap profesional karna memang Dimas adalah Clientnya.
" Em... baiklah... Aku kesini hanya ingin mengajakmu makan siang, kalau untuk urusan kontrak kerjasama sudah langsung aku serahkan pada Asistent Rey, biar kamu tidak tambah repot dan capek kerjanya." Ucap Dimas.
Kia mengerutkan keningnya, bukankah memang ini pekerjaannya? Kenapa Dimas seolah olah memberikan perhatian khusus padanya? Dimas terus menatap Kia membuat Kia risih dengan tatapannya.
" Bagaimana? Apa kamu mau makan siang bersamaku." Tanya Dimas.
" E...gimana ya.." Sahut Kia nampak berpikir.
" Tidak ada penolakan untuk kali ini, anggap saja sebagai rasa terima kasihmu kepadaku karna telah menyelamatkanmu." Ucap Dimas.
Mata Kia membola, ini nih yang Ia tidak suka, mau menolong tetapi tidak Ikhlas, ada aja imbalannya. Mending gak usah nolongin kan.
" Baiklah untuk kali ini saja tapi tidak untuk lain kali." Jawab Kia dengan pasrah. Biarlah hanya sekali ini saja, kebetulan sebentar lagi juga jam makan siang.
" Baiklah ayo." Sahut Dimas.
Kia dan Dimas pergi meninggalkan kantor menuju resto yang akan Dimas kunjungi. Tentunya mereka pergi dengan menggunakan mobil.
Di tempat lain tepatnya di rumah Indra.
Tanpa mereka ketahui kalau saat adegan Kia jatuh menindih Dimas, Rey mengambil fotonya. Lalu dengan tanpa dosa, Foto itu Ia kirimkan ke Indra. Dengan caption...
# Sainganku berat brooo 😭😭#.
Indra yang sedang memantau pekerjaan di dalam kamarnya, menghentikan kegiatannya karna mendengar notif pesan pada ponselnya. Ia segera membukanya saat tahu kalau pesan itu di kirim oleh Rey, dan betapa terkejutnya Ia melihat foto yang dikirim Rey.
Hatinya memanas, menahan emosinya. Dimas, teman kampusnya dulu mencoba mendekati pujaan hatinya. Walau Ia tidak bisa memilikinya, tetapi Ia tidak rela kalau Kia jatuh ketangan playboy cap buaya seperti Dimas Angkasa.
📲Reyhan
Brooo aku harus gimana nih? Rivalku mulai mendekati cewekku, Apa aku lepasin Kia aja ya buat cecunguk satu itu? Kalau di lihat dari segi manapun aku kalah telak 😣.
📲Me
Jangan! Aku gak rela kalau Kia sama dia, dia itu playboy cap buaya darat dan laut, jangan khawatir kamu juga punya semua, apa yang aku miliki bukankah milikmu juga?
📲Reyhan
Beda broo... Dia punya jabatan sedangkan aku? Tanpa dekengan darimu, aku bukan siapa siapa, Dimas tajir melintir Man... hatiku rasanya patah, aku merasa kalah sebelum bersaing.
📲Me
Pokoknya harus bertahan... tahan banting dikit kek, lembek amat! Awas aja kalau sampai Kia jatuh ketangan Dimas aku pecat kamu sebagai asistent dan saudara😡.
Rey tidak membalas pesan terakhir Indra. Ia palah sibuk dengan pikirannya sendiri.
" Mau bertahan sekuat apapun itu, pada akhirnya aku kalah Ndra. Karna Kia tetap akan jadi milikmu. Aku hanya peran pengganti di sini, setelah peran sesungguhnya datang, maka aku yang harus pergi. Tapi tak apa, apapun akan aku lakukan untuk kebahagiaanmu, saudaraku." Gumam Rey dalam hati.
Sedangkan di resto, Kia dan Dimas sedang duduk berhadapan. Mereka memesan makanan oseng cumi asin pedas dan minumannya Ice drink. Tak berapa lama memesan, akhirnya pesanan mereka datang dan mereka mulai menyantapnya diselingi obrolan yang menurut Kia unfaedah.
" Kia.. kamu sudah punya pacar?" Tanya Dimas tiba tiba.
" Menurutmu?" Kia balik bertanya sambil menatap Dimas dengan tatapan tidak suka.
" Menurutku belum... Bagaimana kalau kamu jadi pacar aku saja." Ujar Dimas to the point.
Uhuk...uhuk...uhuk... Kia tersedak makanannya sendiri.
Dimas menyodorkan minumannya tetapi di tolak oleh Kia. Ia memilih minum minumannya sendiri. Sampai disini Kia paham, apa maksud Dimas mulai mendekatinya. Ternyata hanya Modus. Kia sudah biasa mengalami hal hal seperti ini.
" Maaf lain kali jangan temui saya diluar agenda pekerjaan." Ucap Kia menyudahi makannya dan segera beranjak untuk pergi dari sana, tetapi tiba tiba Dimas mencekal tangannya.
" Tunggu! Aku belum selesai bicara, aku jatuh hati padamu, aku ingin kamu menjadi milikku." Ucap Dimas.
Kia menoleh kearah Dimas, Ia berusaha melepaskan cekalan tangan Dimas tapi tidak bisa, Dimas semakin mengeratkan cekalannya.
" Mana ada, baru sekali bertemu langsung jatuh hati, aku yakin seyakinnya kalau itu hanya sifat yang dimiliki oleh seorang Playboy." Sahut Kia menekankan kata Playboy sambil melirik sinis kearah Dimas.
" Aku berkata jujur Kia, saat aku melihatmu pertama kali hatiku langsung merasa tertarik padamu, bahkan bayang bayang wajahmu selalu berputar dalam pikiranku, jika kau tidak mempunyai pacar, lalu kenapa kau tidak mencoba menerimaku saja?" Tanya Dimas dengan tidak tahu malu dan sedikit memaksa kehendaknya
" Aku memang mengatakan tidak punya pacar, tapi perlu kau tahu Minggu depan acara pertunanganku dengan calon suamiku, kalau kau mau aku akan kirim undangannya untukmu, tapi kau tidak perlu repot repot untuk datang ke sana karna aku tidak mau kau menggagalkan rencananya, lagian acaranya di kampung halamanku." Ucap Kia masih berdiri dengan tangan yang masih di cekal Dimas.
Kia memang begitu sensitif jika ada pria yang menyatakan perasaannya maka responnya akan seperti itu.
" Tidak perlu, aku tidak butuh undangan darimu karna itu hanya akan membuat hatiku semakin sakit, siapa orang yang beruntung yang akan menjadi calon suamimu?" Tanya Dimas dengan terus menatap Kia dengan tatapan sendu.
" Indra Permana, CEO ZIP Group." Tegas Kia.
Dimas langsung melepaskan cekalannya. Kesempatan itu Kia gunakan untuk pergi dari sana. Dimas hanya bisa memandangi kepergian pujaan hatinya. Hatinya hancur, ternyata wanita yang Ia sukai selama ini, calon istri seseorang teman lamanya?.
Ya... sebenarnya Dimas sudah berulang kali bertemu Kia. Apalagi saat kuliah dulu. Ia sering sembunyi sembunyi mengikuti kegiatan Kia.
Saat Kia di perpust, kantin dan gedung olahraga. Tapi Ia tidak berani mendekati Kia, karna berulang kali Ia mendengar kalau Kia tidak mau pacaran sebelum Ia sukses. Sampai sampai Ia menjadi playboy yang selalu memacari gadis gadis di kampusnya, hanya untuk melupakan perasaannya kepada Kia.
Lalu Saat ini Kia sudah menjadi Sekretaris, Dimas pikir ini kesempatannya. Ia berharap Kia sudah mulai membuka hatinya untuk lawan jenis, tetapi Ia kalah start dengan temannya.Teman yang sebenarnya dia benci. Indra permana Lelaki cacat, yang selalu di hina teman teman lainnya, tapi sayangnya dia selalu punya nasib yang lebih baik dari dirinya. Dimas menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Aku akan merebutnya darimu Indra Permana, jika aku tidak bisa menghancurkan perusahaanmu, maka aku akan menghancurkan hatimu, dengan membuat Kia berpaling padaku" Geram Dimas dalam hati dengan senyum smirknya.
**TBC......
jangan lupa like dan komentnya**......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Pecinta Halu
dasar dimas
2022-02-12
2